a kartu kohort ibu untuk disimpan di polindespuskesmas, memberikan pelayanan
dan memantau ibu hamil serta melaporkan hasil pelayanan kesehatan ibu di wilayah desa termasuk laporan dari dokter dan bidan praktek swasta di desa
tersebut ke puskesmas setiap bulan termasuk laporan kematian ibu, bayi lahir hidup dan bayi lahir mati.
f. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan P4K, maka dibentuk wadah forum
komunikasi yang bersifat lintas program dan lintas sektor di berbagai tingkatan dan melibatkan masyarakat setempat Depkes RI, 2007.
5. Keluarga Sadar Gizi Kadarzi
Kadarzi Keluarga Sadar Gizi adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya melakukan perilaku gizi seimbang, mampu mengenali masalah
kesehatan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya, dan mampu mengambil langkah- langkah untuk mengatasi masalah gizi yang dijumpai oleh anggota keluarganya.
Untuk mencapai Kadarzi diperlukan serangkaian kegiatan pemberdayaan di berbagai tingkat mulai dari keluarga, masyarakat dan petugas yang diarahkan untuk
meningkatkan kepedulian terhadap perbaikan gizi masyarakat melalui Gerakan Nasional.
Tahap awal strategi pemberdayaan kadarzi dimulai dari melibatkan secara aktif keluarga dalam pemetaan kadarzi untuk identifikasi masalah perilaku dan gizi
keluarga. Dan identifikasi masalah perilaku dan gizi keluarga. Hasil pemetaan dibahas bersama masyarakat untuk merencanakan tindaklanjut. Apabila masalah
tersebut bisa diselesaikan langsung oleh keluarga maka perlu dilakukan pembinaan,
Universitas Sumatera Utara
a akan tetapi apabila ditemui masalah kesehatan dan masalah lain maka perlu dirujuk
ke petugas kesehatan dan petugas sektor lain. Strategi yang dilakukan dalam mewujudkan Kadarzi adalah :
1. Pemberdayaan keluarga dengan menitikberatkan pada peningkatan
pengetahuan, sikap dan perilaku gizi seimbang, misalnya melalui pengembangan konseling dan KIE sesuai kebutuhan setempat
2. Melakukan advokasi dan mobilisasi para pengambil keputusan, pejabat
pemerintah di berbagai tingkat administrasi, penyandang dana dan pengusaha dengan tujuan meningkatkan kepeduliankomitmen terhadap masalah gizi di
tingkat keluarga 3.
Mengembangkan jaring kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, tokoh agama, media massa, kelompok
profesi lainnya untuk mendukung tercapainya tujuan Kadarzi 4.
Menerapkan berbagai teknik pendekatan pemberdayaan petugas ditujukan untuk mempercepat perubahan perilaku dalam mewujudkan kadarzi
Hardinsyah, 2006.
6. Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan dan kesiapsiagaan bencana
Suatu tatanan yang berbentuk kemandirian masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi situasi kedaruratan bencana, situasi khusus, dan lain-lain.
Masyarakat sudah dipersiapkan apabila terjadi situasi darurat maka : 1.
Mereka tahu harus berbuat apa 2.
Mereka tahu tempat untuk mencari maupun memberi informasi kemana.
Universitas Sumatera Utara
a 3.
Masyarakat diharapkan memperhatikan gejala alam pada lingkungan setempat mampu mengenali tanda akan timbulnya bencana dan selanjutnya melakukan
kegiatan tanggap darurat sebagaimana pernah dilatihkan untuk menghindari mengurangi jatuhnya korban.
Informasi mengenai tanda tanda bahaya tersebut berasal dari sumber yang bisa dipercaya, misalnya dari perangkat desa yang memperolehnya dari kecamatan ,
berita resmi di TVRI , RRI atau telepon dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kota. Penyebaran informasi mengikuti tatacara setempat, misalnya menggunakan titir
kentongan, pengeras suara dari musholla atau dari mulut ke mulut Depkes RI, 2007.
7. Pengelolaan Obat