Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Beberapa kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang strategi komunikasi pengasuh dalam mengembangkan
kemandirian anak panti asuhan usia 6-12 tahun, yaitu: 1. Strategi
komunikasi yang
bersifat kekeluargaan
dengan menggunakan komunikasi antarpribadi merupakan jenis komunikasi
yang paling tepat digunakan dalam pengasuhan di panti asuhan. Komunikasi antarpribadi membentuk kedekatan emosional antara
pengasuh dan anak asuh. 2. Strategi komunikasi pengasuh dalam mengembangkan kemandirian
anak dengan mendapatkan kepatuhan secara umum sesuai dengan Teori Kepatuhan Marwell dan Schmitt. Perbedaan pada beberapa
poin menunjukkan bahwa terdapat situasi khusus yang terkait dengan budaya di panti asuhan itu sendiri.
3. Strategi komunikasi yang dilakukan pengasuh mengutamakan pemberian motivasi sehingga dengan kondisi anak asuh yang berasal
dari keluarga yang mengalami disfungsi menjadi lebih mengenal diri dan memiliki tekad untuk sukses. Salah satu bentuk motivasi panti
asuhan, yaitu keberadaan Panti Asuhan Putri St. Angela Delitua sebagai rumah keberhasilan.
4. Para pengasuh di Panti Asuhan St. Angela Delitua telah memiliki pandangan yang sesuai terhadap bentuk pengasuhan terhadap anak.
Dimana pengasuhan bukan hanya memenuhi kebutuhan fisik anak, tetapi juga pembentukan emosional dan moral anak.
112
Universitas Sumatera Utara
5. Efektivitas komunikasi yang terjadi antara pengasuh dan anak asuh dalam hal pengembangan kemandirian anak dipengaruhi oleh latar
belakang anak sebelum diasuh di panti asuhan. Gen turunan orang tua dan pola asuh orang tua keluarga kandung sebelumnya turut
mempengaruhi kemudahan pengasuh dalam mengarahkan dan mengembangkan anak asuh. Anak asuh usia 6-12 tahun sudah
memiliki ciri kemandirian yaitu mengenal diri dan melakukan pertimbangan sendiri dalam bertindak. Hal ini terkait dengan tujuan
pribadi setelah diasuh di panti asuhan dan menilai diri dalam pencapaian kemandirian dan kepatuhan. Secara umum anak usia 6-12
tahun sudah mandiri, karena sebagian besar sudah mampu mempersiapkan dirinya sendiri seperti mengikuti jadwal harian,
mengikuti peraturan, mempersiapkan diri sebelum kesekolah, menyelesaikan tugas pribadi dan kelompok, dan menjaga kebersihan
diri seperti mandi dan mencuci pakaian sendiri. Meskipun dengan kerapian hasil yang berbeda-beda. Sehingga dapat dikatakan bahwa
terjadi kesamaan informasi antara pengasuh dan anak asuh dalam pencapaian
kemandirian. Hal
inilah yang
menunjukkan keefektifitasan komunikasi telah terjadi antara pengasuh dan anak
panti asuhan dalam tujuan pengembangan kemandirian anak asuh. 6. Secara umum strategi komunikasi yang dilakukan pengasuh terhadap
anak asuh sudah efektif karena sudah terdapat kesamaan ide antara pengasuh dan anak asuh dalam mencapai kemandirian. Kemandirian
ini pada akhirnya akan dikaitkan dengan kemampuan untuk dapat mensejahterakan diri kelak atau dapat dikatakan berhasil.
5.1 Saran Penelitian