Pengaturan Siswa Dimensi Pengaturan Pengorganisasian Tugas Belajar Gerak

18 Kelas IX SMPMTs 18 18 Penetapan ukuran kelompok dapat didasarkan pada jenis aktivitas jasmani apa yang akan dibelajarkan atau berapa orang sebaiknya siswa terlibat dalam satu kegiatan aktivitas jasmani. Pengaturan siswa dalam kelompok dapat didasarkan pada: 1. Jenis kelamin 2. Minat 3. Huruf awal nama siswa 4. Berhitung

b. Pengaturan Waktu

Pengaturan waktu berkaitan dengan seberapa lama siswa akan melakukan tugas belajar gerak. Waktu pulalah yang akan menentukan seberapa produktif lingkungan pengajaran. Waktu pun perlu diperhati- kan karena akan menjadi: 1. Waktu yang tersedia 2. Waktu yang dialokasikan 3. Waktu aktif belajar Selain itu, perlu pula diperhatikan jeda respons tugas belajar gerak, yaitu jeda waktu saat guru memberikan tugas gerak dengan waktu siswa memulai gerak dan akhir tugas gerak yang dimiliki siswa.

c. Pengaturan Ruang

Penting pula guru menata ruang yang akan digunakan siswa untuk melaksanakan tugas belajar gerak. Penataan ruang dilakukan dalam upaya: 1. Batas-batas mana dari wilayah yang digunakan dalam pengajaran? 2. Bagaimana wilayah tugas belajar gerak dimanfaatkan siswa? 3. Bagaimana pengorganisasian siswa dalam satu ruang yang akan digunakan? Guru perlu menetapkan wilayah mana dari suatu tugas belajar gerak yang digunakan siswa. Pembagian wilayah mungkin sangat tepat dilakukan bilamana siswa dalam jumlah besar. Selain itu, penting pula mengorganisasi siswa ke dalam ruang yang dimiliki, misalnya disusun secara 1 berpasangan; 2 berbaris; 3 melingkar; 4 berhadapan dalam kelompok; 5 berbanjar. Kurikulum 2013 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 19

d. Pengaturan Peralatan

Pengaturan peralatan sangat penting untuk diperhatikan, meski sering kali guru perlu menyediakan alat-alat atau media pengajarannya. Jumlah peralatan yang tersedia jangan sampai membatasi kesempatan siswa untuk memanfaatkan ruang dan waktu.

I. Pengorganisasian Pengajaran

Setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan belajar dari seorang guru yang pandai dalam mengelola pengajarannya. Guru pendidikan jasmani perlu pandai mengelola lingkungan pengajaran yang diciptakannya itu sedemikian rupa sehingga melalui pengenalan kemampuan gerak siswa, ketersediaan alat dan media, fasilitas yang ada, waktu yang tersedia, dan ruang yang dimiliki siswa tercipta lingkungan pengajaran yang mendorong dan mengundang siswa untuk terlibat aktif dan belajar baik tentang maupun melalui gerak. Perancangan lingkungan tugas gerak seperti itu sangat bergantung pada interaksi guru dan siswa dan intens pesan yang akan disampaikan kepada siswa. Namun, terkadang siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan karena tidak mendengar apa yang diucapkan gurunya. Setiap siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan seringkali akibat dari guru yang tidak selektif dalam memilih kata dan tidak jelas dalam menyajikan dan mengembangkan tugas belajar gerak kepada siswa. Kemampuan menyajikan tugas belajar gerak memiliki potensi untuk memfasilitasi belajar siswa baik di dalam persiapan pengajaran maupun dalam praksis pengajaran. Beberapa faktor pengganggu pengorganisasian pengajaran adalah: 1. Mendapatkan Perhatian Siswa: Pengajaran pendidikan jasmani sering langsung dilaksanakan ketika siswa sudah hadir di lapangan, atau bahkan justru memulai pengajaran dengan mengajak siswa melakukan peregangan dan pemanasan. Dengan adanya konteks ini, guru harus bisa memberikan gambaran tentang pentingnya pemanasan 2. Gaduh-Ribut dan Gangguan Lingkungan: Para siswa tidak dapat memberikan perhatian ketika guru menyajikan tugas gerak bilamana lingkungan gaduh-ribut. Jika terjadi kebisingan, biasanya guru memberhentikan pembicaraan sampai kelas menjadi sunyi. Suara Catatan penting: Rancang tugas belajar gerak dalam dimensi isi, tujuan, dan pengaturan dengan mengatur siswa, waktu, ruang, dan peralatan.