Rebutan Bunceng Prosesi Bunceng

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pokok setiap hari sehingga dirinya akan membawanya pulang untuk dimasak dirumah. 6 Hal yang sama diucapkan Wahyudi, yang juga ikut dalam tradisi rebutan bunceng, menurutnya hal ini tidak jadi masalah meskipun berbeda agama, karena yang dia ikuti hanya rebutan sembakonya, bukan pelaksanaan ibadah atau do’anya. Hal ini yang membuatnya sering ikut kegiatan rebutan bunceng, yang berisi bahan – bahan kebutuhan pokok untuk dibawa pulang. 7 Anstusiasme tidak hanya datang dari Wahyudi dan Kasep, namun juga dari sekitaran masyarakat klenteng, hal ini merupakan bentuk respon yang baik dari masyarakat dalam menilai tradisi sedekah bumi ini, yang setiap tahun rutin dilakukan. 6 Wawancara dengan Kasep di Tuban pada 04 September 2015. 7 Wawancara dengan Wahyudi di Tuban pada 04 September 2015. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 61 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai pembahasan yang sudah peneliti jelaskan, maka dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya adalah : 1. Tradisi sedekah bumi atau rebutan bunceng bingkisan sembako yang berisikan kebutuhan pokok, antara lain gula, mie, dan kopi yang dilaksnakan oleh umat Konghucu di TITD Kwan Sing Bio Tuban mempunyai tujuan untuk menghormati kepada arwah leluhur serta sebagai ucapan rasa syukur kepada Tian. Umat Konghucu percaya bahwa pada hari dilaksanakannya sedekah bumi tersebut arwah leluhur yang telah meninggal dunia akan turun kembali ke bumi. Sedangkan dari pelaksanaan kegiatan sedekah bumi yang dilaksanakan di klenteng TITD Kwan Sing Bio Tuban ini terdapat banyak manfaat nilai didalamnya, nilai teologis bagi umat Konghucu, nilai sosial gotong royong internal klenteng TITD Kwan Sing Bio Tuban, nilai sejarah, nilain kerukunan antar umat beragama serta nilai kepariwisataan. 2. Dalam prosesinya pelaksanaan tradisi sedekah bumi, dimulai dengan mempersiapkan segala kebutuhan acara, setelah itu pada saat tradisi sedekah bumi terlebih dahulu dimulai dengan melaksanakan sembahyang dan kemudian rebutan bunceng oleh warga internal klenteng ataupun oleh warga sekitar klenteng TITD Kwan Sing Bio Tuban. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3. Adapun respon masyarakat dalam menyikapi pelaksanaan tradisi sedekah bumi ini adalah: respon positif dari internal umat Konghucu sendiri melihat bahwa tradisi ini merupakana bagian dari tradisi keagamaan yang dilaksanakan secara turun temurun sehingga harus terus dilaksanakan, dan respon positif juga datang dari warga sekitar, mereka melihat bahwa tradisi ini sebagai tradisi rebutan sembako kebutuhan pokok yang dilaksanakan oleh pihak klenteng. B. Saran – Saran Beberapa saran dan masukan yang dapat penulis sampaikan terutama yang berhubungan dengan tradisi keagamaan adalah bahwa tradisi keagamaan adalah prosesi rangkaian yang sudah ada dan terus dijaga secara turun temurun, sebagai generasi penenrus maka menjaga dan melaksanannya adalah suatu hal yang harus dilakukan dalam melaksanakannya, sehingga apapun tradisi keagamaan tersebut asalkan mempunyai manfaat bagi orang banyaka maka harus selalu dilestarikan. Kemudian menjaga nilai kerukunan antar umat beragama menjadi hal yang sangat penting demi terwujudnya cita- cita bangsa yang toleran dan saling menghormati antara yang satu dengan yang lain. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR PUSTAKA AD ART MATAKIN, 2006. Amin, Nasikhul, Skripsi ; Konstruksi Sedekah Bumi Studi Konstruksi Masyarakat Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Keluarga Desa Pucangtelu Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan Jurusan Sosiologi UIN Sunan Ampel Surabaya 2014. Ashari, Imam, Skripsi; Upacara Sedekah Bumi Di Kebumen Kajian Terhadapakulturasi Nilai-Nilai Islam Dan Budaya Lokal Di Desa Jatiroto Kecamatan Buayan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Devi, Shinta ISR, Boen Bio; Benteng Terakhir Umat Konghucu, Surabaya: JP Books, 2005. Devi, Shinta ISR, Dinamika Umat Klenteng Boen Bio Surabaya 1907-1967, Skripsi Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas AirLangga Surabaya: 2003. Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 9, Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1990. Geertz, Clifford, Mojokuto; Dinamika Sosial Sebuah Kota di Jawa, Jakarta: Pustaka Grafiti Perss, 1986. Harsojo, Pengantar Antropologi, Jakarta: Abardi, 1984.