Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Kemerataan E Nilai Indeks Similaritas IS

4.3. Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Kemerataan E

Dari penelitian yang dilakukan pada tiga lokasi di Tangkahan, diperoleh nilai indeks keanekaragaman H’ dan indeks kemerataan E. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Kemerataan E Indeks I II III Total H’ 3,236814 2,470881 2,64468 3,3388711 E 0,840699 0,661075 0,749976 0,7476354 Berdasarkan analisis data yang dilakukan, indeks keanekaragaman tertinggi jamur di ekowisata Tangkahan terdapat pada trail 1 yaitu 3,236814, sedangkan trail 2 dan trail 3 masing-masing adalah 2,470881 dan 2,64468. Kondisi lingkungan trail 1 lebih mendukung keanekaragaman jamur makroskopis, dalam hal ini ketebalan serasah misalnya 20 cm memungkinkan dari 24 jenis yang termasuk famili Tricholomataceae 15 di antaranya dijumpai hidup di serasah. Dari Tabel 5. juga dapat dilihat nilai Indeks Kemerataan. Trail 1 memiliki nilai indeks kemerataan tertinggi yaitu 0,840699. Hal ini menunjukkan bahwa kemerataan jenis pada trail I lebih tinggi dibandingkan trail 2 dan trail 3. Menurut Krebs 1985, kemerataan dikatakan rendah apabila 0 E 0,5 dan kemerataan tinggi apabila 0,5 E 1. Kemerataan pada hutan Tangkahan memiliki penyebaran jenis yang cukup tinggi. Ini menunjukkan bahwa penyebaran jenis jamur di hutan Tangkahan cukup merata. Universitas Sumatera Utara

4.4. Nilai Indeks Similaritas IS

Indeks Similaritas digunakan untuk mengetahui kesamaan jenis dari beberapa lokasi penelitian. Menurut Krebs 1985, Indeks Kesamaan berguna untuk mengetahui seberapa besar kesamaan organisme yang dapat hidup di dua tempat yang berbeda, dan juga dapat digunakan untuk mengetahui penyebarannya. Semakin besar IS maka jenis yang sama pada lokasi yang berbeda semakin banyak. Nilai Indeks Similaritas dari lokasi penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 6. Nilai Indeks Similaritas IS 1 2 3 1 - 70,41 44,26 2 - - 38,16 3 - - - Kesamaan jenis antara trail 1 dan 2 termasuk tinggi karena lebih dari 50, sedangkan kesamaan jenis antara trail 1 dan 3 serta trail 2 dan 3 termasuk rendah karena berada di bawah 50. Nilai IS yang tinggi antara trail 1 dan 2 dikarenakan nilai faktor fisik kelembaban yang mendukung pertumbuhan jamur makroskopis pada trail tersebut hampir sama 88 pada trail 1 dan 87 pada trail 2. Swan, et al., 1978 dalam Krebs 1985, menyatakan bahwa nilai koefisien kesamaan komunitas berkisar antara 0-100, maka makin dekat ke 100 maka dua contoh yang dibandingkan semakin sama dan semakin dekat ke 0, maka kedua contoh yang dibandingkan semakin berlainan. Universitas Sumatera Utara

4.5 . Tempat Tumbuh Jamur