Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor

(1)

i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

SISTEM INFORMASI PENAGIHAN TUNGGAKAN DAN PELUNASAN REKENING LISTRIK DI PT . PLN(PERSERO) RAYON JOHOR

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh : THONDI 122101055

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : THONDI

NIM : 122101055

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : SISTEM INFORMASI PENAGIHAN

TUNGGAKAN DAN PELUNASAN REKENING LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) RAYON JOHOR

Tanggal: JUNI 2015 DOSEN PEMBIMBING

Dr. Elisabet Siahaan, SE.,M.Ec. NIP. 197803132002122 001

Tanggal: JUNI2015 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP. 10741123 200012 2 001

Tanggal: JUNI2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA, serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor”. Dimana tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan kelulusan pendidikan program Diploma pada fakultas Ekonomi dan Bisnis USU. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Elisabet Siahaan, SE., M.Ec, selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen/Pengajar, Pembimbing & Penasehat Akademik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan mengajarkan beragam mata kuliah yang sangat bermanfaat. 5. Kepada Bapak Pimpinan beserta Staf Pegawai Perusahaan PT PLN (Persero)

Rayon Johor yang telah memberikan izin kepada penulis untuk magang dan mengadakan riset dalam rangka penyelesaian tugas akhir.


(4)

ii

6. Teristimewa kepada Kedua orang tua saya H. Adlin S.E., dan Hj. Yudi Agustini Srg. S.H., M.Hum yang telah membesarkan, mendidik, dan yang memberikan cinta kasihnya dengan tulus kepada penulis sehingga dapat melanjutkan pendidikan sampai tingkat ini.

7. Teristimewa kepada Sahabat dekat saya Fakhrun Nisa yang telah banyak memberikan perhatian, nasehat, semangat, dan senantiasa memotivasi penulis serta banyak memberikan dukungannya.

8. Terimakasih kepada abang, kakak yang saya kasihi atas perhatian dan dukungan yang abang kakak berikan, Addhie Yus Permana Putra S.H, M. Iman S.H, Ryan Junianda S.H, Ryani Junisha Ayulin S.H, M.Raihan, Fitri Ayudhistira Siregar A.Md., Nurul Astriana S.E., A.k, Rini Maya Sari S.S, M. Iman Hadi Syahputra Bangun S.S, Risti Syahfitri Nst A.Md.

9. Sahabat – sahabat penulis yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis Indra, Sofyan , Yasmin, Dilla, Vika, Azilla, Nidya dan semua teman – teman seperjuangan Manajemen Keuangan Grup A terima kasih atas canda tawanya selama ini.

Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 18 Juni 2015 Penulis

THONDI NIM 122101055


(5)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B . Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II PROFIL PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas ... 5

B. Profil PT. PLN (Persero) Wilayah Sumut Area Medan ... 6

C. Kantor PT. PLN (Persero) Wilayah Sumut Area Medan ... 9

1) Visi PT. PLN (Persero) ... 10

2) Misi PT. PLN (Persero) ... 10

3) Makna Logo PT. PLN (Persero) ... 11

4) Peran dan Tujuan PT. PLN (Persero) ... 13

D. Struktur Organisasi ... 14

E. Job Description ... 16

F. Kinerja Terkini ... 17

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem ... 19

B. Pengertian Informasi ... 19

C. Pengertian Sistem Informasi ... 19

D. Pengertian Tagihan ... 20

E. Sistem Informasi Penagihan Tunggakan yang Ideal ... 20

F. Analisis Sistem Informasi Penagihan Tunggakan Rekening Listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor ... 22

G.Tahap – Tahap Penagihan Rekening Listrik ... 25

1) Perencanaan Penagihan Rekening Listrik ... 25

2) Persiapan Penagihan Rekening Listrik ... 27

3) Pelaksanaan Penagihan Rekening Listrik ... 27

H. Pembuatan Tagihan Rekening Listrik ... 28

I. Pengertian Pelunasan ... 31

J. Pelunasan Rekening Listrik ... 31

K.Sistem Informasi Pelunasan yang Ideal ... 32

L.Analisis Sistem Informasi Pelunasan Rekening Listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor ... 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA


(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bentuk Lambang PT. PLN (Persero) ... 11

Gambar 2.2 Bidang Persegi Panjang ... 11

Gambar 2.3 Petir dan Kilat... 12

Gambar 2.4 Tiga Gelombang ... 13

Gambar 2.5 Struktur Jabatan di PT. PLN (Persero) Rayon Johor ... 15

Gambar 3.1 Tahap –Tahap Penagihan Rekening Listrik ... 25

Gambar 3.2 Pemberitahuan Pemutusan Sementara Sambungan Tenaga Listrik ... 29

Gambar 3.3 Penyelesaian Pemutusan Sementara Sambungan Tenaga Listrik ... 30


(7)

v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Alamat Kantor PT. PLN (Persero) Area Medan ...10 Tabel 2.2 Total Kinerja Usaha Terkini di PT. PLN (Persero) Rayon Johor...18


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang diketahui, Instansi Pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan suatu kebutuhan yang tugasnya berdasarkan pada suatu peraturan perundang-undangan untuk melakukan kegiatan demi meningkatkan pelayanan masyarakat dan meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat. Pada saat ini perkembangan sistem informasi dan kebutuhan akan teknologi informasi sangat diperlukan. Peranan listrik juga penting dalam kehidupan sehari-hari baik dimulai dari kehidupan rumah tangga yang kecil sampai dengan rumah tangga yang besar, maka diperlukan suatu sistem informasi untuk dapat memenuhi semua kebutuhan itu untuk memenuhi kelangsungan hidup.

PT. PLN (Persero) merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan tersebut dan merupakan salah satu faktor penentu yang mempunyai andil besar dalam menjalankan kinerja bagi masyarakat. Selain harus memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat, PT. PLN juga harus meningkatkan keuntungan sebagai sumber pendapatan khususnya bagi perusahaan. Untuk memperoleh keuntungan yang diinginkan tersebut, maka perlu adanya prosedur penagihan yang efektif dan efisien sehingga memudahkan pemakai jasa PT.PLN (Persero) untuk membayar dan memperlancar tugas penagihan dan pelunasan petugas PLN.


(9)

2

Fenomena yang terjadi di PT. PLN (Persero) Rayon Johor sendiri mengenai Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik baik dari sarana maupun prasarana yang diberikan kepada masyarakat ataupun kepada karyawan memang masih belum terlalu optimum, bukan saja karena sistem input dan output komputer yang belum ter up to date dan karena perusahaan tidak memberikan insentif lebih kepada karyawan yang menghasilkan kinerja yang baik atau lebih, sehingga piutang tak tertagih di perusahaan lambat dibayarkan oleh masyarakat.

Selain itu fenomena lain yang terjadi di PT. PLN (Persero) Rayon Johor ini adalah tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang hal membayar rekening listrik sebelum jatuh tempo. Fenomena-fenomena diatas sering membuat kinerja di PT.PLN (Persero) menjadi lambat dan kurang efektif.

Penerapan Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik yang tepat akan memperlancar jalannya operasi perusahaan dan menciptakan sistem yang efektif dan efisien. Atas dasar pemikiran tersebut dan pentingnya Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik dalam kegiatan perusahaan, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang sistem penagihan dan pelunasan rekening listrik dengan mengambil judul “Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik Di PT. PLN (Persero) Medan Johor”.


(10)

3 B. Perumusan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah dan membatasi masalah hanya pada Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor, maka peneliti merumuskan masalah yang timbul, yaitu : „‟Apakah sistem informasi penagihan tunggakan dan pelunasan rekening listrik di PT. PLN (PERSERO) Rayon Johor sudah dilaksanakan dengan efektif dan efisien?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis sistem informasi penagihan tunggakan dan pelunasan rekening listrik di PT. PLN (PERSERO) Rayon Johor sudah

dilakukan secara efektif dan efisien. D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat yang berarti, baik bagi peneliti sendiri, maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan , penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan atau saran kepada PT. PLN (Persero) Rayon Johor sehingga memiliki Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik yang efektif dan efisien.


(11)

4

2. Bagi Pembaca lainnya, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan bahan referensi untuk mengembangkan penelitian ini dimasa yang akan datang.

3. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih baik tentang proses penagihan tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik di PT. PLN (Persero).


(12)

5

BAB II

PROFIL PT. PLN (Persero)

A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero)

Pada awalnya ketenaga listrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19 sejak tahun 1898 saat zaman pemerintahan Hindia Belanda. Dalam perkembangannya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalami beberapa tahapan dan dibagi menjadi 5 periode, yaitu :

a. Periode Sampai Tahun 1943 (Perusahaan Listrik Hindia Belanda), Pembangunan kelistrikan yang dikelola daerah setempat seperti Electriciteit Bedriff Batavia (1893), Electriciteit Bedriff Medan (1903), Electriciteit Bedriff Surabaya (1907) dialihkan ke perusahaan swasta setelah perusahaan listrik yang berpusat di negara Belanda didirikan di wilayah Indonesia. b. Periode 1943-1945 (Perusahaan Zaman Jepang), Menyerahnya pemerintah

Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II, Indonesia dikuasai oleh Jepang sehingga pada masa ini Perusahaan Listrik Swasta milik Belanda yang ada di Indonesia tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang.

c. Periode 1945-1950, Jatuhnya Jepang ketangan sekutu dan proklamasi

kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, maka kesempatan ini dimanfaatkan oleh pemuda sehingga seluruh perusahaan listrik diambil alih. Pada masa ini seluruh daerah yang dikuasai oleh pemerintah Indonesia, pengelolaan listrik dilakukan oleh jawatan Listrik dan Gas.

d. Periode 1951-1984, Perusahaan Listrik NV. ANIM, NV.GEBEO, NV. GOEM dikuasai oleh pemerintah RI dengan nama Perusahaan Listrik Negara dibawah


(13)

6

naungan Direktorat Jenderal Ketenagaan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga

e. Periode 1985 sampai sekarang, Pemerintah RI dan DPR RI menetapkan UU.No.15/1985 tentang ketenagalistrikan. Penjelasan UU tersebut ditetapkan dalam PP No.10/1989 tentang penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik. PLN yang merupakan salah satu pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan dengan visi menyediakan tenaga listrik untuk kemanfaatan umum dengan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata, mengusahakan untuk membiayai pengembangan dan penyediaan tenaga listrik.

B. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia (Jakarta sekarang), maka 30 tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jl. Listrik No. 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan (1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NV ANIWM) Brastagi dan Tarutung (1929), Tanjung Balai (1931) milik Gemeente-Kotapraja, Labuhan Bilik (1936) dan Tanjung Tiram (1937).

Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera


(14)

7

Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu.

Setelah Proklamasi RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam hubungan Indonesia – Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No. 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat (2) UUD 1945.

Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PPUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, Riau menjadi PLN Eksploitasi.

Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri PUT No. 9 /PRT/64 dan dengan Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.


(15)

8

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Ekploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No. KPTS 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar (Berkedudukan di Tebing Tinggi). PP No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh Wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.

Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara. Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23/1994 tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagi persero.

Adapun yang melatarbelakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini. Dimana pada abad 21 nanti, PLN tidak dapat tidak harus mampu menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center dan cost center.

Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industri pada PJPT II yang tanggung jawabnya cukup besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus.


(16)

9

Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara dimasa-masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara.

Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN (Persero) Wilayah II, maka fungsi-fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PT PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolaanya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut.

Sementara itu, PT PLN (Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003 PT PLN (Persero) Wilayah II Berubah Menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

C. Kantor PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

Di wilayah Sumatera Utara Area Medan untuk mempermudah kinerja PT.PLN (Persero) dalam hal pelayanan dan pendistribusian tenaga listrik kepada pelanggan/konsumen ada beberapa kantor cabang yang berjumlah 9 kantor di wilayah Area Medan.


(17)

10 Tabel 2.1

Alamat – Alamat Kantor PT. PLN (Persero) Medan

Kantor Alamat

PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota Jl. Listrik No. 8 Medan

PT. PLN (Persero) Rayon Medan Baru Jl. Sei Batu Gingging No. 9 Medan PT. PLN (Persero) Rayon Medan Timur Jl. Psr III Krakatau No. 54 Medan PT. PLN (Persero) Rayon Medan Selatan Jl. Sakti Lubis No. 20/26 Medan

PT. PLN (Persero) Rayon Helvetia Jl. Kemuning Raya Block V Helvetia Medan PT. PLN (Persero) Rayon Labuhan Jl. Pancing I No. 75 Martubung

PT. PLN (Persero) Rayon Belawan Jl. Medan Belawan Km20,5 Belawan PT. PLN (Persero) Rayon Sunggal Jl. Bunga Raya LK. I No. 11 Sunggal PT. PLN (Persero) Rayon Johor Jl. Karya Wisata No. 12 Medan

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Johor tahun 2015 1. Visi PT PLN (Persero)

“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul

dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani “.

2. Misi PT PLN (Persero)

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.


(18)

11 3. Makna PT. PLN (Persero)

a. Bentuk Lambang

Gambar 2.1 Bentuk Lambang

Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

b. Elemen-elemen Dasar Lambang 1. Bidang Persegi Panjang

Gambar 2.2 Bidang Persegi Panjang

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan


(19)

12

pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir dan Kilat

Gambar 2.3 Petir dan Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT.PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.


(20)

13 3. Tiga Gelombang

Gambar 2.4 Tiga gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang sering sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

4. Peran dan Tujuan PT. PLN (Persero)

Peran dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero) sebagai berikut :

a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus akumulasi profit berdasarkan prinsip pengelola perusahaan.

b. Mengusahakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan :

1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi

2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan 3. Merintis kegiatan usaha menyediakan listrik


(21)

14

4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain, menunjang tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan harus menetapkan tugas masing-masing bagian yang terkait. Oleh karena itu diperlukan suatu struktur organisasi agar jelas tugas masing-masing bagian tersebut. Dalam hal ini pembagian tugas dan tanggung jawab dalam suatu struktur organisasi bagi suatu perusahaan akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Keadaan ini akan membantu perusahaan dalam menilai serta mengidentifikasi seberapa besar kemampuan serta skill dari masing-masing bagian yang disesuaikan dengan proporsional jabatan yang dimiliki. Demikian juga pada PT. PLN (Persero), untuk memperlancar usahanya perusahaan membuat sedemikian rupa sistem pembagian tugas dan wewenang agar dapat terjadi suatu kerjasama yang selaras dan seimbang antara bagian sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada pada PT. PLN (Persero).

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi


(22)

15

terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Gambar 2.5 Struktur Jabatan : PT. PLN (Persero) Rayon Medan Johor

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Johor tahun 2015

Nama Kepegawaian di PT. PLN (Persero) Rayon Johor

1. Manager

Manager : Afridawaty Harahap 2. SPV Teknik

Ketua : Donrikus Sipangkar

Staff : Tengku Awaluddin

: Tumino

: Charles Silalahi : Risti Syahfitri Nst : Agung Masbur : Rizky Perdana

Manager

PLN (Persero)

Rayon Johor

SPV

Teknik

SPV


(23)

16 3. SPV Administrasi

Ketua : Ahmad Dairobi

Staff : Zulfikar Azri

: Hazis Sahli : Syahril Sinaga

: Tifana Riado C Sinaga : Hamdi Amran

: Sufi Widianti E. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada PT PLN (Persero) Rayon Medan Johor yang terdiri dari :

1. Manajer PT PLN (Persero) Rayon Medan Johor Tugasnya adalah :

a. Menyusun konsep kebijakan teknis berdasarkan program kerja.

b. Menganalisa sasaran kerja rayon berdasarkan target perusahaan yang berpedoman pada ketentuan PLN Area & Wilayah.

c. Memberi petunjuk pada Supervisor Administrasi & Supervisor Teknik untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

d. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pelanggan untuk mengetahui hambatan-hambatan dan usaha penyelesaiannya.

2. SPV Administrasi PT PLN (Persero) Rayon Medan Johor Tugasnya adalah :

a. Mengkoordinir pelaksanaan pemasaran, tata usaha langganan, penyambungan dan pengolahan data.


(24)

17

b. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan pelanggan untuk mengetahui hambatan-hambatan dan usaha penyelesaian.

c. Membuat perintah kerja pemutusan, pembongkaran dan penerimaan piutang pelanggan dan daftarnya.

d. Merencanakan penagihan dan pelayanan penerimaan pembayaran piutang pelanggan.

e. Memonitor piutang, penagihan piutang, pengelolaan piutang serta pengarsipan.

3. SPV Teknik PT PLN (Persero) Rayon Medan Johor Tugasnya adalah :

a. Monitoring jaringan.

b. Monitoring SAIDI (System Average Interruption Duration Index). c. Monitoring SAIFI (System Average Interruption Frequency Index). d. Monitoring susut distribusi

e. Gangguan penyulang.

f. Menyusun program-program distribusi serta membuat laporan seksi pemeliharaan distribusi sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. G. Kinerja Kegiatan Terkini

PT. PLN (Persero) Rayon Johor, terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh PLN dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Dari sisi kinerja operasional dalam kurun waktu 3 tahun PT.PLN (Persero) Rayon Johor dapat ditunjukan dalam tabel 2.1 sebagai berikut :


(25)

18 Tabel 2.2

Total Kinerja Usaha Terkini di PT. PLN (Persero) Rayon Johor Meliputi Jumlah Pelanggan, Pendapatan Usaha, Pelunasan, Tunggakan Pada Tahun

2012 – 2014

Data 2012 2013 2014

Jumlah pelanggan 32.574 Orang 34.867 Orang 37.824 Orang Pendapatan usaha

Pelunasan

Rp.1.933.413.086 Rp.2.575.678.064

Rp. 2.197.753.627 Rp. 2.689.736.454

Rp. 2.989.745.429 Rp. 3.963.549.675 Tunggakan Rp.2.456.789.879 Rp. 1.798.345.564 Rp. 1.643.526.378

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Johor

Berdasarkan data yang di atas di dalam Tabel 2.2 diketahui bahwa dapat kita ketahui bahwa jumlah masyarakat yang menggunakan listrik bertambah setiap tahunnya yaitu sebesar 7% dari tahun 2012 ke tahun 2013 dan dari tahun 2013 ke tahun 2014 bertambah sebesar 8,4%. Sedangkan pelunasan yang terjadi di PT.PLN di tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 4% dan dari tahun 2013 ke tahun 2014 naik sebesar 4,7%. Tunggakan yang terjadi di PT.PLN persero juga mengalami penurunan yaitu dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 2,6% dan pada tahun 2014 juga mengalami penurunan yaitu sebesar 0,8%. Dan pendapatan usaha yang diterima PT.PLN pada tahun 2013 bertambah 13,6% dari tahun 2012 dan pada tahun 2014 bertambah sebesar 36%. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja PT.PLN (Persero) dalam hal penagihan tungggakan semakin baik karna terjadi penurun sebanyak 1,8% dan pelunasan rekening listrik juga meningkat yaitu sebesar 0,7% tetapi peningkatan ini belum cukup baik karna jumlah kenaikannya tidak besar sedangkan jumlah pelanggan di PT.PLN (Persero) Rayon Johor setiap tahunnya bertambah sebesar 1,4%.


(26)

19

BAB III

PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. B. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang reatible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap. C. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut R.A. Leitch dan K.R. Davis (Jogiyanto,2005:18) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi merupakan perkumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.


(27)

20 D. Pengertian Tagihan

Menurut kamus besar Indonesia tagihan adalah permintaan (peringatan) supaya membayar hutang, sedangkan penagihan merupakan proses, cara atau perbuatan menagih agar membayar hutang. Menurut literatur PLN fungsi penagihan adalah fungsi yang melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengurusan penagihan serta pelayanan pembayaran piutang pelanggan (piutang listrik dan piutang lainnya/rupa-rupa).

Fungsi penagihan mempunyai tanggung jawab terhadap penyelenggaraan jalannya penagihan rekening listrik secara tertib, teratur dan teliti serta bertanggung jawab terhadap penyimpanan fisik rekening listrik. Penjualan barang

– barang dan jasa – jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa sampai saat diterimanya uang. Dalam tenggang waktu tersebut penjual mempunyai tagihan kepada pembeli.

Tagihan dapat juga timbul dari berbagai kegiatan lain seperti memberi pinjaman kepada karyawan, memberi uang muka pada perusahaan atau penjualan aktiva tetap yang sudah tidak digunakan dalam perusahaan. Istilah tagihan disini dimaksudkan dengan klaim perusahaan atas uang (Zaki Baridwan, 1994:123)

E. Sistem Informasi Penagihan Tunggakan yang Ideal

Sistem informasi penagihan tunggakan yang ideal atau yang seharusnya diterapkan di PT. PLN (Persero) adalah, yaitu :

1. Data yang Up To Date dan Akurat, artinya data piutang tak tertagih yang disajikan harus data yang up to date dan akurat, data yang akan dimasukkan


(28)

21

kedalam sistem informasi penagihan tunggakan harus sesuai dengan yang sebenarnya terjadi dilapangan.

2. Informasi bersifat relevansi artinya data yang harus dimasukkan kedalam sistem informasi adalah data penagihan tunggakan rekening lisrtik karena jika perusahaan memasukkan data lain seperti data pelunasan piutang rekening listrik maka data tidak akan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3. Ketepatan Waktu artinya ketika perusahaan membutuhkan data piutang tak tertagih untuk bulan Mei tahun 2014 maka perusahaan harus mendapatkan bulan dan tahun yang di butuhkan pada saat itu juga. Jika perusahaan mendapatkan data atau informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan maka akan sia-sia bila diproses.

4. Kelengkapan artinya ketika perusahaan akan memproses data piutang tak tertagih pada tahun 2014 perusahaan juga memerlukan data piutang tak tertagih tiap bulanya selama tahun 2014 untuk memudahkan proses perhitungannya selama setahun.

5. Mudah di akses dan digunakan oleh staff artinya pada saat perusahaan menyediakan aplikasi atau sistem informasi kepada para staffnya, perusahaan harus menyediakan aplikasi ataupun sistem informasi yang mudah untuk dimengerti, diproses dan dijalankan. Agar data yang dimasukkan kedalam sistem informasi adalah data yang benar dan akurat.


(29)

22

F. Analisis Sistem Informasi Penagihan Tunggakan Rekening Listrik Rayon Johor

PT. PLN (Persero) Rayon Johor membuat suatu sistem informasi penagihan tunggakan dengan tujuan untuk mempermudah segala bentuk proses pekerjaan di PT.PLN (Persero) Rayon Johor seperti data pelanggan yang menunggak agar pegawai PT. PLN (Persero) Rayon Johor dapat mudah memonitor atau pengecekan setiap saat pelanggan yang mempunyai piutang tak tertagih. Sistem informasi yang ada di PT. PLN (Persero) Rayon Johor dikelola oleh pegawai yang memiliki pengetahuan di bidang IT. Setiap pegawai yang mengoperasikan sistem informasi memiliki nomor id dan password untuk menjaga kerahasiaan perusahaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu sistem informasi penagihan tunggakan di PT. PLN (Persero) Rayon Johor dibuat terintegrasi dan saling singkron sehingga datanya bisa dilihat oleh PT. PLN (Persero) Pusat atau pada setiap anak cabang/rayon lainnya pada setiap saat.

Sistem Informasi Penagihan Tunggakan Rekening Listrik dapat dikatakan efektif apabila pencapaian hasil sesuai dengan tujuan seperti yang telah ditetapkan, sedangkan dikatakan efisien jika sesuatu yang dikerjakan dapat menghasilkan hasil yang optimal dengan tidak membuang banyak waktu, biaya dan tenaga dalam proses pengerjaannya.

Pelaksanaan sistem informasi penagihan tunggakan rekening listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor yang ideal dengan yang telah diterapkan adalah, yaitu: 1. Data yang Up To Date dan Akurat di PT. PLN (Persero) masih belum up to date dikarenakan kinerja pegawai yang tidak maksimal yaitu sebanyak 3 orang sebagai administrator dari pelanggan yang cukup banyak hingga mencapai 37.824


(30)

23

pelanggan sehingga datanya lambat untuk di dapat. Data yang dimasukkan oleh pegawai ke dalam sistem informasi penagihan tunggakan sesuai dengan data yang ada di lapangan atau yang sebenarnya terjadi. 2. Pegawai administrator PT. PLN (Persero) Rayon Johor bertugas meng-input data yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga pegawai PT. PLN (Persero) Rayon johor tidak pernah salah input antara data piutang dengan data pelunasan begitu juga sebaliknya, jadi data yang diolah oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 3. Ketepatan waktu pegawai yang hanya 3 orang yang bekerja sebagai penginput data administrasi di PT. PLN (Persero) Rayon Johor membuat hasil dari kinerja yang dilakukan pun menjadi lambat karena banyaknya data yang harus di input oleh pegawai PT. PLN (Persero) Rayon Johor serta jumlah pelanggan yang cukup banyak untuk di input datanya. Sehingga ketika perusahaan membutuhkan data piutang untuk bulan yang dibutuhkan perusahaan lambat untuk mendapatkannya. 4. Kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Rayon Johor juga masih kurang lengkap dilihat dari sistem komputerisasi yang belum terlalu canggih dan cepat. Sehingga pegawai PT. PLN (Persero) Rayon Johor lambat untuk meng-input data yang dibutuhkan untuk menghasilkan data yang lainnya oleh perusahaan. 5. Aplikasi atau sistem informasi yang disediakan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Johor kepada para pegawainya dapat dijalankan oleh para pegawainya karena mudah di akses dan dimengerti. Sehingga data yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan perusahaan adalah data yang benar dan akurat.

Di PT. PLN (Persero) Rayon Johor penerapan sistem informasi penagihan tunggakan belum dapat dikatakan efektif karena penurunan tunggakan rekening


(31)

24

listrik belum terjadi penurunan yang signifikan walaupun sistem informasinya sudah cukup baik. Sementara keefektivan kinerja PT. PLN Rayon Johor dalam sarana dan prasarananya sendiri juga masih kurang baik karena pegawai yang menagih tunggakan hanya 5 orang dan 3 orang sebagai pegawai administrator.

Dalam hal ini dapat dilihat pencapaian target dari keuntungan maksimum yang didapat oleh PT. PLN (Persero) menunjukkan terjadinya penurunan tunggakan yaitu sebesar 2,6% pada tahun 2013 dan 0,8% pada tahun 2014, sehingga dapat disimpulkan bahwa penagihan tunggakan pada PT. PLN (Persero) Rayon Johor sudah berjalan cukup efektif.

Sistem Informasi Penagihan Tunggakan Rekening Listrik yang sudah bekerja dengan sistem terkomputerisasi, bukannya manual sehingga dapat bekerja lebih cepat, efektif dan efisien serta mempermudah dalam pengolahan data penagihan tunggakan yang dihadapi PT. PLN (Persero) Rayon Johor.


(32)

25 G. Tahap-tahap Penagihan Rekening Listrik

Gambar 3.1 : Tahap-Tahap Penagihan Rekening Listrik Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Johor

1. Perencanaan Penagihan Rekening Listrik Perencanaan penagihan rekening listrik terdiri dari :

1. Perencanaan Kebutuhan Tempat Pembayaran

Perencanaan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan Perencanaan

Penagihan Rekening Listrik

Persiapan Penagihan Rekening Listrik

Pelaksanaan Penagihan Rekening Listrik

Jadwal Penagihan Kerja Sama Dengan Pihak

Ketiga Kebutuhan Tempat

Pembayaran

Pembacaan Meter

Perhitungan Rekening listrik

Penerbitan Rekening Listrik


(33)

26

pembayaran rekening listrik kepada pelanggan dengan mudah, cepat, dan nyaman yang berorientasi kepada kepentingan pelanggan. Perencanaan tersebut meliputi : a. Lokasi

b. Jumlah Tempat pembayaran c. Jumlah Pelanggan per Loket d. Pelaksana Pelayanan

e. Jumlah petugas

2. Perencanaan Kerja sama Antara PLN dengan Pihak Lain

Dalam melaksanakan pelayanan penerimaan pembayaran rekening listrik yang berorientasi kepada pelanggan perlu dibuat perencanaan kerja sama dengan pihak lain dalam hal pengurusan penagihan atau penerimaan pembayaran piutang pelanggan. Perencanaan ini meliputi :

a. Pola Kerjasama b. Sistem Pelayanan c. Agunan

d. Hak dan Kewajiban

3. Perencanaan Jadwal Penagihan

Pelaksanaan pembayaran rekening listrik bulan berjalan dilaksanakan setiap hari kerja mulai tanggal 5 sampai dengan tanggal 24 yang terbagi atas dua gelombang yaitu :

a. Gelombang 1 atau A, pembayaran dilaksanakan mulai tanggal 5 sampai dengan tanggal 14.

b. Gelombang 2 atau L, pembayaran dilaksanakan mulai tanggal 15 sampai dengan tanggal 24.


(34)

27 2. Persiapan Penagihan Rekening Listrik 1. Pelaksanaan Pembaca Meteran

Prosedur penagihan pada PT. PLN (persero) Rayon Johor awalnya

didasarkan pada berapa besar meteran listrik atau biaya pemakaian Kwh setiap bulannya. Petugas PT.PLN datang ke rumah-rumah pelanggan untuk mencatat meteran yang telah terpakai, biasanya dilakukan pembacaan meter dari tanggal 20 sampai dengan tanggal 30 untuk pembayaran gelombang 1 atau A, dan tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 untuk pembayaran gelombang 2 atau L.

2. Perhitungan Rekening Listrik

Sebelum melakukan perhitungan atas rekening listrik ada 4 tahap yang harus dicari, yaitu :

a. Golongan Tarif Dasar Listrik b. Biaya Beban

c. Biaya Pemakaian

3. Pelaksanaan Penagihan Rekening Listrik 1. Pengiriman Rekening Listrik

FPN mengirim rekening listrik dan daftarnya menggunakan daftar pengiriman piutang pelanggan di tanda tangani, harus dilakukan pencocokan lebih dahulu antara jumlah lembar dan rupiah rekening listrik dengan daftar pengiriman.

2. Pelayanan Penerimaan Pembayaran Rekening Listrik di Tempat Pembayaran

Rekening listrik yang diterima di tempat pembayaran dicatat dalam ikhtisar laporan mutasi rekening listrik yang ada di tempat pembayaran. Pelayanan


(35)

28

penerimaan pembayaran rekening listrik bulan berjalan dilakukakan setiap hari kerja mulai tanggal 1 s.d 20 setiap bulan, dengan tahapan sebagai berikut.

a. tanggal 1 s.d 20 dilayani ditempat pembayaran b. tanggal 21 s.d akhir bulan dilayani dikantor PLN

Kecuali apabila ada ketentuan lain yang ditetapkan oleh Pemimpin Wilayah/Distribusi. Yang dimaksud tempat pembayaran rekening listrik adalah fasilitas bagi pelanggan untuk melakukan pembayaran rekening listrik setiap bulan sesuai jadwal pelayanan yang ditetapkan oleh PLN. Setiap tempat pembayaran terdapat 1 atau lebih loket pelayanan yang dapat dikelola oleh petugas PLN, petugas Bank, Petugas Koperasi, dan sebagainya.

H. Pembuatan Tagihan Rekening Listrik

Pelayanan pembayaran tagihan rekening listrik di loket- loket pembayaran atau payment point dilaksanakan dengan sistem off line dengan menggunakan media komputer yang semula menggunakan sistem manual. Fungsi pemakaian media komputer ini untuk menunjang kelancaran pengawasan kredit di PLN.Pembayaran rekening listrik ini dilaksanakan oleh petugas yang mengakses data rekening listrik yang akan dibayar berdasarkan nomer pelanggan. Apabila sebelum 60 hari surat pemberitahuan pemutusan sementara sudah dilunasi, maka PLN mengirimkan surat penyelesaian pemutusan sementara sambungan tenaga listrik.


(36)

29

PT. PLN (PERSERO)WILAYAH SUMATERA UTARA No.TUL :12014/VI-O1/30032015-7

CABANG MEDAN KELOMPOK : 0

RAYON MEDAN JOHOR Tgl. Cetak : 30 / 03 / 2015 : Zulfi

PEMBERITAHUAN PEMUTUSAN SEMENTARA SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK Kepada Yth :

Nama : ADION SUSANTO

No. Pelanggan : GA0593258 / 516010593252 Kode Kedudukan :ADALAI00500

Alamat : JL. EKA SURYA GG. SIDODADI NO. 25

Data Rekening Listrik : GARDU : PLN/T-12014 Tarif / Daya : R1 2100

Rekening Bulan : 03 / 2015 s.d 04 / 2015 Jumlah : 1 lbr. Rp. 470.200 Jumlah Biaya Keterlambatan s.d bulan : Rp. 160.256 Jumlah : Rp. 630.456 Dengan ini diberitahukan dengan hormat bahwa pada hari ini aliran listrik di

rumah/alamat, seperti tersebut di atas terpaksa diputus untuk sementara karena rekening listrik belum dilunasi pada waktu yang telah ditetapkan. Penyambungan kembali akan dilakukan pada setiap hari jam kerja apabila rrekening serta biaya keterlambatan dilunasi di tempat penerimaan pembayaran rekening listrik, kantor pos, atau bank yang ditujuk PLN.

Apabila dalam jangka waktu 60 hari terhitung sejak tanggal jatuh tempo tunggakan belum dilunasi, maka instalasi milik PLN akan dibongkar, dan penyambungan kembali dapat dilaksanakan setelah saudara menyelesaikan biaya penyambungan yang diperlukan sebagai sambungan baru serta tetap diwajibkan membayar tagihan listrik yang belum dilunasi beserta dendanya

PADA WAKTU MELAKUKAN PEMBAYARAN DIMOHON MENUNJUKKAN SURAT PEMBERITAHUAN INI

A5 TUL VI – 01 Petugas Pemutus Manager

Gambar 3.2 : Pemberitahuan Pemutusan Sementara Sambungan Tenaga Listrik Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Johor


(37)

30

PT. PLN (PERSERO) NO

DISTRIBUSI SMATERA UTRA KELOMPOK

UNIT PELAYANAN PELANGGAN : UPP :

Tgl. Cetak : 25 / 04 /2014 : Ichwan E

PENYELESAIAN PEMUTUSAN SEMENTARA SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK Kepada Yth. :

Nama : RUSWANDI

No. Pelanggan : GA0787942 / 516010787944 Kode keduddukan : GAAJKDY02600

Alamat : JL. KARYA WISATA KOMP VILLA PRIMA BLOCK B NO. 33

TGLBOTOKDL

Data Rekening Listrik : GARDU : JBR TGB 00135002B05 Tarif / daya : B2 3500

Rekening bulan : 03 / 2014 – 04 / 2014 Jumlah : 2 lbr. Rp. 352.460

Jumlah biaya keterlambatan s.d bulan : Rp. 75.000

Jumlah : Rp. 427.460

03/ 2014 – 04 / 2014 PLN

Manager

Gambar 3.3 : Penyelesaian Pemutusan Sementara Sambungan Tenaga Listrik Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Johor


(38)

31 I. Pengertian Pelunasan

Pelunasan (repayment) adalah proses pengembalian jumlah pinjaman yang dipinjam. Pembayaran harus dilakukan selama tenor untuk seluruh jumlah pinjaman. Berdasarkan tingkat suku bunga tetap atau mengambang pada jumlah pinjaman, bank atau lembaga keuangan memutuskan berapa uang yang harus dibayarkan pada atau sebelum tanggal yang disebutkan dalam perjanjian pinjaman setiap bulan.

J. Pelunasan Rekening Listrik

Sesuai dengan keputusan Menteri Perta,bangan dan Energi Nomor 76.K/49/MPE/1999 tanggal 7 Januari 1993, pelanggan PLN diwajibkan membayar atas pemakaian tenaga listrik yang dibayar lunas setiap bulan. Pelunasan tersebut dilakukan antara tanggal 1 sampai dengan 20 setiap bulan diloket yang dikelola berkerjasama dengan 19 Bank Pemerintah dan Bank Swasta yang tersebar dilokasi yang mudah terjangkau oleh pelanggan.

Rekening listrik yang ada di loket tempat pembayaran di kantor PT. PLN (Persero) Rayon menjadi tanggung jawab pengelola loket sebagai pelaksana penerimaan pembayaran rekening listrik. Disamping pengawasan secara administratif, dilakukan juga pengawasan fisik di lapangan secara berkala yang berkaitan dengan rekening listrik, yaitu dengan melakukan penghitungan jumlah lembar dan rupiah rekening listrik dan kemudian dilakukan pencocokan dengan data administrasi.

Setelah semuanya diterima oleh petugas, maka petugas loket akan melayani pelanggan yang akan membayar rekening listrik. Setelah pelanggan selesai


(39)

32

melakukan pembayaran, pelangganakan menerima segi rekening listrik yang akan digunakan sebagai bukti pembayaran.

K. Sistem Informasi Pelunasan Rekening Listrik yang Ideal

Sistem informasi pelunasan rekening listrik yang ideal atau yang seharusnya diterapkan di PT. PLN (Persero) adalah, yaitu :

1. Data yang Up To Date dan Akurat, artinya data piutang tak tertagih yang disajikan harus data yang up to date dan akurat, data yang akan dimasukkan kedalam sistem informasi penjualan harus sesuai dengan yang sebenarnya terjadi dilapangan.

2. Informasi bersifat relevansi artinya data yang harus dimasukkan kedalam sistem informasi adalah data pelunasan rekening listrik karena jika perusahaan memasukkan data lain seperti data piutang tak tertagih maka data tidak akan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3. Ketepatan Waktu artinya ketika perusahaan membutuhkan data pelunasan rekening listrik untuk dimasukkan ke dalam sistem informasi pada bulan juli tahun 2014 maka perusahaan harus mendapatkan bulan dan tahun yang di butuhkan pada saat itu juga. Jika perusahaan mendapatkan data atau informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan maka akan sia-sia jika diproses.

4. Kelengkapan artinya ketika perusahaan akan memproses data pelunasan rekening listrik pada tahun 2014 perusahaan juga memerlukan data pelunasan rekening listrik tiap bulannya selama tahun 2014 untuk memudahkan proses perhitungannya selama setahun.

5. Mudah di akses dan digunakan oleh staff artinya pada saat perusahaan menyediakan aplikasi atau sistem informasi kepada para staffnya, perusahaan


(40)

33

harus menyediakan aplikasi ataupun sistem informasi yang mudah untuk dimengerti, diproses dan dijalankan oleh staff pengguna.

L. Analisis Sistem Informasi Pelunasan Rekening Listrik Rayon Johor

PT. PLN (Persero) Rayon Johor membuat suatu sistem informasi pelunasan rekening listrik dengan tujuan untuk mempermudah segala bentuk proses pekerjaan di PT.PLN (Persero) Rayon Johor seperti data pelunasan yang telah dibayarkan oleh pelanggan agar pegawai PT. PLN (Persero) Rayon Johor dapat mudah memasukkan datanya setiap saat. Sistem informasi yang ada di PT. PLN (Persero) Rayon Johor dikelola oleh pegawai yang memiliki pengetahuan di bidang IT dan di bidang audit. Setiap pegawai yang mengoperasikan sistem informasi memiliki nomor id dan password untuk menjaga kerahasiaan perusahaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu sistem informasi pelunasan rekening listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor dibuat terintegrasi dan saling singkronisasi yang datanya bisa dilihat oleh PT. PLN (Persero) Pusat atau pada setiap anak cabang/rayon lainnya pada setiap saat.

Di PT. PLN (Persero) Rayon Johor semua transaksi pelunasan rekning listrik sudah menerapkan sistem terkomputerisasi. Dengan sistem komputerisasi diyakini kinerja lebih efektif karena dapat menghindari kekeliruan pencatatan pelunasan rekning listrik, serta juga lebih efisien karena tidak banyak mengeluarkan banyak waktu dan tenaga.

Sistem Informasi Pelunasan Rekening Listrik dapat dikatakan efektif apabila pencapaian hasil sesuai dengan tujuan seperti yang telah ditetapkan, sedangkan dikatakan efisien jika sesuatu yang dikerjakan dapat menghasilkan


(41)

34

hasil yang optimal dengan tidak membuang banyak waktu, biaya dan tenaga dalam proses pengerjaannya.

Pelaksanaan sistem informasi pelunasan rekening listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor yang ideal dan telah diterapkan adalah, yaitu : 1. Data yang

Up To Date dan Akurat, di PT. PLN (Persero) masih belum up to date

dikarenakan kinerja pegawai yang tidak maksimal yaitu sebanyak 3 orang sebagai administrator yang membuat data lambat untuk di dapat. Data yang dimasukkan oleh pegawai ke dalam sistem informasi pelunasan adalah data yang sesuai dengan data yang ada di lapangan atau yang sebenarnya terjadi. Data pelanggan yang sudah membayar rekening listrik pun langsung dapat diketahui karena sekarang sudah memakai sistem online, jadi data lebih akurat. 2. Data yang dimasukkan oleh pegawai pun tidak pernah salah input antara data pelunasan dengan data piutang begitu juga sebaliknya, jadi data yang diolah oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 3. Ketepatan waktu pegawai yang hanya 3 orang yang bekerja sebagai penginput data administrasi di PT. PLN (Persero) Rayon Johor membuat hasil dari kinerja yang dilakukan pun menjadi lambat. Sehingga ketika perusahaan membutuhkan data pelunasan untuk bulan yang dibutuhkan perusahaan lambat untuk mendapatkannya. 4. Kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Rayon Johor juga masih kurang lengkap dilihat dari sistem komputerisasi yang belum terlalu canggih dan cepat. Sehingga data yang dibutuhkan untuk menghasikan data yang lainnya lama didapat oleh perusahaan. 5. Aplikasi atau sistem informasi yang disediakan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Johor kepada para pegawainya dapat dijalankan oleh para pegawainya karena mudah di akses dan dimengerti. Sehingga data yang


(42)

35

dimasukkan ke dalam laporan keuangan perusahaan adalah data yang benar dan akurat.

Dalam hal ini dapat dilihat pencapaian target dari keuntungan maksimum yang didapat oleh PT. PLN (Persero) menunjukkan terjadinya kenaikan pelunasan rekening listrik yaitu sebesar 4% pada tahun 2013 dan 4,7% pada tahun 2014, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelunasan rekening listrik pada PT. PLN (Persero) Rayon Johor sudah berjalan cukup baik.


(43)

36

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik pada PT. PLN (Persero) Rayon Johor”. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Sistem informasi penagihan tunggakan rekening listrik di PT.PLN (Persero) Rayon Johor masih belum cukup efektif dan efisien dikarenakan sarana dan prasarana yang masih kurang memadai seperti komputer yang belum up to date dan kurangnya sosialisasi kepada pelanggan untuk membayar tagihan rekening listrik pada waktunya sehingga piutang usaha tak tertagih di perusahaan lambat dibayarkan. Sedangkan pelunasan rekening listrik di PT.PLN (Persero) Rayon Johor sudah cukup baik jika dilihat dari data pelanggan yang melunasi rekening listriknya tetapi peningkatan yang terjadi juga belum terlalu signifikan. B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan membahas hasil penelitian tersebut, maka penulis akan coba mengajukan saran perbaikan yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan bagi perusahaan agar perusahaan dapat berjalan lebih baik ke depannya.

1. Sebaiknya perusahaan menambah sumber daya manusianya sebanyak 4 orang yang kriteria SDM nya mampu menjalankan sistem komputerisasi yang sesuai dengan tugasnya menjalankan sitem informasi penagihan tunggakan dan pelunasan rekening listrik, karena dengan begitu kinerja pegawai di perusahaan dapat berjalan lebih optimal dan data yang diperlukan dapat langsung diterima


(44)

37

oleh perusahaan. Sehingga data yang di dapat juga lebih up to date dan tepat waktu.

2.PT. PLN (Persero) Rayon Johor sebaiknya menambah sarana dan prasarana yang mendukung proses kinerja sistem informasi penagihan dan tunggakan rekning listrik seperti menambah komputer di setiap bagian yang terkait sistem informasi penagihan tunggakan dan pelunasan dan kecepatan mengakses internet, agar memperlancar setiap penginputan data dengan cepat dan akurat. Sehingga, perusahaan bisa lebih mengoptimalkan kinerja dari setiap bagian yang terkait dengan sistem informasi penagihan tunggakan dan pelunasan rekning listrik yang ada.

3. Sebaiknya PT. PLN (Persero) Rayon Johor memberikan pelayanan dan kualitas yang lebih baik lagi kepada pelanggan dengan cara mengoptimalkan sumber daya yang ada di perusahaan dan jasa yaitu dengan melakukan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat bahwa membayar rekening listrik sebelum jatuh tempo akan lebih baik. Dengan begitu akan memperlancar penerimaan kas dan dapat mengurangi penunggakan karena keterlambatan membayar masyarakat, sehingga kinerja maupun pendapatan perusahaan akan meningkat lebih baik dan berjalan dengan efektif dan efisien.


(45)

38

DAFTAR PUSTAKA

Muljo, Rachmat, Pramono, 2003, Pedoman Good Corporate Governance PT. PLN (Persero), PT. PLN (Persero), Jakarta

McLeod Raymond, 2007, Management Information System, Edition 10th, Pretince

Leitch K Robert, dan Davis Roscoe K, 1983, Accounting Information System, Pretince-Hall, New Jersey

Sutrisno Edy, M.Si, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Kencana, Jakarta

Djuanda, Suryoseno, 2008, Pedoman Perilaku, PT. PLN (Persero), Jakarta Zaki, Baridwan, 1994, Sistem Akuntansi, BPFE, Yogyakarta

Harahap, Sofyan Safri, 2012, Analisa Kelayakan Finansial dan Pembiayaan, PT. PLN (Persero), Jakarta

Jogiyanto HM, Prof.,Dr., MBA, Akt, 1999, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta

Tata Sutabri, 2005, Sistem Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta

Herawati, Jajuk dan Sunarto, 2004, Anggaran Perusahaan, Amus, Yogyakarta Nafarin, 2000, Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta

http://padepokan-it.blogspot.com/2012/03/menilai-sistem-informasi-yang baik.html?m=1 (6 Juni 2015)

www.gudangteori.com/2014/o8/22/pengertian-piutang/ (7 Juni 2015)

http://ikanovitas.blogspot.com/2012/10/pengertian-efisien-dan-efektif.html?m=1 (9 Juni 2015)

http://hadiwirasto.blogspot.com/2010/05/pengertian-sistem-informasi_04.html?m=1 (11 Juni 2015)

http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/id/content/id/72/10-Langkah-Menuju-Penagihan-yang-Efektif (11 Juni 2015)


(1)

33

harus menyediakan aplikasi ataupun sistem informasi yang mudah untuk dimengerti, diproses dan dijalankan oleh staff pengguna.

L. Analisis Sistem Informasi Pelunasan Rekening Listrik Rayon Johor

PT. PLN (Persero) Rayon Johor membuat suatu sistem informasi pelunasan rekening listrik dengan tujuan untuk mempermudah segala bentuk proses pekerjaan di PT.PLN (Persero) Rayon Johor seperti data pelunasan yang telah dibayarkan oleh pelanggan agar pegawai PT. PLN (Persero) Rayon Johor dapat mudah memasukkan datanya setiap saat. Sistem informasi yang ada di PT. PLN (Persero) Rayon Johor dikelola oleh pegawai yang memiliki pengetahuan di bidang IT dan di bidang audit. Setiap pegawai yang mengoperasikan sistem informasi memiliki nomor id dan password untuk menjaga kerahasiaan perusahaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu sistem informasi pelunasan rekening listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor dibuat terintegrasi dan saling singkronisasi yang datanya bisa dilihat oleh PT. PLN (Persero) Pusat atau pada setiap anak cabang/rayon lainnya pada setiap saat.

Di PT. PLN (Persero) Rayon Johor semua transaksi pelunasan rekning listrik sudah menerapkan sistem terkomputerisasi. Dengan sistem komputerisasi diyakini kinerja lebih efektif karena dapat menghindari kekeliruan pencatatan pelunasan rekning listrik, serta juga lebih efisien karena tidak banyak mengeluarkan banyak waktu dan tenaga.

Sistem Informasi Pelunasan Rekening Listrik dapat dikatakan efektif apabila pencapaian hasil sesuai dengan tujuan seperti yang telah ditetapkan, sedangkan dikatakan efisien jika sesuatu yang dikerjakan dapat menghasilkan


(2)

34

hasil yang optimal dengan tidak membuang banyak waktu, biaya dan tenaga dalam proses pengerjaannya.

Pelaksanaan sistem informasi pelunasan rekening listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor yang ideal dan telah diterapkan adalah, yaitu : 1. Data yang Up To Date dan Akurat, di PT. PLN (Persero) masih belum up to date dikarenakan kinerja pegawai yang tidak maksimal yaitu sebanyak 3 orang sebagai administrator yang membuat data lambat untuk di dapat. Data yang dimasukkan oleh pegawai ke dalam sistem informasi pelunasan adalah data yang sesuai dengan data yang ada di lapangan atau yang sebenarnya terjadi. Data pelanggan yang sudah membayar rekening listrik pun langsung dapat diketahui karena sekarang sudah memakai sistem online, jadi data lebih akurat. 2. Data yang dimasukkan oleh pegawai pun tidak pernah salah input antara data pelunasan dengan data piutang begitu juga sebaliknya, jadi data yang diolah oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 3. Ketepatan waktu pegawai yang hanya 3 orang yang bekerja sebagai penginput data administrasi di PT. PLN (Persero) Rayon Johor membuat hasil dari kinerja yang dilakukan pun menjadi lambat. Sehingga ketika perusahaan membutuhkan data pelunasan untuk bulan yang dibutuhkan perusahaan lambat untuk mendapatkannya. 4. Kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Rayon Johor juga masih kurang lengkap dilihat dari sistem komputerisasi yang belum terlalu canggih dan cepat. Sehingga data yang dibutuhkan untuk menghasikan data yang lainnya lama didapat oleh perusahaan. 5. Aplikasi atau sistem informasi yang disediakan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Johor kepada para pegawainya dapat dijalankan oleh para pegawainya karena mudah di akses dan dimengerti. Sehingga data yang


(3)

35

dimasukkan ke dalam laporan keuangan perusahaan adalah data yang benar dan akurat.

Dalam hal ini dapat dilihat pencapaian target dari keuntungan maksimum yang didapat oleh PT. PLN (Persero) menunjukkan terjadinya kenaikan pelunasan rekening listrik yaitu sebesar 4% pada tahun 2013 dan 4,7% pada tahun 2014, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelunasan rekening listrik pada PT. PLN (Persero) Rayon Johor sudah berjalan cukup baik.


(4)

36

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik pada PT. PLN (Persero) Rayon Johor”. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Sistem informasi penagihan tunggakan rekening listrik di PT.PLN (Persero) Rayon Johor masih belum cukup efektif dan efisien dikarenakan sarana dan prasarana yang masih kurang memadai seperti komputer yang belum up to date dan kurangnya sosialisasi kepada pelanggan untuk membayar tagihan rekening listrik pada waktunya sehingga piutang usaha tak tertagih di perusahaan lambat dibayarkan. Sedangkan pelunasan rekening listrik di PT.PLN (Persero) Rayon Johor sudah cukup baik jika dilihat dari data pelanggan yang melunasi rekening listriknya tetapi peningkatan yang terjadi juga belum terlalu signifikan. B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan membahas hasil penelitian tersebut, maka penulis akan coba mengajukan saran perbaikan yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan bagi perusahaan agar perusahaan dapat berjalan lebih baik ke depannya.

1. Sebaiknya perusahaan menambah sumber daya manusianya sebanyak 4 orang yang kriteria SDM nya mampu menjalankan sistem komputerisasi yang sesuai dengan tugasnya menjalankan sitem informasi penagihan tunggakan dan pelunasan rekening listrik, karena dengan begitu kinerja pegawai di perusahaan dapat berjalan lebih optimal dan data yang diperlukan dapat langsung diterima


(5)

37

oleh perusahaan. Sehingga data yang di dapat juga lebih up to date dan tepat waktu.

2.PT. PLN (Persero) Rayon Johor sebaiknya menambah sarana dan prasarana yang mendukung proses kinerja sistem informasi penagihan dan tunggakan rekning listrik seperti menambah komputer di setiap bagian yang terkait sistem informasi penagihan tunggakan dan pelunasan dan kecepatan mengakses internet, agar memperlancar setiap penginputan data dengan cepat dan akurat. Sehingga, perusahaan bisa lebih mengoptimalkan kinerja dari setiap bagian yang terkait dengan sistem informasi penagihan tunggakan dan pelunasan rekning listrik yang ada.

3. Sebaiknya PT. PLN (Persero) Rayon Johor memberikan pelayanan dan kualitas yang lebih baik lagi kepada pelanggan dengan cara mengoptimalkan sumber daya yang ada di perusahaan dan jasa yaitu dengan melakukan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat bahwa membayar rekening listrik sebelum jatuh tempo akan lebih baik. Dengan begitu akan memperlancar penerimaan kas dan dapat mengurangi penunggakan karena keterlambatan membayar masyarakat, sehingga kinerja maupun pendapatan perusahaan akan meningkat lebih baik dan berjalan dengan efektif dan efisien.


(6)

38

DAFTAR PUSTAKA

Muljo, Rachmat, Pramono, 2003, Pedoman Good Corporate Governance PT. PLN (Persero), PT. PLN (Persero), Jakarta

McLeod Raymond, 2007, Management Information System, Edition 10th, Pretince

Leitch K Robert, dan Davis Roscoe K, 1983, Accounting Information System, Pretince-Hall, New Jersey

Sutrisno Edy, M.Si, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Kencana, Jakarta

Djuanda, Suryoseno, 2008, Pedoman Perilaku, PT. PLN (Persero), Jakarta Zaki, Baridwan, 1994, Sistem Akuntansi, BPFE, Yogyakarta

Harahap, Sofyan Safri, 2012, Analisa Kelayakan Finansial dan Pembiayaan, PT. PLN (Persero), Jakarta

Jogiyanto HM, Prof.,Dr., MBA, Akt, 1999, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta

Tata Sutabri, 2005, Sistem Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta

Herawati, Jajuk dan Sunarto, 2004, Anggaran Perusahaan, Amus, Yogyakarta Nafarin, 2000, Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta

http://padepokan-it.blogspot.com/2012/03/menilai-sistem-informasi-yang baik.html?m=1 (6 Juni 2015)

www.gudangteori.com/2014/o8/22/pengertian-piutang/ (7 Juni 2015)

http://ikanovitas.blogspot.com/2012/10/pengertian-efisien-dan-efektif.html?m=1 (9 Juni 2015)

http://hadiwirasto.blogspot.com/2010/05/pengertian-sistem-informasi_04.html?m=1 (11 Juni 2015)

http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/id/content/id/72/10-Langkah-Menuju-Penagihan-yang-Efektif (11 Juni 2015)