Struktur Permintaan Akhir Deskripsi Data

44 meningkat menjadi 0,52 persen dengan nilai Rp. 1.025.186,54 juta pada tahun 2004.

2. Struktur Permintaan Akhir

Barang dan jasa yang diprosuksi oleh sektor produksi dalam rangka proses produksi selain digunakan sebagai bahan baku oleh sektor produksi juga digunakan untuk memenuhi permintaan oleh konsumen akhir. Dalam terminologi I-O, penggunaan barang dan jasa untuk konsumen akhir disebut sebagai permintaan akhir. Permintaan akhir dirinci menurut komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap, perubahan stok dan ekspor. Bila jumlah komponen-komponen tersebut dikurangi dengan impor maka akan sama dengan jumlah pengunaan akhir barang dan jasa yang berasal dari faktor produksi domestik atau dikenal dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB menurut penggunaannya. Dalam tabel 4.2 disajikan secara lengkap perbandingan struktur permintaan akhir pada tahun 2000 dan pada tahun 2004. 45 Tabel 4.2 Struktur PDRB Jawa Tengah Menurut Komponen Permintaan Akhir Tahun 2000 dan 2004 Jutaan Rupiah 2004 2000 No. Komponen Permintaan Akhir Kode Nilai Persentase thd PDRB Nilai Persentase thd PDRB 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Permintaan Konsumsi Rumah Tangga Permintaan Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Stok Ekspor Antar Daerah Ekspor Antar Propinsi Ekspor Luar Negeri 301 302 303 304 305AD 305AP 305LN 126.581.641 19.450.223 32.603.178 -2.776.338 48.309.858 27.830.279 20.704.207 65.25 10.02 16.81 -1.43 24.90 14.34 10.67 65.541.748 10.471.986 20.260.966 4.601.227 30.755.211 26.921.321 11.468.613 55.38 8.84 17.13 3.89 26.99 22.76 9.67 Jumlah Permintaan Akhir 309 272.703.047 170.021.068 7. 8. 9. Impor Antar Daerah Impor Dari Luar Negeri Impor Dari Propinsi Lain 401AD 401AP 401LN 17.170.607 20.457.449 41.068.528 -8.85 -10.54 -21.17 17.041.825 22. 347.154 12.297.338 -14.40 -18.89 -10.39 PDRB 194. 007.023 100,00 118.334.751 100,00 Sumber: Tabel Input Output jawa Tengah Tahun 2000 dan 2004. Pada tahun 2004 dan 2000 jumlah permintaan akhir yang tercipta masing-masing adalah sebesar Rp. 272.703.047 juta dan Rp. 170.021.068 juta. Komponen konsumsi rumah tangga masih menjadi pengguna PDRB terbesar selama kurun waktu tersebut. Bila pada tahun 2000 sebanyak 55,38 persen PDRB Jawa Tengah digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga maka pada tahun 2004 meningkat menjadi sekitar 65,25 persen. Sebaliknya, tampak terjadi penurunan persentase penggunaan PDRB untuk pembentukan modal tetap bruto. Pada tahun 2000 sebanyak 17,13 persen PDRB digunakan untuk investasi melalui pembentukan 46 modal tetap bruto namun pada tahun 2004 persentasenya turun menjadi hanya sebesar 16,81 persen. Sementara itu ekspor netto Jawa Tengah mengalami sedikit peningkatan. Pada tahun 2000 komponen ekspor netto PDRB menunjukkan peranan sebesar 8.50 persen namun pada tahun 2004 peranannya meningkat cukup signifikan, yakni menjadi 10.63 persen.

B. Analisis Hasil Estimasi Data