Optimalisasi pola tanam sayuran di kawasan agropolitan babelan, Jawa Barat

OPTIMALISASI POLA TANAM SAYURAN DI K A W A S m
AGROPOLITAK BABELAN, JAWA BARAT

Oleh :
CELAERUNMSA
A 14303064

PROGRAM STUD1 EKONOMI PERTAMAN DAN SUNLBERDAYA
FAKULTAS PERTANlAIV
II4SITTUT PERTAMAN BOGOR
2007

CHAERUNNISA Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kawasan Agopolitan
Babelan, Jaua Barat. (Di b a w d bimbingan IDQAN P A W )
Sektor perranian metupakin salah saru sektor yang dapat dijadikan sumber
pemrmbuhan ekonomi. Di s e b r tersebut produk yang masih b e r p o h untuk
dikmbangkan adalab prod& hortikulhrm Hal ini dilihat dari peluang ekspor
yang m i h tehuka untuk produk texsebut Pada akhir d u n 2003 wraca
perdagangan Indonesia untuk produk hortikultwa masih mgatif, yang h y a
jumlah impor Lodonesia untuk produk ttortikultcrra madh lebih baar bila
dikmdingk d

w jumlah ekspomya. Menurut -emen
Pertanian (2004),
produk hortikultlrra yang mend% potensi peluang ekspor adalab komcditi
Pertumbuhan produksi sayurao Indonesia mengalami perkembangan yang
f l u k d f . Beberapa komoditi mengalami perkembangan yang positif dan
beberapa komoditi lainnya mengalami perkembangan yang negatif. BeA-ya
jumlah produksi sebagian diakibatkan semakin berhvrangnya jumlah lahan yang
digunakan untuk berproduksi. Hal ini dialami juga oleh kawasan Agopolitan
Babelan, dimana sebagian lahannya yang semula digunakan untuk pertanjan kini
beralih menjadi lahan pemukiman padaha1 kawasan ini telab dijadikan sebagai
sentra produksi s a y dataran rendah yang ada di Kabupaten Bekasi.
Peralihan lahan yang tejadi d h m o a k n tidak adanya perencanaan
kegiatan yang m e n g a k i b a h pendapatan yang diperoleh petani kurang &md.
Upaya peningkatan pendapatan petani menuntut adanya m c a n a a n kegiatan
produksi yang menggunakan sumberdaya yang tersedia Sehingga dengan adanya
rencana kegiatan tersebut hendalrnya dapat diketahui : Pola tanam seperti apa
yang telah dilah-&an oleh petani? Bagairnana pendapatan petani dengan pola
tanam yang telah dilahukan? Pola tanam seperti apa yang hams dikkukan petani
agar dapat memproleh hasii yang makdmal? Tujuan penelitian adalah untuk
menganalisa pola tanam yang selama ini dilakukan oleh petani, menganalisa

penusaharani petani sayurao di kawasan Agropolitan Babelan, dan
menganalisa pola tanam optimal di kawasan Agmpolitan Babelan agar dapat
dibuat perencanaan kegiatan produksi agar pendapaian yangdiperoleh petani dapa!
maksi.
Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2007 di kawasan Agropolitan
Babelao yang beriokasi di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Provinsi J a m
Barat Pemilihan lokasi d i l a k - secara sengaja @qmsive) dengan
pertiinbangan bahwva kawasan agopolitan ini menrpakan sen- produksi sayurao
dataran rendah di Kabupaten Bekasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi data primer dan data seklmder. Data primer diperoleh melalui wauancara
langsung dengan petani ieponden. Pengambilan petani reponden dilakukan secara
sengaja d i k a r e h -tidak adanya data peiani yang menanam s p r m dataran
rendah. Data ini digunahn untuk mengetahui M ~ s t i kpetani dan
menganalisa pendapatan usahatani serta pola tanam seperti apa yang telah
d i l a l , a a h petani. Data sekunder yang digunakan sebagai data pelendan
penunjang diperoleh dari penelitian-pnelitian terdahdu serta instansi-instarsi

terkaii, seperti Departemen Penanian, Biro Pusat Statistik, Direktorat Jenderal
Tanaman Hortikultura, Kecamatan Babelan, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
)ang ada di Kecamatan Babelan, dm libatme lainnya .

Analisis data yang digunakm dalam penelitian ini adalab analisis
p e d a p I m usabataoi dan analisis optimalisasj. Analisis pendapatan usabatani
yang dilakukan meliputi analus terhadap
penerimaan, dan pendapatan
pada setiap pola budidaya dalain sablan 1 ha Data tersebut diolah dengan
r n e n g p d a n komputer Miao~ofiErcel dan k a h k o r . Sedangkan analisis
optimalisasi dilakukan dengan menggunakan . liprogr-ing.
Pertidabmaan linear progrmnrning tmebut diolah den@ menggunakan
program LMDO (Lineru,~ ~ e r a c t i v e , ~ aDiscrete
nd
optimizer). Hasil analisis ini
akan benrpa analisis primal, analisis dud, dan aDalisis sensitivitas.
Hasil analisis penmabatmi petani responden di Kecamatan
Babelan menunjddan bah\\a pendapatan per hektar tmtuk ketimun menrpakan
yang tertinggi dengan nilai pendapatan sebesw Rp 11.930.536. PenQpatan
t m d a h terjadi pada labu air dengan nilai pendapaian sebesar Rp 369.835 per
hektar. Pendapatan per hektar uniuk taramnn lainoya banilai Rp 7 2 17.500 untuk
caisin, Rp 803.000 untuk kacang panjang, Rp 8.821.750 untuk cabai memh, Rp
664.000 untuk terong, Rp 1.031.000 ~mlukparia, Rp 5.300.400 untuk kangkig,
Rp 4.460.100 untuk bayam, dan Rp 3.142.000 untuk b l e d

Berdasarkan analisis data pada kondisi akhlal di tahun 2006, lahan di
kauasan agropolitan dialokadkan lmtuk caisin seluas 178 helrtar, kacang panjang
seluas 25 heha, cabai me& seluas 4 h e h r , terong seluas 32 hektar, paria seluas
20 hekmr, ketimun seluas 7 hektar, labu air seluas 32 hektar, kangkung seluas 280
h e h - , bayam seluas 276 heh-,
dan b l e d seluas 6 hektar. Sedangh pada
kondisi optimal alokasi lahan untuk c a k h seluas 198 hektar, kacang panjang
seluas 16 h e h - , cabai me& seluas 3 5 heh?ar, paria seluas 20,93 hektar, ketimun
seluas 8,4 h e h , labu air seluas 8 helrtar, kangkung seluas 330 hektar, bayam
seluas 308 h e h a , dan bleuah seluas 4 htkrar. Tanatnan yang tidak disarankan
yang diperoleh
unhlk ditanam &ah terong. Pada kondjsi optimal penprani lebii besar dari kondisi aktuahya Pada kondisi optimal pendapatan yang
diperoleh mencapai Rp 4.732.964.247,40 dalam satu t a h q s a h g k a pada
kondisi aktualyang diperoleb lmtuk satu -k
sebesar Rp
4.21 1245.072 dalam satu tahm P e d q m b n yang diperoleh pada kondisi optimal
lebii tinggi Rp 521.719.175,40 (1229 persen) dibandingkan pendapatan
aktualnya.
Para pengelola di KaAgropolitan Babelan sebaikn)a
mensosialisasikan alokasi lahan sepati pada kondisi optimal sehingga dapat

memberikan pendapatan yang kbih besar pada wilayah W
u
t Pengelola lebii
r n e n e h h n kepada distributor saprotan untuk menambah jumlah ketersediaan
input produksi )ang dapat menambah peodapaian total, yaitu bibit ketimun dan
pestisida alami. Pengelola kawvasan agropolitan mencarikan p a r lain sebagai
. .
ternpat pemasaran produk dan m e n s m & a sikannya kepada petani agar petmi
..
mengetahui tanaman apa yang pedu
jumlah produksinya dan berapa
jumlah produksi yang harus ditingkatkan Peningkatan produksi sebaiknya
diucamakan untuk tanaman j a g dapat meningkatkan pendapatan w a n nilai
j a g lebih tinggi. Tanaman tersebut adalah caisin, m g , bayam dan b l e d

.-

- .-.

-.


__

-

.-

,-;7----l.

OPTIMALISASI P O L A ~ T A N ~ SAYURAN
M
DI-+TFAN
ACROPOLiTAN BABELAN, J W A B....W - T

Oleh :
CHAERUhMSA
A 14203044

SKRIPSI
Sebagai Persyaratan ontuk Mernperoleh Gelar Sarjana Pertaniao

pada Pakoltas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SlWDl EKONOMI PERTANDAN SUMBERDAYA
PAKULTAS PERTANLAN
mnm
PERTANLAN B
~
R
2W7

JudnlSkripsi
Nama

NRP

OPTIMALISASI POLA TANAM SAYURAN DI
KAWASAN AGROPOLITAN BABELAN, JAWA
BARAT
: CHAERZMMSA
: A14303064

:

DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG B E W U L
"OPTIMALISAS1

POLA

T A N

SAYURAN

DI

KAWASAN

AGROPOLITAN BABELAN, JAWA BARAT" BENAR-BENAR HASIL
KARYA SENDlRl YANG BELUM PERNAH DIAIUKAN SEBAGAI

TULISAN


KARYA

ILMIAH

L W A G A MANAPUN.

PADA

PERGURUAN .TINGGI ATAU

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 19 Dgember 1985. Penulis
rnempakm anak kedua dari dua basaudara pasangan Bapak Sofyan dan ibu

Chaerani. Pendidikan formal penulis dimulai dari SD Negai Duti Pulo 08 Jakarta
pada tahm 1991, kemttdian dilanjldkan di SMP Negeri 5 Jakarta pada tahun 1997

dan S W Negeri 1 Jakarta pada tahun 2000.Pada tahun 2003,penulis diterima di
Program Shldi Ekonomi Pertaaian dan Sumberdaya, Departemen Umu-llmu
Sosial Ekonomi Peatanh,Fakultas Pertanian, PB,rnelalui jalur USMI