Klasifikasi hasil belajar Hasil Belajar

Ranah psikomotorik . Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek dalam ranah psikomotorik yakni gerakan reflex, keterampilan gerakan, gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresive dan interpretative. 72 “Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Namun demikian biasanya pengukuran ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus”. 73 Belajar yang berkenaan dengan hasil dalam pengertian banyak hubungannya dengan tujuan pengajaran, Gagne mengemukakan ada lima jenis atau lima tipe hasil belajar, yakni: “a. Belajar kemahiran intelektual b. Belajar informasi herbal c. Belajar mengatur kegiatan intelektual d. Belajar sikap e. Belajar keterampilan motorik”. 74 72 Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP,… h.385-386. 73 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,… h. 182 74 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori,… h. 233-234.

BAB III Metodologi Penelitian

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan diadakan di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan yang terletak di Jalan Cipete III No 6-8 kelurahan Cipete Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan 12410. Sekolah ini merupakan lembaga pendidikan yang mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap sejak tanggal 1 Maret-31 Agustus 2010 dengan tahapan- tahapan sebagai berikut: Waktu dan Jadwal Penelitian No Uraian Maret April Mei Juni Juli Agustus 1. Penyusunan proposal √ 2. Seminar Proposal √ 3. Perbaikan Proposal √ 4. Pengumpulan Data √ 5. Pengolahan Data dan Analisa Data √ √ 38

B. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif untuk Wawancara dan Kuantitatif untuk Angket. Penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Wawancara yaitu sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi data-data ,keterangan pernyataan yang berkaitan dengan persoalan yang diteliti dari terwawancara. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan 2 orang Guru IPS dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Wawancara ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Wawancara Informal Deskriptif, peneliti mengajukan pertanyaan umum yang sifatnya deskriptif dengan meminta informasi memberikan gambaran atau melukiskan secara naratif mengenai gambaran umum tentang Penerapan KTSP dalam Pembelajaran IPS. b. Wawancara Terstruktur, yaitu pertanyaan yang diajukan peneliti yang telah disusun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan rinci tentang Penerapan KTSP dalam Pembelajaran IPS. 1 2. Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dari laporan tentang hal-hal yang ingin diketahui. 2 Angket yang digunakan adalah angket terbuka di mana responden dapat menjawab bebas sesuai dengan pendapatnya. Dalam hal ini penulis memberikan angket kepada seluruh siswa atau siswi kelas VIII SMP Islam Al-Ikhlas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 100 orang.

C. Sumber Data

a. Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002, h. 197 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan, h. 225. 39