Metode Penelitian Efektivitas kantor pengelolaan pedagang kaki lima dalam pelaksanaan peraturan daerah kotamadya daerah tingkat ii surakarta nomor 8 tahun 1995 tentang penataan dan pembinaan pedagang kaki lima

xvi Pedagang Kaki Lima yang dilakukan oleh Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima. b Untuk memperoleh data sebagai bahan utama penyusunan penulisan hukum guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. D. Manfaat Penelitian Selain mempuyai tujuan yang jelas, setiap penelitian juga tidak terlepas dari manfaat apa yang akan diperoleh dari suatu penelitian. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum pada umumya dan Hukum Tata Negara pada khususnya. b Untuk lebih mendalami teori-teori dalam Hukum Pemerintahan Daerah yang telah diperoleh penulis selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Manfaat Praktis a Memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti yaitu mengenai efektivitas Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima dalam melaksanakan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima b Penulis berharap bahwa dari penelitian yang dilakukan dapat memberi manfaat dan suatu sumbangan yang nantinya berguna bagi pemerintah, khususnya bagi para pembuat keputusan dalam mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan sektor informal.

E. Metode Penelitian

Untuk memperoleh kebenaran yang dapat dipercaya keabsahannya, suatu penelitian harus menggunakan metode yang tepat. xvii Pengertian dari metode adalah suatu usaha untuk menemukan, mengambangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan metode ilmiah Sutrisno Hadi, 1976 : 4. Inti daripada metodologi dalam setiap penelitian hukum adalah menguraikan tentang cara bagaimana suatu penelitian hukum harus dilakukan Bambang Waluyo, 1991 : 17 . Metode penelitian merupakan unsur penting dalam suatu penelitian yaitu untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu penelitian Dalam penelitian ini, metode yang akan dipakai penulis adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian empiris, dimana pada awalnya yang akan diteliti yaitu data sekunder kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan atau masyarakat. Soerjono Soekanto, 1986:3 2. Sifat Penelitian Sifat dari penelitian yang akan yang akan dilakukan adalah deskriptif, yaitu suatu penelitian yang berusaha untuk menggambarkan tentang keadaan dan gejala-gejala lainnya dengan cara mengumpulkan data, menyususn, mengklasifikasi, menganalisa, dan menginterprestasikan. Soerjono Soekanto, 1986:10 Dalam penelitian ini penulis akan mencoba untuk mendeskripsikan atau meggambarkan tentang efektivitas dari Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima dalam melaksanakan Peraturan Daerah Kotamadya daerah Tingkat II Surakarta Nomor 8 Tahun 1995, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Peraturan Daerah tersebut serta solusi atas permasalahan yang timbul. xviii 3. Lokasi Penelitian Dalam melakukan penelitian, lokasi yang dipilih adalah Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima Kota Surakarta. Selain itu penulis juga memilih beberapa lokasi tempat usaha Pedagang Kaki Lima yang ada di Kota Surakarta. 4. Jenis Data Data yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini digolongkan sebagai berikut: a Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari nara sumber yang berhubungan dengan obyek penelitian. Data primer ini akan diperoleh dari keterangan dan penjelasan dari pihak Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima dan juga dari beberapa Pedagang Kaki Lima yang tersebar di lima 5 kecamatan di Kota Surakarta. b Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari nara sumber yaitu bisa berasal dari dokumen, bahan pustaka, hasil-hasil penelitan dan sebagainya terutama yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Bahan hukum, yang terdiri dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima, Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Pemerintah Kota Surakarta, Keputusan Walikota Surakarta xix Nomor 2 Tahun 2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima, Keputusan Walikota Surakarta Nomor 41 Tahun 2001 Tentang Pedoman Uraian Tugas Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima. 2 Bahan pustaka, yang terdiri dari buku-buku tentang Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima, buku-buku dan literatur tentang Pedagang Kaki Lima. 5. Sumber data Dalam penelitian ini akan digunakan dua sumber data, yaitu sebagai berikut: a Sumber Data Primer Sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah semua pihak yang dapat memberikan keterangan secara langsung mengenai segala hal yang berkaitan dengan obyek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima dan beberapa Pedagang Kaki Lima yang tersebar di lima 5 kecamatan di Kota Surakarta. b Sumber Data Sekunder Yang akan menjadi sumber data sekunder adalah data-data yang diperoleh melalui studi pustaka, baik berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku, hasil-hasil penelitian, dan lain-lain yang mendukung sumber data primer dan berkaitan dengan obyek penelitian. 6. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini akan menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut: xx a Penelitian Lapangan Yaitu tekhnik pengumpulan data dengan cara penelitian langsung terhadap masalah yang diteliti. Penelitian lapangan ini akan dilakukan dengan cara: 1 Observasi Observasi adalah tekhik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara sistematis mengenai pelaksanaan tugas dari Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima, dan juga pengamatan mengenai keberadaan Pedagang Kaki Lima di Kota Surakarta. 2 Wawancara Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan melakukan komunikasi scara langsung dengan pihak yang berkaitan langsung dengan masalah dalam penelitian. Wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan dengan pihak yang berkaitan dengan masalah penataan dan pembinaan Pedagang Kaki Lima yaitu pihak Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima dan juga dengan beberapa Pedagang Kaki Lima. 3 Angket Angket atau questioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan berupa formulir-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah responden, untuk memperoleh jawaban secara tertulis pula di dalam angket itu juga Ronny Hanitijo Soemitro, 1983 : 73. Pada penelitian ini, jenis angket yang disebarkan merupakan jenis angket tertutup dan diberikan kepada kepada limapuluh 50 Pedagang Kaki Lima yang tersebar di lima 5 kecamatan di Kota Surakarta secara systematic random sampling. xxi b Studi Kepustakaan Dalam studi kepustakaan, Penulis akan menggunakan media buku-buku, peraturan perundang-undanagn, surat kabar, majalah, dokumen-dokumen, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. 7. Teknik Analisis Data Langkah yang dilakukan setelah memperoleh data adalah menganalisis data tersebut. Analisis data mempunyai kedudukan penting dalam penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Tekhnik analisa data adalah suatu uraian tentang cara-cara analisa yaitu kegiatan mengumpulkan data kemudian diadakan pengeditan terlebih dahulu, untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan analisa yang sifatnya kualitatif. Analisa kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis maupun lisan dan juga perilakunya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari secara utuh Soerjono Soekanto, 1986 : 250. Sedangkan model analisis data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif dengan model interaktif. Pengertian model interaktif tersebut adalah bahwa data yang terkumpul akan dianalisa melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kemudian penarikan kesimpulan. Selain itu, dilakukan pula proses siklus antara tahap-tahap tersebut, sehingga data yang terkumpulkan berhubungan satu dengan lainnya secara sistematis HB Sotopo, 2002 : 94. xxii Model analisis interaktif dapat digambarkan sebagai berikut: Komponen-komponen diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Reduksi Data Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian kepada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus sampai sesudah penelitian lapangan sampai laporan akhir lengkap tersusun. 2. Penyajian Data Merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Penarikan Kesimpulan Dari permulaan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur akibat proporsi. Kesimpulan-kesimpulan akan ditangani dengan longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula- Pengumpulan Data Sajian Data Reduksi Data Kesimpulan Verifikasi xxiii mula belum jelas, meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan pokok. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisa selama ia menulis, atau mungkin dengan seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman dalam HB Sutopo, 2002 : 91-93. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Sektor Informal

Dokumen yang terkait

Tinjauan Tentang Keberadaan Pedagang Kaki Lima Jl.Dr. Mansur Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan

3 66 97

DAMPAK RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP USAHA PEDAGANG KAKI LIMA DI SURAKARTA

1 10 127

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KABUPATEN KARANGANYAR

0 8 78

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURAKARTA

1 5 144

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2002 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

0 2 112

SOSIALISASI PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA OLEH PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

0 0 2

KEDUDUKAN HUKUM PEDAGANG DENGAN MEDIA MOBIL TOKO SEBAGAI PEDAGANG KAKI LIMA DIKAITKAN DENGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA.

0 0 1

ANALISIS TERHADAP PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA BERIZIN BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DIHUBUNGKAN DENGAN ASAS KEMANFAAT.

0 0 1

IZIN USAHA FOOD TRUCK DALAM PERSPEKTIF PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 04 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA.

0 0 2

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

1 1 11