RANCANG BANGUN PROTOTIPE PENGENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN PENGATURAN TEGANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO DAN SMARTPHONE ANDROID

ABSTRAK

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PENGENDALI KECEPATAN
MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN PENGATURAN TEGANGAN
BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO DAN ANDROID
SMARTPHONE
Oleh
REJANI ERWANDA
Pada jaman sekarang ini, teknologi semakin berkembang pesat. Hal tersebut
dapat dilihat dari otomasi pengoperasian berbagai equipment menggunakan
kontroler sehingga lebih memudahkan penggunanya dalam mengoperasikan
equipment tersebut. Salah satu equipment elektrik yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari hari yaitu motor induksi. Terutama di bidang industri seperti
pada crane, pengoperasian motor induksi 3 fasa umumnya masih menggunakan
metode manual. Hal tersebut mengharuskan operator untuk mengoperasikan
motor tersebut melalui remote control kabel dengan cara mengikuti arah gerak
motor dan jarak yang dekat dari motor sehingga cukup membahayakan operator.
Arduino merupakan suatu mikrokontroler yang dapat diprogram untuk
mengatur tegangan, kecepatan dan kinerja motor dengan menerapkan instruksi
yang sudah ditanamkan padanya. Arduino juga dapat diprogram untuk
berinteraksi dengan smartphone android melalui fasilitas perangkat bluetooth

yang telah terkoneksi dengannya. Dengan memanfaatkan hal tersebut, maka
timbul suatu pemikiran untuk dapat menciptakan suatu prototipe alat pengendali
kecepatan motor induksi 3 fasa menggunakan smartphone android. Dengan
demikian operator akan lebih mudah dan lebih aman dalam mengendalikan motor
induksi 3 fasa dari jarak jauh menggunakan smartphone android. Pengendalian
kecepatan motor induksi 3 fasa dilakukan dengan menggunakan prinsip phase
angle ac chopper dengan memanfaatkan solid state relay MOC 3020 sebagai gate
driver triac dan rangkaian zero crossing detector untuk mendeteksi titik
persilangan nol sebagai acuan waktu tunda penyalaan triac.
Dari hasil dan pengamatan didapatkan kecepatan motor mengalami
kenaikan pada nilai duty cycle 40% dengan nilai 875 Rpm untuk kondisi tanpa
beban dan 720 Rpm pada beban 0,65Kg. Hingga pada nilai duty cycle 100%
kecepatan motor mengalami kenaikan mencapai kecepatan nominal 1380 Rpm.
Sedangkan pengereman plugging dilakukan dalam waktu kurang dari 3 detik.
Kata kunci: motor induksi 3 fasa, android smartphone, bluetooth, ssr, triac, zero
crossing detector.

ABSTRACT

3 PHASE INDUCTION MOTOR VOLTAGE REGULATED SPEED

CONTROLLING DESIGN BASED ON ARDUINO AND ANDROID
SMARTPHONE

BY

REJANI ERWANDA

Nowadays technologies are increasing really fast. It can be concluded
from automation of various equipment operations using control in order to ease its
user . There are various electric devices that are being used in nowadays daily
needs such as 3 phase induction motor. Generally on industry sector, It is usually
manually operated in such big cranes that makes the operator should operate it
nearby the device. This of course increases the risk of accident for the operator.
Arduino is a microcontroller that can be programmed to control voltage,
and speed of the motor by implying instructions that had been given to it. Arduino
can also interacts with android smartphone using bluetooth device that connected
with it. Using this idea, the operator possibly operate the motor from further
distance using android device. 3 phase induction motor speed controlling is done
by the principle of phase angle ac chopper which use solid state relay MOC 3020
as gate driver triac and zero crossing detector as the reference delay timer for the

triac.
the result shows that by 40% duty cycle, the motor speed reaches to 875
rpm (no load condition) and 720 rpm (loaded condition, equals 0,65 kg). The
speed of the motor is constanly increasing until 1380 Rpm in 100% duty cycle.
The plugging breaking has done less than 3 seconds .
Keyword: motor induksi 3 fasa, android smartphone, bluetooth, ssr, triac, zero
crossing detector.

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PENGENDALI KECEPATAN
MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN PENGATURAN TEGANGAN
BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO DAN ANDROID
SMARTPHONE

(Skripsi)

Oleh
REJANI ERWANDA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

ABSTRAK

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PENGENDALI KECEPATAN
MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN PENGATURAN TEGANGAN
BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO DAN ANDROID
SMARTPHONE
Oleh
REJANI ERWANDA
Pada jaman sekarang ini, teknologi semakin berkembang pesat. Hal tersebut
dapat dilihat dari otomasi pengoperasian berbagai equipment menggunakan
kontroler sehingga lebih memudahkan penggunanya dalam mengoperasikan
equipment tersebut. Salah satu equipment elektrik yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari hari yaitu motor induksi. Terutama di bidang industri seperti
pada crane, pengoperasian motor induksi 3 fasa umumnya masih menggunakan
metode manual. Hal tersebut mengharuskan operator untuk mengoperasikan
motor tersebut melalui remote control kabel dengan cara mengikuti arah gerak
motor dan jarak yang dekat dari motor sehingga cukup membahayakan operator.

Arduino merupakan suatu mikrokontroler yang dapat diprogram untuk
mengatur tegangan, kecepatan dan kinerja motor dengan menerapkan instruksi
yang sudah ditanamkan padanya. Arduino juga dapat diprogram untuk
berinteraksi dengan smartphone android melalui fasilitas perangkat bluetooth
yang telah terkoneksi dengannya. Dengan memanfaatkan hal tersebut, maka
timbul suatu pemikiran untuk dapat menciptakan suatu prototipe alat pengendali
kecepatan motor induksi 3 fasa menggunakan smartphone android. Dengan
demikian operator akan lebih mudah dan lebih aman dalam mengendalikan motor
induksi 3 fasa dari jarak jauh menggunakan smartphone android. Pengendalian
kecepatan motor induksi 3 fasa dilakukan dengan menggunakan prinsip phase
angle ac chopper dengan memanfaatkan solid state relay MOC 3020 sebagai gate
driver triac dan rangkaian zero crossing detector untuk mendeteksi titik
persilangan nol sebagai acuan waktu tunda penyalaan triac.
Dari hasil dan pengamatan didapatkan kecepatan motor mengalami
kenaikan pada nilai duty cycle 40% dengan nilai 875 Rpm untuk kondisi tanpa
beban dan 720 Rpm pada beban 0,65Kg. Hingga pada nilai duty cycle 100%
kecepatan motor mengalami kenaikan mencapai kecepatan nominal 1380 Rpm.
Sedangkan pengereman plugging dilakukan dalam waktu kurang dari 3 detik.
Kata kunci: motor induksi 3 fasa, android smartphone, bluetooth, ssr, triac, zero
crossing detector.


ABSTRACT

3 PHASE INDUCTION MOTOR VOLTAGE REGULATED SPEED
CONTROLLING DESIGN BASED ON ARDUINO AND ANDROID
SMARTPHONE

BY

REJANI ERWANDA

Nowadays technologies are increasing really fast. It can be concluded
from automation of various equipment operations using control in order to ease its
user . There are various electric devices that are being used in nowadays daily
needs such as 3 phase induction motor. Generally on industry sector, It is usually
manually operated in such big cranes that makes the operator should operate it
nearby the device. This of course increases the risk of accident for the operator.
Arduino is a microcontroller that can be programmed to control voltage,
and speed of the motor by implying instructions that had been given to it. Arduino
can also interacts with android smartphone using bluetooth device that connected

with it. Using this idea, the operator possibly operate the motor from further
distance using android device. 3 phase induction motor speed controlling is done
by the principle of phase angle ac chopper which use solid state relay MOC 3020
as gate driver triac and zero crossing detector as the reference delay timer for the
triac.
the result shows that by 40% duty cycle, the motor speed reaches to 875
rpm (no load condition) and 720 rpm (loaded condition, equals 0,65 kg). The
speed of the motor is constanly increasing until 1380 Rpm in 100% duty cycle.
The plugging breaking has done less than 3 seconds .
Keyword: motor induksi 3 fasa, android smartphone, bluetooth, ssr, triac, zero
crossing detector.

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PENGENDALI KECEPATAN
MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN PENGATURAN TEGANGAN
BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO DAN ANDROID
SMARTPHONE
Oleh
REJANI ERWANDA

Skripsi


Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Tengah, pada tanggal 17
Juni 1993. Penulis merupakan anak Kedua dari tiga
bersaudara dari pasangan Ayah Ersofyan dan Ibu
Yuliyanti.


Riwayat pendidikan formal penulis dimulai di TK Satya
Dharma Sudjana, Lampung Tengah dari tahun 1999 - 2000. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan dasar di SDN 1 Gunung Madu, Lampung Tengah dari
tahun 2000 - 2005, SMP Satya Dharma Sudjana Lampung Tengah dari tahun
2005 - 2008, dan SMAN 3 Bandar Lampung pada tahun 2008 hingga tahun 2011.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lampung, pada tahun 2011 melalui Ujian SNMPTN Tertulis. Selama menjadi
mahasiswa, penulis berkesempatan menjadi asisten praktikum Dasar Konversi
Energi Elektrik, Mesin Elektrik, dan Elektronika Daya di Laboratorium Konversi
energi Elektrik. Penulis juga terdaftar sebagai anggota Dept. Infokom Himatro
Unila Periode 2013 – 2014. Penulis melaksanakan kerja praktik di PT Gunung
Madu Plantations dengan judul “Sistem Pengasutan (Starting) DOL dan Star
Delta Pada Motor Induksi 3 Fasa Jenis Rotor Sangkar di PT Gunung Madu
Plantations”

Karya ini kupersembahkan untuk

Ayahanda Tercinta dan Ibunda Tercinta


Ersofyan dan Yuliyanti

Kakak dan Adikku Tersayang

Nofin Erdiantama
Nova Tri Rahma Erwanti

Keluarga Besar, Dosen, Teman, dan Almamater.

MOTTO

“ Setiap Manusia Adalah Individu Yang Unik Dengan Paradigma Pemikiran,
Kreatifitas, dan Kepercayaannya Masing Masing”
( Rejani Erwanda, S.T.)

“ Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening “
Mencari Sampai Mendapat Kebenaran Dalam Keheningan
( Merpati Putih)

“Dang Ngimpei Idup Bangek Lamun Niku Mak Agow Usaha jamo berdoa“

Jangan Bermimpi Hidup Enak Kalau Kamu Tidak Mau Berusaha Dan Berdoa
( Rejani Erwanda, S.T.)

“ Every single piece of life was made from problem and lesson.And every person
had their ways to face it “
( Rejani Erwanda, S.T.)

SANWACANA

Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian Tugas
Akhir ini. Sholawat serta salam selalu penulis haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai suri teladan bagi umat manusia. Tugas Akhir dengan judul
“Rancang Bangun Prototipe Pengendali Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa Dengan
Pengaturan

Tegangan

Berbasis

Mikrokontroler

Arduino

dan

Android

Smartphone” ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas
Lampung.

2.

Bapak Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Lampung.

3.

Bapak Dr. Ing Ardian Ulvan, S.T., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro, Universitas Lampung.

4.

Bapak Ir. Noer Soedjarwanto, M.T. selaku Pembimbing Utama sekaligus
Pembimbing Akademik penulis, yang selalu memberikan bimbingan, arahan,
dan pandangan hidup kepada penulis di setiap kesempatan dengan baik dan
ramah.

5.

Bapak Osea Zebua, S.T., M.T. selaku Pembimbing Pendamping yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dengan baik dan ramah.

6.

Bapak Ir. Abdul Haris, M.T. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kritik yang membangun serta saran yang sangat baik kepada penulis dalam
mengerjakan skripsi ini.

7.

Segenap Dosen di Jurusan Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat, wawasan, dan pengalaman yang sangat berarti bagi penulis.

8.

Segenap Staff di Jurusan Teknik Elektro dan Fakultas Teknik yang telah
membantu penulis baik dalam hal administrasi dan hal – hal lainnya terutama
Mbak Dian Rustiningsih.

9.

Ayahanda Ersofyan dan Ibunda Yuliyanti Tercinta, serta abang Nofin
Erdiantama dan adik Nova Tri Rahma Erwanti tersayang. Terima kasih atas
kasih sayang, dukungan, serta doa yang selalu diberikan kepada penulis.

10. Teknisi Lab Pak Sugiyanto Segenap Asisten Lab KEE 2011 dan rekan rekan
tim Pak Noer Project (Adit, Deny, Frian, Apriwan, Habib, Richard).
11. Segenap Asisten Senior 2010 Lab KEE (Kak Nanang, Kak Maulana, Kak

Melzi, Kak Reza, Kak Nuril, Kak Jaya, Kak Radi, Kak Rahmat, Mbak Devi)
12. Segenap Asisten Junior 2012 Lab KEE ( Guntur, Aji, Rio, Yayan, Ifan, Panji,

Darma) dan Asisten Junior 2013 (Gusti, Rendi, Agung, Nabila, Pitia, Deri)
Serta staff staff Lab KEE lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya.

13. Teman – Teman Elevengineer Adit Riski, Adit Tanto, Adit Pratama, Agi,
Alex, Alin, Anang, Andi, Andreas, Annida, Apriwan, (Alm) Arief, Arrosyiq,
Choi, Darma, Deden, Denny, Dirya, Iyon, Edi, Eliza, Fadil, Fanny, Faris,
Fikri, Havif, Pras, Najib, Habib, Rei, Rani, Gata, Aji, Nur, Vina, Yunita,
Ryan, Grienda, Frian, Hajar, Reza, Restu, Randi, Abidin, Bastian, Oka, Farid,
Gusmau, Sigit,Yoga, Yazir, Imam, Made, Richard, Petrus, Frisky, Rina.
12. Rekan – rekan Himatro Unila, serta Kakak - Kakak dan Adik – Adik Tingkat
di Jurusan Teknik Elektro.
13. Sahabat sahabat Tercinta Almamater SMAN3 BALAM ( Zakky, Adam, Algi,
Heru, Mutia, Sherly, Oka, Uki, Rama).
14. Rekan Rekan Alumni LBI 2014/ 2015 ( Olan, Uul, Widya, Saputri, Haysi,
Sophia dll).
15. Semua

Pihak

yang

membantu

penulis

menyelesaikan

skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari semua pihak demi
kemajuan bersama. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 20 April 2016

Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxii
I.

PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2

Tujuan Penelitian ................................................................................... 2

1.3

Manfaat Penelitian ................................................................................. 3

1.4

Rumusan Masalah.................................................................................. 3

1.5

Batasan Masalah .................................................................................... 4

1.6

Hipotesis................................................................................................ 4

1.7

Sistematika Penulisan ............................................................................ 4

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 6
2.1

Motor Induksi ........................................................................................ 6

2.1.1

Konsep Dasar Kopel dan Kontrol Kecepatan Motor Induksi 3 fasa[2]
8

2.1.2

Pengereman Motor Induksi[1] ........................................................ 11

2.1.3

Pengereman Plugging[6] ................................................................ 13

2.2

Relai Solid State[1] ............................................................................... 15

2.3

Pemrograman Smartphone Android ..................................................... 19

2.3.1

Konsep Umum[3]........................................................................... 19

xviii

2.3.2

Paket Bluetooth Android[8] ............................................................ 22

2.3.3

Pemrograman AppInventor[4] ........................................................ 24

2.4

Mikrokontroller Arduino MEGA2560[5]............................................... 28
METODE PENELITIAN...................................................................... 33

III.
3.1

Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 33

3.2

Alat dan Bahan .................................................................................... 33

3.3

Prosedur Penelitian .............................................................................. 34

1.

Studi literatur ....................................................................................... 35

2.

Perancangan Alat ................................................................................. 35

3.

Pengujian alat ...................................................................................... 36

3.4

Realisasi Pembuatan Alat.................................................................... 39

3.5

Interfacing Android Smartphone .......................................................... 41

3.6

Perancangan Mikrokontroler Arduino .................................................. 41

3.7

Diagram Alir Penelitian ....................................................................... 44
PEMBAHASAN .................................................................................... 46

IV.
4.1

Hasil Perancangan Alat ........................................................................ 46

4.1.1

Aplikasi Motor controller ............................................................ 46

4.1.2

Perangkat Bluetooth ...................................................................... 48

4.1.3

Mikrokontroler Arduino................................................................ 50

4.1.4

Modul Power Supply .................................................................... 53

4.1.5

Modul Gate driver Triac ............................................................... 54

4.1.6

Modul Zero crossing detector ....................................................... 57

4.1.7

Modul Pengereman Plugging ........................................................ 59

4.2

Motor Induksi 3 Fasa ........................................................................... 61

4.3

Analisa Data Hasil Pengujian ............................................................... 62

4.3.1

Pengujian Aplikasi Motor Controller ............................................ 62

xviii

4.3.2

Pengujian Perangkat Bluetooth ..................................................... 66

4.3.3

Pengujian Komunikasi UART ...................................................... 69

4.3.4

Pengujian Komunikasi I2C/ TWI .................................................. 73

4.3.5

Pengujian Gelombang PWM......................................................... 77

4.3.6

Pengujian Zero crossing detector .................................................. 83

4.3.7

Pengujian Driver Triac ................................................................. 84

4.3.8

Pengujian Modul Plugging dan Tahanan Tangga .......................... 91

4.3.9

Pengujian Keseluruhan ................................................................. 92

a.

Pengujian tanpa beban/ beban nol..................................................... 93

b.

Beban A (0, 15 Kg) .......................................................................... 94

c.

Beban B (0,3 Kg) ............................................................................. 95

d.

Beban C (0,45 Kg) ........................................................................... 96

e.

Beban D (0,57 Kg) ........................................................................... 97

f.

Beban E (0,65 Kg)............................................................................ 98

g.

Pengujian Pengereman Plugging ...................................................... 99

V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 101
5.1

Kesimpulan ....................................................................................... 101

5.2

Saran ................................................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 103
LAMPIRAN ............................................................................................... 10305

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Rangkaian Ekuivalen Motor Induksi[1] ........................................................... 8
Gambar 2. 2 Karakteristik pengaturan tegangan terhadap torsi[2] ..................................... 11
Gambar 2. 3 Kurva Torsi - Kecepatan Motor Induksi[6].................................................. 13
Gambar 2. 4 Induction Motor Plugging Wiring ................................................................ 14
Gambar 2. 5 Kurva Pengereman Plugging Dalam Kondisi Tanpa Beban ........................ 14
Gambar 2. 6 Kurva Pengereman Plugging Dalam Kondisi Beban Penuh ........................ 15
Gambar 2. 7 skematik solid state relay[1]......................................................................... 15
Gambar 2. 8 sinyal output zero crossing detector circuit dan ssr beban resistif[1] .......... 17
Gambar 2. 9 rangkaian snubber komponen switching[1] ................................................. 18
Gambar 2. 10 Siklus activity pemrograman android ........................................................ 20
Gambar 2. 11 Bluetooth Permission untuk mengaktifkan ................................................ 24
Gambar 2. 12 design view Appinventor ........................................................................... 25
Gambar 2. 13 Contoh Code Block Appinventor ............................................................... 26
Gambar 2. 14 Arduino MEGA2560[5] ............................................................................. 28
Gambar 2. 15 Arduino Mega2560 PinMapping[5] ........................................................... 30
Gambar3. 1 Blok Diagram Sistem Alat Pengendali Motor Induksi 3 fasa ....................... 40
Gambar3. 2 Diagram alir interfacing aplikasi smartphone android .................................. 41
Gambar3. 3 Diagram alir mikrokontroler arduino ............................................................ 44
Gambar3. 4 Diagram alir penelitian .................................................................................. 45

xix

Gambar 4. 1 Tampilan Aplikasi Motor controller ............................................................ 47
Gambar 4. 2 Tampilan fisik Modul bluetooth HC-06 ....................................................... 48
Gambar 4. 3 3 buah mikrokontroler Arduino ................................................................... 50
Gambar 4. 4 Rangkaian Power Supply ............................................................................. 53
Gambar 4. 5 Realisasi Rangkaian Power Supply .............................................................. 54
Gambar 4. 6 Rangkaian Gate driver Triac ........................................................................ 55
Gambar 4. 7 Hasil Realisasi rangkaian Gate driver Triac ................................................ 56
Gambar 4. 8 Rangkaian Zero crossing detector ............................................................... 57
Gambar 4. 9 Hasil Realisasi Rangkaian Zero crossing detector ....................................... 58
Gambar 4. 10 rangkaian pengereman plugging ................................................................ 59
Gambar 4. 11 Hasil Realisasi Rangkaian Pengereman Plugging ...................................... 60
Gambar 4. 12 Motor Induksi 3 Fasa ................................................................................. 61
Gambar 4. 13 Tampilan Screen 1 Aplikasi Motor controller ........................................... 62
Gambar 4. 14 Tampilan Screen 2 Aplikasi Motor controller ........................................... 63
Gambar 4. 15 List alamat dan nama modul bluetooth client yang akan dikoneksikan ..... 65
Gambar 4. 16 Tampilan Screen 3 Aplikasi Motor controller. .......................................... 65
Gambar 4. 17 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 10% ..................... 70
Gambar 4. 18 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 20% ..................... 71
Gambar 4. 19 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 30% ..................... 71
Gambar 4. 20 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 40% ..................... 71
Gambar 4. 21 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 50% ..................... 71
Gambar 4. 22 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 60% ..................... 72
Gambar 4. 23 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 70% ..................... 72
Gambar 4. 24 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 80% ..................... 72
Gambar 4. 25 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 90% ..................... 72

xxi

Gambar 4. 26 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi 100% ................... 73
Gambar 4. 27 Hasil Pengujian Komunikasi UART Dengan Instruksi STOP ................... 73
Gambar 4. 28 Bus Komunikasi I2C .................................................................................. 75
Gambar 4. 29 Indicator LED Komunikasi I2C ................................................................. 77
Gambar 4. 30 Grafik Hasil Pengukuran Vout PWM Terhadap Nilai Duty cycle ............. 79
Gambar 4. 31 Hasil pengujian Gelombang PWM Duty cycle 10% .................................. 80
Gambar 4. 32 Hasil Pengujian Gelombang PWM Duty cycle 20% .................................. 80
Gambar 4. 33 Hasil Pengujian Gelombang PWM Duty cycle 30% .................................. 80
Gambar 4. 34 Hasil Pengujian Gelombang PWM Duty cycle 40% .................................. 81
Gambar 4. 35 Hasil Pengujian Gelombang PWM Duty cycle 50% .................................. 81
Gambar 4. 36 Hasil Pengujian Gelombang PWM Duty cycle 60% .................................. 81
Gambar 4. 37 Hasil Pengujian Gelombang PWM Duty cycle 70% .................................. 82
Gambar 4. 38 Hasil Pengujian Gelombang PWM Duty cycle 80% .................................. 82
Gambar 4. 39 Hasil Pengujian Gelombang PWM Duty cycle 90% .................................. 82
Gambar 4. 40 Hasil Pengujian Gelombang PWM Duty cycle 100% ................................ 83
Gambar 4. 41 Gelombang Sinyal Output Zero crossing detector ..................................... 84
Gambar 4. 42 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 10 % ..................................... 86
Gambar 4. 43 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 20 % ..................................... 86
Gambar 4. 44 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 30 % ..................................... 87
Gambar 4. 45 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 40 % ..................................... 87
Gambar 4. 46 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 50 % ..................................... 87
Gambar 4. 47 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 60 % ..................................... 88
Gambar 4. 48 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 70 % ..................................... 88
Gambar 4. 49 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 80 % ..................................... 88
Gambar 4. 50 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 90 % ..................................... 89
Gambar 4. 51 Gelombang Output Driver Triac Duty cycle 100 % ................................... 89

xxi

Gambar 4. 52 Grafik Hubungan Vout Gate driver Terhadap Nilai Duty cycle ................ 90
Gambar 4. 53 Grafik Hubungan Kecepatan terhadap Duty cycle ..................................... 99

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Karakteristik Arduino MEGA2560.................................................................. 29
Tabel 4. 1 Daftar Karakter Huruf Berdasarkan Instruksi yang dijalankan........................ 49
Tabel 4. 2 Nilai Input Register OCR Berdasarkan Nilai Duty cycle ................................. 52
Tabel 4. 3 Hasil pengujian jarak jangkauan koneksi modul bluetooth ............................. 67
Tabel 4. 4 Hasil pengujian jarak jangkauan koneksi modul bluetooth ............................. 68
Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Komunikasi I2C..................................................................... 76
Tabel 4. 6 Hasil Pengukuran Tegangan Output Gelombang PWM .................................. 78
Tabel 4. 7 Sudut Penyalaan Triac ..................................................................................... 85
Tabel 4. 8 Hasil Pengukuran Tegangan Output Terhadap Nilai Duty cycle ..................... 90
Tabel 4. 9 Hasil Pengujian Relay Pengereman ................................................................. 91
Tabel 4. 10 Beban Motor Induksi dan Variasi Beratnya ................................................... 93
Tabel 4. 11 Hasil Pengujian Prototipe Tanpa Beban ........................................................ 93
Tabel 4. 12 Hasil Pengujian Prototipe Dengan Beban 0,15Kg ......................................... 94
Tabel 4. 13 Hasil Pengujian Prototipe dengan Beban 0,3 Kg ........................................... 95
Tabel 4. 14 Hasil Pengujian Prototipe dengan Beban 0,45 Kg ........................................ 96
Tabel 4. 15 Hasil Pengujian Prototipe dengan Beban 0,57 Kg ......................................... 97
Tabel 4. 16 Hasil Pengujian Prototipe dengan Beban 0,65 Kg ......................................... 98
Tabel 4. 17 Hasil Pengereman Plugging ......................................................................... 100

1

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada jaman sekarang ini, kemajuan teknologi semakin berkembang dengan pesat.
Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya otomasi pengoperasian berbagai
equipment dengan menggunakan kontroler sehingga lebih memudahkan operator
dalam mengoperasikan equipment tersebut. Kontroler yang digunakan pun
mengalami perkembangan baik dari segi bentuk, ukuran, dan fasilitas yang
diberikan.

Bukan hanya pada kontroler elektronika, perkembangan teknologi juga merambah
kedunia telekomunikasi. Berbagai macam handphone bermunculan dengan fitur
menarik dan sistem operasinya masing masing seperti android, ios, windows, dll.
Pada umumnya, smartphone android yang banyak beredar telah dilengkapi oleh
fasilitas yang sudah terintegrasi dengan perangkat bluetooth didalamnya.

Motor Induksi merupakan motor yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari
hari. Dalam mengontrol kecepatan motor induksi dapat dilakukan dengan
beberapa cara salah satunya dengan cara mengontrol tegangan sumbernya.

2

Khususnya didunia industri, pemakaian motor induksi lebih banyak digunakan
karena karakteristik konstruksinya yang kuat dan perawatannya yang lebih
mudah. Salah satu contohnya diaplikasikan pada crane yang digunakan untuk
mengangkat beban berat. Namun dalam pangaplikasiannya operator masih harus
mengontrol crane tersebut melalui sebuah remote control kabel sehingga operator
perlu mengikuti arah gerak dari crane tersebut. Hal ini cukup berbahaya
mengingat jarak operator dengan crane yang membawa beban berat cukup dekat.

Dari beberapa kondisi diatas timbul suatu pemikiran untuk merancang bangun
prototipe alat pengendali kecepatan motor induksi dengan pengaturan tegangan
menggunakan android smartphone dengan cara mengirimkan instruksi berupa
data melalui media bluetooth dengan kontroler yang terhubung dengan motor
tersebut. Dengan demikian hal tersebut akan lebih memudahkan operator dalam
mengoperasikan crane dengan smartphone android dalam jangkauan jarak yg
lebih luas secara wireless (tanpa kabel).

1.2 Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain yaitu:
1. Merancang prototipe alat kendali kecepatan dan pengereman motor induksi 3
fasa menggunakan kontroler tegangan.
2. Membangun aplikasi smartphone berbasis sistem operasi android yang
digunakan sebagai alat pengendali kecepatan motor .
3. Menciptakan komunikasi antara smartphone android dengan kontroler
menggunakan fasilitas perangkat bluetooth.

3

1.3 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini yaitu:
1.

Dapat menghasilkan suatu prototipe kontroler motor induksi yang bersifat
interaktif dengan memanfaatkan mikrokontroler arduino tipe mega 2560

2.

Dapat mengetahui hubungan antara besaran tegangan sumber terhadap
kecepatan motor yang dihasilkan dengan mengatur sudut penyalaannya.

3.

Dapat

memanfaatkan

smartphone

android

untuk

mengendalikan

mikrokontroler secara wireless dalam batasan jarak tertentu.
4.

Memudahkan operator crane dalam mengoperasikan dan mengontrol
kecepatan motor induksi secara otomatis secara wireless dalam batasan jarak
tertentu.

1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana mengontrol putaran motor induksi dengan mengatur tegangan
sumber dan sudut penyalaannya menggunakan mikrokontroler.
2. Bagaimana merancang modul pengereman motor dengan menggunakan
metode plugging braking.
3. Bagaimana

membangun

komunikasi

antara

smartphone android melalui perangkat bluetooth.

mikrokontroler

dengan

4

1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Pengendalian mencakup kontrol kecepatan dan kontrol pengereman motor
induksi jenis rotor sangkar menggunakan mikrokontroler arduino tipe mega
2560.
2. Sistem pengereman motor induksi dilakukan dengan menerapkan metode
pengereman secara plugging.
3. Tidak membahas pemrograman mikrokontroler/ android.

1.6 Hipotesis
Pada penelitian ini akan dirancang suatu prototipe kontroler untuk mengendalikan
motor induksi. Adapun pengendalian meliputi kecepatan putaran dan pengereman
motor induksi. Mula mula operator akan mengirimkan intruksi dari smartphone
android yang kemudian akan diterima oleh mikrokontroler melalui perangkat
bluetooth. Selanjutnya mikrokontroler akan memproses intruksi tersebut dan
memerintahkan komponen pengendali untuk mengatur kecepatan putaran motor
ataupun melakukan pengereman pada motor induksi.

1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
I. PENDAHULUAN

5

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, dan sistematika
penulisan laporan penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab kedua ini berisi tentang materi dan dasar teori yang menjadi landasan
perancangan alat maupun referensi referensi dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.

III. METODE PENELITIAN
Bab ketiga ini berisi tentang alat/ komponen, prosedur, dan metode yang
digunakan dalam perancangan prototipe dalam penelitian ini.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab keempat ini berisi tentang hasil yang didapat dari penelitian, pembahasan,
dan analisa yang dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang didapat.

V. PENUTUP
Bab kelima ini berisi tentang kesimpulan yang ditarik dari analisa dan
pembahasan berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian, serta saran yang
diberikan penulis dari untuk dijadikan induksiuan dalam pengembangan alat
ini kedepannya.

6

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motor Induksi
Motor induksi merupakan jenis motor ac yang paling banyak digunakan.
Penamaan induksi berasal dari cara kerja dari motor ini yaitu dimana rotor yang
berputar akibat induksi dari medan putar yang dihasilkan pada stator. Perbedaan
putaran relatif antara stator dan rotor disebut dengan slip. Pertambahan beban
akan memperbesar kopel motor sehingga arus yang terinduksi ke rotor akan
bertambah besar. Hal tersebut menyebabkan slip antara medan putar pada stator
dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, ketika beban motor bertambah
maka putaran akan cenderung menurun.

(2.1)

Dimana:
Ns= kecepatan medan putar stator
Nr= kecepatan putaran rotor

7

Khususnya pada dunia industri, motor induksi 3 fasa merupakan alat penggerak
yang banyak digunakan dan mulai menggeser motor dc dengan alasan motor
induksi memiliki kontruksi yang lebih kokoh dan sederhana, perawatan yang
mudah dan harganya yang relatif murah dibanding motor dc. Namun motor
induksi memiliki beberapa parameter yang bersifat nonlinier salah satunya
resistansi rotor.

Resistansi rotor pada motor induksi bervariasi pada setiap kondisi yang berbeda.
Kelemahan tersebut menyebabkan motor induksi tidak dapat mempertahankan
kecepatannya secara konstan bila terjadi perubahan beban. Motor induksi akan
mengalami penurunan kecepatan ketika beban bertambah. Untuk memperbaiki
masalah tersebut, maka diperlukan suatu pengontrol atau kontroler yang akan
bekerja untuk mempertahankan kecepatan secara konstan sehingga menghasilkan
performansi yang lebih baik dari sebelumnya.

Berdasarkan kumparannya, rotor motor induksi dibagi menjadi rotor sangkar
(squirrel-cage rotor) dan rotor kumparan (wound rotor). Perbedaan mendasar dari
rotor sangkar dengan rotor kumparan adalah terdapat pada kontruksi rotor[1].

1. Rotor Sangkar (Squirrel - Cage Rotor)
Rotor sangkar adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan terletak di
bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunyai slot dengan batang
alumunium/ tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya. Rotor sangkar
mempunyai karakteristik:

8



Tahanan rotor tetap.



Arus starting tinggi.



Torsi starting rendah.

2. Rotor Kumparan
Rotor kumparan merupakan kumparan yang dihubungkan bintang dibagian
dalam dan ujung yang lain dihubungkan dengan cincin geser (slipring) ke
tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi pengaturan. Untuk
kecepatan putaran motor, pada kerja normal cincin geser hubung singkat
secara otomatis, sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar. Rotor kumparan
mempunyai karakteristik:


Memungkinkan tahanan luar dihubungkan ke tahanan rotor melalui slipring
yang terhubung singkat.



Arus starting yang rendah.



Torsi starting yang tinggi.



Power faktor baik.

2.1.1 Konsep Dasar Kopel dan Kontrol Kecepatan Motor Induksi 3 fasa[2]

Gambar 2. 1 Rangkaian Ekuivalen Motor Induksi[1]

9

Gambar 2.1 diatas merupakan gambar rangkaian ekuivalen dari motor induksi.
Dari rangkaian ekuivalen pada gambar diatas, maka besarnya arus I2 adalah:

(2.2)

Dimana:
= Tegangan Induksi Stator
= Arus Rotor
=
= Resistansi Rotor
= Reaktansi Rotor
= Slip

(2.3)

Daya input rotor adalah:
(2.4)

Dimana:
P = Daya
T= Kopel

10

Kecepatan sudut
Dimana besarnya daya input rotor 3 fasa adalah:
(2.5)
Bila persamaan 2.5 disubstitusikan ke persamaan 2.4 maka didapat kopel motor
induksi 3 fasa:
(2.6)

Motor pada umumnya berputar dengan kecepatan konstan, mendekati kecepatan
sinkronnya. Meskipun demikian pada penggunaan tertentu dikehendaki juga
adanya pengaturan putaran. Pengaturan motor induksi memerlukan biaya yang
lumayan tinggi. Pengaturan kecepatan putaran motor induksi tiga fasa dapat
dilakukan dengan beberapa cara :
1. Mengubah jumlah kutub motor
2. Mengubah frekuensi jala jala
3. Mengatur tegangan jala jala/ sumber

Pada pengontrolan kecepatan motor induksi 3 fasa dengan mengubah besarnya
tegangan yang diberikan ke stator maka akan mempengaruhi besarnya nilai torsi
pada motor induksi. Bila frekuensi dibuat tetap maka, besarnya nilai torsi yang
dihasilkan yaitu

.

11

Bila

dianggap kecil sehingga E1 dianggap sama dengan V1 dan

persamaan 2.2 dan 2.3 disubstitusikan ke persamaan 2.6, maka besarnya kopel
motor induksi 3 fasa yaitu:
(2.7)

Persamaan kopel motor induksi diatas menerangkan bahwa kopel motor induksi 3
fasa sebanding dengan nilai tegangan yang diberikan dikuadratkan. Ketika
merubah nilai tegangan sumber pada beban tertentu dengan mengabaikan
besarnya tahanan rotor, reaktansi rotor yang konstan, serta nilai slip maka akan
terjadi perubahan kecepatan. Pengaturan kecepatan motor induksi dengan
mengubah nilai tegangan sumber ini memiliki jangkauan kerja yang lebih luas.

Gambar 2. 2 Karakteristik pengaturan tegangan terhadap torsi[2]

2.1.2 Pengereman Motor Induksi[1]
Sebuah motor akan berhenti bergerak bila diputus hubungkan dari suplai daya.
Namun motor tersebut masih memiliki momen inersia dimana motor tersebut

12

cenderung masih berputar beberapa saat. Waktu yang dibutuhkan oleh motor
tersebut untuk benar benar berhenti tergantung pada kelembaman motor, beban
dan friksi motor itu sendiri. Pada pengereman secara elektrik torsi pengereman
dihasilkan berdasarkan nilai arus injeksi yang diberikan pada belitan stator. Energi
putaran rotor diubah menjadi energi elektrik yang kemudian dikembalikan ke
suplai daya, atau dengan memberikan suatu medan magnet stasioner pada stator
sehingga putaran rotor akan berkurang dengan sendirinya.pengereman secara
elektrik memiliki keunggulan yaitu lebih halus dan tidak ada hentakan yang
terjadi. Pengereman secara elektrik tidak dapat menghasilkan torsi untuk menahan
beban dalam keadaan sudah berhenti dan membutuhkan sumber energi listrik
untuk mengoperasikannya.

Menghentikan motor dilakukan dengan cara menghilangkan tegangan sumber
hingga diperoleh kecepatan putaran sama dengan nol. Terdapat beberapa metode
sistem pengereman yaitu:
1. Dengan memakai perangkat friksi mekanik untuk memberhentikan dan
menahan beban (mekanis).
2. Dengan menginjeksikan arus DC terhadap lilitan motor pada saat suplai AC
diputuskan (dinamik).
3. Mengandalkan energi yang dihasilkan motor pada saat motor tersebut
digerakkan beban (regeneratif).
4. Dengan membalikkan arah gerak motor (plugging).

13

Pada penelitian ini akan membahas sistem pengereman motor induksi 3 fasa
dengan metode pengereman plugging.

2.1.3 Pengereman Plugging[6]
Pada umumnya pabrik industri dengan skala besar membutuhkan beberapa
pengaturan yang mensyaratkan motor harus dapat berhenti dalam durasi waktu
yang cepat untuk keperluan perlindungan. Pengereman plugging merupakan
pengereman yang mampu menghentikan motor dengan durasi waktu yang cepat.
Karakteristik torsi kecepatan motor induksi dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.

Gambar 2. 3 Kurva Torsi - Kecepatan Motor Induksi[6]

Pengereman plugging pada motor induksi dilakukan dengan membalik urutan fasa
pada motor, yaitu dengan merubah koneksi dari kedua fasa yang berasal dari
sumber menuju ke stator (gambar2.4). Ketika kontaktor F tertutup, motor akan
beroperasi pada kurva torsi kecepatan F, dan ketika kontaktor R tertutup, motor
akan beroperasi dengan kurva R. Dari rata rata kurva R, diekspektasikan torsi
pengereman relatif mendekati 110% untuk mencapai kondisi steady state[6].

14

Gambar 2. 4 Induction Motor Plugging Wiring

Gambar 2.5 dan 2.6 menjelaskan hubungan antara torsi motor dengan waktu yang
ditempuh motor untuk berbalik arah (plugging) dalam kondisi tidak berbeban dan
beban penuh. Dari gambar menununjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan motor
untuk dapat berhenti/ pengereman yaitu sekitar 1,78s pada keadaan tanpa beban
dan 1,28s dalam keadaan berbeban. Namun torsi pengereman yang dihasilkan
pada pengereman plugging ini memiliki kekurangan yaitu torsi pengereman yang
dihasilkan transient sehingga dapat mengurangi umur pemakaian motor tersebut.

Gambar 2. 5 Kurva Pengereman Plugging Dalam Kondisi Tanpa Beban

15

Gambar 2. 6 Kurva Pengereman Plugging Dalam Kondisi Beban Penuh

2.2 Relai Solid State[1]
Berbeda dengan relai elektromagnetis, SSR ( solid state relay ) merupakan relai
yang tidak memiliki kumparan dan kontak sesungguhnya dan sebagai
penggantinya maka digunakan alat penghubung semikonduktor seperti transistor
bipolar, mosfet, scr, atau triac. Relai solid state tidak memiliki bagian yang
berputar, relai tersebut tahan terhadap goncangan dan getaran serta tertutup rapat
terhadap kotoran dan kelembaban.

Gambar 2. 7 skematik solid state relay[1]

16

Tegangan kontrol untuk SSR dapat arus searah atau bolak balik, dan biasanya
berkisar antara 3 sampai 32 volt untuk versi dc dan 80 sampai 280V untuk versi
ac. Pada sebagian besar aplikasi, SSR digunakan sebagai perantara antara
rangkaian kontrol tegangan rendah dengan tegangan line ac yang lebih tinggi.

SSR memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan relai elektromagnetis.
SSR lebih dipercaya mempunyai umur pemakaian yang lebih panjang karena
SSR tidak memiliki bagian yang bergerak, dapat digabungkan dengan rangkaian
transistor dan sikuit IC, serta tidak banyak menimbulkan interferensi
elektromagnetis. SSR lebih tahan terhadap goncangan dan terhadap getaran serta
memiliki waktu respon yang lebih cepat.

Zero crossing detector merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
mendeteksi titik persilangan nol pada suatu sinyal ac baik sinus maupun sinyal ac
lainnya. Rangkaian zero crossing detector sering diaplikasikan pada peralatan
yang digunakan untuk mengendalikan beban pada jaringan listrik AC dan
menggunakan eksekutor berupa TRIAC atau SCR. Titik persilangan dengan nol
tegangan sumber untuk beban yang dikendalikan dengan komponen saklar berupa
TRIAC atau SCR diperlukan untuk menentukan waktu mulai pemberian trigger
atau sinyal kontrol pada SCR atau TRIAC tersebut. Pemberian sinyal input pada
SCR atau TRIAC yang tepat pada titik persilangan nol akan meningkatkan
efektifitas adan efisiensi daya output dari pengendalian beban listrik AC.

17

Gambar 2. 8 sinyal output zero crossing detector circuit dan ssr beban
resistif[1]

Dalam pengaplikasiannya pada rangkaian elektronika dengan beban induktif akan
menimbulkan lonjakan tegangan yang berasal dari proses induksi beban induktor
tersebut. Lonjakan yang berasal dari proses induksi dari beban induktor memiliki
level tegangan yang cukup besar sehingga lonjakan tegangan dari beban induktif
ini dapat mengganggu kinerja rangkaian yang lain. Terjadinya lonjakan tegangan
induktif pada beban induktor ini terjadi pada saat beban induktor tersebut pertama
kali diberikan sumber tegangan (ON) dan pada saat tegangan sumber diputuskan
(OFF).

Pada rangkaian dengan beban induktif diperlukan komponen atau rangkaian untuk
memproteksi dari terjadinya lonjakan tegangan induktif tersebut agar tidak
mempengaruhi kinerja rangkaian. Untuk memproteksi rangkaian dari kondisi ini
(terjadinya tegangan induksi) dapat dilakukan dengan memasang dioda atau

18

kapasitor dan resistor paralel pada beban induktif tersebut seperti terlihat pada
gambar berikut:

Gambar 2. 9 rangkaian snubber komponen switching[1]

Output dari opto- isolator akan mengendalikan TRIAC yang dihubungkan secara
seri dengan beban pada tiap fasa. Optoisolator ini hanya akan beroperasi pada
posisi zero voltage crossing bahkan jika switching berada pada tegangan puncak,
beban akan kembali ON setelah melewati zero voltage crossing. Dari penerapan
ZVS tersebut akan menghasilkan efisiensi yang lebih baik saat proses switching.
ZVS akan meningkatkan umur pemakaian dari kontroler serta beban dan
mengurangi kemungkinan pembentukan busur di relai. Tanpa ZVC, optoisolator
dapat beroperasi, namun pada tegangan yang kuat dapat mengakibatkan busur api(
spark)[7].

SSR dapat diaplikasikan dalam berbagai peralatan yaitu antara lain: Mesin
kemasan dan perkakas mesin, Peralatan Elektronik, Peralatan Manufacturing,
Sistem uji dan Keamanan, Sistem Instrumentasi, Peralatan Proteksi, Kontrol

19

power on-board, Kontrol lalu lintas, Kontrol Elevator, trafo, valve, motor,
solenoid dll[7].

2.3 Pemrograman Smartphone Android
Smartphone android merupakan suatu perangkat seluler yang menawarkan
usernya untuk dapat mengembangkan dan membuat aplikasi dengan sistem
operasi android. Untuk membuat suatu aplikasi android digunakan pemrograman
dengan bahasa pemrograman berbasis java. Beberapa software yang dapat
digunakan untuk membangun/ merancang aplikasi android antara lain eclipse dan
appinventor.

2.3.1 Konsep Umum[3]
Perangkat berbasis android hanya mempunyai satu layar foreground. Normalnya
saat menghidupkan android, yang pertama kita lihat adalah home. Kemudian bila
kita menjalankan sebuah aplikasi catur, User interfacenya (UI) akan menumpuk
diatas layar sebelumnya (home). Kemudian bila melihat help-nya catur, maka UI
help akan menimpa UI sebelumnya (catur), begitu seterusnya. Semua proses
diatas direkam di application stack oleh sistem Activity manager. Menekan tombol
back hanya kembali ke halaman sebelumnya, analoginya mirip dengan browser
dimana ketika Kamu meng-klik tombol back browser akan kembali menampilkan
halaman sebelumnya. Setiap User interface diwakili oleh kelas Activity (Activity
class). Setiap activity mempunyai siklus, dapat dilihat di gambar 2.10. Sebuah
aplikasi dapat terdiri dari satu atau lebih activity yang diproses.

20

Gambar 2. 10 Siklus activity pemrograman android

Selama siklus ini berjalan, activity bisa mempunyai lebih dari 2 status seperti yang
terlihat pada gambar 2.10. Kita tidak bisa mengontrol setiap status karena
semuanya sudah ditangani oleh sistem. Namun kita akan mendapat pesan saat
terjadi perubahan status melalaui method onXX(). Berikut penjelasan setiap
status:
a. onCreate(Bundle): Dipanggil saat pertama kali aplikasi dijalankan. Kita dapat
menggunakan ini untuk deklarasi variabel atau membuat user interface.
b. onStart() Mengindikasikan activity yang ditampilkan ke pengguna (user).
c. onResume() Dipanggil saat aplikasi kita mulai berinteraksi dengan pengguna.
Disini sangat cocok untuk meletakkan animasi ataupun musik.
d. onPause() Dipanggil saat aplikasi yang kita jalankan kembali ke halaman
sebelumnya atau biasanya karena ada activity baru yang dijalankan. Disini
cocok untuk meletakkan algoritma penyimpanan (save).

21

e. onStop() Dipanggil saat aplikasi Kita berjalan di belakang layar dalam waktu
cukup lama.
f. onRestart() Activity kembali menampilkan user interface setelah status stop.
g. onDestroy() Dipanggil saat aplikasi benar-benar berhenti.
h. onSaveInstanceState(Bundle)

Method

ini

mengijinkan

activity

untuk

menyimpan setiap status intance. Misalnya dalam mengedit teks, kursor
bergerak dari kiri ke kanan.
i. onRestoreInstanceState(Bundle) Diapanggil saat activity kembali me