Sistem Inferensi Fuzzy Penentuan Jumlah Produksi Pulp Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Mamdani

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Pendahuluan

Perencanaan produksi adalah tindakan antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan. Perencanaan produksi ini dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dimasa yang akan datang, apa yang harus dilakukan, berapa banyak melakukannya, dan kapan harus melakukan. Salah satu yang merupakan perencanaan produksi itu adalah merencanakan berapa banyak barang yang harus diproduksi. Dalam merencanakan berapa banyak barang yang akan diproduksi ini diperlukan data masa lalu dengan menggunakan beberapa asumsi. Untuk menyelidiki berapa banyaknya barang tersebut yang akan diproduksi dapat digunakan beberapa metode, salah satunya adalah menggunakan metode fuzzy. Metode fuzzy yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah menggunakan Metode Fuzzy Mamdani. Metode Mamdani sering dikenal sebagai Metode Max-Min. metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975.

2.2. Sistem Inferensi Fuzzy

Dalam metode Mamdani untuk mendapatkan outputnya diperlukan empat tahapan yaitu : a. Pembentukan himpunan fuzzy b. Aplikasi fungsi implikasi aturan c. Komposisi aturan d. Penegasan defuzzy Universitas Sumatera Utara 2.2.1. Pembentukan himpunanan fuzzy Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaannya menunjukkan bahwa suatu item dalam semesta pembicaraan tidak hanya berada pada 0 atau 1, namun juga nilai yang terletak diantaranya. Dengan kata lain, nilai kebenaran suatu item tidak hanya bernilai salah atau benar. Nilai 0 menunjukkan salah, nilai 1 menunjukkan benar, dan masih ada nilai-nilai yang terletak diantara benar dan salah. Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan. Domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik bertambah secara monoton dari kiri ke kanan. Suatu model variabel fuzzy seringkali dideskripsikan dalam syarat-syarat ruang fuzzynya. Ruang fuzzy ini biasanya tersusun atas beberapa himpunan fuzzy, himpunan-himpunan fuzzy yang overlap yang mana masing-masing himpunan fuzzy mendeskripsikan suatu arti tertentu dari variabel-variabel yang diijinkan dalam permasalahan. Sebagai penunjuk konsep model parameter banyaknya barang terbagi menjadi tiga himpunan fuzzy yaitu SEDIKIT, SEDANG, BANYAK. Himpunan fuzzy SEDIKIT yaitu terletak antara batas minimum hingga ke mediannya, himpunan fuzzy SEDANG adalah terletak antara batas minimum hingga ke maksimum, sedangkan untuk himpunan fuzzy BANYAK yaitu terletak antara median dan maksimum. Atau secara matematisnya adalah : SEDIKIT : min x median ≤ ≤ SEDANG : min max x ≤ ≤ BANYAK : max median x ≤ ≤ Universitas Sumatera Utara Seperti halnya himpunan konvensional, ada beberapa operasi yang didefenisikan secara khusus untuk mengkombinasi dan memodifikasikan himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi dua himpunan sering dikenal dengan nama fire strength atau α -predikat. Ada tiga operator dasar yang diciptakan oleh Zadeh, yaitu: 1. Operator AND Operator ini berhubungan dengan operasi interseksi pada himpunan α -predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan. [ ] [ ] min , A B A B x y µ µ µ ∩ = 2. Operator OR Operator ini berhubungan dengan operasi union pada himpunan. α -predikat sebagai hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan. [ ] [ ] max , A B A B x y µ µ µ ∪ = 3. Operator NOT Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan. α - predikat sebagai hasil operasi dengan operator NOT diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan yang bersangkutan dari 1. [ ] 1 A A x µ µ = − Universitas Sumatera Utara 2.2.2. Aplikasi Fungsi Implikasi Conditional fuzzy preposition atau proposisi fuzzy yang menggunakan bentuk terkondisi yang secara umum selalu ditandai dengan pernyataan IF x is A THEN y is B, dengan x dan y adalah skalar dan A dan B adalah variabel linguistik. Proposisi yang mengikuti IF disebut antiseden sedangkan proposisi yang mengikuti THEN disebut sebagai konsekuen. Proposisi ini dapat diperluas dengan menggunakan penghubung fuzzy, seperti : IF x 1 is A 1 • x 2 is A 2 • x 3 is A 3 • ... • x n is A n a. Min minimum. Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy. Gambar berikut akan menunjukkan salah satu contoh penggunaan fungsi implikasi min. THEN y is B dengan • adalah operator misal : OR atau AND. Apabila suatu proposisi menggunakan bentuk terkondisi, maka ada dua fungsi implikasi yang dapat digunakan, yaitu : Gambar 2.1 Fungsi Implikasi MIN Aplikasi Operator AND Aplikasi Fungsi Implikasi Min TINGGI SEDANG NORMAL IF Biaya Produksi TINGGI AND Permintaan SEDANG THEN Produksi Barang Normal Universitas Sumatera Utara b. Dot product. Fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy. Gambar berikut akan menunjukkan salah satu contoh penggunaan fungsi implikasi dot. Gambar 2.2. Fungsi Implikasi DOT Dalam metode Mamdani aplikasi fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. 2.2.3. Komposisi Aturan Apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada tiga metode yang dapat digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu : max, additive, dan probabilistik OR probor. 1. Metode Max Minimum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan menggunakan operator OR union. Jika semua proposisi telah dievaluasi, maka output akan berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan kontribusi dari tiap-tiap proposisi. Aplikasi Operator AND Aplikasi Fungsi Implikasi Dot Product TINGGI SEDANG NORMAL IF biaya produksi TINGGI AND pemasaran SEDANG THEN produksi barang NORMAL Universitas Sumatera Utara Misalkan ada tiga aturan proposisi sebagai berikut : [R1] IF Biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK THEN Produksi Barang BERTAMBAH ; [R2] IF Biaya Produksi STANDAR THEN Produksi Barang NORMAL ; [R3] IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN THEN Produksi Barang BERKURANG ; Proses inferensi dengan menggunakan metode Max dalam melakukan komposisi aturan seperti terlihat pada gambar berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. Komposisi Aturan Fuzzy : Metode Max 1 Paramete NAIK BERTAMBAH 1. Input fuzzy 2. Aplikasi operasi fuzzy 3. Aplikasi metode implikasi STANDAR Tak ada NORMAL IF Biaya Produksi STANDAR THEN Produksi Barang NORMAL TURUN BERKURANG IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN THEN Produksi Barang BERKURANG 4. Aplikasi metode komposisi max IF Biaya Produksi RENDAH AND Permintaan NAIK THEN Produksi Barang BERTAMBAH TINGGI Universitas Sumatera Utara 2. Metode Additive Sum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan : [ ] [ ] [ ] min 1, sf i sf i kf i x x x µ µ µ = + dengan : [ ] sf i x µ = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i, [ ] kf i x µ = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i. 3. Metode Probabilistik OR Probor Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan product terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan : [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] sf i sf i kf i sf i kf i x x x x x µ µ µ µ µ = + − dengan : [ ] sf i x µ = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i, [ ] kf i x µ = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i. Gambar 2.4. Proses Defuzzyfikasi Daerah fuzzy ‘A’ Daerah fuzzy ‘B’ Daerah fuzzy ‘C’ Nilai yang diharapkan Output : Daerah fuzzy ‘D’ Universitas Sumatera Utara Pada tahap komposisi aturan ini metode yang digunakan adalah Metode Max maximum. 2.2.4. Penegasan defuzzy Input dari proses defuzzy adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai output. Ada beberapa metode defuzzy yang bisa dipakai pada komposisi aturan Mamdani, antara lain: a. Metode Centroid Composite Moment Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat z z z z z dz z z dz µ µ = ∫ ∫ daerah fuzzy. Secara umum dirumuskan : untuk variabel kontinu, atau 1 1 n j j j n j j z z z z µ µ = = = ∑ ∑ untuk variabel diskret b. Metode Bisektor Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai keanggotaan setengah dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. Universitas Sumatera Utara Secara umum dituliskan : p z sedemikian hingga 1 p Rn R p z dz z dz µ µ = ∫ ∫ c. Metode Mean of Maximum MOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. d. Metode Largest of Maximum LOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. e. Metode Smallest of Maximum SOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. Pada tahap penegasan defuzzyfikasi ini metode yang digunakan adalah Metode Centroid Composite Moment.

2.3. Fungsi Keanggotaan