Analisis Pengaruh Economic Value Added (Eva), Earnings Per Share (Eps), Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), EARNINGS PER SHARE (EPS), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI
OLEH : INDAH PERMATA SARI
090503290
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), EARNINGS PER SHARE (EPS), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Juni 2013 Yang Membuat Pernyataan,
Indah Permata Sari NIM : 090503290
i
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), EARNINGS PER SHARE (EPS), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh economic value added, earnings per share, dan debt to equity ratio terhadap harga saham. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linier, koefisien korelasi, uji t dan uji F. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan dan media internet. Variabel dalam penelitian ini adalah economic value added, earnings per share, dan debt to equity ratio sebagai variabel X (independen), dan harga saham sebagai variabel Y (dependen), dengan jumlah sampel 72 perusahaan dari tahun 2009 sampai 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa economic value added, earnings per share, dan debt to equity ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, hanya earnings per share saja yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan economic value added dan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci : economic value added, earnings per share, debt to equity ratio,
harga saham
ii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT ANALYSIS OF THE EFFECT ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), EARNINGS PER SHARE (EPS), AND DEBT TO EQUITY RATIO (DER)
ON STOCK PRICE ON BANKING COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE
The purpose of this research is to know and to analyze how economic value added, earnings per share, and debt to equity ratio influence the stock price. This research is conducted at Banking Companies which is listed on Indonesia Stock Exchange.
The analysis method that is used in this research is quantitative method with classic assumption and statistic analysis such as linier regression, correlation coefficient, t test and F test. The data collection techniques is obtained from literatures and internet. The object of this research are economic value added, earnings per share, and debt to equity ratio as X variable (independent), and stock price as Y variable (dependent) with 72 sample of companies from the year 2009 to 2011.
The result of this research shows that economic value added, earnings per share, and debt to equity ratio simultaneously significant effect on stock price. Partially, only earnings per share have sifnificant effect on stock price, while economic value added and debt to equity ratio have no effect on stock price at banking company which is listed on Indonesia Stock Exchange. Keywords : economic value added, earnings per share, debt to equity ratio,
stock price
iii
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kemampuan dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA), Earnings Per Share (EPS), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. ”
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa pengarahan, bimbingan, bantuan, dan kerja sama semua pihak yang telah turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Teristimewa kepada kedua orangtua saya, H. Ir. M. Asri dan Hj. Khamsuaini, Amd yang selalu mendukung dan mendoakan dalam penyelesaian skripsi ini. Juga kepada adik penulis, Reza Apriyadi Putra dan Septian Hariyadi yang turut memberikan semangat, dukungan serta doa dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebagai penghargaan yang tulus kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Dr. Syarifuddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., dan Bapak Drs.

Hotmal Ja’far MM., Ak., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
iv
Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing, yang tanpa lelah memberikan arahan, bimbingan serta motivasi dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak., selaku Pembaca Penilai yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Sahabat dan teman seperjuangan penulis, Devri Ariandi, Desy Irasari, Melisa Zuriani Hasibuan, Nancy Mayriski Siregar, Dian Rizki, Devi Tri Aldila dan Isrina Handayani Daulay, yang turut memotivasi dan mendukung penyelesaian skripsi ini. Teman-teman Akuntansi S1 Stambuk 2009 , seluruh staf pegawai di Fakultas Ekonomi serta pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas bantuan, motivasi, dukungan dan doanya dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan segala keterbatasan kemampuan, penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan serta saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, peneliti selanjutnya, maupun pembaca pada umumnya.
v
Universitas Sumatera Utara

Medan, Penulis

Juni 2013

Indah Permata Sari NIM : 090503290

vi
Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

PERNYATAAN ................................................................................................ ABSTRAK ......................................................................................................... ABSTRACT ...................................................................................................... KATA PENGANTAR ...................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR TABEL …………………………………………………………. ... DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN........................................................................... 1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1.2. Perumusan Masalah .................................................................. 1.3. Batasan Penelitian ..................................................................... 1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 2.1. Tinjauan Teoritis ....................................................................... 2.1.1. Pengertian Saham............................................................ 2.1.2. Analisis Saham................................................................ 2.1.3. Economic Value Added (EVA) ....................................... 2.1.4. Analisis Rasio Keuangan ................................................ 2.1.5. Earnings Per Share (EPS) ............................................. 2.1.6. Debt to Equity Ratio (DER) ............................................ 2.2. Tinjauan Penelitian Tedahulu .................................................. 2.3. Kerangka Konseptual…………………………….. .................. 2.3.1. Konsep Economic Value Added dan Harga Saham ....... 2.3.2. Pengaruh Earnings Per Share Terhadap Harga Saham . 2.3.3. Pengaruh Debt to Equity ratio Terhadap Harga Saham . 2.4. Perumusan Hipotesis ................................................................

BAB

III METODE PENELITIAN .............................................................. 3.1. Desain Penelitian....................................................................... 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 3.2.1. Populasi ........................................................................... 3.2.2. Sampel............................................................................. 3.3. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 3.3.1. Jenis Data ....................................................................... 3.3.2. Sumber Data ................................................................... 3.4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 3.4.1. Teknik dokumentasi ....................................................... 3.4.2. Teknik studi pustaka ...................................................... 3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ....................... 3.5.1. Variabel dependen………………………....................... 3.5.2. Variabel independen………………………………........

i ii iii iv vii ix x xi
1 1 6 6 7
8 8 8 9 10 14 16 16 17 23 24 25 25 26
27 27 27 27 27 30 30 30 30 30 31 31 31 31


vii
Universitas Sumatera Utara

3.5.2.1. Economic Value Added (EVA) ..……………… 3.5.2.2. Earnings Per Share (EPS) ………………... ..... 3.5.2.3. Debt to Equity Ratio (DER) ............................... 3.6. Metode Analisis Data ............................................................... 3.6.1. Pengujian Asumsi Klasik………………………………. 3.6.1.1. Uji Normalitas ………………………………… 3.6.1.2. Uji Multikolinearitas ………………………….. 3.6.1.3. Uji Autokorelasi ………………………………. 3.6.1.4. Uji Heteroskedastisitas ……………………….. 3.6.2. Analisis Regresi Berganda ……………………………. 3.6.3. Pengujian Hipotesis …………………………………… 3.6.3.1. Uji t (Parsial) ..................................................... 3.6.3.2. Uji F (Simultan) ................................................ 3.6.3.3. Koefisien Determinasi (R2) ……………………

31 34 34 35 35 36 36 36 37 38 39 39 40 41

BAB

IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 4.2. Deskriptif Statistik Variabel Penelitian ..................................... 4.3. Proses dan Hasil Analisis Data .................................................. 4.3.1. Pengujian Asumsi Klasik ................................................. 4.3.1.1. Uji Normalitas ..................................................... 4.3.1.2. Uji Multikolinearitas ........................................... 4.3.1.3. Uji Autokorelasi .................................................. 4.3.1.4. Uji Heteroskedastisitas ........................................ 4.3.2. Hasil Analisis Regresi Berganda ...................................... 4.3.3. Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 4.3.4. Pengujian Hipotesis .......................................................... 4.3.4.1. Uji t (Parsial) ....................................................... 4.3.4.2. Uji F (Simultan) .................................................. 4.4. Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 4.4.1. Economic Value Added (EVA) ....................................... 4.4.2. Earnings Per Share (EPS)............................................... 4.4.3. Debt to Equity Ratio (DER).............................................

43 43 43 45 45 45 49 50 51 53 54 55 55 57 58 58 59 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 5.1. Kesimpulan .................................................................................. 5.2. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 5.3. Saran ............................................................................................

61 61 61 62

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64

LAMPIRAN ......................................................................................................... 67


viii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No. Tabel

Judul

Halaman

2.1. Hasil Penelitian dari Peneliti-Peneliti Terdahulu………………. 20 3.1. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ………………………... 28 3.2. Definisi Operasional Variabel …………………………………. 34 4.1. Descriptive Statistics..................................................................... 44 4.2. Normalitas Data ........................................................................... 48 4.3. Hasil Uji Multikolinearitas............................................................ 49 4.4. Hasil Uji Autokorelasi.................................................................. 50 4.5. Hasil Analisis Regresi Berganda.................................................. 53 4.6. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi..................................... 55 4.7. Hasil Uji t (Parsial)........................................................................ 56 4.8. Hasil Uji F (Simultan)................................................................... 58

ix
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar

2.1. 4.1. 4.2. 4.3.

Judul

Halaman

Kerangka Konseptual………………………………… 23 Grafik Histogram ......................................................... 46 Normal Probability Plot ................................................ 47 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot).................... 52

x
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran
1
2 2 2 3 4 4 4 5 6 7 8

Judul

Halaman


Daftar Nama Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI 2009-2011................................. Data Variabel Penelitian 2009.............................. Data Variabel Penelitian 2010 ........................... Data Variabel Penelitian 2011 ............................. Statistik Deskriptif ............................................... Hasil Uji Normalitas.............................................. Histogram ............................................................. Normal Probability Plot ....................................... Hasil Uji Multikolinearitas .................................. Hasil Uji Autokorelasi ......................................... Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................ Hasil Uji t dan Uji F ............................................

67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78

xi
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), EARNINGS PER SHARE (EPS), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh economic value added, earnings per share, dan debt to equity ratio terhadap harga saham. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linier, koefisien korelasi, uji t dan uji F. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan dan media internet. Variabel dalam penelitian ini adalah economic value added, earnings per share, dan debt to equity ratio sebagai variabel X (independen), dan harga saham sebagai variabel Y (dependen), dengan jumlah sampel 72 perusahaan dari tahun 2009 sampai 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa economic value added, earnings per share, dan debt to equity ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, hanya earnings per share saja yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan economic value added dan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci : economic value added, earnings per share, debt to equity ratio,
harga saham
ii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT ANALYSIS OF THE EFFECT ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), EARNINGS PER SHARE (EPS), AND DEBT TO EQUITY RATIO (DER)
ON STOCK PRICE ON BANKING COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE
The purpose of this research is to know and to analyze how economic value added, earnings per share, and debt to equity ratio influence the stock price. This research is conducted at Banking Companies which is listed on Indonesia Stock Exchange.

The analysis method that is used in this research is quantitative method with classic assumption and statistic analysis such as linier regression, correlation coefficient, t test and F test. The data collection techniques is obtained from literatures and internet. The object of this research are economic value added, earnings per share, and debt to equity ratio as X variable (independent), and stock price as Y variable (dependent) with 72 sample of companies from the year 2009 to 2011.
The result of this research shows that economic value added, earnings per share, and debt to equity ratio simultaneously significant effect on stock price. Partially, only earnings per share have sifnificant effect on stock price, while economic value added and debt to equity ratio have no effect on stock price at banking company which is listed on Indonesia Stock Exchange. Keywords : economic value added, earnings per share, debt to equity ratio,
stock price
iii
Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar
modal didefinisikan sebagai pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek (Tandelilin, 2001). Tujuan pasar modal di Indonesia adalah disamping untuk mengarahkan dana dari masyarakat agar dapat disalurkan ke sektor-sektor yang lebih produktif, juga ikut mewujudkan pemerataan pendapatan melalui kepemilikan saham-saham perusahaan (Husnan, 2000).
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang (Tandelilin, 2001). Salah satu aspek yang dinilai oleh investor adalah kinerja keuangan.
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor penting bagi para investor dalam memilih saham yang akan mereka investasikan. Kinerja keuangan merupakan suatu ukuran keberhasilan dari kegiatan suatu badan usaha selama periode waktu tertentu. Dalam mengukur kinerja keuangan yang digunakan adalah rasio-rasio keuangan, seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio perputaran, rasio profitabilitas, rasio nilai pasar.
1
Universitas Sumatera Utara

Pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan maka akan meningkatkan permintaan saham perusahaaan tersebut, sehingga akan meningkatkan pula harga saham perusahaan. Harga pasar saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh menajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham (Umar, 2000:176). Dengan demikian harga saham di pasar modal merupakan indikator nilai perusahaan, yaitu bagaimana meningkatkan kekayaan pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan secara umum.
Setiap investor dan calon investor memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui keputusan investasi yang diambil. Pada umumnya motif investasi adalah memperoleh keuntungan, keamanan, dan pertumbuhan dana yang ditanamkan. Oleh karena itu, dalam melakukan investasi dalam bentuk saham investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan emiten. Tujuannya agar para investor mendapat gambaran yang lebih jelas terhadap kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang pada masa yang akan datang.
Dalam melakukan analisis dan memilih saham, ada dua analisis atau pendekatan yang sering digunakan, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental (Lastari, 2004). Analisis teknikal adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai saham, dimana dengan metode ini para analis melakukan evaluasi saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga saham dan volume transaksi. Dengan berbagai
2
Universitas Sumatera Utara


grafik yang ada serta pola-pola grafik yang terbentuk, analisis teknikal mencoba memprediksi arah pergerakan harga saham ke depan (Darmadji dan Hendy, 2006).
Analisa fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada kondisi internal perusahaan berupa kinerja manajemen atau kinerja keuangan perusahaan. Analisa ini menitikberatkan pada rasio keuangan dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Menurut Anoraga (2000: 108) analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Melalui analisis fundamental dapat diketahui nilai yang sebenarnya dari suatu perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan secara efektif, efesien, dan produktif.
Analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Analisis rasio juga menyediakan indikator yang dapat mengukur tingkat profitabilitas, likuiditas, pendapatan, pemanfaatan asset, dan kewajiban perusahaan. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Earnings Per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER).
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, penggunaan ukuran kinerja keuangan yang mendasar pada analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur akuntansi konvensional, seperti rasio profitabilitas memiliki kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan suatu pendekatan baru dalam menilai kinerja suatu perusahan, yaitu Economic Value Added (EVA).
3
Universitas Sumatera Utara

Metode ini diperkenalkan sekitar tahun 90-an oleh Stern Stewart dan Co’s sebuah perusahaan konsultan dari New York. EVA merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. EVA mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi biaya modal yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. EVA yang positif menunjukkan perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Sebaliknya, EVA yang negatif menunjukkan nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal.
Penggunaan EVA mendorong manajer berfikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memiliki investasi yang memaksimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimalkan. EVA akan menyebabkan perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijakan struktur modal. EVA secara eksplisit memperhitungkan besarnya tingkat biaya modal atas ekuitas.
Penelitian tentang hubungan antara EVA terhadap harga saham telah banyak dilakukan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Panggabean (2005), Sasongko dan Nila (2006), Timbul dan Widyo (2009), Akroman (2009), Suciyati (2011), dan Shidiq (2012). Pada umunya mereka menemukan hasil temuan yang berbeda. Berdasarkan penelitian Panggabean (2005), Timbul dan Widyo (2009), Suciyati (2011), dan Shidiq (2012) menemukan bahwa EVA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan
4
Universitas Sumatera Utara

oleh Sasongko dan Nila (2006) dan Akroman (2009) menunjukkan hasil yang berbeda, dalam penelitiannya menemukan bahwa EVA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Earnings Per Share (EPS) adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham (Darmadji dan Hendy, 2006). Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Apabila Earnings Per Share (EPS) perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi (Dharmastuti, 2004).
Penelitian yang dilakukan Sasongko dan Nila (2006), Suciyati (2011), Patriawan (2011), Rizkiansyah (2011), dan Shidiq (2012) menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara EPS dengan harga saham. Namun berbeda dengan penelitian Subiyantoro dan Fransisca (2003) menemukan bahwa EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan antara hutang yang dimiliki perusahaan dan total ekuitasnya (Dharmatuti, 2004). DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.
Rasio leverage yang cukup tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin buruk, karena tingkat ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar semakin besar. Dengan demikian apabila Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan tinggi, ada kemungkinan harga saham perusahaan akan rendah karena jika perusahaan memperoleh laba, perusahaan cenderung untuk menggunakan
5
Universitas Sumatera Utara


laba tersebut untuk membayar utangnya dibandingkan dengan membagi deviden (Dharmastuti, 2004).
Penelitian yang dilakukan Subiyantoro dan Fransisca (2003) menemukan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dalam hal ini, Patriawan (2011) juga melakukan penelitian yang menemukan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan mendapatkan bukti empiris yang berjudul “Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA), Earnings Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI” dengan tahun penelitian 2009 sampai dengan 2011.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan dari penelitian ini adalah apakah Economic Value Added (EVA), Earnings Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Economic Value Added (EVA), Earnings Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER)
6
Universitas Sumatera Utara

terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. 1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini secara terperinci dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Manfaat bagi emiten, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil kebijakan-kebijakan perusahaan khususnya bagi bank. 2. Manfaat bagi investor, dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan untuk pengambilan keputusan investasi saham di pasar modal. 3. Manfaat bagi akademisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan di bidang akuntansi serta dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian sejenis berikutnya.
7
Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Hendy, 2006).

Menurut Husnan dan Enny (2004) saham atau sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemilik kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi untuk melaksanakan hak tersebut.
Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Harga pasar saham adalah harga yang ditentukan oleh investor melalui pertemuan permintaan dan penawaran. Pertemuan ini dapat terjadi karena para investor sepakat terhadap harga suatu saham.
Menurut Ang (2005) nilai dari suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas 3 (tiga) jenis yaitu: 1. Par Value (Nilai Nominal)
8
Universitas Sumatera Utara

Par value disebut juga nilai nominal atau nilai pari. Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. 2. Base Price (Harga Dasar) Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Harga dasar suatu saham dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. 3. Market Price (Harga Pasar) Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupnya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham.
2.1.2. Analisis Saham
Menurut Astuti (2002) perkiraan harga saham perusahaan dimasa yang akan datang dalam penentuan keputusan investasi terdapat 2 (dua) macam analisis yaitu: 1. Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah menganalisis harga saham berdasarkan informasi yang mencerminkan kondisi perdagangan, keadaan pasar, permintaan dan penawaran harga dipasar saham, fluktuasi kurs, volume transaksi pada masa
9
Universitas Sumatera Utara

yang lalu. Harga saham ditentukan oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Informasi yang digunakan adalah kondisi perdagangan saham, fluktuasi kurs, volume transaksi perdagangan yang terjadi di pasar modal. 2. Analisis Fundamental Analisis fundamental adalah yang mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai-nilai faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan mengharapkan hubungan-hubungan variabel tersebut sehingga memperoleh taksiran harga saham.
2.1.3 Economic Value Added (EVA) Di dalam konsep EVA yang memperhitungkan modal saham, sehingga
memberikan pertimbangan yang adil bagi para pemegang saham. Analisis sekuritas menemukan bahwa harga saham mengikuti EVA jauh lebih dekat dibanding faktor lainnya seperti laba per lembar saham, marjin operasi. Apabila nilai EVA suatu perusahaan meningkat, maka kinerja perusahaan semakin baik sehingga kesejahteraan para pemegang saham dapat ditingkatkan. Return pemegang saham akan menyangkut dengan kinerja perusahaan di masa yang akan datang, karena harga saham yang diharapkan oleh investor merupakan nilai intrinsik yang menunjukkan prestasi dan risiko saham tersebut di masa yang akan datang.
EVA memberikan tolok ukur yang baik tentang apakah perusahaan telah memberikan nilai tambah kepada pemegang saham. Oleh karena itu, jika manajer
10
Universitas Sumatera Utara

memfokuskan pada EVA, maka hal ini akan membantu memastikan bahwa mereka beroperasi dengan konsisten untuk memaksimumkan nilai perusahaan. a. Manfaat EVA
EVA sangat bermanfaat bagi penilaian kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan nilai (value creation). Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA, para manajer akan berpikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat maksimum.
EVA dapat digunakan untuk mengindentifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi dari pada biaya modalnya. Penggunaan EVA dalam mengevaluasi proyek akan mendorong para manajer untuk selalu melakukan evaluasi atas tingkat risiko proyek yang bersangkutan. Dengan EVA, para manajer harus selalu membandingkan tingkat pengembalian proyek dengan tingkat biaya modal yang mencerminkan tingkat risiko proyek tersebut. b. Keunggulan dan Kelemahan EVA
EVA memiliki keunggulan antara lain: 1. EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan
memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi. 2. EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data
pembanding seperti standar industri atau perusahaan lain sebagaimana
11
Universitas Sumatera Utara

konsep penilaian dengan menggunakan analisa rasio. Dalam prakteknya data pembanding ini, sering kali tidak tersedia. Meskipun EVA memiliki beberapa keunggulan, namun teknik ini juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan EVA antara lain: 1. Sulit menentukan biaya modal secara objektif. Hal ini disebabkan dana untuk investasi dapat berasal dari berbagai sumber dengan tingkat biaya modal yang berbeda-beda dan bahkan biaya modal mungkin merupakan biaya peluang. 2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor-faktor lain terkadang lebih dominan. 3. Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan EVA secara tepat. Dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya. 4. EVA jarang dipakai dalam praktik. 5. EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan bisnis. Semakin banyak perusahaan yang menggunakan EVA sebagai suatu alat untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya untuk mengukur penciptaan nilai. Perusahaan-perusahaan tersebut percaya bahwa penggunaan EVA akan membuat kepentingan manajer semakin sesuai dengan kepentingan pemilik modal. EVA mengukur besarnya nilai yang diciptakan oleh suatu perusahaan kerena berbeda dengan pengukuran akuntansi tradisional, EVA memperhitungkan biaya modal atas investasi yang dilakukan. Dengan diperhitungkannya biaya modal, EVA
12
Universitas Sumatera Utara

mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik modal. Namun demikian, dalam prakteknya EVA dapat menimbulkan masalah, terutama karena diperlukannya estimasi atas tingkat biaya modal. Untuk itu dalam menerapkan EVA, kita harus selalu memonitor dan mengevaluasi atas kewajaran tingkat biaya modal. c. Rumus EVA:

EVA = NOPAT – (WACC x Invested Capital)

NOPAT (Net Operating After Tax) = (Laba/rugi Usaha + Beban Bunga) –

Pajak

WACC (Weighted Average Cost Of Capital) = [(D x rd) (1 – Tax) + (E x re)]

Total Hutang

Total Modal (D) =

x 100%

Total Hutang +Total Ekuitas

Beban Bunga

Cost of Debt (rd) =

x 100%

Total Hutang

Total Ekuitas

Tingkat Modal dan Ekuitas (E) =

x 100%

Total Hutang +Total Ekuitas

Laba Bersih Setelah Pajak

Cost of Equity (re) =

x 100%

Total Ekuitas

Beban Pajak

Tingkat Pajak (Tax) =

x 100%

Laba Bersih Sebelum Pajak

Invested Capital = Total Hutang dan Ekuitas – Hutang Jangka Pendek

13
Universitas Sumatera Utara

d. Tolok ukur EVA Menurut Stern Steward and Co ( dalam Shidiq, 2012) Penilaian EVA dapat
dinyatakan sebagai berikut:  Apabila EVA > 0, berarti nilai EVA positif yang menunjukkan telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan.  Apabila EVA = 0 menunjukkan posisi impas atau Break Event Point.  Apabila EVA < 0, yang berarti EVA negatif menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah.
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu
perusahaan, seorang penganalisa keuangan memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah “rasio” (Riyanto, 2001). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan (Munawir, 2004).
Menurut Ang (2005), rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai: 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)
Rasio ini berfungsi untuk mengukur kemampuan jangka pendek (kurang dari satu tahun) perusahaan di dalam untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
14
Universitas Sumatera Utara

tempo. Rasio likuiditas dapat dibagi atas 3 (tiga) jenis yaitu: Current Ratio, Quick Ratio, dan Net Working Capital. 2. Rasio Aktivitas (Activity Ratios) Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya. Rasio aktivitas dapat dibagi atas 6 (enam) jenis, yaitu: Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover, Accounts Receivable Turnover, Inventory Turnover, Average collection Period, dan Days Sales in Inventory. 3. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas (Profitability Ratios) Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. Rasio ini dapat dibagi atas 6 (enam) jenis, yaitu: Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Return On Assets (OPROA), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Operating Ratio (OPR). 4. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratios) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga leverage ratios. Rasio Solvabilitas dapat dibagi atas 5 (Lima) jenis, yaitu: Debt Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Long-Term Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned, dan Cash Flow Ratio. 5. Rasio Pasar (Market ratios) Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis per saham. Rasio pasar ini dapat dibagi atas 7 (tujuh) jenis yaitu:
15
Universitas Sumatera Utara

Dividend yield (DY), Dividend Per Share (DPS), Earnings Per Share (EPS), Dividend Payout Per Ratio (DPR), Price Earning Ratio (PER), Book Value Per Share (BVS), dan Price to Book Value (PBV).
2.1.5 Earnings Per Share (EPS) Rasio EPS digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar dalam setiap lembar saham (Darmadji dan Hendy, 2006). Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba memungkinkan adanya peningkatan jumlah deviden yang diterima para pemegang saham. EPS dirumuskan sebagai berikut:
Laba Bersih Earnings Per Share (EPS) =
Jumlah Saham Beredar
2.1.6 Debt to Equity Ratio (DER) Salah satu aspek yang dinilai dalam mengukur kinerja perusahaan adalah
aspek leverage atau utang perusahaan. Utang merupakan komponen penting perusahaan, khususnya sebagai salah satu sarana pendanaan. Penurunan kinerja sering terjadi karena perusahaan memiliki utang yang cukup besar dan kesulitan dalam memenuhi kewajiban tersebut. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri. Rasio ini dihitung sebagai berikut (Darmadji dan Hendy, 2006):
16
Universitas Sumatera Utara

Total Utang Debt to Equity Ratio (DER)=
Modal Sendiri
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan
perbandingan dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut : Sasongko dan Nila (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham” dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah EVA, EPS, ROE, ROA, ROS, BEP (Basic Earning Power) dan variabel dependen adalah harga saham. Dengan alat analisis regresi berganda, hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa EPS berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan EVA, ROE, ROA, ROS, dan BEP tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Suciyati (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar Di BEI” dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah ROA, ROE, NPM, EPS, EVA dan varibel dependen adalah harga saham. Dengan alat analisis regresi berganda, hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa secara parsial variabel independen yang berpengaruh hanya variabel EPS dan EVA. Sedangkan ROA, ROE, dan NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Panggabean (2005) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE Terhadap Harga Saham LQ 45 di BEJ”. Dalam penelitian ini variabel
17
Universitas Sumatera Utara

independennya adalah EVA dan ROE dan harga saham sebagai variabel dependen. Dengan metode analisis regresi berganda, hasil penelitian ini menyebutkan bahwa EVA perusahaan LQ 45 mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga sahamnya. Sedangkan ROE perusahaan LQ 45 tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga saham.
Penelitian dilakukan oleh Patriawan (2011) yang berjudul “Analisis Pengaruh EPS, ROE, dan DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale dan Retail Trade yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 – 2008”. Variabel independen yaitu EPS, DER, dan ROE serta harga saham sebagai variabel dependen. Adapun metode yang digunakan adalah regresi berganda dan hasilnya menyatakan secara parsial EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan DER dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Timbul dan Widyo (2009) dengan judul “Analisis Pengaruh EVA, ROA, ROE dan Persentase Kepemilikan Modal Saham Asing Terhadap Harga Saham Perbankan di BEI”. Penelitian ini menggunakan EVA, ROA, ROE, PKMSA (Persentase Kepemilikan Modal Saham Asing) sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel dependen serta menggunakan metode analisis regresi berganda. Adapun hasil penelitian ini adalah secara simultan variabel EVA, ROA, ROE dan PKMSA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial variabel EVA, ROA dan PKMSA menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
18
Universitas Sumatera Utara

Rizkiansyah (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi di BEI Periode 2008 – 2010”. Penelitian ini menggunakan ROA, ROE, NPM, dan EPS sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel dependen serta menggunakan metode analisis data yakni analisis regresi berganda. Adapun hasil dari penelitian ini adalah secara parsial hanya EPS yang memiliki pengaruh siginfikan terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan ROA, ROE, NPM, dan EPS mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Shidiq (2012) dengan judul “Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas dan EPS Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010”. Adapun metode yang digunakan adalah regresi berganda. Penelitian ini menggunakan EVA, EPS, ROE, ROA, dan ROS sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian ini adalah bahwa EVA dan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Sedangkan ROE, ROS, dan ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Akroman (2009) dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan (ROA dan ROE) dan EVA Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di JII Periode 2004-2006”. Adapun metode yang digunakan adalah regresi berganda. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel independen meliputi ROA, ROE, dan EVA. Sedangkan untuk variabel dependen adalah harga saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
19
Universitas Sumatera Utara

ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan EVA dan ROE

tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Subiyantoro dan Fransisca (2003), melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi Harga Saham (Kasus Perusahaan

Jasa Perhotelan yang terdaftar di Pasar Modal Indonesia”. Penelitian ini

menggunakan ROA, ROE, EPS, BVS (Book Value Equity Per Share), DER, r

(Return Saham), rf (Return Bebas Risiko), rm (Return Pasar), dan β (Risiko Pasar)

sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel dependen serta

menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini adalah bahwa

harga saham dipengaruhi oleh BVS dan ROE. Faktor – faktor lain seperti ROA,

DER, EPS, r, rf, β, dan rm tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Secara ringkas, hasil penelitian dari peneliti-peneliti terdahulu dapat

disajikan dalam Tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1.

Hasil dari Penelitian Terdahulu

No.

Judul Riset/Peneliti

Variabel

Metode Analisis

Hasil

1.

Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham/ Noer Sasongko & Nila Wulandari (2006)

Dependen: Harga saham Independen: EVA, EPS, ROE, ROA, ROS, BEP

Regresi berganda

Hasil penelitian yang dilakukan adalah EPS berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan EVA, ROE, ROA, ROS, dan BEP tidak berpengaruh terhadap harga saham.

20
Universitas Sumatera Utara

Pengaruh ROA,

Hasil Uji-t variabel in-

2.

ROE, NPM, EPS dan EVA Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI/ Tri Suciyati

Dependen: Harga Saham Independen: ROA, ROE, NPM, EPS, EVA

Regresi berganda

dependen yang berpengaruh hanya variabel EPS dan EVA. Hasil Uji-F diketahui bahwa ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA signifikan dan berpengaruh positif terhadap harga saham.

(2011)

Analisis Perbandi-

ngan Korelasi

EVA perusahaan LQ 45

3.

EVA dan ROE

Terhadap Harga

Saham LQ 45

di BEJ/ Raja

Lambas

J.

Panggabean (2005)

Dependen: Harga saham Independen: EVA dan ROE

Regresi berganda

mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga sahamnya. Sedangkan ROE perusahaan LQ 45 tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga

saham.

Analisis Pengaruh

EPS, ROE, dan

4.

DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 – 2008/ Dwiatma

Dependen: Harga Saham Independen: EPS, DER, ROE.

Regresi berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan DER dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Patriawan (2011)

Hasil penelitian ini adalah

Analisis Pengaruh

bahwa secara bersama-sama

EVA, ROA, ROE

variabel EVA, ROA, ROE

5.

dan Persentase

Kepemilikan Mo-

dal Saham Asing

Terhadap Harga

Saham Perbankan

Di BEI/ Ucok Saut

Timbul,

dan

Dependen: Harga Saham Independen: EVA, ROA, ROE, PKMSA

Regresi berganda

dan PKMSA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial variabel EVA, ROA dan PKMSA menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap harga saham, sedang-

Widyo Nu- groho,

kan ROE tidak berpengaruh

(2009)

signifikan terhadap harga

saham.

21
Universitas Sumatera Utara

Analisis Pengaruh

ROA, ROE, NPM,

6.

dan EPS Terhadap

Harga

Saham

Perusahaan Pada

Sektor Industri Ba-

rang Konsumsi di

BEI Periode 2008

Dependen: Harga saham Independen: ROA, ROE, NPM, EPS.

– 2010/ Achmad

Rizkiansyah(2011)

Pengaruh EVA,

Rasio Profitabilitas

7.

dan EPS Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010/

Dependen: Harga saham Independen: EVA, EPS, ROE, ROA, ROS,

Niekie Arwiyati

Shidiq (2012)

Pengaruh Rasio

Keuangan (ROA

8.

dan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia (Periode 2011-2013)

3 94 105

Analisis Pengaruh Cost To Income Ratio (CIR), Debt To Equity Ratio (DER), Size Bank, Return On Asset (ROA), Earnings Per Share (EPS), Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 118 116

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Economic Value Added, Earnings Per Share, Return On Assets, Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Consummer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 98

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Economic Value Added Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia

33 152 93

Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 43 91

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Price Book Value, Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham dengan Dividend Per Share sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 20

1 72 99