Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Nasabah dalam Memilih Jasa Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Mataram.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH JASA BANK
CIMB NIAGA SYARIAH CABANG MATARAM

ZIKRA DONALD

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Keputusan Nasabah dalam Memilih Jasa Bank CIMB Niaga
Syariah Cabang Mataram adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Zikra Donad
NIM H54100036

ABSTRAK
ZIKRA DONALD. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan
Nasabah dalam Memilih Jasa Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Mataram.
Dibimbing oleh SAHARA dan DENI LUBIS.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa Bank CIMB Niaga Syariah
cabang Mataram. Penelitian ini menggunakan metode uji validitas dan reabilitas,
t-test, chi square test yang diolah menggunakan SPSS 16.0 dan dan Probit yang
diolah menggunakan Stata 11.0. Faktor-faktor yang memengaruhi keputusan
dalam memilih jasa Bank CIMB Niaga Syariah Mataram adalah variabel
pelayanan, syarat administrasi, dan penghasilan > Rp5 000 000. Semakin baik
pelayanan yang dilakukan oleh Bank CIMB Niaga Syariah Mataram maka
probality untuk menjadi nasabah di Bank CIMB Niaga Syariah Mataram akan
meningkat sebesar 21.09%. Semakin mudah syarat administrasi Bank CIMB

Niaga Syariah Mataram maka probability untuk menjadi nasabah Bank CIMB
Niaga Syariah Mataram akan meningkat sebesar 20.02%. Nasabah dengan
pendapatan >Rp5.000.000 memiliki tingkat probability sebesar 67.84% lebih
tinggi dibanding dengan pendapatan ≤ Rp500.000 untuk menjadi nasabah Bank
CIMB Niaga Syariah Mataram.
Kata kunci:CIMB Niaga Syariah, Keputusan, Probit
ABSTRACT
ZIKRA DONALD. Analysis of Factors influencing Decision of customers in
Selecting Services of CIMB Niaga Syariah Mataram Bank. Supervised by
SAHARA and DENI LUBIS.
The aim of this research is to analyze the factors that influence decision of
customers in selecting services of CIMB Niaga Syariah Mataram Bank. This
research uses validity and reability test, t-test, and chi square test that use SPSS
16.00, while probit uses Stata 11.0. Analyzed factors that influence decision of
customers in selecting services of CIMB Niaga Syariah Mataram Bank are
services variable, administrative requirements variable and revenue which is more
than Rp5 000 000. Better service performance of CIMB Niaga Syariah Mataram
Bank will increase 21.09% of the probability of becoming a customer of CIMB
Niaga Syariah Mataram Bank. Cheaper and easier terms of administration
requirements of CIMB Niaga Syariah Mataram Bank will increase 20.02% of

probability of becoming a customer of CIMB Niaga Syariah Mataram Bank.
Customers whose income is more than Rp5 000 000 have higher probability level
at 67.84% compared with those whose income less than Rp500 000 to be a
customer of CIMB Niaga Syariah Mataram Bank

Keywords: CIMB Niaga Syariah, decisions, probit

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH JASA BANK
CIMB NIAGA SYARIAH CABANG MATARAM

ZIKRA DONALD

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Nasabah dalam Memilih
Jasa Bank CIMB Niaga Syariah Mataram”. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu
Ekonomi, Institut Pertanian Bogor.
Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan keluarga penulis,
yaitu Ayah Asmaidonal dan Ibu Umi Kalsum serta adik dari penulis, Zaky Donald
dan Zyl Qisth Donald atas segala doa dan dukungan yang selalu diberikan. Selain itu,
penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
1. Ibu Sahara, Ph.D dan Bapak Deni lubis, MA selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, saran, waktu, dan
motivasi dengan sabar sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Irfan Syauqi Beik selaku dosen penguji utama dan Bapak

Salahuddin El Ayyubi, Lc. MA. selaku dosen penguji dari komisi pendidikan
atas kritik dan saran yang telah diberikan untuk perbaikan skripsi ini.
3. Seluruh pihak pengurus Bank CIMB Niaga Syariah Mataram terutama Bapak
Guntur Lubis selaku Branch Manager dan Bapak Zul Iskandar yang telah
banyak membantu penulis mengumpulkan responden penelitian.
4. Para dosen lainnya, staf dan seluruh civitas akademik Departemen Ilmu
Ekonomi FEM IPB yang telah memberikan ilmu dan bantuan untuk penulis
5. Keluarga Tante Aida Fitri yang telah membantu saat penulis melakukan
penelitian di Mataram.
6. Sahabat-sahabat penulis, Fitri Purnama Sari, Adik Putri Sarah, Aldesta
Nurika, Fauziyah Adzimatinur, Febrina Mirazdianti, Fitriyanti, Lia
Annafianti, Ahmad Fauzi, Elmita Hapsari, Jihan, Karan Doeana, Mayasari,
Nurrahma Sri Fitayani, Ridha Vivianti, Risma Rahmatunisa yang telah
banyak memberikan bantuan, kritik, saran, dan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman satu bimbingan, Rahmah Syafira, Hardyani Sasikirana,
Ratna Melyasari, Selly Efriani, Fitria Permata Sari, Elis Maisari, Fariz
Rahman Zein atas kerjasama, semangat, dan dukungan kepada penulis selama
ini.
8. Keluarga Ilmu Ekonomi Syariah 47 atas kebersamaannya dan telah saling

mengingatkan, mendukung, dan mendoakan dalam semua kegiatan, mohon
maaf tidak dapat menyebutkan satu per satu.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini
yang tidak bisa disebutkan satu per satu
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, September 2014
Zikra Donald

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi


PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3


Ruang Lingkup Penelitian

3

TINJAUAN PUSTAKA

3

METODE PENELITIAN

10

Jenis dan Sumber Data

10

Lokasi dan Waktu Penelitian

10


Metode Pengolahan dan Analisis Data

10

GAMBARAN UMUM

13

HASIL DAN PEMBAHASAN

16

Karakteristik Responden

16

Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Nasabah dalam Memilih Jasa
Perbankan di Bank CIMB Niaga Syariah Mataram


21

SIMPULAN DAN SARAN

24

Simpulan

24

Saran

24

DAFTAR PUSTAKA

25

LAMPIRAN


27

RIWAYAT HIDUP

51

DAFTAR TABEL
1 Karakteristik Responden dengan Uji t (t-test)
2 Karakteristik Responden dengan Uji Khi-Kuadrat (chi square test)
3 Pengetahuan Umum Responden dengan Uji Khi-Kuadrat (chi square
test)
4 Sumber Informasi Bank CIMB Niaga Syariah Mataram
5 Lama Keanggotaan Nasabah Bank CIMB Niaga Syariah Mataram
6 Produk yang Digunakan oleh Responden Nasabah Bank CIMB Niaga
Syariah Mataram
7 Alasan menjadi Nasabah Bank CIMB Niaga Syariah Mataram
8 Responden Nasabah Bank CIMB Niaga Syariah juga menjadi Nasabah
Bank Konvensional
9 Alasan Masih menjadi Nasabah Bank Konvensional
10 Factor Loading dan Alpha Croncbach variabel
11 Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan dalam Memilih Jasa
Perbankan di Bank CIMB Niaga Syariah Mataram

16
17
18
19
19
19
20
20
20
21
22

DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pikir

9

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6

Kuesioner Penelitian
Factor Loading dan Alpha Croncbach
Karakteristik responden dengan uji t (t-test)
Karakteristik responden dengan uji khi-kuadrat (chi square test)
Hasil estimasi probit
Korelasi antar variabel

27
33
35
41
47
48

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lahirnya Undang Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah
telah memberikan peluang yang sangat baik bagi pertumbuhan perbankan syariah
di Indonesia. Undang-undang ini memungkinkan bank dapat beroperasi
sepenuhnya secara syariah atau bank konvensional yang dapat membuka cabang
khusus syariah atau biasa disebut unit usaha syariah. Unit Usaha Syariah, yang
selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di
kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.
Berdasarkan data Bank Indonesia hingga Desember 2013 terdapat 23
UUS. Salah satu dari 23 UUS yang ada di Indonesia adalah CIMB Niaga Syariah.
CIMB Niaga Syariah yang merupakan unit usaha khusus CIMB Niaga yang
didirikan untuk memberikan respon terhadap perkembangan bisnis perbankan
syariah di Indonesia dan demand nasabah terhadap transaksi perbankan secara
syariah yang semakin besar. Di awal tahun 2013, CIMB Niaga Syariah meraih
posisi lima besar TOP BRAND versi Majalah Marketing-Frontier untuk produk
Tabungan iB Xtra, dan juga berhasil meraih penghargaan di ajang Indonesian
Bank Loyalty Award (IBLA) 2013 untuk kategori Saving Account of Islamic
Banking dari Majalah Infobank dan MarkPlus Insight. Strategi yang dilakukan
oleh CIMB Niaga Syariah adalah menerapkan sistem Dual Banking Leverage
Model (DBLM). Melalui penerapan Dual Banking Leverage Model (DBLM),
jaringan CIMB Niaga Syariah terdiri atas 30 kantor cabang syariah, 537 office
channeling (kantor layanan syariah dalam jaringan Bank CIMB Niaga), 44
Mortgage center, dan 23 Auto center serta jaringan bisnis yang sesuai dengan
segmen sehingga para nasabah dapat dilayani bukan hanya di kantor cabang
syariah tetapi juga pada layanan office channeling di jaringan CIMB Niaga
lainnya. Produk-produk yang ditawarkan oleh CIMB Niaga Syariah sangat
beragam yaitu giro iB Syariah, deposito iB Syariah, tabungan iB perencanaan,
tabungan iB junior, tabungan iB pendidikan, tabungan iB X-tra syariah,
pembiayaan iB bisnis, gadai emas syariah, pembiayaan iB kepemilikan mobil,
pembiayaan iB kepemilikan rumah, dan CIMB Niaga Syariah Gold Card.
Perumusan Masalah
Sejak lahir UU No.21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, banyak
bank umum yang kegiatan operasinya dilaksanakan dengan memakai sistem
syariah dan bank konvensional yang membuka unit usaha syariah. Terhitung
hingga Desember 2013, Bank Indonesia mencatat sudah ada 11 bank yang seluruh
kegiatannya dilaksanakan dengan sistem syariah dan 23 bank konvensional yang
membuka unit usaha syariah. Salah satu dari bank konvensional yang membuka
unit usaha syariah adalah Bank CIMB Niaga Syariah.

2

2

Bank CIMB Niaga Syariah yang merupakan unit usaha khusus CIMB
Niaga yang didirikan untuk memberikan respon terhadap perkembangan bisnis
perbankan syariah di Indonesia dan demand nasabah terhadap transaksi perbankan
secara syariah yang semakin besar. Upaya yang dilakukan oleh CIMB Niaga
Syariah dalam melayani masyarakat akan kebutuhan transaksi perbankan syariah
tidak sia-sia. Berdasarkan survei “Bank Service Excellence Monitor (BSEM)”
yang dilakukan MRI, CIMB Niaga Syariah berhasil menempati posisi kedua
untuk kategori pelayanan prima diantara unit usaha syariah di Indonesia. Selain
itu, CIMB Niaga Syariah juga meraih peringkat pertama untuk kategori ATM,
peringkat kedua untuk kategori Customer Service dan peralatan banking hall,
peringkat ketiga untuk kategori teller, telepon, kenyamanan ruangan, dan toilet
serta peringkat keempat untuk kategori satpam.
Banyaknya penghargaan yang diterima tak lepas dari peran nasabah yang
selalu loyal terhadap Bank CIMB Niaga Syariah. Bank CIMB Niaga memiliki
total 974 jaringan kantor dan 2.257 ATM, 231 CDM, dan 225 SST yang tersebar
di 27 provinsi dan 110 kota/kabupaten di seluruh Indonesia yang mencakup
kantor perbankan konvensional, perbankan syariah, dan gerai mikro laju. Menurut
data Bank CIMB Niaga Syariah, jumlah nasabah pada tahun 2010 mencapai lebih
dari 11 juta nasabah dan mengalami peningkatan di tahun berikutnya yakni
mencapai lebih dari 14 juta nasabah yang dilayani. Namun mengalami penurunan
di tahun 2012 dimana jumlah nasabah mencapai 13.5 juta jiwa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sensus penduduk tahun 2010
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menduduki peringkat ke-13 dari 33 provinsi
dengan mayoritas penduduk beragama Islam dengan tingkat persentase 96.47%.
Perbankan syariah di NTB terus berkembang karena dukungan pertumbuhan
ekonomi yang positif dan terbukanya pasar syariah selama tahun 2011-2012,
pertumbuhan aset di tahun 2011 sekitar Rp823.48 miliar dan tahun 2012 mencapai
Rp1.65 triliun. Jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun pada Mei 2012 mencapai
Rp704 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp234 miliar
sedangkan pembiayaan mencapai Rp1.1 triliun pada Mei 2012 dibanding periode
yang sama tahun lalu sebesar Rp735 miliar (Tempo 2012). Secara nominal, total
aset perbankan syariah NTB pada triwulan I tahun 2014 sebesar Rp2.51 triliun,
meningkat dari triwulan IV tahun 2013 yang sebesar Rp1.95 triliun. Peningkatan
dana perbankan syariah didorong tingginya pertumbuhan simpanan dalam bentuk
deposito dan tabungan yang mampu tumbuh sebesar 34.89 persen dan 12.65
persen (Republika 2014). Bank CIMB Niaga termasuk salah satu bank yang
memiliki aset terbesar di Indonesia dan menduduki peringkat ke-5 dengan total
aset sebesar Rp224.83 triliun (Kompas 2014) dan menjadi bank terbesar kedua di
Malaysia (Bisnis 2014). Terbukanya pangsa pasar syariah yang ada di NTB
kemungkinan membuat Bank CIMB Niaga membuka UUS CIMB Niaga Syariah
dengan cabang yang ke-27 di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Bank CIMB Niaga
Syariah resmi beroperasi pada tanggal 5 Februari 2013. Lebih satu tahun Bank
CIMB Niaga Syariah Mataram dioperasikan, hingga April 2014 tercatat jumlah
nasabah mencapai sekitar 130 orang. Berdasarkan uraian tersebut maka
pertanyaan yang dikaji dalam penelitian adalah Faktor-faktor apa saja yang
memengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa Bank CIMB Niaga Syariah
Mataram ?

3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan maka tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan
nasabah dalam memilih jasa Bank CIMB Niaga Syariah Mataram.

Manfaat Penelitian

1.

2.

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi manfaat yaitu :
Bagi perusahaan, dapat memberikan informasi kepada Bank CIMB Niaga
Syariah Mataram agar dapat meningkatkan kinerja agar nasabah tetap
loyal terhadap bank.
Bagi pembaca, dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya perbankan dan dapat digunakan sebagai referensi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya
Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya akan melihat faktor-faktor yang memengaruhi
keputusan nasabah dalam memilih jasa Bank CIMB Niaga Syariah Mataram.
Faktor-faktor yang akan diteliti adalah sistem bagi hasil, promosi, pelayanan, syarat
administrasi, sistem operasi syariah, fasilitas, motivasi, umur, pendidikan,
penghasilan.

TINJAUAN PUSTAKA
Perbankan Syariah
Menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan, Bank Umum adalah
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Bank konvesional adalah bank yang dalam operasionalnya
menerapkan metode bunga sedangkan bank syariah adalah bank yang tidak
beroperasi dengan menerapkan metode bunga melainkan dengan metode bagi
hasil dan penentuan biaya yang sesuai dengan syariah Islam (Wibowo dan
Widodo 2005). Sama halnya dengan pendapat Soemitra (2010) mendefinisikan
bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS),
Unit Usaha Syariah (UUS), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Sedangkan menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah menyatakan bahwa pengertian perbankan syariah adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Beda dengan halnya dengan UU Perbankan Syariah Pasal 1 angka 7
yang mengartikan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan

4

usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank
Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Menurut Soemitra (2010) mendefinisikan pengertian Bank Umum Syariah
(BUS) adalah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran, BUS dapat berupa sebagai bank devisa dan bank
nondevisa. Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat bank
umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau unit kerja di
kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah, sedangkan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan usaha yang
dilakukan oleh bank umum syariah hampir sama dengan yang dilakukan oleh unit
usaha syariah seperti menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa tabungan,
giro, atau bentuk lainnya, menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad
mudharabah, akad musyarakah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah, melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang
perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Hasan 2009).

Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Sumarwan (2011) adalah semua kegiatan,
tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa
setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Tujuan konsumen
ingin membeli, menggunakan dan menghabiskan barang dan jasa bukan hanya
untuk digunakan oleh dirinya sendiri melainkan untuk keluarga atau untuk
keperluan lainnya seperti hadiah untuk orang lain. Perilaku konsumen adalah
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan ini (Setiadi 2010). Tindakan langsung tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor internal saja namun terkadang faktor eksternal juga
memiliki peran untuk memengaruhi konsumen itu sendiri ketika akan bertindak
untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan bahkan menghabiskan produk dan jasa.
Menurut The American Marketing Association dalam Setiadi (2010),
perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai sebuah interaksi dinamis antara
afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan
kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi di atas terdapat tiga ide
penting yaitu perilaku konsumen adalah dinamis (selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu), melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan
kejadian disekitar, dan melibatkan pertukaran. Menurut Mangkunegara (2009),
perilaku konsumen didefinisikan oleh Loudon dan Bitta sebagai proses
pengambilan keputusan dan aktivitas indvidu secara fisik yang dilibatkan dalam
proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan

5

barang dan jasa. Dapat disimpulkan bahwa, perilaku konsumen adalah sebuah
tindakan atau kegiatan untuk mendapatkan produk dan jasa, sebelumnya
dilakukan analisis terlebih dahulu seperti mempertimbangkan baik dan buruknya
produk dan jasa tersebut dan melakukan keputusan pembelian serta mengevaluasi.
Teori Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Islam
Wigati (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa teori perilaku
konsumen yang dibangun berdasar syariat Islam, memiliki perbedaan yang
mendasar dengan teori konvensional. Ada tiga nilai dasar yang menjadi fondasi
bagi perilaku konsumsi masyarakat muslim, yaitu:
1. Keyakinan adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat, prinsip ini
mengarahkan seorang konsumen untuk mengutamakan konsumsi untuk
akhirat daripada dunia. Konsumen mengutamakan konsumsi untuk ibadah
daripada konsumsi duniawi. Konsumsi untuk ibadah merupakan future
consumption sedangkan konsumsi duniawi adalah present consumption.
2. Konsep sukses dalam kehidupan seorang muslim diukur dengan moral
agama Islam dan bukan dengan jumlah kekayaan yang dimiliki. Semakin
tinggi moralitas semakin tinggi pula kesuksesan yang dicapai.
3. Kedudukan harta merupakan anugerah Allah SWT dan bukan sesuatu yang
dengan sendirinya bersifat buruk (sehingga harus dijauhi secara
berlebihan). Harta merupakan alat untuk mencapai tujuan hidup, jika
diusahakan dan dimanfaatkan dengan benar seperti dalam firman Allah
SWT: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya pada jalan Allah,
kemudian tidak diiringinya apa yang dinafkahkannya itu dengan
menyebut-nyebut pemberian dan yang menyakiti hati; mereka diberi
pahala di sisi Tuhan mereka. Dan tidak ada ketakutan atas mereka dan
tidak mereka berduka cita.” (QS Al-Baqarah [2] : 262)
Menurut Priyana (2013), kepuasan dan perilaku konsumen dipengaruhi oleh
hal-hak sebagai berikut :
 Nilai guna (utility) barang dan jasa yang dikonsumsi. Kemampuan barang
dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
 Kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Daya beli
dari income konsumen dan ketersediaan barang dipasar.
 Kecenderungan konsumen dalam menentukan pilihan konsumsi
menyangkut pengalaman masa lalu, budaya, selera, serta nilai-nilai yang
dianut seperti agama, adat istiadat.
Menurut Priyana (2013), perilaku ekonomi (economic behavior) sangat
ditentukan oleh tingkat keyakinan atau keimanan seseorang atau sekelompok
orang yang kemudian membentuk kecenderungan prilaku konsumsi di pasar. Tiga
karakteristik perilaku ekonomi dengan menggunakan tingkat keimanan sebagai
asumsi yaitu:
 Ketika keimanan ada pada tingkat yang cukup baik maka motif
berkonsumsi atau berproduksi akan didominasi oleh tiga motif utama tadi
yaitu : mashlahah, kebutuhan, dan kewajiban.
 Ketika keimanan ada pada tingkat yang kurang baik maka motifnya tidak
didominasi hanya oleh tiga hal tadi tapi akan dipengaruhi secara signifikan
oleh ego, rasionalisme (materialisme), dan keinginan-keinginan yang
bersifat individualistis.

6



Ketika keimanan ada pada tingkat yang buruk maka motif berekonomi
tentu saja akan didominasi oleh nilai-nilai individualistis (selfishness)
yaotu : ego, keinginan, dan rasionalisme
.
Penelitian Terdahulu

Penelitian Wibowo (2010) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pelanggan di Koperasi Wanita Syariah Saraswati yang terletak di
Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah
lembaga keuangan mikro syariah yang dioperasikan dengan non bunga model.
Data yang diperoleh menggunakan kuesioner dibagikan kepada 100 responden
(pelanggan) yang dipilih secara acak sebagai sampel. Pengujian keterhubungan
menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan program SPSS.
Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa variabel tingkat bagi hasil,
persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi dengan positive
dan secara parsial mempengaruhi keputusan pelanggan, sementara itu, tingkat
bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi
berpengaruh terhadap keputusan pelanggan. Promosi merupakan variabel yang
paling mempengaruhi keputusan pelanggan di Koperasi Perempuan Distrik
Syariah Saraswati Karanganyar.
Hasil penelitian Maski (2010) menganalisis keputusan nasabah menabung
pada bank syariah di Malang. Penelitian ini bertujuan melihat faktor karakteristik,
pelayanan dan kepercayaan, pengetahuan dan objek fisik dari bank yang diteliti,
berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah.Alat
analisis yang digunakan adalah model logit. Hasil estimasi Logit menunjukkan
bahwa keputusan nasabah dipengaruhi oleh variabel karakteristik bank
syariah,variabel pelayanan dan kepercayaan pada bank, variabel pengetahuan dan
variabel objek fisik bank. Berdasarkan koefisien regresi logistik, variabel
pelayanan dan kepercayaan pada bank memiliki koefisien beta yang paling besar
(â = 4,489), hal ini menunujukkan bahwa variabel pelayanan dan kepercayaan
memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan nasabah dalam menabung.
Penelitian Efendi (2009) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan nasabah pada Bank Muamalat Malang. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
antara faktor usia, tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, pendapatan perbulan,
pelayanan yang baik, dan faktor syariah terhadap pengambilan keputusan nasabah
untuk menabung pada bank muamalat cabang malang melalui pengujian hipotesa.
Alat analisis yang digunakan adalah dengan uji f (uji simultan), dan uji t (uji
parsial). Hasil dari analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa usia,
tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, pendapatan per bulan, pelayanan yang
baik, faktor syari’ah mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan
nasabah menabung pada Bank Muamalat cabang Malang (Y). Dari hasil
perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa Fhitung ≥ dari Ftabel. Sehingga Ha yang
berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara usia, tingkat pendidikan,
tanggungan keluarga, pendapatan per bulan, pelayanan yang baik dan faktor

7

syari’ah terhadap pengambilan keputusan nasabah menabung secara simultan
diterima.
Penelitian Zilliwu (2008) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
nasabah dalam menggunakan tabungan syariah plus pada Bank BNI Syariah di
Jakarta. Hasil menunjukkan bahwa variabel ekonomi, pelayanan, dan motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam
menggunakan produk tabungan syariah plus di Bank BNI Syariah di Jakarta. Hasil
deskriptif menunjukan bahwa Bank BNI Syariah menerapkan sistem bagi hasil
yang sesuai dengan syariah Islam. Selain itu, alasan masyarakat menabung di
bank syariah, khususnya di Bank BNI Syariah Jakarta adalah Bank BNI Syariah
menawarkan produk tabungan syariah plus yang sesuai dengan syariah Islam.
Penelitian Samsudin (2004) menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa Bank Syariah
Mandiri (studi kasus pada nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Thamrin).
Dalam penelitian ini akan dicari faktor dominan yang mempengaruhi keputusan
nasabah untuk menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri dan ada atau tidaknya
hubungan antara karakteristik responden (nasabah) dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusannya untuk mneggunakan jasa bank syariah. Metode
dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor untuk mereduksi data ke-26
faktor dan menentukan faktor dominan, analisis hubungan antar dua variabel
dengan analisis statistik Cross-tabulation (Chi square
) serta menggunakan
SPSS versi 10.00. Faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah
ternyata bukan faktor yang berkaitan dengan atribut syariah akan tetapi faktor
fasilitas dan pelayanan yang terdiri atas lima atribut yaitu faktor fasilitas
banyaknya cabang BSM dan jaringan ATM BSM, faktor fasilitas sarana
pelayanan transaksi perbankan yang lengkap, faktor pelayanan yang cepat dan
ramah dari para karyawan/ti BSM.
Hipotesis
Berdasarkan beberapa teori dan penelitian terdahulu maka dapat
dirumuskan beberapa hipotesis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1.
Sistem bagi hasil berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah.
Semakin baik sistem bagi hasil yang dilakukan oleh Bank CIMB Niaga
Syariah Mataram maka semakin besar peluang masyarakat untuk
memutuskan menjadi nasabah.
2.
Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah.
Semakin baik promosi yang dilakukan oleh Bank CIMB Niaga Syariah
Mataram maka semakin besar peluang masyarakat untuk memutuskan
menjadi nasabah.
3.
Pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah.
Semakin baik pelayanan yang dilakukan oleh Bank CIMB Niaga Syariah
Mataram maka semakin besar peluang masyarakat untuk memutuskan
menjadi nasabah.
4.
Syarat administrasi berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi
nasabah. Semakin baik syarat administrasi yang dilakukan oleh Bank
CIMB Niaga Syariah Mataram maka semakin besar peluang masyarakat
untuk memutuskan menjadi nasabah.

8

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Sistem operasi syariah berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi
nasabah. Semakin baik sistem operasi syariah yang dilakukan oleh Bank
CIMB Niaga Syariah Mataram maka semakin besar peluang masyarakat
untuk memutuskan menjadi nasabah.
Fasilitas berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah.
Semakin baik fasilitas yang dilakukan oleh Bank CIMB Niaga Syariah
Mataram maka semakin besar peluang masyarakat untuk memutuskan
menjadi nasabah.
Motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah.
Semakin baik motivasi yang dilakukan oleh Bank CIMB Niaga Syariah
Mataram maka semakin besar peluang masyarakat untuk memutuskan
menjadi nasabah.
Umur berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah. Semakin
tinggi umur masyarakat maka semakin besar peluangnya untuk
memutuskan menjadi nasabah.
Pendidikan berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah.
Semakin tinggi pendidikan masyarakat maka semakin besar peluangnya
untuk memutuskan menjadi nasabah.
Penghasilan berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah.
Semakin tinggi penghasilan masyarakat maka semakin besar peluangnya
untuk memutuskan menjadi nasabah.
Kerangka Pemikiran

Menurut UU No 21 tahun 2008, perbankan syariah adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Bank syariah terdiri dari bank umum syariah dan bank pembiayaan
rakyat syariah, bank umum syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran sedangkan bank pembiayaan
rakyat syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Berbeda dengan unit usaha syariah yang unit
kerja di kantor cabang dari suatu bank konvensional yang berfungsi sebagai
kantor cabang pembantu syariah atau unit usaha syariah. Salah satu unit usaha
syariah yang ada di Indonesia adalah Bank CIMB Niaga yang merupakan bank
terbesar di sektor perbankan Asia Tenggara.
Menurut data statistik perbankan syariah Bank Indonesia hingga Desember
2013 setidaknya ada 522 layanan syariah yang dimiliki oleh Bank CIMB Niaga.
Bank CIMB Niaga kini menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang
komprehensif di Indonesia dengan menggabungkan kekuatan di bidang perbankan
ritel, UKM dan korporat dan juga layanan transaksi pembayaran. Ada dua faktor
yang memengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan yaitu
internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor
yang memengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa bank. Output dari
analisis diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi Bank CIMB Niaga.

9

Perbankan Syariah

Bank Umum Syariah (BUS)

Unit Usaha Syariah (UUS)

Bank CIMB Niaga Syariah Mataram

Internal







Sistem Bagi
Hasil
Promosi
Pelayanan
Syarat
Administrasi
Sistem Operasi
Syariah
Fasilitas

Eksternal





Motivasi
Umur
Pendidikan
Penghasilan

Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Keputusan Nasabah dalam Memilih Jasa Bank
CIMB Niaga Syariah Mataram

Gambar 1 Kerangka Pikir

10

METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan
wawancara langsung kepada nasabah Bank CIMB Niaga Syariah Mataram dan
non nasabah Bank CIMB Niaga Syariah di Mataram. Data sekunder diperlukan
untuk melengkapi dan mendukung data primer yang ada. Data sekunder diperoleh
melalui Badan Pusat Statistik, Bank CIMB Niaga Syariah, Bank Indonesia, buku,
skripsi, dan jurnal yang terkait. Jenis data primer yang digunakan adalah cross
section.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank CIMB Niaga Syariah yang berlokasi di
daerah Mataram, Nusa Tenggara Barat selama April 2014.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling
(pengambilan sampel secara kebetulan). Accidental sampling yaitu menentukan
sampel berdasarkan kebetulan yang ditemui atau siapa pun yang dipandang oleh
peneliti cocok sebagai sumber data. Jumlah sampel yang dipilih dalam penelitian
ini yaitu 43 orang nasabah dan 35 orang non nasabah Bank CIMB Niaga Syariah
Cabang Mataram.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu
analisis deskriptif dan analisis statistik inferensia.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis
data yang diperoleh dari penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Analisis data kualitatif dilakukan dengan data berupa fakta-fakta dari
hasil wawancara kuesioner untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
keputusan menjadi nasabah dan analisis data kuantitatif dilakukan untuk
menampilkan data ke dalam bentuk tabel dengan menggunakan metode uji t (ttest), uji khi-kuadrat (chi square test) yang diolah dengan SPSS 16.0
Analisis Statistik Inferensia
Analisis statistik inferensia digunakan untuk menganalisis data sampel dan
hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensiakan). Analisis ini digunakan untuk
melihat faktor-faktor yang memengaruhi keputusan menjadi nasabah Bank CIMB

11

Niaga Syariah Mataram dengan menggunakan analisis model probit pada software
Stata 11.0. Menurut Supranto (2004), variabel tak bebas (dependent) yang dummy
(bernilai 0 atau 1) harus menggunakan suatu cumulative distribution function
(CDF) yang tepat. Kalau yang digunakan CDF dari fungsi normal maka disebut
model Probit atau model Normit.
Menurut Gujarati (1978), penggunaan model Probit yaitu untuk
menjelaskan variabel tak bebas (dependent) itu sendiri dapat bersifat dikotomi
(dichotomous) dimana variabel dependent-nya bernilai 0 atau 1. Modelnya secara
sederhana sebagai berikut:
|

Model probit yang digunakan dalam penelitian itu adalah

Keputusan menjadi nasabah Bank CIMB Niaga Syariah Mataram
(1=Ya;0=Tidak)
Konstanta
Sistem bagi hasil adalah variabel laten yang terdiri dari tiga manifes
variabel yaitu (1) sistem bagi hasil yang lebih adil, (2) nisbah
kesepakatan yang telah ditetapkan, dan (3) keuntungan yang
berpengaruh terhadap pembagian hasil yang diterima nasabah dengan
menggunakan skala likert 1-5 (1 = Sangat tidak setuju; 2 = Tidak
setuju; 3 = Ragu-ragu; 4 = Setuju; 5 = Sangat Setuju)
= Promosi adalah variabel laten yang terdiri dari tiga manifes variabel
yaitu (1) bank melakukan promosi baik di media di media massa atau
sosial, (2) bank melakukan sosialisasi di kegiatan formal atau non
formal, serta (3) bank melakukan promosi yang menarik dengan
menggunakan skala likert 1-5 (1 = Sangat tidak setuju; 2 = Tidak
setuju; 3 = Ragu-ragu; 4 = Setuju; 5 = Sangat setuju).
= Pelayanan adalah variabel laten yang terdiri dari empat manifes variabel
yaitu (1) kesigapan pegawai, (2) penyambutan pegawai yang ramah, (3)
penanganan komplain nasabah yang cepat, serta (4) jumlah pegawai
yang memadai dengan menggunakan skala likert 1-5 (1 = Sangat tidak
setuju; 2 = Tidak setuju; 3 = Ragu-ragu; 4 = Setuju; 5 = Sangat setuju).
Syarat administrasi adalah variabel laten yang terdiri dari empat
manifes variabel yaitu (1) mudahnya persyaratan untuk menjadi
nasabah, (2) biaya administrasi yang murah, (3) biaya administrasi yang
membebani nasabah, dan (4) proses administrasi yang tidak memakan
waktu lama dengan menggunakan skala likert 1-5 (1 = Sangat tidak
setuju; 2 = Tidak setuju; 3 = Ragu-ragu; 4 = Setuju; 5 = Sangat setuju).
Sistem operasi syariah adalah variabel laten yang terdiri dari tiga
manifes variabel yaitu (1) investasi bank untuk bisnis yang halal, (2)
bank melaksanakan prinsip syariah dalam praktiknya, dan (3) kejujuran

12

pegawai dengan menggunakan skala likert 1-5 (1 = Sangat tidak setuju;
2 = Tidak setuju; 3 = Ragu-ragu; 4 = Setuju; 5 = Sangat setuju).
Fasilitas adalah variabel laten yang terdiri dari empat manifes variabel
yaitu (1) fasilitas sarana prasarana, (2) kebersihan gedung, (3) gedung
yang menarik, dan (4) banyaknya fasilitas ATM dengan menggunakan
skala likert 1-5 (1 = Sangat tidak setuju; 2 = Tidak setuju; 3 = Raguragu; 4 = Setuju; 5 = Sangat setuju).
Motivasi adalah variabel laten yang terdiri dari tiga manifes variabel
yaitu (1) lokasi bank strategis, (2) produk yang menarik, serta (3)
keadaan agama yang mengharamkan bunga dengan menggunakan skala
likert 1-5 (1 = Sangat tidak setuju; 2 = Tidak setuju; 3 = Ragu-ragu; 4 =
Setuju; 5 = Sangat setuju).
Umur (tahun)
Pendidikan(tahun)
Dummy penghasilan 1 (nilai “1” jika penghasilan kotor perbulan >
Rp500.000 - ≤ Rp1.500.000, nilai “0” jika lainnya)
Dummy penghasilan 2 (nilai “1” jika penghasilan kotor perbulan >
Rp1.500.000 - ≤ Rp3.000.000, nilai “0” jika lainnya)
Dummy penghasilan 3 (nilai “1” jika penghasilan kotor perbulan >
Rp3.000.000 - ≤ Rp5.000.000, nilai “0” jika lainnya)
Dummy penghasilan 4 (nilai “1” jika penghasilan kotor perbulan >
Rp5.000.000, nilai “0” jika lainnya)
Error
Responden ke-i
Koefisien-koefisien estimasi
Skala Likert
Dalam pemberian skoring, setiap jawaban yang diberikan oleh responden
diberi skor dengan menggunakan skala likert. Selanjutnya, dalam prosedur skala
likert dengan menggunakan ukuran ordinal dengan bobot sesuai nilai dari 1
hingga 5, yaitu sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu (3), tidak setuju (2), sangat
tidak setuju (1).
Uji Validitas dan Reabilitas
Validitas sebagai alat pengumpul data menurut Sugiyono (2011), validitas
konstruk merupakan metode yang digunakan untuk memberikan penilaian
terhadap kuesioner, yaitu melalui korelasi produk momen, antara skor setiap butir
pertanyaan dengan skor total. Nilai korelasi didapatkan dari rumus berikut:













dengan:
N = banyaknya responden dalam validitas instrumen
= skor instrumen ke-i (i=1,2... N)
= skor total instrumen responden ke-i (1,2,...N)

13

Reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan perhitungan Cronbach’s
Alpha, yaitu:


))

dengan:
α = koefisien reliabilitas
n = banyaknya butir pertanyaan
= ragam skor butir pertanyaan ke-i (i=1,2,...,m)
= ragam skor total
Menurut Nunnaly dalam Sahara (2012), nilai alpha croncbach dapat dikatakan
bagus jika nilainya mencapai ≥ 0.7.
Analisis Faktor
Penelitian ini menggunakan analisis faktor untuk memperoleh data yang
berasal dari variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel
laten yang artinya variabel yang tidak dapat diukur langsung. Variabel laten dapat
diukur dengan manifes variabel. Manifes variabel adalah variabel yang digunakan
untuk mengoperasionalkan variabel laten dan terukur.
Munir (2012), analisis Faktor merupakan salah satu dari analisis
ketergantungan (interdependensi) antar variabel. Prinsip dasar analisis faktor
adalah mengekstraksi sejumlah faktor bersama (common faktor) dari gugusan
variabel asal X ,X ,…,X , sehingga:
1

2

p

a. Banyaknya faktor lebih sedikit dibandingkan dengan banyaknya variabel
asal X.
b. Sebagian besar informasi (ragam) variabel asal X tersimpan dalam sejumlah
faktor.
Menurut Nunnaly dalam Sahara (2012), nilai dari setiap manifes variabel yang
ada harus mencapai ≥ 0.5. Selain melihat nilai manifes variabel, nilai dari alpha
croncbach juga dilihat dan dikatakan bagus jika mencapai ≥ 0.7 .

GAMBARAN UMUM
BANK CIMB NIAGA
PT Bank CIMB Niaga (dulunya Bank Niaga) adalah perusahaan yang
melayani jasa keuangan. Bank ini didirikan pada tanggal 26 September 1955 ini
bermarkas di Jakarta, Indonesia. Pada awal berdirinya, bank ini hanya berfokus
pada pembangunan nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Maka,
pada tahun 1987 Bank Niaga menjadi bank pertama di Indonesia yang
menawarkan layanan ATM kepada para nasabah. Pada tahun 1991, perusahaan
juga menjadi bank pertama yang memberikan nasabahnya layanan perbankan
online. Sejak tahun 1989, Bank Niaga mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI). Inilah awal
mula ketika Bank Niaga mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas.
Saat krisis keuangan terjadi di Indonesia pada tahun 1990-an, pemerintah
Indonesia sempat menjadi pemegang sebagian besar saham perusahaan.

14

Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), yang kini dikenal sebagai CIMB
Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings) kemudian mengakuisisi
mayoritas saham Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
pada bulan November 2002. 5 tahun kemudian, kepemilikan saham berpindah ke
CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi
kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal
banking. Khazanah yang memiliki saham mayoritas CIMB Group Holdings
melakukan transaksi terpisah dengan mengakuisisi kepemilikan mayoritas
LippoBank pada tanggal 30 September 2005. LippoBank juga mengalami proses
reorganisasi internal yang sama pada tanggal 28 Oktober 2008. LippoBank dan
Bank Niaga kemudian di-merger melalui CIMB Group untuk mematuhi kebijakan
Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia pada
tahun 2007. Sejak bulan Mei 2008, Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB
Niaga yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas. CIMB
Niaga, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh CIMB Group, merupakan bank
pembayaran terbesar dari segi nilai transaksi di bawah Kustodian Sentral Efek
Indonesia. CIMB Niaga adalah penyedia kredit kepemilikan rumah terbesar ketiga
di Indonesia dengan 11% dari pangsa pasar. Bank ini kini juga melakukan
kerjasama dengan MNC Group demi meningkatkan layanan belanja online
"Rakuten" yang juga anak perusahaan dari MNC Group.
CIMB Niaga melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah
pada tanggal 16 November 2004. Unit Usaha Syariah Bank CIMB Niaga akan
tetap fokus menggunakan strategi office channeling dalam pengembangan
bisnisnya dimana pada office channeling hanya bisa beroperasi kalau ada kantor
cabang syariah yang masuk dalam pengawasan wilayah Kantor Bank Indonesia.
CIMB Niaga memiliki total 974 jaringan kantor dan 2.257 ATM, 231 CDM, dan
225 SST yang tersebar di 27 provinsi dan 110 kota/kabupaten di seluruh Indonesia
yang mencakup kantor perbankan konvensional, perbankan syariah dan gerai
mikro laju. Akhirnya UUS CIMB Niaga membuka cabang yang ke-27 di Mataram,
Nusa Tenggara Barat pada tanggal 21 Februari 2013.
Visi UUS Bank CIMB Niaga
Menjadi bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal
banking terkemuka di Asia Tenggara
Misi UUS Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga berfokus pada tiga hal utama yaitu memahami
kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif
serta menjalin hubungan yang berkelanjutan.
Produk UUS Bank CIMB Niaga
1. Produk Pendanaan
a. Giro iB Syariah
Manfaat menggunakan giro iB syariah adalah fleksibel dalam
bertransaksi, transaksi on line real time (seluruh transaksi dapat
dilakukan diseluruh cabang CIMB Niaga dan langsung dibukukan saat
itu juga), dengan memakai akad wadiah berdasarkan profit Bank dan
kesepakatan ALM

15

b. Deposito iB Syariah
Jangka waktu dalam 1, 3, 6, dan 12 bulan pokok dan bagi hasil
bisa Automatic Roll Over (ARO) dengan memakai akad Mudharabah
c. Tabungan iB Perencanaan
Dapat menentukan atau mengubah jumlah setoran bulanan dan
jangka waktu sesuai kebutuhan dan kemampuan, dapat menambah
dana ke rekening tabungan perencanaan diluar setoran bulan, setoran
langsung didebet secara otomatis dari rekening sumber dana dengan
memakai akad Mudharabah
d. Tabungan iB Junior
Akad yang digunakan adalah wadiah. Bonus wadiah dihitung
berdasarkan profit bank dan kesepakatan ALM. Dapat melakukan
transaksi tarik tunai melalui jaringan ATM CIMB Niaga Syariah
e. Tabungan iB Pendidikan
Fleksibel untuk menentukan atau menambah jumlah setoran
bulanan dan jangka waktu sesuai kebutuhan dan kemampuan, dapat
juga menambah dana ke rekening tabungan iB pendidikan diluar
setoran bulan memakai akad Mudharabah
f. Tabungan iB X-tra Syariah
Dapat melakukan transaksi seperti pembayaran tagihan telkom,
listrik, PLN, kartu kredit, dan lainnya.Diikutsertakan dalam program
penjaminan pemerintah. Akad yang digunakan adalah wadiah dimana
jenis intensif yang diberikan adalah bonus wadiah yang dihitung
berdasarkan profit bank dan kesepakatan ALM.
2. Produk Pembiayaan
a. Pembiayaan iB Bisnis
- Pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan anda
Fasilitas pembiayaan diberikan untuk memperoleh real assets
yang dibutuhkan secara rutin dan pelunasan pembiayaan akan
dibayar kembali di akhir periode (jatuh tempo) dengan jangka
waktu maksimum satu tahun dengan akad Murabahah atau
Mudharabah.
- Pembiayaan untuk kebutuhan temporer/khusus
Fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk memperoleh real
assets bagi kebutuhan temporer/khusus dengan jangka waktu
pembiayaan dapat lebih dari 1 tahun (tergantung kebutuhan
nasabah) dengan akad Murabahah atau Mudharabah.
- Pembiayaan untuk kebutuhan investasi
Fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk memperoleh real
assets dengan pembayaran kembali dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun/ jangka panjang. Pelunasan dapat diangsur setiap bulan
berdasarkan kemampuan keuangan nasabah yang telah disepakati
bersama dengan akad Murabahah atau Ijarah Muntahhiyah Bit
Tamlik (IMBT).
b. Pembiayaan iB Kepemilikan Mobil
Pembiayaan ini digunakan untuk pembelian mobil (baru &
bekas) / refinancing. Akad yang digunakan adalah Murabahah dan
jangka waktu yang berbeda seperti mobil baru maksimal untuk 5

16

tahun, mobil bekas maksimal untuk 5 tahun (umur kendaraan tidak
melebihi 8 tahun dari bulan penerbitan BPKB), mobil refinancing
maksimal untuk 5 tahun (umur kendaraan tidak melebihi 8 tahun dari
bulan penerbitan BPKB).
c. Pembiayaan iB Kepemilikan Rumah
Pembiayaan ini digunakan untuk pembelian rumah, ruko, rukan,
tanah kavling, renovasi & pembangunan rumah, take over, apartemen.
Akad yang digunakan adalah Murabahah dan jangka waktu yang
berbeda untuk setiap pembiayaan seperti pembiayaan iB rumah dalam
waktu maksimal 20 tahun, pembiayaan iB ruko/rukan dalam waktu
maksimal 10 tahun, dan seterusnya

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini merupakan nasabah dan non nasabah Bank
CIMB Niaga Syariah Mataram. Karakteristik responden yang terdapat pada Tabel
1 adalah lama pendidikan, umur responden, status pernikahan, agama, jenis
kelamin, dan jumlah tanggungan keluarga.
Tabel 1 Karakteristik responden dengan uji t test.
Variabel
Nasabah Bank
Non Nasabah Bank
CIMB Niaga
CIMB Niaga
Syariah Mataram
Syariah Mataram
(n=43)
(n=35)
Mean
LamaPendidikan
13.14
Formal (Tahun)
Umur (Tahun)
34.23
StatusPernikahan
(1=Menikah,
0.72
0=Belum
Menikah)
Agama (1=Islam,
0.98
0=Non Islam)
JenisKelamin
(1=Laki-laki,
0.61
0=Perempuan)
Jumlah
Tanggungan
2.74
(Orang)

t-test

Std. Dev

Mean

Std. Dev

2.48

12.20

2.48

1.665*

10.45

30.80

10.27

1.454

0.45

0.60

0.49

1.121

0.15

0.97

0.17

0.146

0.50

0.46

0.51

1.297

1.41

2.05

0.97

1.956*

Keterangan : Berdasarkan t-test *signifikan pada taraf nyata 10%, Std. Dev =Standar
Deviasi
Sumber: Lampiran 3

17

Berdasarkan uji beda t pada penelitian Tabel 1 hanya ada dua variabel
yang berbeda antar kelompok responden yaitu variabel lama pendidikan formal
dan jumlah tanggungan. Variabel lama pendidikan formal menunjukkan
perbedaan lama pendidikan formal, nasabah Bank CIMB Niaga Syariah Mataram
umumnya menempuh pendidikan formal selama 13 tahun sedangkan non nasabah
Bank CIMB Niaga Syariah Mataram umumnya menempuh pendidikan formal
selama 12 tahun. Variabel jumlah tanggungan juga menunjukkan perbedaan,
nasabah Bank CIMB Niaga Syariah Mataram umumnya memiliki jumlah
tanggungan sebanyak dua orang dan non nasabah Bank CIMB Niaga Syariah
Mataram mayoritas memiliki satu orang. Adapun variabel lain seperti umur, status
pernikahan, agama, dan jenis kelamin relatif sama.
Tabel 2 Karakteristik responden dengan uji chi square
Variabel
Nasabah Bank
Non Nasabah Bank
CIMB Niaga
CIMB Niaga Syariah
SyariahMataram
Mataram (n=35)
(n=43)
Penghasilan
> Rp5.000.000
48.8
20.0
> Rp500.000 –
25.6
28.6
≤ Rp1.500.000
> Rp3.000.000 –
14.0
22.9
≤ Rp5.000.000
> Rp1.500.000 –
9.3
17.1
≤ Rp3.000.000
≤ Rp500.000
2.3
11.4
Total
100.0
100.0
Pekerjaan
Pegawai Swasta
60.5
54.3
Wiraswasta
30.2
20.0
BUMN
4.7
0.0
PNS/TNI
2.3
0.0
Lainnya
2.3
17.1
Mahasiswa/Pelajar
0.0
8.6
Total
100.0
100.0

Chi square

8.805*

11.764**

Keterangan: Berdasarkan chi square test **Signifikansi pada taraf nyata 5%; *
Signifikansi pada taraf nyata 10%
Sumber : Lampiran 4

Data pada Tabel 2 merupakan hasil dari uji chi square karakteristik
responden. Adapun yang diuji dalam chi square adalah penghasilan dan pekerjaan.
Variabel penghasilan dan pekerjaan signifikan pada taraf nyata 10% dan 5%.
Penghasilan pada nasabah Bank CIMB Niaga Syariah Mataram didominasi oleh
nasabah yang berpenghasilan > Rp5 000 000 sedangkan non nasabah Bank CIMB
Niaga Syariah Mataram dengan penghasilan > Rp500 000 - ≤ Rp1 500 000.
Variabel pekerjaan di nasabah maupun non nasabah Bank CIMB Niaga Syariah
Mataram didominasi oleh pegawai swasta.

18