yang diperoleh atau diserahkan. Dalam hal ini, jika terdapat laba pertukaran, laba tersebut baru diakui apabila aktiva tetap tersebut
dijual, sebaliknya jika terdapat kerugian atas pertukaran aktiva tetap, maka kerugian tersebut diakui sebagai kerugian.
d. Sewa guna usaha leasing
Lease adalah penyajian kontraktual yang memberikan hak bagi lesse untuk mempergunakan aktiva yang dimiliki lessor selama suatu
periode waktu tertentu dengan biaya tertentu. Lessor adalah perusahaan yang memiliki aktiva tetap atau yang memberikan sewa
guna usaha. Sedangkan Lesse adalah perusahaan yang menyewa guna usaha aktiva tetap. Menurut Harahap 2002:170 defenisi
Leasing sebagai berikut “Leasing adalah suatu cara memperoleh hak untuk menggunakan aktiva berwujud tertentu dalam jangka waktu
tertentu”. Sedangkan menurut Ikantan Akuntan Indonesia 2004:30.1
dalam PSAK memberikan defenisi leasing sebagai berikut : Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunkana oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih optie bagi perusahaan untuk membeli
barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang disepakati.
Sewa guna usaha dengan opsi adalah salah satu cara yang dapat
dikategorikan sebagai pembelian angsuran. Pada masa sewa guna usaha aktiva tetap dikapitalisasi sebesar nilai tunai dari seluruh
Universitas Sumatera Utara
pembayaran ditambah nilai sisa yang harus dibayar pada akhir sewa guna usaha.
Contoh : Dibeli kendaraan dengan leasing harga Rp. 100.000.000, dipanjar Rp. 28.000.000, sisa diangsur 6 tahun atau 72 bulan, bunga
12 dan angsuran setiap bulan. Jurnal :
Kendaraan Rp.100.000.000
Kas Rp. 28.000.000
Hutang leasing Rp. 72.000.000 Angsuran bulan I :
Hutang leasing Rp. 1.000.000
Beban bunga Rp. 720.000
Kas Rp. 1.720.000
Angsuran bulan II : Hutang leasing
Rp. 1.000.000 Beban bunga
Rp. 710.000 Kas
Rp. 1.710.000 Dan seterusnya selama 72 bulan 6 tahun.
e. Penerbitan surat-surat berharga
Memperoleh aktiva tetap dapat dilakukan dengan cara menerbitkan surat berharga yaitu berupa obligasi atau saham sendiri.
Dalam hal ini aktiva tetap tersebut dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi pada saat pengeluarannya. Jika obligasi atau saham
Universitas Sumatera Utara
dijual dengan harga lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai pari atau nominal, hutang obligasi atau saham harus dikredit sebesar harga
pari dan selisihnya dicatat sebagai agio atau disagio. Contoh :
Pada tanggal 5 februari 2009, diterbitkan 1000 lembar saham bernilai pari Rp.50.000,- untuk memperoleh, saham tersebut pada periode
berjalan dijual ke pasar dengan harga Rp.55.000,- maka jurnalnya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Jurnal Penerbitan Surat-Surat Berharga
Tgl. Uraian
Ref. Debit
Kredit
5Feb 2009
Bangunan Saham Biasa
Agio Saham Biasa Rp. 55.000.000
Rp. 50.000.000 Rp. 5.000.000
f. Membuat sendiri