Peran Solidaritas Kelompok Sosial Masyarakat Osing Dalam Membangun Ketahanan Pangan Melalui Pertanian Organik

6. Peran Solidaritas Kelompok Sosial Masyarakat Osing Dalam Membangun Ketahanan Pangan Melalui Pertanian Organik

Menurut Jim Ife (2002), Solidaritas kelompok sosial merupakan nilai-nilai yang berasal dari hasil kerjasama kelompok masyarakat setempat dalam mengembangkan solidaritas sosial, seperti kerjasama masyarakat dalam menjalin kesetiakawanan sosial dengan sikap gotong-royong dan peduli terhadap sesama untuk membantu dan menolong warganya yang sedang mengalami permasalahan sosial.

Sehingga untuk mengetahui peran solidaritas kelompok sosial masyarakat Osing dalam membangun ketahanan pangan, peneliti melihat dari partisipasi masyarakat, gotong-royong, dan juga kepedulian masyarakat.

Seperti yang dinyatakan oleh Pak Anton selaku Kepala Desa Aliyan, bahwa: “Kal au di sini itu, guyub. Gotong-royongnya tinggi.

Kalau ada hajatan itu masyarakat full berpartisipasi. Kalau ada acara apa gitu, masyarakat juga sering ikut urun hasil bumi. Kalau untuk tradisi, dan kebiasaan di sini masih ada istilah barter antarmasyarakat. Saya butuhnya apa, saya punyanya apa ya sudah itu yang dibawa nanti dibarter ke lainnya” (Wawancara, 19/03/18)

Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa masyarakat Osing di Desa Aliyan mempunyai solidaritas yang baik, mereka bergotong-royong saling bahu-membahu satu sama lain. Selain itu, masih terdapat transaksi tradisional yaitu barter. Menurut peneliti, gotong-royong saat ini sudah tidak begitu menonjol karena Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa masyarakat Osing di Desa Aliyan mempunyai solidaritas yang baik, mereka bergotong-royong saling bahu-membahu satu sama lain. Selain itu, masih terdapat transaksi tradisional yaitu barter. Menurut peneliti, gotong-royong saat ini sudah tidak begitu menonjol karena

“Saya itu senang hidup di desa, mbak. Misal saya nggak punya sayur, saya adanya beras.. yasudah itu

saya bawa ke warung atau ke tetangga. Alhamdulillah ya mbantu gitu.. ” (Wawancara, 18/03/18)

Pernyataan tersebut mengenai rasa peduli antarsesama masyarakat dalam hal tolong-menolong pun diperkuat dengan pernyataan dari Mas Afif, beliau mengatakan:

“Kalau urusan pertanian biasanya ada sistem soyo yang masih ada. Misalkan aku sama sampeyan kerja

bareng, rewang di sawahnya sampeyan. Nanti pindah

lagi ke sawahnya siapa” (Wawancara, 07/03/18)

Berdasarkan pernyataan Mas Afif dapat diketahui bahwa terdapat sistem kerja soyo yang ada di masyarakat Osing. Sistem tersebut merupakan sikap gotong-royong antarsesama, hal ini diperjelas dengan pemaparan dari Mbah Daris selaku petani di Desa Aliyan berikut ini:

“Biasanya orang yang bajak sawah itu yang punya ingon sapi atau kerbau, kalau orang lain ya sulit

karena yang tahu dan paham itu dari turunan ya ng punya sapi, atau mau belajar itu ya bisa ya pasti bisa tapi lama. Karena itu nggak bisa sembarangan. Nanti yang nandur ya siapa aja yang mau kerja. Istilahnya itu soyo. Kerja sistem soyo, kerjanya pindah-pindah kerja gotong-royong nggarap sawah. Nanti ada imbalannya gini bisa ikut gantian nggarap sawah di tempat lain, kalau nggak mau ikut soyo yo urus karena yang tahu dan paham itu dari turunan ya ng punya sapi, atau mau belajar itu ya bisa ya pasti bisa tapi lama. Karena itu nggak bisa sembarangan. Nanti yang nandur ya siapa aja yang mau kerja. Istilahnya itu soyo. Kerja sistem soyo, kerjanya pindah-pindah kerja gotong-royong nggarap sawah. Nanti ada imbalannya gini bisa ikut gantian nggarap sawah di tempat lain, kalau nggak mau ikut soyo yo urus

mereka, mau siapa lagi.” (Wawancara, 09/03/18)

Berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut, bahwa solidaritas kelompok lokal diwujudkan dalam sikap gotong-royong dan kepedulian masyarakat yang berupa soyo yaitu sistem kerja gotong-royong dalam mengolah lahan pertanian , kemudian barter merupakan wujud sikap kepedulian antarsesama masyarakat , rewang merupakan wujud partisipasi masyarakat di setiap acara atau hajatan yang ada. Solidaritas kelompok lokal ini memiliki andil atau peran dalam menjaga keharmonisan dinamika kehidupan bermasyarakat. Terutama bagi masyarakat Osing dalam membangun ketahanan pangan dengan membantu pada pengolahan lahan, barter hasil bumi untuk mencukupi kebutuhan, maupun rasa kekeluargaan yang tinggi. Mereka saling bekerja sama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGARUH TERPAAN LIRIK LAGU IWAN FALS TERHADAP PENILAIAN MAHASISWA TENTANG KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT MISKIN(Study Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada Lagu Siang Seberang Istana)

2 56 3

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

PERAN PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

12 85 1

PENGARUH KONFLIK PEREBUTAN LAHAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA NIPAH KUNING KECAMATAN MESUJI KABUPATEN MESUJI LAMPUNG TAHUN 2012

9 59 54

SIKAP MASYARAKAT KOTA PALEMBANG TERHADAP PEMINDAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PASAR 16 ILIR PALEMBANG KE PASAR RETAIL JAKABARING

4 84 128

THE EFFECTIVENESS OF THE LEADERSHIP'S ROLE AND FUNCTION OF MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL PRINCIPAL OF METRO EFEKTIVITAS PERAN DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH METRO

3 69 100