2.3 Konversi Lahan
Konversi merupakan perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain. Konversi lahan atau alih fungsi lahan merupakan kegiatan perubahan
penggunaan tanah dari suatu kegiatan yang menjadi kegiatan lainnya. Alih fungsi lahan menurut Mustopa 2011 merupakan perubahan fungsi
sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula seperti yang direncanakan menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif masalah
terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan dalam artian perubahanpenyesuaian peruntukan penggunaan, disebabkan oleh faktor-faktor
yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin bertambah jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu
kehidupan yang lebih baik . Faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan atau konversi lahan
adalah faktor ekonomi, demografi, pendidikan, IPTEK, sosial dan politik, kelembagaan, instrumen hukum dan penegakannya Priyono, 2011.
Desakan peningkatan kebutuhan akan lahan dapat menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya konversi lahan karena di satu sisi kondisi
kegiatan usaha yang tengah mengalami kelesuhan karena berbagai penyebab di sisi lain persoalan ekonomi yang terus menekan perusahaan untuk kepentingan
intern. Dan yang menjadi salah satu lahan perkebunan yang mendapatkan tekanan
terhadap alih fungsi lahan tanaman adalah lahan perkebunan teh menjadi kelapa
Universitas Sumatera Utara
sawit. Seperti yang terjadi pada PT. Perkebunan Nusantara IV Marjandi yang sudah melakukan konversi lahan dari tanaman teh menjadi tanaman kelapa sawit.
Hal ini terjadi karena perusahaan menanggung kerugian yang besar dalam budidaya teh. Sedangkan dengan melakukan budidaya tanaman kelapa sawit
diperkirakan dapat memberikan keuntungan yang besar bagi pihak perusahaan.
2.4 Peran Pemerintah Dalam Mensejahterakan Masyarakat
Pembangunan nasional dilaksanakan dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, pemerataan kesejahtaraan material dan
spiritual yang berdasarkan atas filosofi Negara dalam kondisi meredeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa
yang aman, tenteram, tertib dan dinamis. Kesejahetaraan nasional pada hakekatnya adalah mewujudkan kehidupan
masyarakat yang kerta raharja dalam suasana keamanan nasional yang mantap. Upaya kesejahteraan nasional antara lain dilaksanakan melalui pengembangan dan
pemantapan segenap aspek kehidupan nasional secara menyeluruh, terpadu dan seimbang dan membina hasil-hasil yang telah dicapai untuk diarahkan kepada
pemanfaatan sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia secara adil dan merata serta menjamin kesinambungan kemanfaatannya bagi generasi berikutnya.
Pembangunan sering membawa dampak sampingan yang biasanya berupa gejolak dalam masyarakat, misalnya perubahan kepentingan, nilai, dan perubahan
lembaga dari yang lama diganti dengan yang baru. Dalam masyarakat sendiri terdapat daya dorong proses perubahan, serta daya yang luwes untuk
Universitas Sumatera Utara
menyesuaikan diri dalam perubahan serta menstabilkan gejolak perubahan tersebut, dalam hal ini peran pemerintah sangat dibutuhkan.
Pemerintah sering kali disebut sebagai “Agent of changedevelopment” yang melakukan perencanaan menyeluruh untuk menjamin agar pembangunan
nasional dapat berlangsung secara terarah, teratur dan sistematis, di samping dapat menanggapi dampak sampingan yang timbul Lembaga Ketahanan Nasional,
1997. Pembangunan nasional dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan
pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing serta menciptakan suasana saling
menunjang, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Sasaran pembangunan khusus bidang ekonomi adalah terciptanya perekonomian yang mandiri dan andal sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan berdasarkan demokrasi ekonomi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Dengan peningkatan kemakmuran rakyat yang makin merata, pertumbuhan yang cukup tinggi, dan stabilitas nasional yang mantap, bercirikan industri yang
kuat dan maju, pertanian yang tangguh, koperasi yang sehat dan kuat, serta perdagangan yang maju dengan sistem distribusi yang mantap, didorong oleh
kemitraan usaha yang kukuh antara bada usaha koperasi, negara dan swasta serta pendayagunaan sumber daya alam yang optimal yang kesemuanya didukung oleh
Universitas Sumatera Utara
sumber daya manusia yang berkualitas, maju, produktif dan profesional, iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup Kamaluddin, 1998.
2.5 Tenaga Kerja