Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Review Penelitian Terdahulu

8

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui analisis rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk mengetahui analisis rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh yang signi fikan terhadap nilai perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 9 1. Bagi peneliti, untuk menambah pemahaman dan wawasan tentang analisis pengaruh rasio leverage, profitabilitas, earning per share dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan 2. Bagi peneliti lainnya, dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dasar pengembangan penelitian yang bersifat sejenis 3. Bagi manajemen perusahaan, memberikan informasi dan sumbansih dalam meningkatkan nilai perusahaan 4. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat d igunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

Teori sinyal signaling theory dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan keuangan, terkhusus para investor yang akan melakukan investasi. Sinyal ini dapat berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik Investor. Signaling theory juga menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan infomasi laporan keuangan pada pihak internal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi tersebut adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak investor karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang dibandingkan dengan pihak luar Minar Simanungkalit, 2009. Pada motivasi signaling manajemen melakukan kebijakan akrual yang mengarah pada presistensi laba. Motivasi signaling mendorong manajemen menyajikan laporan laba yang dapat mencerminkan laba sesungguhnya. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 11 informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tepat. Asumsi utama dari teori sinyal ini memberikan ruang bagi investor untuk mengetahui bagaimana keputusan yang akan diambilnya berkaitan dengan nilai perusahaan tersebut. Akibatnya, ketika rasio leverage, profitabilitas, earning per share dan Ukuran perusahaan menunjukkan nilai yang berubah, hal ini otomatis memberikan informasi pada investor dalam memberikan pe nilaian terhadap nilai perusahaan.

2.1.1 Nilai Perusahaan

Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan. N ilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap keberhasilan perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya pada kinerja perusahaan dan kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan serta prospek yang menjanjikan dari kemampuan perusahaan tersebut di masa yang akan datang dalam meningkatkan kemakmuran para investor. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham mencerminkan penilaian investor secara 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 12 keseluruhan atas ekuitas perusahaan. Van Horne 1998 menyatakan bahwa “firm value is represented by the market price og the company’s common stock ” artinya nilai perusahaan ditunjukkan dari harga saham perusahaan itu sendiri. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang saham. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka semakin tinggi pula harapan kemakmuran para pemegang sahamnya. N ilai perusahaan atau dikenal juga dengan istilah firm value merupakan konsep yang penting bagi para investor, karena firm value merupakan indikator bagi pasar untuk dapat menilai suatu perusahaan secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan Price to Book Value PBV. PBV dapat menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya, yang dirumuskan sebagai berikut: PBV= �� �� ℎ� � � � � ℎ� � � Price to Book Value merupakan rasio untuk menentukan nilai intrinsik saham, yang akan mempengaruhi keputusan investor untuk membeli atau menjual saham. PBV menunjukkan seberapa besar kemampuan suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relative tinggi terhadap jumlah modal yang diinvestasika n. Perusahaan yang memiliki rasio PBV yang meningkat dari 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 13 tahun ke tahun berarti perusahaan tersebut berhasil menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi rasio PBV dapat diartikan semakin tinggi suatu perusahaan dinilai oleh para investor dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Beberapa keunggulan dari PBV yaitu : 1. PBV mempunyai ukuran intuitif yang relatif stabil yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan PBV sebagai perbandingan. 2. PBV memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan- perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya under over valuation. 3. Perusahaan dengan negative earning yang tidak dapat dinilai dengan PER dapat dievaluasi dengan menggunakan PBV. Keterbatasan dari PBV adalah : 1. Dalam mengukur PBV berkaitan dengan historical cost basis, walaupun lebih objektif dibandingkan dengan nilai lainya, tetap saja tidak dapat mencerminkan nilai terkini. 2. Jika nilai rasio sama dengan 1,0 maka market price sama dengan book value, dan jika nilainya kurang dari 1, price lebih rendah dari book value. 3. Investor harus bijak dan lebih berhati-hari dalam menginterpretasi rasio ini, karena tidak semua keputusan penting perusahaan berkaitan dengan 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 14 rasio ini, sebaiknya investor terlebih dahulu mempertimbangkan jawaban atas pertanyaan seperti, how relevant is book value to the business?

2.1.2 Rasio leverage

Menurut Kasmir 2008:159, rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang dengan kekayaan yang dimilikinya. Perusahaan yang mempunyai proporsi hutang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar, maka perusahaan dengan leverage yang tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya. Menurut Brigham dan Houston 2001 stuktur modal merupakan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan. Dalam studi- studi empiris, leverage didefinisikan sebagai sebuah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat penggunaan hutang dalam membiayai aktiva perusahaan. Ada tiga ukuran leverage yang sering digunakan sebagai proxy dari struktur modal yaitu rasio total debt to total asset, rasio long-term debt to total asset dan short-term debt to total asset. Penggunaan modal pinjamam yang biasa disebut leverage dimaksudkan untuk meningkatkan kekayaan pemilik. Menurut Brigham dan Houston 2001, Hal ini dikarenakan penggunaan leverage mempunyai implikasi penting dan memberikan manfaat yaitu ; 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 15 1 Pembayaran bunga adalah tax deductible, yang menurunkan biaya efektif hutang. 2 Debt holder memperoleh return yang pasti. 3 Melalui leverage dimungkinkan laba per lembar saham akan meningkat. 4 Kendali terhadap operasi perusahaan oleh pemegang saham yang ada tidak berubah. Kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan leverage, yaitu : 1 Semakin tinggi debt ratio, semakin beresiko perusahaa, karena semakin tinggi biaya tetapnya yaitu berupa pembayaran bunga. 2 Jika sewaktu-waktu perusahaan kesulitan keuangan dan operating income tidak cukup untuk menutup beban bunga, maka akan menyebabkan kebangkrutan. Dari pendapat Brigham dan Houston tersebut dapat dijelaskan bahwa hutang bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap nilai perusahaan. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Para pemilik perusahaan biasanya menciptakan hutang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan. Bagi perusahaan, hutang mempunyai dua keuntungan. Pemegang hutang debt holder mendapat pengembalian yang tetap yang pertama. Kedua, bunga yang dibayarkan dapat mengurangi beban pajak 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 16 sehingga menurunkan efektif dari hutang. Mengingat hutang adalah instrumen yang sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga saham karena penggunaan hutang diharapkan mampu menambah tingkat pengembalian perusahaan sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan harga perusahaan tersebut melalui pemenuhan modal yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka melancarkan kegiatan operasional. Ketersediaan modal akan membuat perusahaan mampu bertahan bahkan mampu berkembang menjadi lebih besar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rasio leverage mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya semakin tinggi rasio leverage suatu perusahaan, maka nilai perusahaannya akan turun.

2.1.3 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusa haan untuk menghasilkan laba yang akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin tingginya profitabilitas. Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Investment ROI yang merupakan ukuran efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 17 Profitabilitas berpengaruh signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan, artinya profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.

2.1.4 Earning per share

Earning per share adalah perbandingan antara laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa laba setelah pajak dikurangi dividen saham preferen dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama per iode perhitungan yang dilakukan. Dengan demikian, EPS merupakan besaran pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham dari setiap lembar saham biasa yang beredar dalam periode waktu tertentu. Laba per lembar saham akan sangat diperhatikan oleh peserta saham, karena besarnya laba per lembar saham dari suatu bank merupakan cerminan dari nilai bank tersebut. Berikut adalah rumus earning per share: Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS berarti semakin besar laba yang disediakan bagi pemegang saham, artinya EPS merupakan ukuran tingkat kesejahteraan para pemegang saham. Hal ini otomatis akan x 100 NIAT – Devidend Preferred Stock Number of share outstanding Earning Per Share = 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 18 mempengaruhi nilai perusahaan, hubungannya positif artinya EPS yang tinggi akan memberikan indikasi nilai perusahaan semakin baik.

2.1.5 Ukuran perusahaan

Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan log of total assets. Log of total assets ini digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil, maka nilai total aset dibentuk menjadi logar itma natural. Perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih suka melakukan diversifikasi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil dan memiliki kemungkinan untuk bangkrut lebih kecil. Perusahaan yang melakukan diversifikasi dan perusahaan yang memiliki kemungkinan untuk bangkrut yang lebih kecil tentunya menyiratkan akan nilai perusahaan yang lebih baik. Selain itu jika perusahaan memiliki total asset yang besar, maka pihak manajemen akan lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan itu tentunya dimanfaatkan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, meningkatkan kegiatan operasional perusahaan, dan tentu saja untuk meningkatkan nilai perusahaan tersebut.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan faktor- 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 19 faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, antara lain : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Sebtika 2013 “Pengaruh Kinerja Keuangan,Struktur, Modal,UkuranPeru sahaan,Pertumbuha n Perusahaan,dan Kebijakan Investasi terhadap N ilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI.” Variabel dependen: Nilai Perusahaan Variabel independen: Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kebijakan Investasi Secara simultan, seluruh variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, kinerja keuangan ROE, ukuran perusahaan size, dan kebijakan investasi PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan PBV, sedangkan struktur modal DER dan pertumbuhan perusahaan growth tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadapnilai perusahaan PBV. 2 Prapaska 2012 “Analisis Pengaruh Tingkat Variabel dependen : Secara parsial, variabel tingkat profitabilitas 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 20 Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009- 2010” Nilai Perusahaan Variabel independen: Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan variabel keputusan pendanaan dan kebijakan deviden berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Berikut ini disajikan tabel penelitian terdahulu yang membahas tentang nilai perusahaan 3 Nova H.2010 “Analisis Pengaruh Kinerja Arus Kas, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Variabel dependen : Nilai Perusahaan Variabel independen : Arus Kas, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Secara simultan, arus kas bersih, profitabilitas ROE, dan kebijakan dividen DPR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, arus kas bersih berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan profitabilitas ROE dan kebijakan dividen DPRtidakberpengaruh 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 21 secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 4 Utami 2009 “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI”. Variabel dependen: Nilai Perusahaan Variabel independen : Struktur Modal, Ukuran, dan Kebijakan Dividen Secara simultan, struktur modal DER, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial, hanya kebijakan dividen DPR yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 5 Safrida 2008 “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap N ilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Variabel dependen : Nilai Perusahaan Variabel independen : Struktur Modal dan Pertumbuhan Secara simultan, struktur modal dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial, struktur modal berpengaruh 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 22 Perusahaan negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Sumber : Penelitian Sebtika 2013, Prapaska 2012, Nova H2010, Utami 2009, dan Safrida 2008

2.2 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Hutang Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di BEI

7 54 86

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI

1 10 17

"Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Earning Per Share , dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Properti di Bursa Efek Indonesia ".

3 20 28

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 2 132

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 0 13

PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI

0 1 18

1. Bank Agroniaga Tbk. - Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 0 9

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE , KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

0 0 21

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

1 7 16