33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian inferensial kuantitatif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sugiyono 2008:29. Kuantitatif dimaksudkan untuk mengukur minat berkaitan dengan prestasi belajar.
Deskriptif yang dimakud juga akan dikaitkan dengan hipotesis komparatif dengan membandingkan dua variabel X dan Y..
B. Variabel Penelitian
Varaiabel yang digunakan dibedakan menjadi dua yaitu, variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang kemudian di sebut X yaitu
untuk mengukur minat sedangkan, variabel terikat kemudian disebut Y yaitu mengukur prestasi belajar.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Babarsari pada tanggal 03 April 2012, dengan sampel siswa kelas VB yang berjumlah 32 orang. SD
Negeri Babarsari beralamat di Jalan Kledokan No 23, Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman.
D. Subyek Penelitian
Subjek yang akan di teliti telah dinyatakan memenuhi syarat baik secara administrasi maupun ketetentuan yang lain. Populasi yang
digunakan adalah seluruh siswa SD Negeri Babarsari Tahun Ajaran 20112012 dan sampel yang diambil adalah siswa kelas V A sebagai
subyek uji coba penelitian dan sampel kelas VB sebagai subyek penelitian. Peneliti tidak menggunaka sistem acakrandom sehingga keseluruhan dari
siswa baik VA atau VB diikut sertakan dalam uji coba atau penelitian. Tabel 3.1 Jumlah Siswa
Kelas Jumlah Siswa
V A 32
V B 32
Jumlah Siswa Seluruhnya 64
E. Instrumen PenelitianAlat Ukur
1. Alat Pengumpulan Data
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner minat. Kisi-kisi yang digunakan untuk penyusunan angket atau kuesioner mengacu dari
indikator yang disusun Nindya Ayu Wulandari dalam skripsinya yang berjudul Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran 20102011. Pada kuesionernya peneliti membuat beberapa perbedaan yang
disesuaikan dengan keadaan di SD tempat peneliti akan melakukan penelitian.
Peneliti mengacu pada indikator tersebut karena ada kesejalanan antara penelitian yang disusun oleh Nindya Ayu
Wulandari dengan penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti. Peneliti sendiri telah menyusun sebanyak 48 item yang terdiri dari
24 item positif dan 24 item negatif. Cara pengisian angket adalah dengan melakukan checklist
√ atau tanda silang x. Untuk angket uji coba bisa dilihat pada lampiran 1 halaman 93
Angket ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan minat belajar alternatif jawaban yang disediakan yaitu
“sangat setuju” SS, „Setuju” S, “Kurang Setuju” KS, “Tidak Setuju” TS. Setiap jawab tersebut memiliki nilai masing-masing.
a. Item-item positif dengan nilaiskornya :
1 Sangat Setuju SS : Skor 4
2 Setuju S : Skor 3
3 Kurang Setuju KS : Skor 2
4 Tidak Setuju TS : Skor 1
b. Item-item negatif dengan nilaiskornya :
1 Sangat Setuju SS : Skor 1
2 Setuju S : Skor 2
3 Kurang Setuju KS : Skor 3
4 Tidak Setuju TS : Skor 4
Berikut ini akan disajikan indikator minat belajar siswa Tabel 3.2 Indikator Minat Belajar Siswa
INDIKATOR + POSITIF
- NEGATIF Menunjukan minat
terhadap pelajaran Saya selalu
menyiapkan pelajaran pada
malam sebelumnya
Saya sudah berada di kelas sebelum
pelajaran di mulai Saya tanpa
paksaan dari siapapun
Belajar merupakan hal yang
menyenangkan Saya lebih suka
bermain daripada belajar
Saya asik berbicara dengan teman
ketika guru sedang menjelaskan
Saya bermain sendiridengan
teman ketika guru sedang menjelaskan
Selalu mengingat pelajaran dan
mempelajari lagi Saya selalu
mengulang pelajaran di rumah
Saya enggan mengulang
pelajaran dirumah
Waktu luang seringkali saya
gunakan untuk belajar
Saya mudah ingat tentang pelajaran
Saya belajar hanya untuk menghadapi
ulangan
Tekun menghadapi tugas Saya mengerjakan
PR dengan semangat
Saya selalu mengerjakan tugas
dari guru Saya sering
mengabaikan PR Saya tidakk pernah
mengerjakan tugas dari guru
Ulet menghadapi kesulitan belajar
Saya selalu berusaha
menyelesaikan tugas dari guru
Ketika ada tugas yang sulit saya
senantiasa bertanya pada
temanguru Saya mudah putus
asa jika ada tugas yang sulit
Saya diam saja ketika ada tugas
yang sulit Saya enggan
berpikir keras untuk pelajaran yang sulit
Perasaan hati setelah belajar
Saya merasa puas Saya cenderung
setelah mengikuti pelajaran di kelas
Saya merasa senang setelah
mengikuti pelajaran
bosan setelah pelajaran berakhir
Saya merasa tidak mendapat tambahan
pengalaman setelah belajar
Senang menghadapi kesulitan
Saya senantiasa terpacu untuk
belajar demi masa depan
Jika saya belajar dengan rajin, saya
akan mendapat nilai yang
memuaskan Saya tertantang
untuk mengerjakan soal-soal atau
tugas dari guru Saya tidak tertarik
untuk mengerjakan soal yang sukar
Saya enggan mengerjakan soal
yang belum di jelaskan oleh guru
Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar
di kelas Saya selalu aktif
mengajukan pertanyaan
Saya lebih suka mengerjakan hal-hal
yang saya senangi
Saya selalu aktif untuk meminta
soal tambahan daripada
mengerjakan soal dari gru
Bagi saya belajar di kelas tidak
menyenangkan dan cenderung
membosankan Saya merasa sangat
senang jika ada pelajaran kosong
Saya lebih suka diam dan pasif
selama belajar di kelas
Senang berdiskusi dengan teman dalam
mempelajari mata pelajaran
Jika ada kesulitan yang tidak mampu
saya pecahkan sendiri, saya akan
mendiskusikan dengan teman
Saya aktif dan senang dalam
Jika ada tugas diskusi saya lebih
senang membicarakan topik
yang lain Diskusi merupakan
hal yang tidak perlu bagi saya
diskusi baik di kelas atau di luar
kelas Keinginan kuat untuk
maju dan mencapai keberhasilan
Saya berusaha untuk memperoleh
nilai yang baik untuk setiap mata
pelajaran Saya mengikuti
pelajaran tambahan atau les
di luar sekolah Saya jarang belajar
di rumah Saya merasa malas
untuk mengikuti pelajaran tambahan
Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar
sebagai jalan menuju kreatifitas dan cita-cita
Saya menyadari pentingnya belajar
dan bersekolah Saya berusaha
tumbuh sebagai siswa yang kreatif
Bagi saya belajar tidak menunjang
cita-cita di masa depan
Saya tidak suka mengerjakan hal-hal
baru yang bermanfaat bagi
perkembangan belajar
Berikut merupakan susunan Indikator dan sebaran item minat belajar siswa
Tabel 3.3 Indikator dan sebaran item minat belajar siswa INDIKATOR
+ POSITIF - NEGATIF
+ -
Total Menunjukan
minat terhadap pelajaran
1, 20, 21 35
2 19 38 4
3 7
Selalu mengingat
pelajaran dan mempelajari
lagi 4, 14,
37 13, 33
3 2
5
Tekun menghadapi
tugas
11 ,29 3 ,9
2 2
4
Ulet menghadapi
kesulitan belajar
17, 32 42, 44, 46
2 3
5
Perasaan hati setelah belajar
5, 45 41 ,43
2 2
4
Senang 16,
10 ,48 3
2 5
menghadapi kesulitan
34, 47
Mempunyai antusias yang
tinggi dalam belajar di
kelas 6 ,27
22 ,36, 39, 40 2
4 6
Senang berdiskusi
dengan teman dalam
mempelajari mata pelajaran
23 ,26 7 ,24
2 2
4
Keinginan kuat untuk
maju dan mencapai
keberhasilan 12 ,28
18, 25 2
2 4
Orientasi pada masa depan,
kegiatan belajar sebagai
jalan menuju 15 ,31
8, 30 2
2 4
kreatifitas dan cita-cita
Total Item 24
24 48
2. Uji Coba Instrumen
Sebelum angket ini digunakan untuk penelitian, maka angket di uji cobakan di SD Negeri Babarsari pada tanggal 22
Maret 2012 a.
Uji Validitas : uji validitas merupakan langkah pengukuran yang bertujuan mengetahui sejauh mana alat ukur dinyatakan sahih
atau tepat dan cermat. Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Arief
Furchan, 2004 : 293. Dibawah ini merupakan kisi-kisi yang akan digunakan untuk uji coba .
Tabel 3.4 Kisi-kisi item untuk mencari validitas item INDIKATOR
+ -
Total Menunjukan minat terhadap
pelajaran 4
3 7
Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari lagi
3 2
5
Tekun menghadapi tugas 2
2 4
Ulet menghadapi kesulitan belajar
2 3
5
Perasaan hati setelah belajar
2 2
4
Senang menghadapi kesulitan
3 2
5
Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di
kelas 2
4 6
Senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari
mata pelajaran 2
2 4
Keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan
2 2
4
Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai
jalan menuju kreatifitas dan cita-cita
2 2
4
Jumlah 24
24 48
Angket tersebut kemudian diuji validitasnya denga rumus Product Moment dari Pearson. Rumusnya sebagai berikut :
� =
� − � �
{� 2− ²}{��
2
−� ²}
r
xy
: koefisien korelasi ∑x
: jumlah skor dalam sebaran x skor butir ∑y
: jumlah skor dalam sebaran y skor total
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan ∑x
2
: jumlah skor yang dikuadratkandalam sebaran x ∑y
2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N
: banyaknya subjek Pada signifikansi 5 dengan uji 2 sisi dan jumlah data n = 32, maka
didapat r tabel sebesar 0,349. Sehingga data dengan nilai di bawah rtabel dinyatakan tidak valid sedangkan data dengan nilai lebih besar dari r tabel
dinyatakan valid. Hasil validitas uji coba angket dapan dilihat pada lampiran 6 halaman 105 dan rtabel bisa dilihat pada lampiran 17 halaman 126 . Dari 48
angket yang di uji cobakan terdapat 32 item yang dinyatakan valid dan 16 item tidak valid. Berikut tabel indikator dan sebaran item minat setelah uji coba. Tabel
ini dapat dilihat di lampiran 8 halaman 109 .
Tabel 3.5 Tabel Indikator dan Sebaran Item Minat
INDIKATOR Nomer item
positif Nomer item negatif
+ _
Total Menunjukan minat
21, 35 2, 19, 38
2 3
5
terhadap pelajaran Selalu mengingat
pelajaran dan mempelajari lagi
4, 14, 37 13, 33 3
2 4
Tekun menghadapi tugas
11 1
- 1
Ulet menghadapi kesulitan belajar
17 42, 44,
1 2
3
Perasaan hati setelah belajar
45 43
1 1
2
Senang menghadapi kesulitan
16, 47 10,
2 1
3
Mempunyai antusias yang tinggi dalam
belajar di kelas 6, 27
22, 36, 39, 40 2
4 6
Senang berdiskusi dengan teman dalam
mempelajari mata pelajaran
23, 26 7,
2 1
3
Keinginan kuat untuk maju dan
mencapai keberhasilan
28 18, 25
1 2
3
Orientasi pada masa depan, kegiatan
belajar sebagai jalan menuju kreatifitas
dan cita-cita 15,
1 -
1
Total 16
16 32
Dari semua indikator yang diuji cobakan tidak ditemukan salah satu indikator yang keseluruhan itemnya tidak valid. Oleh karena itu peneliti tidak
melakukan revisi indikator sebaran item minat dan menggunakan 32 item dari 10 indikator.
Setelah dilakukan pengujian validitas maka dapat dibuat kisi-kisi Item setelah uji coba. Berikut merupakan kisi-kisi item setelah uji coba.
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Item Setelah Uji Coba NO
INDIKATOR +
_ Total
`1 Menunjukan minat terhadap
pelajaran 2
3 5
2 Selalu mengingat pelajaran dan
mempelajari lagi 3
2 4
3 Tekun menghadapi tugas
1 -
1 4
Ulet menghadapi kesulitan belajar 1
2 3
5 Perasaan hati setelah belajar
1 1
2 6
Senang menghadapi kesulitan 2
1 3
7 Mempunyai antusias yang tinggi
dalam belajar di kelas 2
4 6
8 Senang berdiskusi dengan teman
dalam mempelajari matap elajaran 2
1 3
9 Keinginan kuat untuk maju dan
mencapai keberhasilan 1
2 3
10 Orientasi pada masa depan, kegiatan
belajar sebagai jalan menuju kreatifitas dan cita-cita
1 -
1
TOTAL 16
16 32
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti nyata.
Reliabilitas mengacu pada sejauh mana suatu alat ukur secara ajeg atau konsisten mengukur apa saja yang di ukur Arief
Fuchan 2004 : 293. Dalam penelitian ini, reliabilitas di hitung dengan metode
belah dua split-half method. Hasil dari suatu angket dibagi menjadi dua dengan ketentuan nomer gasal di pisah dengan
nomer genap. Masidjo 1995 :218. metode belah dua paling tepat digunakan untuk data yang berjumlah genap. Untuk mengetahui
tingkat koefisien korelasi reliabilitas suatu tes yaitu sebagai berikut Masidjo, 1995 :218.
Tabel 3.7 klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas alat ukur
Koefisien korelasi Kualifikasi
± 0,91 ± 1,00 Sangat tinggi
± 0,71 ± 0,90 Tinggi
± 0,41 ± 0,70 Cukup
± 0,21 ± 0,40 Rendah
0 ± 0,20 Sangat rendah
Peneliti menentukan taraf reliabilitas dengan metode belah dua split-half method. Metode ini dianggap lebih efisien karena
dalam penentuan taraf reliabilitas suatu tes hanya mempergunakan satu tes untuk satu kali pengukuran. Metode ini sering disebut juga
metode gasal genap. Hasil dari satu tes dibagi atau dibelah menjadi dua bagian, yakni bagian pertama yang berupa hasil atau skor yang
berasal dari item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor genap
Masidjo, 2010 : 218-232. Skor-skor pada bagian pertama dan bagian kedua ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1 langkah pertama :
Menghitung koefisien korelasi Product-Moment dari Pearson dengan rumus angka kasar sebagai berikut :
r
xy
=
}
2 2
}{ 2
2 {
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi ∑x
: jumlah skor dalam sebaran x skor belahan genap ∑y
: jumlah skor dalam sebaran y skor belahan ganjil
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan ∑x
2
: jumlah skor yang dikuadratkandalam sebaran x ∑y
2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N
: banyaknya subjek 2
langkah kedua Hasil perhitungan yang menggunakan rumus Product Moment
dari Pearson kemudian dihitung ulang dengan menggunakan rumus Spearman Brown. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
r
tt
=
rgg rgg
1 2
Keterangan : r
tt
= koefisien reliabilitas r
gg
= koefisien gasal-genap
tabel 3.8 hasil perhitungan koefisien reliabilitas uji coba
Angket Koefisien Reliabilitas
Uji Coba Keterangan
Minat belajar 0,88
TINGGI
Hasil uji coba ini menyatakan bahwa minat belajar sesuai dengan angket dari siswa SDN Babarsari kelas VA tinggi. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 107. 3.
Waktu dan tempat Uji Coba Instrumen Instrumen di uji cobakan di kelas VA SDN Babarsari pada hari
Selasa, 27 Maret 2012.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan secara langsung dilapangan dengan menyebar koesioner kepada siswa.
1. Angketkuesioner
Kuesioner merupakan salah satu alat pengumpulan data yang berasal dari soal-soal berkaitan dengan topik penelitian. Soal-
soal bisa dijawab dengan jawaban yatidak, atau melingkari nomer- nomer sesuai dengan tingkat kebenarannya.
Angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya
atau hal-hal yang diketahuinya Masidjo 2010 : 70 2.
Dokumentasi
Dokumentasi diperoleh dari data nilai rapor semester gasal siswa kelas V SD Negeri Babarsari. Nilai yang diambil berasal dari
5 bidang studi yaitu Matematika, IPA, IPS, PKn, dan Bahasa Indonesia.
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data yang didapatkan secara langsung selain kuesioner. Dokumentasi sangat
mendukung dalam proses pengumpulan data.
G. Teknik Analisis Data