Bagaimana menjadi seorang Android Developer

Bagaimana menjadi seorang Android Developer
Artikel kali ini seperti menceritakan jalan hidup saya

bagaimana saya menjalani hidup

sebagai android developer, (njuk melow ~) Baiklah kali ini artikelnya tentang mengenai
tahapan seseorang untuk belajar android development, saya akan share dari pengelaman saya
selama ini apa saja yang saya lakukan.
1. Belajar Java
Java adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk development android apps secara
native, selain itu bisa juga menggunakan bahasa pemrograman lain misal Javascript dan apps
dicompile menggunakan javascript library semacam phonegap, sebelumnya saya pernah juga
menggunakan phonegap untuk membuat apps android, namun saya memiliki pengalaman
buruk dalam code mengcode javascript sehingga memutuskan pindah menggunakan java
saja, dan alhasil sampai sekarang tidak pernah kembali lagi ke javascript. Jika kamu termasuk
orang yang dibuat bingung pada bagian “dengan bahasa apa saya harus membuat apps
android saya ? native atau hybrid ?” sampai sekarang saya tetap menyarankan Native adalah
yang terbaik, gunakan java.
Untuk materi java sendiri kamu harus paham mulai dari OOP sampai class2 umum yang ada
dijava misal List, Map dan lain2.
2. Pahami arsitektur android (design pattern, komponen)

Kenali apa itu android, website resminya memiliki informasi yang sangat berlimpah, mulai
dari materi training, sampai materi untuk design apps android. Kalian harus mengerti untuk
membuat apps android itu ada aturannya misal design, apps terdiri dari apa saja
komponennya, bentuk buttonnya seperti apa, kemudian kapan menggunakan tab layout kapan
menggunakan navigation drawer. Untuk best practices android development bisa dibaca
disini
3. Gunakan Android Studio sebagai IDE
“Kenapa android studio ? koq nggak eclipse mas ?” melihat perkembangan saat ini, Android
Studio saat ini sudah menjadi official IDE untuk Android Development cek, kemudian library
yang dikembangkan oleh developer diluar sana sekarang sudah banyak yang menggunakan
gradle, jadi kalo mau make librarynya tinggal tambahkan url gradlenya, jarang yang
menyediakan .jar atau project library, kalaupun ada project library secara default tidak akan
bisa langsung digunakan di eclipse, karena perbedaan structure.
4. Baca tutorial,ikut course, ikut group android programming
Yak membaca tutorial, misal di AndroidHive yak, tidak bisa saya pungkiri bahwasannya saya
banyak belajar dari androidhive, Raffi Tamada ini orang yang selo ketika mau nulis
tutorial :D, selain itu Vogella juga memiliki banyak tutorial yang enak buat dibaca. Untuk
course saya menyarankan ikut yang dari google link, course ini sangat bagus sekali, dengan
penjelasan lengkap dan materi yang saya rasa dari level entry sampai level medium hard


Selanjutnya gabung ke milis/groups/community, baik secara online maupun luring, google
plus community adalah salah satu tempat yang sering saya kunjungi untuk update informasi
terbaru mengenai android development, selain itu kaskus juga bisa (dikaskus lebih sering
jawab pertanyaan daripada dapat informasi baru), lalu subreddit androiddev, dan
GoogleGroup id-android
5. Version Control
Jangan lupa belajar juga version control, saat ini yang populer adalah git, buat apa version
control ini ? gunanya untuk manajemen versi code kamu, kamu juga bisa menyimpan kode2
kamu itu ke repository semacam github.com maupun bitbucket.org. Jadi nanti kalo kamu
punya project dan mau dibuat open source bisa kamu upload ke github dan bisa pula menjadi
portofolio kamu.
6. Follow orang2 yang famous di android development
Selain stalking gebetan *eh gak ada salahnya juga kamu stalking akun2 famous dibidang
android development, kalo saya lebih aktifnya di google plus, kenapa ? gak nemu aja yang
aktif share hal2 bagus di twitter maupun facebook. Berikut beberapa listnya :
– Taylor Ling : ini kokoh2 GoogleDeveloperExpert bagian UX untuk kawasan Asian
Tenggara, doi sering bahas mengenai design apps.
– Android Developers : akun resminya android developer di google plus, sering banget kasih
tahu informasi paling update mengenai perkembangan androi.
– Nick Butcher : Om Nick pudge Butcher ini salah satu developer nya google

– Jake Wharton : Om Jake, bapak actionbar :v sejak jamannya actionbarsherlock udah
famous.. :3 apalagi doi dan temen2 di square punya banyak library yang biasa saya pake,
sebut saca Picasso, :3
and many more, silahkan mencari di community google plus Android Developer ya

Atas permintaan arriesfamily.blogspot.com (mama & arrie) dan kaum keluarga terdekat
berkenaan prospek kerjaya bagi post-graduate berkenaan 'Quality field', maka artikel ini
dikeluarkan.
Artikel ini juga bloeh dijadikan panduan bagi bakal graduan dalam memilih kerjaya.

Apa itu 'QA' ?
Tak semua memahami apa itu 'QA'. QA sebenarnya ringkasan dari perkataan 'Quality
Assurance'. Setiap organisasi samaada industri, perhotelan, perbankan dan sebagainya
mempunyai jabatan atau seksyen Quality. QA secara ringkasnya suatu jabatan mengawalselia tahap quality produk atau servis organisasi tersebut.
Bagi sebuah organisasi yang besar, jabatan QA dipecahkan kepada beberapa
bahagian/seksyen.
1) QC - Quality control : mengawal mutu pengeluaran.
2) QE - Quality Engineering : merancang kaedah mengawal mutu (SOP, Work Instruction).
terlibat dalam masa pre-production (persediaaan sebelum proses pengeluaran).
3) QS - Quality System : Mengawal sistem organisasi (ISO 9002, TS 16949, etc..)

4) QA - Quality Assurance : Menjamin mutu produk memenuhi spesifikasi sebelum
dipasarkan.
Syarat menjadi 'QA' ?
QA terdiri dari berbagai tahap/level dari 'Inspector', Juru teknik, Jurutera hinggalah ke
'Manager' dan 'Director'.
Kelayakan adalah mengikut jawatan yang dipohon mimima adalah SPM dan lulus
Mathematik.
Jawatan yang sesuai bagi 'fresh graduate' adalah - QA Engineer, QA Executive atau QA
Superetendent.
Kelayakan minima : Degree in Science or Engenering.

Apa-apa kursus Engineering adalah bersesuaian dengan industri yang menawarkan pekerjaan
tersebut. Misalnya Industri pembuatan - Mekanikal atau Eletrikal yang paling sesuai.
Syarat tambahan : mempunyai lesen kenderaan dan kenderaan sendiri diberi keutamaan.
Fasih berbahasa Inggeris dalam penulisan dan perbualan. Berpengetahuan asas mengenai
Quality Standard ISO satu kelebihan.
Tugas-tugas QA Engineer ?
Umum tidak mengetahui apakah fungsi dan tugas utama QA Engineer. QA engineer lebih
memberi tumpuan kepada penambahbaikan dalam sistem operasi bagi memastikan mutu
produk pengeluaran memenuhi specifikasi yang ditetapkan (Standerdization). Memastikan

tahap qualiti pengeluar optimum dan mengelakkan berlakunya aduan pelanggan (customer
complain) terhadap sesuatu barangan.

Penulis bergambar bersama pelanggan (Customer) dari Sony Eletronics.
Penulis paling kiri barisan belakang - tengah tersenyum riang.

Bagi memastikan kawalan mutu berada pada tahap memuaskan, seseorang QA Engineer perlu
pakar (expert) dalam process pengeluaran produk tersebut. Misalnya dalam proses pembuatan
acuan besi - Metal stamping, Qa engineer perlu kenalpasti (fimilar) dengan proses berkenaan.
Beliau perlu faham proses yang terlibat dan apakah punca-punca masalah jika berlaku
kerosakan (defect). Umpamanya : kesan calar (scratches) berpunca dari acuan (mould) yang
tidak sempurna pembuatannya.
Sekiranya berlaku kerosakan mutu produk berkenaan , QA Engineer bertanggungjawab
menganalisa, mengkaji dan mengenalpasti punca kerosakan dan mengambil langkah
pengawalan dan penambahbaikan (cause and countermeasure). QA engineer mesti
bekrjasama dengan production engineer atau tooling engineer atau lain-lain jabatan
berkenaan untuk mendapatkan solusi (solution) terbaik bagi masalah yang dihadapi.

Prospek masa depan QA ?
Adakah bahagian QA mempunyai prospek masa depan yang baik. Bakal para graduan mesti

tertanya-tanya apakah memasuki QA mempunyai masa depan yang terjamin ?
Jawapannya QA mempunyai prospek yang luas dalam membina kerjaya dan keyakinan diri.
Melalui jawatan sebagai QA Engineer mengajar kita menambah keyakinan diri dalam 'public
speaking' di mana menjadi tugas asas QA engineer berdepan dengan pelanggan dan
mempersembahkan hasil penambahbaikan(present countermeasure).
Secara tidak lansung pembentukan jatidiri (personnel development) berlaku dimana kita
merasa lebih yakin bila berdepan dengan orang ramai dan bersedia menjawab apa saja soalan
berkaitan.
Bagi meneruskan kerjaya lebih profesional, QA Engineer boleh mendalami kemahiran
mengaudit (auditing skill) dan memahirkan diri dalam 'Quality Syatem' . Banyak kursus
lanjutan boleh diambil bagi melayakkan diri menjadi juru audit kualiti sistem (Quality
System Auditor).
Dengan pengalaman dan sijil lanjutan tersebut melayakkan kita menjadi juruaudit sah dan
boleh menyertai badan-badan berkanun berkaitan dengan sistem audit umpamanya SIRIM,
BVQI, TUV, UKAs dan lain-lain lagi.

Penulis bersama rakann-rakan sekerja dalam satu conference anjuran sebuah syarikat
consultancy.
Penulis 3 dari kiri - barisan tengah
Di samping bertindak sebagai juru audit, kita juga boleh menjadi penasihat sistem kualiti

(Quality system consultancy) bagi sesebuah syarikat yang memerlukan. Dengan kata lain
jawatan lebih profesional sebagai konsultan sistem kuality (Quality system sonsultant). Gaya
consultant umpama seorang pensyarah yang memberi kuliah dan mengajar dan membimbing
pelajar-pelajarny
Kiranya masih berminat meneruskan kerjaya QA dalam sesebuah organisasi, QA engineer
masih dapat meningkat kemahiran melalui kursus-kursus lepasan ijazah yang dianjurkan oleh
universiti tempatan. Umpamanya kursus 'Certify Quality Engineer' - CQE oleh UITM.
Melalui sijil berkenaan satu title CQE akan diberikan kepada QA Engineer yang setaraf
dengan IR bagi jurutera aliran lain.
Kesimpulan

Kerjaya sebagai QA mempunyai prospek yang baik kerana semua organisasi mempunyai
bahagian kawalan mutu tetapi bergantung kepada ketabahan (self confident) diri individu itu
sendiri.
Nasihat kepada bakal graduan seperti Naim (anak saudara penulis), Haikal (adik ipar)
sekiranya mempunyai ketabahan - ketahanan mental dan fizikal yang mencukupi maka boleh
menceburkan diri dalam aliran QA.
Untuk Arrie, Iffa, Ammar, Dina (anak-anak) - tidak digalakkan menceburi bidang ini kerana
kesan tekanan kerja cukup sekadar dirasai oleh penulis sendiri sahaja. Ceburi sektor awam
lebih mudah dan tidak begitu mencabar.