Teknik Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

39

D. Teknik Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

“Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Arikunto, 1998:151 . Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. 1. Uji Validitas Uji validitas adalah “Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen” Arikunto, 1998:160. Sebuah tes dikatakan valid apabila test tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam hal ini Arikunto 2001:65-72 telah memformulasikan adanya empat validitas yaitu: a. Validitas logis 1 Validitas isi content validity 2 Validitas konstruksi construct validity b. Validitas empiris 1 Validitas yang ada sekarang current validity 2 Validitas prediksi predictive validity Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Validitas isi content validity, artinya sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. 40 b. Validitas konstruksi construct validity, artinya sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus TIK. c. Validitas yang ada sekarang current validity, yang artinya bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman d. Validitas prediksi predictive validity, artinya bahwa sebuah tes memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas isi content validity, karena bahan yang akan diujikan relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar belakang yang akan diuji. Dalam hal ini instrumen yang akan menjadi alat pengumpul data itu disusun sesuai dengan kenyataan yang menunjukkan indikator pemahaman Peraturan Direktur Jenderal Pebendaharaan Nomor Per-12PB2007 tentang prosedur dan tata cara permintaan serta pembayaran uang makan bagi Pegawai Negeri Sipil dan motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kantor Departemen Agama Kabupaten Klaten. Untuk mengukur validitas item atau butir soal dapat digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson yang terdiri dari dua macam yaitu: a Korelasi product moment dengan simpangan dengan rumus: 41 ? ?? ? ? ? ? ? 2 2 y x xy r xy dimana: r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y dan variabel yang dikorelasikan x = X - ? X dan y = Y - ? Y ? xy = jumlah perkalian x dan y x 2 = kuadrat x y 2 = kuadrat y b Korelasi product moment dengan angka kasar, dengan rumus: ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? 2 2 2 2 . . . Y Y N X X N Y X XY N rxy dimana: r xy = koefisien korelasi antara variebal X dan varibel Y X = skor tiap faktor Y = skor seluruh faktor N = jumlah subjek Dari kedua rumus tersebut digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, relatif lebih mudah akan menghindari angka pecahan. Mengenai perhitungan ko relasinya berdasarkan ketentuan bahwa jika r xy = r tabel pada taraf signifikansi 5 berarti item butir soal valid, dan sebaliknya bila r xy r tabel 5 maka butir soal tersebut tidak valid sekaligus tidak memenuhi persyaratan. Menurut 42 Arikunto 2001:75 mengenai cara interpretasi besarnya koefisiein korelasi dapat digunakan ketentuan sebagai berikut: - Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi - Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi - Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup - Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah - Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah 2. Uji Reliabilitas Menurut Sumanto 1990:34 merumuskan bahwa reliabilitas adalah “Tingkatan pada mana suatu tes secara konsisten mengukur berapapun tes itu mengukur”. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran tetap konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Untuk mengukur reliabilitas angket pemahaman Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-12PB2007 tentang prosedur dan tata cara permintaan serta pembayaran uang makan bagi Pegawai Negeri Sipil serta angket motivasi kerja digunakan teknik belah dua, dengan cara membelah data item-item nomor ganjil dan item- item nomor genap, yang selanjutnya disebut bela han ganjil- genap. Di samping itu juga membelah data skor item- item pada belahan nomor awal dan pada belahan nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan nomor awal-akhir. Kemudian mencari korelasi antara skor pada masing- masing belahan item tersebut dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Selanjutnya, hasil korelasi itu dianalisis untuk mencari relibilitasnya dengan menggunakan rumus dari Brown, yaitu sebagai berikut: 43 . 1 . . 2 2 1 2 1 2 1 2 1 11 r r r ? ? dimana : r 12.12 = koefisien korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r 11 = koefisien relibilitas yang sudah disesuaikan Adapun mengenai interpretasi besarnya koefisien korelasi digunakan ketentuan- ketentuan sebagai maka telah ditemukan Arikunto 2001:75, yaitu: - Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi - Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi - Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup - Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah - Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

E. Teknik Uji Persyaratan Analisis