Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

c. DER Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditor dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Lukman Syamsuddin, 2001:54. DER = ekuitas Total g u Total tan Siti Resmi, 2002:281 1. Variabel terikat Y Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah return saham berupa capital gain loss. R it = 1 1 − − − it it it P P P Siti Resmi, 2002: 288 R it = tingkat keuntungan saham i pada periode t. P it = harga penutupan saham i pada periode t periode terakhir. P it-1 = harga penutupan saham I pada periode sebelumnya awal.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh bukan langsung dari sumbernya dan bukan diusahakan sendiri oleh peneliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Suharsimi Arikunto, 2002:206. Data-data dalam penelitian ini merupakan data-data yang bersumber dari Laporan Keuangan Tahunan emitenperusahaan dalam Indonesian Capital Market Directory ICMD 2001 - 2004.

3.4 Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER, dan Debt to Equity Ratio DER terhadap return saham. Adapun bentuk model yang akan diuji dalam penelitian ini, yaitu: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 + e Dimana: Y = return saham b = konstanta b 1 , b 2 , b 3 = koefisien persamaan regresi prediktor x 1 , x 2 , x 3 x 1 = variabel EPS x 2 = variabel PER x 3 = variabel DER e = faktor pengganggu. a Uji Simultan Uji F-statistik Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F kritis F tabel dengan F hitung yang terdapat pada tabel analysis of variance. Untuk menentukan nilai F tabel , tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5 dengan derajat kebebasan degree of freedom df = n-k dan k-1 dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah: Jika Freg Ftabel, maka Ho ditolak Jika Freg Ftabel, maka Ho diterima H : b 1 , b 2 , b 3 ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan secara bersama-sama antara variabel independen x 1 , x 2 , x 3 terhadap variabel dependen Y. Ha : b 1 , b 2 , b 3 0, artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan secara bersama-sama dari variabel independen x 1 , x 2 , x 3 terhadap variabel dependen Y. b Uji Parsial Uji t Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan dengan tingkat signifikansi 5 dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel. Jika t hitung t tabel n-k-1, maka Ho ditolak Jika t hitung t tabel n-k-1, maka Ho diterima Metode regresi berganda akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan Best Linear Unbiased Estimation BLUE. Oleh karena itu diperlukan adanya uji asumsi klasik terhadap model yang telah diformulasikan, yang mencakup pengujian normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. 2. Koefisien Determinasi Dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda, maka masing-masing variabel independen yaitu EPS Earning Per Share, PER price Earning Ratio, dan DER Debt to Equity Ratio secara parsial dan simultan mempengaruhi variabel dependen, yaitu return saham Y yang dinyatakan dalam R 2 untuk menyatakan koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel EPS, PER, dan DER secara simultan atau bersama- sama terhadap return saham Y, sedangkan r 2 untuk menyatakan koefisien determinasi parsial variabel independen terhadap variabel dependen. 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linear yang baik. Agar dalam analisis regresi diperoleh model regresi yang bisa dipertanggungjawabkan, maka harus diperhatikan asumsi-asumsi berikut Hair et al dalam Siti Resmi, 2002:289: a. Terdapat hubungan linear antara variabel bebas dan variabel terikat. b. Besarnya varians error faktor pengganggu bernilai konstan untuk seluruh nilai variabel bebas bersifat homoscedasticity c. Independensi dari error non autocorrelation d. Normalitas dari distribusi error. e. Multikolinearitas yang sangat rendah. Dalam analisis regresi linear berganda perlu menghindari penyimpangan asumsi klasik supaya tidak timbul masalah dalam penggunaan analisis tersebut. Untuk tujuan tersebut maka harus dilakukan pengujian terhadap empat asumsi klasik berikut ini: a Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini mnggunakan analisis grafik. Untuk hasil yang lebih handal selain menggunakan histogram, adalah dengan melihat normal probability plot, yang membandingkan distribusi kumulatif sesungguhnya dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. b Uji Multikolinearitas Pengujian asumsi ini untuk menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel-variabel bebas dalam model regresi maupun untuk menunjukkan ada tidaknya derajat kolinearitas yang tinggi di antara variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas berkorelasi dengan sempurna maka disebut multikolinearitasnya sempurna perfect multicoliniarity, yang berarti model kuadrat terkecil tersebut tidak dapat digunakan. Indikator untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah menguji asumsi tersebut dengan uji korelasi antar variabel independen yaitu dengan matriks korelasi. c Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi di antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu data time series maupun tersusun dalam rangkaian ruang yang disebut data cross sectional. Salah satu pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji statistik Durbin Watson. Uji ini dihitung berdasar jumlah selisih kuadrat nilai-nilai taksiran faktor-faktor gangguan yang berurutan. d Uji Heteroskedastisitas Penyimpangan asumsi klasik ini adalah adanya gejala heteroskedastisitas, artinya varians variabel dalam model tidak sama. Konsekuensi dari adanya gejala heteroskedastisitas adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel besar maupun kecil walaupun penaksir yang diperoleh menggambarkan populasinya dalam arti tidak bias. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji scatterplot. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 88 104

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To Book Value terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Hotel dan Pariwisata yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 - 2011

0 25 102

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO (PER), Pengaruh Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS) Dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa

0 4 14

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEJ.

1 5 125

Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12