Kampung Batik Kauman Galeri Batik Danar Hadi Wuryaningratan

commit to user kaki lima.dilingkungan Pasar Klewer.Hal ini dirasakan mengganggu kelancaran lalu lintas dan perdagangan. httpwww.Solo Promosi.co.id, Solo Net.2012

7. Kampug Batik Laweyan

Laweyen adalah salah satu sentral Batik di Solo. Kampung ini Tentunya ada banyak sekali sejarah yang tertinggal di kapung ini dan menjadi icon Batik Solo. Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni masyarakat Laweyan. Sejak abad ke-19 kampung ini sudah dikenal sebagai kampung batik. Itulah sebabnya kampung Laweyan pernah dikenal sebagai kampung juragan batik yang mencapai kejayaannya di era tahun 70-an. Menurut Alpha yang juga pengelola Batik Mahkota. Demi melestarikan budaya batik di kampung laweyan ini maka pada tanggal 25 September 2004 pemerintah daerah Surakarta mencanangkan Desa Laweyan sebagai kawasan wisata Kampung Batik Laweyan, yang menjadikan tempat ii tertata karena ada pecahan khusus dari pemerintah, dan juga mampu menarik peehatian wisatawan domestik maupun mancanegara, antara lain Jerman, Korea, Belanda, Singapura . Komarudin Hidayat,2008.Hal.25

8. Kampung Batik Kauman

Kampung Kauman mempunyai kaitan erat dengan sejarah perpindahan kraton Kartosuro ke Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan.Berbekal keahlian yang diberikan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, kini masyarakat Kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga karaton. Dalam commit to user perkembangannya, seni batik yang ada di Kampung kauman dapat dibedakan menjadi tiga bentuk batik, yaitu batik klasik motif pakem batik tulis, batik murni cap, dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif pakem yang banyak dipengaruhi oleh seni batik Karaton Kasunanan merupakan produk unggulan Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik Kampung batik Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, dan katun jenis primisima. Kampung yang memiliki 20-30 an home industry ini menjadi langganan para pembeli secara turun temurun dan wisatawan mancanegara Jepang, Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat. Di sini wisatawan bisa berbelanja sambil mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan bisa juga mencoba sendiri kegiatan membatik. Di samping produk batik, Kampung Batik Kauman juga dilingkupi bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial, dan perpaduan arsitektur Jawa dan kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang tetap kokoh menjulang di tengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga keuangan perbankan dan valas, homestay dan hotel yang banyak terdapat di sekitar Kampung Kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar Kampung Kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan bagi segenap wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar batik. httpwww.Pasar Solo.com

9. Galeri Batik Danar Hadi Wuryaningratan

Sejarah berdirinya Batik Danar Hadi berasal dari kecintaan H. Santoso Doellah akan batik dan memiliki pengetahuan yang luas tentang batik yang commit to user didapatnya sejak usia muda. Kakeknya seorang pengusaha batik yang terkenal di Surakarta sekaligussalah satu pendiri Gabungan Koperasi Batik Indonesia yang bernama RH. Wongsodinomo. H. Santoso Doellah mewarisi darah pengusaha batik sejak umur 20 tahun. Sejarah pemberian nama Batik Danar Hadi berasal dari danar itu sendiri dari nama kecil istri H. Santoso Doellah dan Hadi dari nama mertuna sangat karena sangat mencintai dan menghormati mertuanya. Sebelum dibuka Galeri Batik Kuno Danar Hadi Wuryaningratan, terlebih dahulu dibuka PT. Batik Danar Hadi yang dibangun sejak tahnn 1967 yang kemudian dalam perkembangannya tumbuh menjadi perusahaan Batik terkemuka dan bahkan dianggap sebagai lambang Dunia Pembatikan Nasional. Galeri Batik Kuno Danar Hadi Wuryaningrat terletak dijalan utama Kota Solo, yaitu Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 261-263. Galeri Batik Danar Hadi Wuryaningrat ini merupakan salah satu tujuan wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi di Kota Solo. Nafas budaya Jawa sangat terasa ditempat ini. Komarudin Hidayat,2008.Hal.27

10. Taman Sriwedari