Bahan - a.merck Prosedur kerja 1. PembuatanReagen

3.2. Bahan -

Biji salak - K 2 Cr 2 O 7s

p.a.merck

- Aseton p.a.merck - H 3 PO 4 10 p.a.merck - H 2 SO 4P p.a.merck - Aquades - H 2 O 2 30 p.a.merck - HNO 3p p.a.merck - 1,5-Difenilkarbazida s

p.a.merck

3.3. Prosedur kerja 3.3.1. PembuatanReagen

3.3.1.1. Pembuatan Larutan 1,5-Difenilkarbazida 0,5

Ditimbang 0,25 g 1,5-Difenilkarbazida dimasukkan kedalam labu takar 50 mL. kemudian diencerkan dengan aseton sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.2. Pembuatan Larutan K

2 Cr 2 7

3.3.2.1. Larutan Standart Kromim VI 1000 mgL

Sebanyak 0,5654 g K 2 Cr 2 O 7 dimasukkan ke dalam beaker glass yang telah berisi akuades, diaduk hingga seluruh kristal larut sempurna, dimasukkan kedalam labu takar 100 mL, ditambahkan aquades sampai tanda dan dihomogenkan.

3.3.2.2. Larutan Standart KromiumVI 100 mgL

Dipipet sebanyak 10 mL larutan induk kromium 1000 mgL dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml, ditambahkan aquades sampai garis tanda dan dihomogenkan. Universitas Sumatera Utara

3.3.2.3. Larutan Standart Kromium 10 mgL

Dipipet sebanyak 10 mL larutan induk kromium 100 mgL dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml, ditambahkan aquades sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.2.4. Larutan Seri Standart Kromium 0,2 mgL; 0,4 mgL; 0,6 mgL; 0,8 mgL; dan 1,0 mgL.

Dipipet sebanyak 1 mL; 2 mL; 3 mL; 4 mL; 5 mL; larutan induk kromium 10 mgL dan dimasukkan kedalam labu takar 50 mL, ditambahkan aquades sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.2.5. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Kromium VI SNI 6989.71:2009

Dipipet sebanyak 10 mL larutan induk kromium 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mgL dan dimasukkan kedalam labu takar 50 mL, ditambahkan H 2 SO 4 pekat sebanyak 1-2 tetes hingga pH larutan mencapai ±1, kemudian ditambahkan aquades sampai garis tanda dan dihomogenkan, lalu didiamkan selama ±10 menit dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm.

3.3.3. Proses Pembuatan Arang Aktif Biji Salak

Biji salak dipisahkan dari buahnya. Kemudian dijemur disinar matahari dan kemudian dihancurkan menjadi beberapa bagian kecil. Laluditanur pada suhu 600 o C selama 3 jam, kemudian dihaluskan hingga menjadi serbuk. Setelah itu sampel yang sudah kering diayak dengan ayakan 100 mesh. Serbuk biji salak kemudian diaktivasi dengan cara direndam dengan H 3 PO 4 10 selama 24 jam. Serbuk biji salak tersebut dicuci menggunakan aquades beberapa kali hingga filtrat bening. Sampel tersebut dioven sampai kering setiap kali pergantian pelarut dan didinginkan didalam desikator. Universitas Sumatera Utara 3.3.5. Karakterisasi Arang Aktif Biji Salak 3.3.5.1 Penetapan Rendemen Arang Rendemen dilakukan dengan menghitung perbandingan bobot arang hasil aktivasi terhadap bobot arang sebelum aktivasi. 3.3.5.2 Penetapan Kadar Air Ditimbang 1 g arang aktif yang telah lolos ayakan, dimasukkan dalam cawan porselin yang telah diketahui berat keringnya. Kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 100 o C - 105 o C selama 3 jam. Didinginkan dalam desikator, dan ditimbang.

3.3.5.3 Penetapan Kadar Abu

Ditimbang 1 g arang aktif yang telah lolos ayakan, dimasukkan kedalam cawan porselin yang telah diketahui berat keringnya. Kemudian dipanaskan dalam tanur pada suhu 700 o C selama 90 menit. Didinginkan dalam desikator dan ditimbang.

3.3.6. Penentuan Kadar kromium VI dalam Limbah Cair Elektroplating SNI6989.71:2009

Diukur 0,2 mL limbah cair elektroplating dan dimasukkan kedalam labu takar 50 mL. Kemudian ditambahkan 20mL aqudes diatur pH menjadi ±1dengan penambahan H 2 SO 4p . Kemudian ditambahkan 0,5 mL larutan 1,5-Difenilkarbazida sambil diaduk. Kemudian diencerkan sampai tanda batas dan dihomogenkan. Kemudian dimasukkan dalam kuvet pada alat spektrofotometer, dibaca dan dicatat absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm. Universitas Sumatera Utara

3.3.7. Penentuan Daya Serap Arang Aktif terhadap kromium VI dalam limbah cair elektroplating

3.3.7.1. Dengan variasi massa

Ditimbang 1 g, 2 g, 3 g, 4 g dan 5 g arang aktif biji salak, kemudian dimasukkan dalam masing-masing gelas beaker yang berisi 50 mL limbah cair elektroplating. Kemudian diaduk dengan menggunakan magnetik stirer selama 15 menit, didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan dan dipipet larutan bagian atas yang kemudian dianalisa dengan spektrofotometer sinar tampak visible pada 540 nm.

3.3.7.2. Dengan variasi waktu kontak

Ditimbang 1 g arang aktif biji salak, kemudian dimasukkan dalam gelas beaker yang berisi sebanyak 50 mL limbah cair elektroplating. Kemudian diaduk dengan menggunakan magnetik stirer selama 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit dan 75 menit. kemudian didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan, dipipet larutan bagian atas kemudian dianalisa dengan spektrofotometer sinar tampak visible 540 nm. Universitas Sumatera Utara 3.4. BaganPenelitian 3.4.1. Pembuatan Larutan 1,5-difenilkarbazida 0,5