Perumusan Masalah Terdapatnya penggunaan zat pengawet natrium benzoat pada manisan buah di Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Malem pada tahun 2007 ternyata 12 buah sampel manisan jambu biji yang diambil dari beberapa pedagang manisan yang dijual di kota Medan 100 mengandung zat pengawet natrium, oleh karena itu terdapat kemungkinan kadar natrium benzoat melebihi batas. Hasil penelitian yang menyatakan bahwa manisan jambu biji positif mengandung natrium benzoat maka, peneliti ingin meneliti pengawet natrium benzoat pada manisan buah mangga, buah salak dan buah kedondong serta kadar natrium benzoat yang terkandung dalam manisan buah tersebut.

1.2. Perumusan Masalah Terdapatnya penggunaan zat pengawet natrium benzoat pada manisan buah di

beberapa pasar tradisional di kota Medan yang menjadi permasalahan adalah adanya kadar zat pengawet yang melewati ambang batas yang digunakan pada manisan buah.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui zat pengawet natrium benzoat yang terkandung pada manisan buah yang digunakan sebagai bahan tambahan makanan yang dijual di beberapa pasar tradisional di kota Medan. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan zat pengawet natrium benzoat pada manisan buah yang dijual di beberapa pasar tradisional di kota Medan. 2. Untuk mengetahui kadar zat pengawet natrium benzoat yang terkandung pada manisan buah yang dijual di beberapa pasar tradisional di kota Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi industri rumah tangga yang memproduksi manisan agar menggunakan bahan-bahan yang aman dalam proses produksi. 2. Sebagai masukan bagi instansi terkait yaitu Balai Pengawasan Obat dan Makanan agar lebih memperhatikan penggunaan pengawet sebagai bahan tambahan makanan khususnya pada manisan yang beredar di pasaran. 3. Sebagai informasi kepada masyarakat dalam memilih makanan olahan yang aman untuk dikonsumsi. 4. Sebagai bahan masukan dan pengalaman bagi penulis mengenai bahan tambahan pangan khususnya pengawet makanan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Makanan Menurut Almatsier 2004, Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat gizi dan atau unsur-unsur ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan dalam tubuh. Makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Makanan yang kita konsumsi biasanya selain makanan pokok ada juga makanan jajanan wikipedia, 2003. Makanan jajanan adalah jenis-jenis masakan yang dimakan sepanjang hari, tidak terbatas pada waktu, tempat, dan jumlah yang dimakan. Adapun fungsi makanan jajanan yang kita konsumsi menurut Moertjipto 1994 adalah : 1. Sebagai pengganti makanan utama, misalnya makanan waktu bepergian atau bekerja. 2. Menambah zat-zat yang tidak ada atau kurang pada makanan utama.

3. Sebagai hiburan.

Dalam Saparinto dan Hidayati 2006, Makanan jajanan street food merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita rasanya enak dan cocok dengan selera kebanyakan orang. Selain keunggulan makanan jajanan tersebut, keterbatasan waktu anggota keluarga Universitas Sumatera Utara untuk mengolah makanan sendiri diperkirakan dapat meningkatkan konsumsi makanan jajanan.

2.2. Manisan