Ukuran Perusahaan Peluang dan Teknik Manajemen Laba

perusahaan sesuai dengan kondisi riil perusahaan. Tetapi, mesti disadari ada satu kelemahan inheren dalam penyusunan laporan keuangan. Proses penyusunan laporan keuangan yang berbasis akrual melibatkan banyak estimasi dan taksiran, seperti misalnya estimasi umur aktiva tetap dan taksiran besarnya nilai residu aktiva tetap dalam menentukan besarnya biaya depresiasi suatu aktiva tetap. Keinginan perusahaan untuk mendapatkan nilai positif dari pasar, yang selanjutnya akan menentukan jumlah dana yang dapat diperoleh, dapat menjadi insentif bagi manajer untuk menyusun prospektus yang menarik, dan tentu saja laporan keuangan yang menarik. Telaah terhadap menajemen laba pada saat perusahaan akan go public ini penting karena dua hal, yaitu: a. Teoh et al 1998 dalam Dwi Apriyani 2006 membuktikan bahwa investor tidak dapat mendeteksi laba hasil rekayasa pada saat penawaran saham perdana, sehingga hal ini akan mengakibatkan kesalahan alokasi dana oleh investor dari perusahaan yang benar-benar prospektif ke perusahaan yang tidak prospektif. b. Kesenjangan informasi antara perusahaan dengan calon investor pada saat penawaran saham perdana mempertinggi probabilitas bagi perusahaan untuk memperbesar laba dan tidak terdeteksi oleh pasar. Penelitian Richardson 1998 membuktikan bahwa semakin tinggi informasi asimetri maka semakin tinggi manajemen laba.

3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak pula perputaran uang dan semakin besar pula ia dikenal di dalam masyarakat. Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aktivabesar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan logaritma natural total aktiva. Total aktiva dipakai sebagai proxy ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan. Perbedaan ukuran perusahaan menimbulkan risiko usaha yang berbeda secara signifikan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil. Perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal sehingga lebih mudah untuk mendapatkan tambahan dana. Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat risiko dalam mengelola investasi yang diberikan para stakeholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Perusahaan yang memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan maturity dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil Ninna Daniati, 2006 dalam Dian Farisa 2011. Dividend yang dibagikan kepada pemegang saham pun semakin besar. Hal ini menyebabkan saham perusahaan tetap menarik bagi investor dan akhirnya saham tersebut mampu bertahan pada harga yang tinggi secara relatif. Ukuran perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu perusahaan kecil, perusahaan menengah, dan perusahaan besar. Berdasarkan Undang-Undang No.9 tahun 1995, ukuran perusahaan dikelompokkan atas: Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar a. Perusahaan kecil yaitu perusahaan yang memiliki aset yang kurang dari Rp 200.000.000,- di luar tanah dan bangunan. b. Perusahaan menengah yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp 200.000.000,- dan kurang dari Rp 5.000.000.000,- di luar tanah dan bangunan. c. Perusahaan besar yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp 5.000.000.000,-. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran lebih besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat leveragenya akan lebih besar dari perusahaan yang berukuran kecil.

4. Saham a. Pengertian Saham

Dokumen yang terkait

Pengaruh Set Kesempatan Investasi, Laba Per Saham, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 61 93

Pengaruh Laba Per Lembar Saham dan Nilai Perusahaan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Tekstil dan Garment yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 35 71

ANALISIS PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA(BEI).

0 4 24

EARNING MANAGEMENT DALAM PENAWARAN SAHAM PERDANA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

ANALISIS LABA PER SAHAM DAN DIVIDEN PER SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 72

Pengaruh Set Kesempatan Investasi, Laba Per Saham, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Analisis Pengaruh Praktek Manajemen Laba dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Saham Perdana yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Manajemen Laba a. Pengertian Manajemen Laba - Analisis Pengaruh Praktek Manajemen Laba dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Saham Perdana yang Terdaftar di Burs

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Praktek Manajemen Laba dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Saham Perdana yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010

0 0 9

ANALISIS LABA PER SAHAM DAN DIVIDEN PER SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16