14
C. URAIAN TEORITIS
1. Definisi Pajak
a. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. Memberi definisi sebagai berikut:
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang- undang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbul
kkontra prestasi, yang langsung dapat ditunjukan dan dapat digunakan untuk membiayai penggunaan umum.Bohari, 1984: 31.
b. Prof. Dr. P.J.A. Andriani. Beliau memberikan definisi yang berbunyi
sebagai berikut: Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang
terutang oleh orang yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan dengan tidak dapat prestasi kembali, yang langsung dapat
ditunjukan dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran pemerintah dengan tugas pemerintahan. Bohari, 1984:
31. c.
Dr. Soeparman Soemahamidjaja, yang memberikan definisi pajak sebagai berikut :
Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasah berdasarkan norma-norma hokum, guna menutup
biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.Suandy, 2008: 9
d. Prof. Dr. M.J.H. Smeets, memberikan definisi pajak sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
15
Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adakalanya
kontraprestasi yang dapat ditunjukan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran
pemerintah.Suandy, 2008: 9
2. Teori Pemungutan Pajak
a. Teori Bakti
Penekanan teori terletak pada Negara yang mempunyai hak untuk memungut pajak dari warganya sebagai tindak lanjut teori kepentingan
dalam hal penyediaan fasilitas umum yang diselenggarakan oleh Negara.Judisseno, 1996: 17
b. Teori Daya Pikul
Dalam teori ini, keadilan dan keabsahan Negara dalam memungut pajak dari warganya didasarkan pada kemampuan dan kekuatan masing-masing
masyarakat dan bukan besar kecilnya kepentingan. .Judisseno, 1996: 17 c.
Teori Daya Beli Teori ini menekankan bahwa Negara adalah penyelenggara berbagai
kepentingan yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan Negara. Berdasarkan pengertian tersebut, Negara memiliki keadilan dan keabsahan
dalam melakukan pemungutan pajak dari masyarakatnya. .Judisseno, 1996: 17
d. Teori Asuransi
Universitas Sumatera Utara
16
Menurut teori ini, negara mempunyai tugas untuk melindungi warganya dari segala kepentingannya baik keselamatan jiwanya maupun
keselamatan harta bendanya. Untuk perlindungan tersebut diperlukan biaya seperti layaknya dalam perjanjian asuransi deiperlukan adanya
pembayaran premi. Pembayaran pajak ini dianggap sebagai pembayaran premi kepada negara. Teori ini banyajk ditentang karena negara tidak
boleh disamakan dengan perusahaan asuransi .Judisseno, 1996: 17 e.
Teori Kepentingan Menurut teori ini, dasar pemungutan pajak adalah adanya kepentingan dari
masing-masing warga negara. Termasuk kepentingan dalam perlindungan jiwa dan harta. Semakin tinggi tingkat kepentingan perlindungan, maka
semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan. Teori ini banyak ditentang, karena pada kenyataannya bahwa tingkat kepentingan
perlindungan orang miskin lebih tinggi daripada orang kaya. Ada perlindungan jaminan sosial, kesehatan, dan lain-lain. Bahkan orang yang
miskin justru dibebaskan dari beban pajak. .Judisseno, 1996: 17
3. Faktur Pajak