407
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
mendengarkan orang lain berbicara; Sabar
menunggu giliran;
Mau mengalah
d Disiplin, seperti : Datang tepat waktu;
Jika terlambat melapor pada guru; Jika berhalangan dating member tahu;
Mengembalikan mainan
selesai digunakan; Memakai seragam sesuai
jadwal; Tidak membawa uang selain keperluan sekolah; Membawa bekal
dari rumah e
Kerja Keras, seperti : Memimpin doa; Membahas hasil karya; Mengikuti
kegiatan lomba f
Kreatifitas, seperti : Melukis dengan berbagai media; Melipat, meronce,
menganyam.; Membuat aneka mainan dari bahan bekas
g Demokratis,
seperti :
Berani mengungkapkan pendapat; Mengambil
keputusan bersama;
Bekerjasama; Memilih kegiatan yang disukai
h Mandiri, seperti : Masuk kelas sendiri;
Melepas dan memakai sepatu sendiri; Melepas dan memakai baju sendiri;
Mengambil alat
sendiri; Makan
sendiri; BAKBAB sendiri i
Rasa Ingin Tahu, seperti : Berani bertanya;Bereksperimen
j Semangat
Kebangsaan, seperti
: Mengibarkan bendera merah putih;
Memasang simbul-simbul kenegaraan; Memutar
lagu-lagu kebangsaan;
Memutar lagu daerah; Memasang foto pahlawan
k Cinta Tanah Air, seperti : Bermain alat
music tradisional;
Permainan tradisional;
Menggunakan bahasa
daerah; Mengenal makanan khas daerah
l Menghargai
Prestasi, seperti
: Memasang hasil karya anak; Memberi
reward untuk anak yang dapat menyelesakan tugas dengan baik dan
cepat m
BersahabatBerkomunikasi, seperti : Berbicara dengan teman dan guru;
Memberi salam; Bersikap ramah; Tidak mengganggu teman; Berbagi
pengalaman melalui bercerita n
Cinta Damai, seperti : Mau membantu dan
tolonng menolong;
Saling menyayangi;
Tanggungjawab; Menyanyikan lagu yang berisikan
kasih sayang o
Gemar Membaca,
seperti :
Mengunjungi perpustakaan;
Menyediakan bermacam buku cerita; Mengenal huruf dengan kartu huruf;
Memasang gambar
yang ada
tulisannya p
Peduli Lingkungan,
seperti :
Menyediakan tempat
sampah; Membuang sampah pada tempatnya;
Kerja bakti seminggu sekali; Merawat tanaman
408
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
q Peduli Sosial, seperti : Memberikan
sebagian bekal
pada teman;
Menyantuni anak yatim; Membantu masyarakat kena musibah
r Tanggung
Jawab, seperti
: Melaksanakan tugas sampai selesai;
Mengembalikan alat setelah digunakan
3. Penilaian Pendidikan Karakter Pada
Anak Usia Dini.
Masalah penilaian perlu mendapat perhatian tersendiri sebab dalam penilaian
akan diketahui apakah penanaman nilai-nilai karakter mencapai hasil optimal atau belum.
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana perubahan sikap dan perilaku
anak-anak setelah mengikuti kegiatan di lembaga PAUD yang serat dengan nilai-nilai
karakter. Dalam
melakukan penilaian
keberhasilan pendidikan karakter terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan
pendidik yakni
: Menyeluruh,
berkesinambungan, objektif mendidik dan kebermaknaan.
Teknik dan instrumen penilaian penananman nilai-nilai karakter pada anak
didik dapat dilakukan melalui kegiatan : pengamatan,
penugasan, unjuk
kerja, pencatatan anekdot, percakapan dialog,
laporan orang tua, dokumentasi hasil karya anak portoolio, deskripsi proil anak. Untuk
mempermudah penilaian nilai-nilai karakter yang ditanamkan dapat dijabarkan dalam
bentuk indikator yang terukur. Indikator dapat dikembangkan pendidik atau pengasuh
dan pengelola lembaga PAUD dengan mempertimbangkan
tema pembelajaran,
budaya dan potensi lokal.Chasanah, 2014.
4. Penanaman Nilai-nilai Karakter pada
Anak Usia Dini Melalaui Percobaan Sains
Sederhana.
Menurut Chasanah 2014 beberapa contoh
sains sederhana
yang dapat
dipraktikkan guru di lembaga PAUD atau bahkan dapat dilakukan di rumah sebagai
berikut : a. Lukisan lilin
Konsep sains : Menjelaskan sifat minyak dan air
Nilai-nilai karakter
yang dikembangkan : Kecintaan kepada
Tuhan Yang Mahaesa, tanggung jawab, keratif, peduli lingkungan,
kedisiplinan, percaya diri, mandiri, tolong menolong, kerjasama dan
gotong royong. Alat dan Bahan: Kertas HVS,
Pewarna makanan, Tempat cat air gelas kecil, lilin
Langkah kerja : 1 Tuangkan air pada gelas kecil kemudian tetekan satu
sendok kecil pewarna makanan pada gelas kecil hingga menjadi warna
yang diinginkan, 2 Siapkan kertas HVS, kemudian gambar lukiskan
sesuatu dengan menggunakan lilin, 3 Dengan kuas kertas atau kapas,
409
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
sapukan larutan warna tersebut diatas kertas.
b. Lilin dalam gelas Konsep sains : Menjelaskan tentang
sumber panas, bahan bakar dan oksigen
Nilai-nilai karakter
yang dikembangkan : Kecintaan kepada
Tuhan Yang Mahaesa, tanggung jawab, kreatif, peduli lingkungan,
kedisiplinan, percaya diri, mandiri, tolong menolong, kerjasama, gotong
royong. Alat dan Bahan: 2 Lilin, Gelas kaca,
Korek api. Langkah kerja : 1 tegakkan dua lilin
agak berjauhan kemudian nyalakan api, 2 satu lilin ditutup dengan gelas
kaca yang satu tidak, 2 Ajak anak mengamati apa yang terjadi.
c. Air dingin mendidih Konsep sains : Menjelaskan tentang
sifat udara Nilai-nilai
karakter yang
dikembangkan : Kecintaan kepada Tuhan Yang Mahaesa, tanggung
jawab, keratif, peduli lingkungan, kedisiplinan, percaya diri, mandiri,
tolong menolong, kerjasama, gotong royong, kerja keras, toleransi rasa
cinta damai. Alat dan Bahan: Balon karet, corong
plastik, air. Langkah kerja : 1 Tiup sebuah balon
karet, 2
pelintir leher bahon sehingga udara didalamnya tidak
kelur, 3 Pasang mulut balon pada corong lalu isi dengan air, 3 Secara
perlahan lepaskan pelintiran balon dan amati apa yang terjadi.
d. Air dan pasir Konsep sains : Menjelaskan tentang
sifat-sifat air yang suka menempati ruang kosong dan sifat udara.
Nilai-nilai karakter
yang dikembangkan : Kecitaan kepada
Tuhan Yang Mahaesa, tanggung jawab, keratif, peduli lingkungan,
kedisiplinan, percaya diri, mandiri, tolong menolong, kerjasama, gotong
royong, pantang menyerah dan kerja keras.
Alat dan Bahan: Gelas, air, pasir Langkah kerja : 1 Siapkan sebuah
gelas yang telah diisi pasir hingga penuh, 2 Tuangkan segelas air ke
dalam gelas berisi pasir, 3 Ajak anak-anak mengamati apa yang
terjadi.
Kesimpulan
Karakter yang berkualitas dapat dibina sejak usia dini karena usia dini
merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter
seseorang, penanaman
moral melalui pendidikan karakter sedini mengkin
kepada anak
adalah kunci
utama