Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2005-2014

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2005-2014

TUGAS AKHIR

DIAH DIANA SIHOMBING
122407097

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN

2005-2014

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli
Madya

DIAH DIANA SIHOMBING
122407097

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECELAKAAN
LALU LINTAS DI KABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2005-2014

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

DIAH DIANA SIHOMBING
122407097

Universitas Sumatera Utara

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha

Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan
Lalu Lintas di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2005-2014
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Partano Siagian, M.sc
selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir
ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan Bapak Dr.
Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA
USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan
Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc
selaku Dekan FMIPA USU yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan riset, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA
USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan
kepada Bapak Panahatan Sihombing dan Ibu Darma Sianturi yang selama ini
memberikan bantuan dana dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa membalasnya.

Penulis

(DIAH DIANA SIHOMBING)


Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Nomor
Gambar
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10

Judul

Halaman


Print Screen Pengaktifan SPSS Statistics 19 Windows 8
Tampilan Jendela Variabel View dalam SPSS
Tampilan Pemasukan Data pada Icon Data View
Tampilan Analyze, Regression, Linear
Tampilan Kotak Dialog Linear Regression
Tampilan Kotak Dialog Linear Regression: Statistics
Tampilan Kotak Dialog Linear Regression: Plots
Tampilan Kotak Dialog Linear Regression: Options
Tampilan Analyze, Correlate, Bivariate
Tampilan Kotak Dialog Bivariate Correlation

41
42
43
44
44
45
46
46

47
48

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Nomor
Tabel
2.1
3.1

3.2
3.3
3.4

Judul

Halaman


Interpretasi Koefisien Korelasi (Nilai r)
Jumlah Kecalakaan Berdasarkan Faktor-faktor Kecelakaan
Lalu Lintas di Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2005-2014
Nilai-nilai yang Diperlukan Untuk Membuat Koefisien
Persamaan Regresi Linier Berganda
Nilai-nilai yang Diperlukan Untuk Uji Keberartian Regresi
Nilai-nilai yang Diperlukan Untuk Uji Koefisien
Regresi Linier Berganda

16
19

20
24
34

Universitas Sumatera Utara

BAB 1


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas
yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2013 menyebutkan, sepanjang tahun
tersebut terjadi sedikitnya 26.464 kasus kecelakaan di jalan raya. Artinya, dalam
setiap 15 menit sekali terjadi satu kasus kecelakaan (Departemen Perhubungan,
2010). Data statistik Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) atau
WHO menyebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas pada 2013 menduduki peringkat ke5 sebagai penyebab kematian atau setara dengan penyakit malaria di Indonesia.
Diperkirakan pada 2020, kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab kematian ke-3
tertinggi di dunia di bawah penyakit jantung koroner dan depresi berat (Media
Raharja, 2010).

Permasalahan kecelakaan lalu lintas pada umumnya terjadi ketika sarana
transportasi, baik dari segi jalan, kendaraan, dan sarana pendukung lainnya belum
mampu mengimbangi perkembangan yang ada di masyarakat. Pertumbuhan ekonomi
dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya aktivitas pemenuhan
kebutuhan yang tentunya meningkatkan pula kebutuhan akan alat transportasi, baik
itu yang pribadi maupun yang umum. Dengan kondisi angkutan umum yang kurang

memadai, masyarakat mengatasinya dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Pemakaian kendaraan pribadi ini di satu pihak akan menguntungkan, akan tetapi di
pihak lain akan menimbulkan masalah lalu lintas.

Universitas Sumatera Utara

Dari tahun ke tahun, permasalahan transportasi diringi dengan tingkat
kepadatan lalu lintas yang selalu meningkat. Hal ini dikarenakan bertambahnya
intensitas kendaraan yang ada pada setiap tahunnya. Selain itu, pembangunan pusatpusat keramaian seperti tempat wisata dan pendidikan menyebabkan tingkat tarikan
frekuensi kendaraan semakin meningkat. Hal ini menyebabkan intensitas kecelakaan
lalu lintas yang terjadi pada setiap tahunnya juga ikut mengalami peningkatan, karena
bisa dikatakan bahwa intensitas kecelakaan berbanding lurus dengan intensitas
kendaraan yang lewat, dengan mengasumsikan faktor kecelakaan yang lainnya dalam
tingkat pengaruh yang sama seperti, mengantuk saat berkendara dan kurang baiknya
kendaraan yang dikemudikan.

Kecelakaan lalu lintas dipengaruhi

tiga faktor utama. Tiga faktor utama


tersebut yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Faktor pertama adalah manusia
sendiri. Faktor kedua adalah faktor kendaraan, dan faktor terakhir adalah faktor jalan.
Kecelakaan lalu lintas bisa saja terjadi akibat kombinasi ketiga faktor penyebab
utama kecelakaan tersebut. Faktor-faktor yang berada di luar tiga faktor utama
tersebut antara lain faktor lingkungan dan cuaca yang juga bisa berkontribusi
terhadap terjadinya kecelakaan. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut
merupakan permasalahan yang harus diketahui oleh petugas lalu lintas dan
pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan untuk dapat mengambil tindakan dan
keputusan dalam rangka mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu
lintas. Maka penulis memilih judul Tugas Akhir ini, “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI

TINGKAT

KECELAKAAN

LALU


LINTAS

DI

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2014”.

Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul, yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor yang paling berpengaruh dan seberapa besar faktor tersebut
berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Humbang
Hasundutan.

1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak menyimpang dari sasaran
yang dituju, maka perlu dibuat batasan masalah yaitu mengenai pengaruh faktor
keadaaan, keadaaan pengemudi, keadaan jalan, keadaan alam terhadap tingkat
kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Humbang Hasundutan. Metode yang
dipergunakan adalah Metode Regresi Linier Berganda.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
didapat selama perkuliahan tentang penerapan analisis regresi linier berganda. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dan seberapa
besar faktor tersebut berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan lalu lintas di
Kabupaten Humbang Hasundutan.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1.

Sebagai informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat
Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Humbang Hasundutan.

2.

Sebagai

bahan

masukan

bagi

pemerintah

Kabupaten

Humbang

Hasundutan dalam perencanaan pembangunan jalan di masa yang akan
datang.

Universitas Sumatera Utara

3.

Sedangkan bagi penulis penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang
telah didapat selama ini dalam perkuliahan.

1.6 Metode Penelitian
Langkah-langkah dilakukan pada penelitian ini adalah:
1.

Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan penulis mulai tanggal 13 Maret 2015. Penelitian dilakukan di
Kantor Kepolisian Daerah Sumatera Utara Direktorat Lalu Lintas dengan mengambil
data mengenai kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Humbang Hasundutan.
2.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis menggunkan data sekunder. Data
sekunder adalah data primer yang diperoleh oleh pihak lain yang umumnya disajikan
dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder diperoleh dari Kantor
Kepolisian Daerah Sumatera Utara Direktorat Lalu Lintas. Penulis memilih data
sekunder karena waktu dan biaya yang lebih hemat.
3.

Metode Pengolahan Data

Pengolahan data menggunakan metode regresi linier berganda untuk melihat
persamaan regresi liniernya dan untuk mengetahui hubungan setiap variabel
digunakan analisis korelasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data
adalah:

1.

Penentuan Objek Penelitian
Penentuan objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan, sesuai dengan metode yang sudah dibentuk dalam penyusunan
Tugas Akhir.

2.

Penentuan Variabel

Mengelompokkan data yang menjadi variable  (variabel bebas) dan yang
menjadi variable  (variabel terikat).

Universitas Sumatera Utara

3.

4.

5.

Menentukan hubungan antara variable  dengan variable  sehingga di dapat

regresi  atas  ,  ,∙∙∙,  .

Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas
 secara bersama-sama terhadap variabel tak bebas 


b
b X
b X 

b X 
ԑ
Y

Uji Korelasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabelvariabel bebas tersebut terhadap variabel tak bebas.

6.

Uji koefisien-koefisien regresi untuk menguji taraf nyata koefisien-koefisien
regresi yang di dapat.

7.

Membuat Kesimpulan.

1.7 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sumatera Utara
Direktorat Lalu Lintas Jl. Putri Hijau No. 14 Medan.

1.8 Tinjaun Pustaka
Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun
persamaan garis lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat
perkiraan (Mason, 1996)
Bentuk umum persamaan regresi linier berganda:

dengan:


b
b X
b X 

b X 
ε
Y

b = koefisien regresi

X  = variabel bebas ( independent variable )

= variabel terikat (dependent variable )
Y

Nilai nilai b , b , b ,..., b dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
∑ Y
b n
b ∑ X
b ∑ X  + ... + b ∑ X 


∑ Y X
b ∑ X
b ∑ X
b ∑ X X  + ... + b ∑ X X 

Universitas Sumatera Utara


∑ Y X 
b ∑ X 
b ∑ X X 
b ∑ X 
+ ... + b ∑ X  X 
........
∑ Y X 
b ∑ X 
b ∑ X X 
b ∑ X X  + ... + b ∑X 

Menghitung koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:



n ∑ X  Y  ∑ X  ∑ Y 


n ∑ X
 ∑ X   n ∑ Y  ∑ Y  

dengan:

r!" = koefisien korelasi antara Y dan X

X  = variabel bebas ( independent variable )

Y = variabel terikat ( dependent variable )

Universitas Sumatera Utara

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi
Regresi pertama kali digunakan sebagai konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir
Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau
pendugaan, yang selanjutnya dinamakan regresi, sehubungan dengan penelitiannya
terhadap tinggi badan manusia. Galton melakukan suatu penelitian dimana penelitian
tersebut mambandingkan antara tinggi anak laki-laki dan tinggi badan ayahnya.
Galton menunjukkan bahwa tinggi anak laki-laki dari ayah yang tinggi setelah
beberapa generasi cenderung mundur (Regressed), sedangkan tinggi anak laki-laki
dari ayah yang pendek cenderung lebih tinggi dari ayahnya, seolah-olah semua anak
laki-laki yang tinggi dan anak laki-laki yang pendek bergerak menuju kerata-rata
tinggi dari seluruh anak laki-laki yang menurut istilah galton disebut dengan
“Regresssion to mediocrity”. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya tinggi anak mengikuti tinggi orang tuanya.

Istilah “regresi” pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan nilai suatu
variabel (tinggi badan anak) terhadap variabel yang lain (tinggi badan orang tua).
Pada perkembangan selanjutnya analisis regresi dapat digunakan sebagai alat untuk
membuat perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan beberapa variabel lain
yang berhubungan dengan variabel tersebut. Jadi prinsip dasar yang harus dipenuhi
dalam mambangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara suatu variabel
terikat (Dependent variabel) dengan variabel-variabel bebas

Universitas Sumatera Utara

(Independent variabel) lainnya memiliki sifat hubungan sebab akibat hubungan
kasualitas, baik didasarkan pada penjelasan logis tertentu.

2.2 Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik
yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi
linier atau regresi garis lurus digunakan untuk:
1.

Menentukan hubungan fungsional antar variabel terikat dengan variabel
bebas. Hubungan fungsional ini dapat disebut sebagai persamaan garis
regresi yang berbentuk linier

2.

Meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam hubungannya
dengan variabel lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya

Analisis regresi terdiri dari dua bentuk, yaitu:
1.

Analisis Regresi Linier Sederhana

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan
untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel terikat dan variabel
bebas. Sedangkan analisis regresi berganda adalah bentuk regresi dengan model yang
memiliki hubungan antara satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas.

Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel
atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui
dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika
X , X , … , X adalah variabel-variabel bebas dan Y adalah variabel terikat, maka

terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, dimana variasi dari X akan diiringi pula

Universitas Sumatera Utara

oleh variasi dari Y. Jika dibuat secara matematis hubungan itu dapat dijabarkan
sebagai berikut:

Y
fX , X , … , X , e

Dimana: Y adalah variabel terikat
X adalah variabel bebas

e adalah variabel residu (disturbace term)

Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang lazim
dilaksanakan yakni:
1.

Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris

2.

Menguji seberapa besar variasi variabel terikat dapat diterangkan oleh
variasi variabel bebas

3.

Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak

4.

Melihat apakah tanda magnitude dari estimasi parameter cocok dengan
teori.

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana digunakan untuk memperkirakan hubungan antara dua
variabel dimana hanya terdapat satu variabel/peubah bebas X dan satu peubah terikat
Y.
Dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah:
Y
a
bX

(2.1)

Dimana: Y adalah variabel terikat
X adalah variabel bebas

a adalah penduga bagi intercept (α)
b adalah penduga bagi koefisien regresi (β)
Penggunaan regresi linier sederhana didasarkan pada asumsi diantaranya sebagai
berikut:
1.

Model regresi harus linier dalam parameter

Universitas Sumatera Utara

2.

Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (error).

3.

Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan symbol sebagai berikut:
(E(U/X)) = 0

4.

Varian untuk masing masing error term (kesalahan) konstan

5.

Tidak terjadi auto korelasi

6.

Model regresi dispedifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi
dalam model yang digunakan dalam analisis empiris

7.

Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas
(explanatory) tidak ada hubungan linier yang nyata.

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk memperkirakan nilai variabel terikat Y, akan lebih baik apabila ikut
memperhitungkan variabel-varibel bebas X lain yang ikut mempengaruhi nilai Y,
dengan demikian dimiliki hubungan antara satu variabel terikat Y dengan beberapa
variabel lain yang bebas  ,  , ' , … , ( . Untuk itulah digunakan regresi linier

berganda. Dalam pembahasan mengenai regresi sederhana, simbol yang digunakan
untuk variabel bebasnya adalah X, dalam regresi berganda, persamaan regresinya
memiliki lebih dari satu variabel bebas maka perlu menambah tanda bilangan pada
setiap variabel tersebut, dalam hal ini X , X , … , X .

Secara umum persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut:
(untuk Populasi)

(untuk Sampel)

*
B
B X
B X 

B X 
ε

(2.2)

*
b
b X
b X 

b X 
ε

(2.3)

Dimana: i = 1,2,...,n

b , b , b , … , b dan ԑ adalah pendugaan atas B , b , B , … B dan ε .

Universitas Sumatera Utara

Dalam penelitian ini, digunakan lima variabel yang terdiri dari satu variabel

terikat Y dan empat variabel bebas X yaitu X , X , X' dan X - . Maka persamaan
regresi bergandanya adalah:


b
b X
b X 
b' X '
b- X -
Y

(2.4)

Persamaan diatas dapat diselesaikan dengan empat bentuk yaitu:
∑ Y
b n
b ∑ X
b ∑ X 
b' ∑ X '
b- ∑ X -

(2.5)


∑ Y X
b ∑ X
b ∑ X
b ∑ X X 
b' ∑ X X '
b- ∑ X X -

(2.6)


∑ Y X '
b ∑ X '
b ∑ X X '
b ∑ X  X '
b' ∑ X '
b- ∑ X ' X -

(2.8)


∑ Y X 
b ∑ X 
b ∑ X X 
b ∑ X 
b' ∑ X  X '
b- ∑ X  X -


∑ Y X -
b ∑ X -
b ∑ X X -
b ∑ X  X -
b' ∑ X ' X -
b- ∑ X -

(2.7)

(2.9)

2.3 Uji Keberartian Regresi
Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan
terlebih dahulu diperiksa setidak-tidaknya mengenai kelinieran dan keberartiannya.
Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesa. Uji keberartian dilakukan
untuk meyakinkan diri apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya
bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang
sedang dipelajari.

Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat (JK) yaitu Jumlah Kuadrat

untuk regresi yang ditulis JK 012 dan Jumlah Kuadrat untuk sisa (residu) yang ditulis

dengan JK 013 .

5 , x
X   X
5  , … , x
X   X
5 dan y
Y  Y
5 maka secara
Jika x
X  X
umum jumlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dari:

78 012
b ∑ x y
b ∑ x y
b' ∑ x' y
b- ∑ x- y

(2.10)

5 
78 013
∑Y  Y

(2.11)

dengan derajat kebebasan dk = k

dengan derajat kebebasan dk = (n-k-1) untuk sampel berukuran n.

Universitas Sumatera Utara

Dengan demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan:
F:;