5. Keterlibatan dalam pemasaran padi organik
12. Pengembangan Usaha Tani.
Menurut A. Tschajanov dalam Suratiyah Ken, 2006, pengembangan usaha tani adalah merupakan pergeseran ciri ekonomi dari family farming yang
berkembang dari subsistence farming ke commersial farming. Pada dasarnya usaha tani berkembang terus dari awal, hanya bertujuan menghasilkan bahan
pangan untuk kebutuhan keluarga sehingga hanya merupakan usaha tani swasembada atau subsisten. Oleh karena sistem pengelolaan yang lebih baik,
maka dihasilkan produk berlebih dan dapat dipasarkan sehingga bercorak usaha tani swasembada keuangan. Pada akhirnya, karena berorientasi pada pasar maka
menjadi usaha tani niaga. Pengertian lain dari pengembangan usaha tani adalah upaya yang
dilakukan petani untuk meningkatkan pendapatan dengan menggali potensi sumber daya pertanian yang mereka miliki. Karena pada dasarnya mereka telah
memparaktekkan sistem usaha tani berdasarkan pengalaman, pengetahuan tentang usaha tani tersebut Sukmana Soleh, 1990.
B. Penelitian Terdahulu Yang Menjadi Acuan
Hasil penelitian Tuti Ediati 2000, yang meneliti tentang Budidaya Tanaman Padi, menyatakan bahawa pengaruh efektifitas penyuluhan pertanian
terhadap sistem penerimaan dan pola tingkah laku inovasi dalam bidang pertanian, berpengaruh pada peningkatan produktifitas petani.
Adapun dalam penelitian Pratiwi 2004, tentang Analisis Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Padi Semi Organik di Kabupaten Sragen,
menyimpulkan bahwa usahatani semi organik menguntungkan, tetapi penggunaan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani tidak efisien. Penggunaan
pupuk dan tenaga kerja juga tidak efisien. Hasil penelitian Joko Pramono 2004, tentang Penggunaan Bahan
Organik Pada Padi Sawah, adalah bahwa pmberian bahan organikpupuk organik kompos pada tanah sawah dengan takaran 1000 kgha maupun 2000 kgha, dapat
meningkatkan hasil berkisar 0,64 – 0,95 tonha gabah kering giling. Oleh karena peningkatan hasil tidak berbeda jauh, antara penberian pupuk organik 1000 kgha
dengan 2000 kgha, maka untuk efisiensi digunakan 1000 kgha. Hasil kajian selanjutnya menunjukkan bahwa tanahsawah yang lama diusahakan secara
intensip dengan tanpa pemberian pupuk organik, menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang optimal. Jadi pemberian pupuk organik berguna untuk
memperbaiki kesuburan tanah. Hal ini sangat penting mengingat pengaruh penggunaan pupuk an-organik dalam jangka panjang, mengakibatkan kerusakan
struktur tanah. Penelitian yang dilakukan Retno Lantarsih, Irene Kartika Eka Wijayanti,
Sipri Paramita 2003, menyimpulkan bahwa karakteristik beras organik maupun an-organik memegang peranan penting dalam pembentukan harga. Ukuran
karakteristik tersebut terdiri dari, kepulenan, keutuhan, kemasan dan kontinyuitas. Penelitian-penelitian ini yang menjadi acuan peneliti untuk meneliti padi
organik, dengan kajian tentang Pemberdayaan Petani Oleh Penyuluh Untuk
Pengembangan Usahatani Padi Organik.
C. Kerangka Pikir