Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

62 yaitu data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel pengganggu atau residual memiliki pola mendekati distribusi normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.2 Normal P-Plot Berdasarkan Gambar 4.2 Normal Probability Plot dapat dilihat dan disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas karena data menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran data searah mengikuti garis diagonal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Masalah yang mungkin akan muncul pada penggunaan persamaan regresi linear adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan dimana antara variabel bebas terdapat korelasi. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflantion Factor VIF. Nilai batasan atau cut off yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah Nilai Tolerance 0.10, sedangkan nilai Variance Inflation Factor VIF 5. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi ada Universitas Sumatera Utara 63 atau tidak adanya multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai toleransi variabel dan VIF dengan membandingkannya. Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -5.056 10.173 -.497 .621 BTM -2.401 1.551 -.196 -1.548 .126 .571 1.751 PER .110 .052 .374 2.115 .038 .294 3.398 DY -.576 .189 -.352 -3.046 .003 .689 1.451 SIZE .223 .300 .081 .745 .459 .770 1.299 PNAV -.063 .038 -.250 -1.667 .100 .408 2.453 CFTP 1.628 2.566 .063 .634 .528 .928 1.077 a. Dependent Variable: RETURN SAHAM Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan VIF dari variabel BTM adalah sebesar 0,571 dan 1,751. Untuk variabel PER adalah sebesar 0,294 dan 3,398. Untuk variabel DY adalah sebesar 0,689 dan 1.451. Untuk variabel size adalah sebesar 0,770 dan 1,299. Untuk variabel PNAV adalah sebesar 0,408 dan 2,453. Untuk variabel CFTP adalah sebesar 0,928 dan 1,077. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak terdapat masalah multikolinearitas antara variabel bebas, karena nilai tolerance berada di bawah 1 dan nilai VIF dibawah 5. Universitas Sumatera Utara 64

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat scatterplot antara lain prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika titik-titik pada scatterplot tersebut membentuk pola tertentu yang teratur misal bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka dapat diindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.3 sebagai berikut : Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.3 Scatterplot Berdasarkan grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola yang jelas serta tersebar baik di atas Universitas Sumatera Utara 65 maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga layak dipakai. Adapun pengujian lain untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan pendekatan statistik yaitu uji Glejser, dengan mengubah variabel dependen menjadi absut. Hal ini terlihat dari jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 0,05 5 dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 9.021 6.124 1.473 .145 BTM -.095 .934 -.016 -.102 .919 PER .009 .031 .064 .300 .765 DY .066 .114 .080 .577 .566 SIZE -.246 .181 -.179 -1.363 .177 PNAV -.026 .023 -.208 -1.152 .253 CFTP -.775 1.545 -.060 -.501 .618 a. Dependent Variable: Absut Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.4 bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik terhadap variabel dependen absut. Hal tersebut terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 66

4.2.2.4 Uji Autokorelasi