38
2.5.1 Majas Perbandingan, terdiri atas:
a. Perumpamaan, yaitu perbandingan dua hal yang pada hakekatnya
berlainan dan yang sengaja kita anggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan dengan pemakaian kata seperti, sebagai,
ibarat, umpama, bak, laksana, dan sebagianya. Contoh:
§ Laksana pinang di belah dua
§ Alisnya bak semut beriring
b. Metafora, pemakaian kata-kata bukan arti sebenarnya, melainkan
sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Contoh:
§ Nani jinak-jinak merpati
§ Perpustakaan gudang ilmu
c. Personifikasi, yaitu jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.
Contoh: †
Sawah ladang merindukan hujan †
Perkataanmu mematikan semangat
2.5.2 Majas Pertentangan, terdiri atas:
a. Hiperbola, yaitu majas yang mengandung pernyataan berlebih- lebihan – jumlahnya, ukurannya atau sifatnya – dengan maksud
memberi penekanan pada suatu pernyataan atatu situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Universitas Sumatera Utara
39 Contoh:
§ Sampah-sampah bertumpuk setinggi gunung di muka gedung
itu b. Litotes, yaitu majas yang di dalam pengungkapan menyatakan
sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan.
Contoh: §
Icuk Sugiarto bukan pemain jalanan §
Anank itu sama sekali tidak bodoh c. Ironi, yaitu majas yang menyatakan makna yang bertentangan,
dengan maksud berolok-olok. Contoh:
§ Aduh, bersihnya kamar ini, puntungan rokok dan sobekan
kertas bertebaran di lantai
2.5.3 Majas Pertautan, terdiri atas:
a. Metonimia, yaitu majas yang mempergunakan nama sesuatu barang
bagi sesuatu yang lain yang berkaitan erat dengannya. Contoh:
§ Tidak jarang pena lebih tajam dari pedang
§ Ayah baru saja membeli suzuki dengan harga lima juta rupiah
b. Sinekdoke, yaitu yang menyebutkan nama sebagian sebagai
pengganti nama keseluruhannya, atau sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
40 Contoh:
§ Dari kejauhan terlihat berpuluh-puluh layar di pelabuhan itu
§ Ke mana kamu buat matamu ?
c. Eufemisme, yaitu ungkapan yang lebih halus sebagi ungkapan pengganti yang dirasakan kasar, yang dianggap merugikan, atau
yang tidak menyenangkan. Contoh:
§ Kakus eufemismenya toilet, jamban
§ Bunting eufemismenya hamil
2.5.4. Majas Perulangan, terdiri atas :