Bab IV Tinjauan Teori Arsitektur Neo Vernakular

(1)

51 BAB IV

LANDASAN TEORI PERANCANGAN

4.1.TINJAUAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR 4.1.1.Pengertian Arsitektur Neo Vernakular

Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun 1960, Post Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak). Oleh sebab itu, lahirlah aliran-aliran baru yaitu Post Modern1. Arsitektur Neo Vernakular adalah arsitektur yang berusaha mengangkat nilai–nilai lokalitas yang ada di suatu tempat tertentu dengan cara memadukan unsur sosial budaya, sejarah dan kearifan lokal yang ada dengan perkembangan arsitektur yang baru sehingga karakter atau jiwa suatu tempat akan tetap lestari.

Desain arsitektur ini tak hanya menerapkan bentuk baru dari elemen-elemen fisiknya, namun juga harus mampu menyesuaikan diri terhadap iklim, material dan adat istiadat yang berkembang di daerah setempat. Sehingga, setiap desain memiliki keunikan yang tersendiri tergantung dari keadaan kawasan sekitar.

Arsitektur Neo Vernakular berasal dari kata Neo dan Vernakular. Neo merupakan adaptasi dari bahasa Yunani yang berfungsi sebagai fonim yang memiliki arti yang baru. Sedangkan Vernakular adalah arsitektur yang berasal dari budaya setempat yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Oleh sebab itu, Arti dari Arsitektur Neo Vernakular adalah arsitektur yang menerapkan elemen arsitektur yang sudah ada baik berupa bentuk fisik yang berkaitan dengan tata rupa, tata masa, tata ruang, konstruksi dan bentuk non fisik yang berkaitan dengan kepercayaan, tradisi, budaya, konsep dan filosofi yang

1

Indri Yermia Wehelmina Maloring, E-Jurnal Re-Design Taman Budaya Sulawesi Utara di

Manado “Neo-Vernacular Architecture”,Universitas Sam Ratulangi. Manado, hal.35 (akses 5 April 2016).

4.1.1.Pengertian Arsitektuturr NNeo Vernakakulularar

Arsiteektktur Neo Vernakular adalah ssalalah satu paham atau aliran yangg bberkembang paada era Post Modern yaitu aaliran arsitektur yang m

muncul pada pep rtengagahahann taahuhunn 1996060, , Post Modern lal hir disebabkan pada era mmododeern ntimbul protes dari parara a ararsisitetek terhadap polola-pola yang beerkrkesesaan monottonon ((bbangunan berbeb ntntukuk kotak-kkototakak).) Oleh sesebab itu, laahihirlah aaliran-aliran baru yaitu Post MModo ern11.. ArArsitektur Neo Vernrnaakular adalah arsitektur yang berusaha menenganggkakat t nilai–n–nilai lo

lokkalitas yang ada di suatu tempat tertentu dengan ccara mememam dukaan n unsur sosial budaya, sejarah dan kearifan lokal yangng adada ddenengann

perkembangan arsitektur yang baru sehingga karakter ataau jiwwa a ssuattu u tempat akan tetap lestari.

Desain arsitektur ini tak hanya menerapkan bentukk baruu darri elemen-elemen fisiknya, namun juga harus mampu menyeesusuaiaikkan didiriri terhadadapap iiklklimim, mamateteririalal dan aadadat t istiistiadadatat yyanangg beberkr embang di daere ahah setempat. Sehingga, setiapp ddesain memiliki keunikan yang terrssendndiriri tergantung dari keadaan kawasan sekitar.

Ar

Arsisitetektkturur NNeoeo VVerernan kuulalarr beberarasasal l dadaririkkatata a NeNeoodadann VeVernrnakakuular. Ne

Neoo memerrupapakakan adapdaptasi ddarari bahahasa YYununana ii yayangng bbererfufungngsi ssebagai fo

foninimm yang memiliki aarti yanng g baru. Sedangkan VeVernrnakular adalah k

arsitektur yang berasall dari budayya setempat yang diturunkan dari satu generasi ke generasi laainnya. Olleeh sebab itu, Arti dari Arsitektur Neo Vernakular adalah arsiteektur yaang menerapkan elemen arsitektur yang sudah ada baik berupa bentntukk fisik yang berkaitan dengan tata rupa, tata masa tata ruang konstrukksi dan bentuk non fisik yang berkaitan


(2)

52 diperbaharui menjadi suatu karya yang baru, lebih modern tanpa menghilangkan lokalitas setempat.

4.1.2.Sejarah Arsitektur Neo Vernakular

Arsitektur Neo Vernakular merupakan salah satu bagian dari aliran Arsitektur Post Modern yang lahir sebagai tanggapan akan dominasi trend desain rasionalisme dan fungsionalisme yang muncul oleh karena revolusi industri yang terjadi di Eropa. Pada masa itu, gaya desain bangunan yang berkembang lebih mengutamakan pada aspek bagaimana bangunan dapat mewadahi aktivitas dari pelaku, bagaimana menciptakan bangunan yang fungsional dan rasional yang maksudnya masuk diakal, tidak berlebihan, sehingga bangunan terkesan mengabaikan nilai-nilai seni dan nilai tradisi yang berkembang di wilayah setempat.

Arsitektur Neo Vernakular berusaha menyelaraskan diri dengan alam dan lingkungan, mengakomodasi nilai-nilai filosofis, kosmologis, serta peran budaya lokal yang berkembang di masyarakat dan mewujudkannya dalam bentuk bangunan baru yang memiliki jiwa alam setempat. Arsitektur Neo Vernakular menerapkan konsep-konsep lokal yang dikemas dalam bentuk yang lebih modern. Ide bentuk diperoleh dari Arsitektur Vernakular setempat namun ditransformasikan dalam bentuk yang baru.

Karena Arsitektur Neo Vernakular merupakan aliran yang masuk dalam Arsitektur Post-modern maka karakteristik arsitektur ini menurut Heinrich Klotz2 dibagi menjadi 10 butir karakteristik, yaitu:

1. Regionalism

Mengacu kepada gaya regional atau setempat untuk menggantikan gaya internasional yang telah masuk dan berkembang.

2. Fictional Figurative

Bermain-main dengan figur bangunan untuk memberikan kesan yang beragam.

3. Fictional

2Ir. Wahyu Prastowo,”Aliran Post-Modern”, Diktat Perkembangan Arsitektur 3, (hal 11)

aliran Arsitektur PoPostst Modern yayangng lahir sebagai tanggapan akan dominasi trerennd desain rasionalisme dan ffunungsionalisme yang muncul oleh kkaarena revolusi iindustri yang terjadi di Eroppa.a. Pada masa itu, gaya de

desain bangunan yangng bbererkekembmbanang g leebibh mengutammakakan pada aspek b

bagaimana a babangngunan dapat mewadahdahii akaktitivivitat s dari pelakku,u, bagaimana me

mencncipiptakan baangnguunan yang fungsiiononalal dan rasioonanal l yay ng maka sudnya ma

masus k didiakal, tidak berlebihan, sehingggaga bbanangugunnan terkrkesan mengngabaikan nilai-nilai seni dan nilai tradisi yyanang beberkrkemembangg di wi

wilayah setempat.

Arsitektur Neo Vernakular berusaha menyelaraskkaan diririi dedengn ann alam dan lingkungan, mengakomodasi nilai-nilai filosofis,, kosmsmolologo iss, serta peran budaya lokal yang berkembang di masyyarakat ddann mewujudkannya dalam bentuk bangunan baru yang memilikki jiwa aalamm

setempat. Arsitektur Neo Vernakular menerapkan konsep-kkonsnsep lokkalal yangg ddikikememasas ddalalamam bbenentuk yayangng lelebibihh momodedernrn. IdIde bentuk diperroloeheh dari ArsiAA tektur Vernakular r ses tempat namun ditransformasikan ddalalamam b

bentuk yang baru. Ka

Karerenana AArsrsititekektuturr NeN o VeVernrnakakululararmmererupupakakanan aalilirarann yayangng mmaasuk da

dalalam m ArArsiteektktur PoPostst-modderernn makakakkarakakteteriststikikaarsrsititekektutur r ininii mmenurut He

Heininrich Klotzi 2 dibagi mmenjadi 110 butir karakteristtikik, yayaitituu: 1. Regionalism

Mengacu kepada ggaya a regioonal atau setempat untuk menggantikan gaya internasional yanang telalah masuk dan berkembang.


(3)

53 Mengapresiasikan arsitektur sebagai sebuah karya seni dan menuangkannya dalam suatu bangunan.

4. Comunicative

Memiliki banyak arti dalam suatu wadah bangunan dan berkesan komunikatif kepada pengguna.

5. Imaginative

Menggambarkan imajinasi dunia dalam suatu bangunan yang akan dibangun.

6. No– Sterile

Menentang paham steril dalam suatu bangun. 7. Historism

Dikuasai oleh kenangan dalam sebuah bangunan yang tergambarkan melalui kesan dan pesan yang dituangkan.

8. Contextual

Konstektual dan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar (fisik dan non fisik), serta menghargai ungkapan individu atau personal. 9. No– Single Style

Menghindari langgam tunggal dan mengembangkan vokabulari langgam dan bentuk dalam penerapannya.

10. Fiction = Function

Fiksi dapat juga berarti fungsi dari suatu bangunan.

Arsitektur Post Modern merupakan arsitektur yang berkembang setelah masa Arsitektur Modern dan Late Modern. Arsitektur ini berkembang pada pertengahan abad ke 19 atau sekitar tahun 1960an. Menurut Charles Jencks dalam bukunya Late-Modern and Other Essay, terdapat 29 perbedaan yang dapat dilihat antara langgam pada Arsitektur Modern, Late Modern dan Post Modern, yaitu sebagai berikut3:

3 Charles Jencks, Late-M odern Architecture and Other Essays (New Yorks : Rizolli, 1980), hal.32.

komunikatif keepapadada pengguna.a 5. Imaginnatatiive

Me

Menggambarkan n imajinasi dunia dalam suattu u bangunan yang akan dibangun.

6. No––SStet ririlee

Me

Menentang gpapahaham steril dalam suauatutu bangun. 7.

7 HHisttororism

D

Dikuasai oleh kenangan dalam sebuah h baangngununan yyana g

tergambarkan melalui kesan dan pesan yang dituanngkg ann.. 8. Contextual

Konstektual dan menyesuaikan dengan lingkungan ssekittarar ((fisik k dan non fisik), serta menghargai ungkapan individu atauu personall. 9. No–– Single Style

Menghindari langgam tunggal dan mengembangkan n vovokkabulalariri la

langnggagamm dadann bebentntukuk dalammppennererapapanannynyaa. 10. Fiction = Function

Fiksi dapat juga berarti fungsi dari suatu bangunan.

Arsisitetektktuur Post MoModedernrn merupakanm aarsrsititekektur yang bererkekemmbang se

setetellah mmasa Arsitekktutur Modeernrn dan Latee MoModedernrn. AArsisitetektur ini berkembang pada pertteengahan ababad ke 19 atau sekitar tahun 1960an. Menurut Charles Jenckks dalam buukunya Late-Modern and Other Essay, terdapat 29 perbedaaann yang dapat dilihat antara langgam pada Arsitektur Modern, Latte e Mooddern dan Post Modern, yaitu sebagai berikut3:


(4)

54 4.1.3.Prinsip Desain

Adapun beberapa prinsip-prinsip desain Arsitektur Neo Vernakular secara terperinci, yaitu:

1. Hubungan Langsung, merupakan pembangunan yang kreatif dan adaptif terhadap arsitektur setempat disesuaikan dengan nilai-nilai/fungsi dari bangunan sekarang. Bangunan harus mampu

Tabel 4.1.Perbedaan Arsitektur Modern, Late Modern dan Post Modern

Sumber : Charles Jencks, Late-Modern Architecture and Other Essays,1980 4.1.3.Prinsip Desain

Adapun beberapa prprinsip-prinsip desain Arsitektur Neo Vernakular secara terperincii, yaitu:


(5)

55 menyesuaikan diri dengan keadaan sekarang. Bangunan baru harus mampu mengakomodasi fungsi dan aktivitas pelaku yang ada.

2. Hubungan Abstrak, meliputi interprestasi ke dalam bentuk bangunan yang dapat dipakai melalui analisa tradisi budaya dan peninggalan arsitektur.

3. Hubungan Lansekap, mencerminkan dan menginterprestasikan lingkungan seperti kondisi fisik termasuk topografi dan iklim.

4. Hubungan Kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan teknologi, bentuk ide yang relevan dengan program konsep arsitektur.

5. Hubungan Masa Depan, merupakan pertimbangan mengantisipasi kondisi yang akan datang.

4.1.4.Kriteria–kriteria Arsitektur Neo Vernakular

Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo Vernakular adalah:

1. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen).

2. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non fisik yaitu budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.

3. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular melainkan karya baru (mengutamakan penampilan visualnya).

4.1.5.Perbedaan Arsitektur Tradisional, Vernakular dan Neo Vernakular Arsitektur Neo Vernakular memiliki perbedaan dengan Arsitektur Vernakular maupun tradisional. Arsitektur yang sama-sama mengangkat nilai tradisi ini memiliki beberapa perbedaan yang menyangkut pada banyak hal, terkait pada prinsip, ide bentuk dan tujuannya.

peninggalan arsisitetektktur.

3. Hubungngaan Lansekap, mencerminkan n dan menginterprestasikan liingngkungan seperrtit kondisi fisik termasuk topopogrg afi dan iklim.

4.

4. Hubungan Konnteempmporrerer,, mem lilipuputi pemilihhanan penggunaan teknollogogi,i, bbentuk ide yang relelevevanan dengan proggrar m konsep ar

arsistektur. 5.

5 HHububunngan Masa Depan, merupakan pertitimbm angagan n mmengantitisipasi k

kondisi yang akan datang. 4

4.11.4.KrKriteria–kriteria Arsitektur Neo Vernakular

Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur NNeeo VVeernanakuk lar r adalah:

1. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungaan termassukuk iklim setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsiteekturall (tataa

letak denah, detail, struktur dan ornamen).

2. TiTidadakk hahanynyaa elelememenen fisik yyanngg diditeterarapkpkanan ddalalama bentuk modedernrn, tetapi juga elemen nonn ffisi ik yaitu budaya pola pikir, keperccayayaaaann, tata letak yang mengacu pada makro kosmos dan lainnnynya memenjnjaadi ko

konsnsepepddankkririteteririaa peperancncanangagann. 3.

3. PrPrododuk ppadada babangngunann iinni tiddakak murrninimennererapapkakan n prprininsisip-p-prinsip b

bangunan vernakuulal r meellainkan karya bab ruru ((mmengutamakan penampilan visualnlnya).

4.1.5.Perbedaan Arsitektur TTradisional,, Vernakular dan Neo Vernakular Arsitektur Neo Verrnan kular r memiliki perbedaan dengan Arsitektur Vernakular maupun trtradisisional. Arsitektur yang sama-sama mengangkat nilai tradisi ini memiliki beberapa perbedaan yang


(6)

56

Menurut Tradisional Vernakular Neo Vernakular

Definisi dan Tujuan arsitektur yang menyimbolkan budaya

suatu suku bangsa dengan beberapa atribut

yang melekat dengannya. Merupakan pengembangan dari arsitektur rakyat, memperhatikan atau dipengaruhi iklim, lingkungan, dan kondisi

budaya masyarakat setempat.

arsitektur yang tidak secara utuh menerapkan kaidah-kaidah vernakular,

tetapi mencoba menampilkan ekspresi visual seperti bangunan

vernakular yang lebih modern. Ideologi Terbentuk secara

turun-temurun dari kondisi sosial budaya dan kultur

yang ada pada suatu wilayah.

Terbentuk dari tradisi turun temurun tetapi terdapat pengaruh dari

luar.

Menerapkan elemen arsitektur yang sudah ada dan kemudian mengalami pembaruan menuju suatu

karya yang modern. Prinsip Tertutup pada

perkembangan, memiliki pakem-pakem yang tidak bisa dirubah untuk mempertahankan

keasliannya.

Berkembang setiap waktu untuk merefleksikan lingkungan, budaya dan

sejarah dari daerah dimana arsitektur tersebut

berada.

Bertujuan melestarikan unsur-unsur lokal sehingga bentuk dan

sistemnya berkaitan dengan iklim setempat,

seperti penghawaan, pencahayaan alamiah. Ide desain Lebih mementingkan

fasad atau bentuk, ornamen sebagai suatu

keharusan.

Ornamen sebagai pelengkap, tidak meninggalkan nila- nilai

setempat tetapi dapat melayani aktifitas masyarakat di dalam.

Bentuk desain lebih modern.

Tabel 4.2.Perbedaan Arsitektur Tradisional dan Neo Vernakular

Sumber : www.ahluldesign.com, 2015

Definisi dan Tujuan arsitektkturur yang menynyiimbolkan budaya

suatu suku banangsa dengan beberapaa atriribuut

ya

yangg melekkaat de

d ngannya.

Me

Merurupakan pengembanganan dari

arsitektur rakyat, me

mempmpeerhatikan atau di

dipeengngaaruhuhi i ikiklilim, lingkungan, daann kok ndisi i

budayamasasyay rakat

setempat.

arsitektur yang tida secara utuh menerapk kaidah-kaidah vernaku tetapi mencoba me

menampilkan ekspre visuall sseperti bangun vernakullara yang leb

modeernr . Id

Ideoologi Terbentuk secara turun

-temurunmm dari kondisi sosial budaya dan kultur

yang ada pada suatu wilayah.

Terbentuk dari tradisi turun temurun tetapi terdapat pengaruh dari

luar.

Me

Menenerarapkan eleleme a

arsitektktururyyang gsudadah dann kemuudidiananmmengaal

pembmbaruaann memenuju suu karrya yang moddeernn P

Prinsip Tertutup pada

perkembangan, me

memimililiki pakemm--papakem yang tidak bisa diirurubabah h untuk mempertahankan

keasliannya.

Berkembang setiap waktu

untuk merefleksikan

linggkukungan, buddayayaddan s

sejarah dari daerah dimana arsitektur tersebut

berada.

Bertuujuan meelelestarrikk unnsur-ununsur lookakal

sehihingga bentutukkdda sistemnya beberkrkaiaittan dengan iklimim sseteteemp

sepepertrtii pepengnghahawwaan pe

pencncahahayayaaaann aalamia Id

Idee dedesasainin Leebibihh mementntiningkan fasad atau bentukk, ornamen sebagai suatu

keharusan.

Or

Ornamen sebabagag i i pelengkap, tidak menninggalkan nila- nilai

settempat tetapi dapat melayani aktifitas masyarakat di dalam.

Be

Bentntukukddesain lebih modern.


(7)

57 4.1.6.Ciri-ciri Arsitektur Neo Vernakular

Menurut Charles Jencks dalam bukunya Language of Post-Modern Architecture (1986), Arsitektur Neo Vernakular memiliki karakteristik desain sebagai berikut :

a. Menggunakan atap bubungan.

b. Penggunaan elemen konstruksi lokal seperti batu bata.

c. Penggunaan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih vertikal.

d. Adanya interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka di luar bangunan.

e. Warna-warna yang kuat dan kontras.

Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitektur Neo Vernakular tidak ditujukan pada Arsitektur Modern maupun Arsitektur Tradisional. Arsitektur ini merupakan hasil sintesa dari kedua gaya arsitektur tersebut. Hubungan antara kedua bentuk arsitektur di atas ditunjukkan dengan jelas dan tepat oleh Arsitektur Neo Vernakular melalui trend akan rehabilitasi dan pemakaian kembali bentuk-bentuk maupun nilai filosofis dan kosmologis suatu daerah namun dalam suatu desain yang baru.

Pada dasarnya, Arsitektur Neo Vernakuler berusaha untuk mendapatkan unsur-unsur arsitektur yang baru. Hal ini dilakukan dengan cara mengadakan pencampuran antara unsur setempat dengan perkembangan temuan-temuan dalam konstruksi maupun desain arsitektur, namun diwujudkan dalam suatu desain baru yang masih mempertimbangan nilai-nilai tradisi dan budaya setempat. Cara ini diharapkan mampu membuat seni desain dalam membangun terus berkembang namun juga memunculkan dan menguatkan unsur-unsur tradisi yang ada pada daerah setempat sehingga tetap terjaga dan lestari. a. Menggunakan atatapapbbubungan.n

b. Penggugunnaan elemen konstruksi lokal sepeperti batu bata.

c. PePenggunaan benntuk-bentuk tradisional yanng g ramah lingkungan dengan proporsi yay ngn llebbihihveertitikakal.l.

d. Adanyayaiinntere ior yang terbuka melelalaluiuieelelemen yang mododern dengan ru

ruaang terbukkaa didilluar bangunan.

e. WWarnrnaa-warna yang kuat dan kontras. D

Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitekektur NeNeo o VeVernakkuluar tiiddak ditujukan pada Arsitektur Modern maupun Arsiteektur TTraraddisionalal.

Arsitektur ini merupakan hasil sintesa dari kedua gagaya aarssititeke tur r tersebut. Hubungan antara kedua bentuk arsitektur di atass dituunjnjukukkaan n dengan jelas dan tepat oleh Arsitektur Neo Vernakular mmelalui treendd akan rehabilitasi dan pemakaian kembali bentuk-bentuk mmaupunn nilaai filosofis dan kosmologis suatu daerah namun dalam suatu dedesasain yanang g baruu.

Pada dasarnya, AArsrsititektur Neo Vernakuler berusaha ununtutuk

mendapatkan unsur-unsur arsitektur yang baru. Hal innii didilalakukukkan de

dengnganan ccarara a memengngadadakakanan ppenncacampmpururanan antntarara a ununsusurr sesetetempmpatat ddenengan pe

perkrkemembabangnganan temmuau n-temumuan ddalalam kkono ststruruksksii mamaupupuun desain ar

arsisitetekktur, namun diwuujuj dkan dalam suatu desaiinn babaruru yang masih mempertimbangan nillai-nilai traadisi dan budaya setempat. Cara ini diharapkan mampu mmembuat sseni desain dalam membangun terus berkembang namun jugga a memumunculkan dan menguatkan unsur-unsur tradisi yang ada pada daeraha sseetempat sehingga tetap terjaga dan lestari.


(8)

58 4.2 Tinjauan Semar Maneges

4.2.1.Tokoh yang Terlibat

Tokoh yang terlibat dalam singgat lakon Semar Maneges

karangan Ki Anom Suroto ini diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Semar

Semar atau yang memiliki nama asli Begawan Ismaya ini merupakan tokoh sentral dalam cerita Semar Maneges ini. Semar adalah seorang dewa yang menjelma menjadi manusia. Ia memiliki tugas untuk menjaga dan mengajarkan manusia tentang kebaikan. Oleh karena tugas ini, ia menjelma menjadi salah seorang abdi dari Pandawa. Bersama dengan ketiga anaknya, yaitu Gareng, Petruk dan Bagong, mereka terkenal dengan nama Punakawan. Kesetiaan Semar pada majikannya, yaitu Arjuna dan keberaniannya menggugat para dewa menyiratkan nilai keberanian rakyat jelata melawan para penguasa dan pembesar negara yang semena-mena. Inilah yang menjadikannya teladan bagi para penonton pagelaran wayang.

2. Arjuna

Arjuna yang memiliki nama lain Janaka maupun Permadi adalah anak ketiga dari lima bersaudara putra Prabu Pandudewanata, atau biasa dikenal dengan nama Pandawa. Arjuna merupakan kesatria dari Madukara, salah satu daereah kekuasaan Negara Amartapura. Sebenarnya, Arjuna bukanlah anak biologis Prabu Pandudewanata, ia adalah karunia yang diberikan oleh Dewa Bulan kepada Kunthi,

Gambar 4.1.Semar

Sumber : http://gbs.realwap.net/guest, 2015

1. Semar

Semar atatau yang memiliki nama asa li Begawan Ismaya ini me

merupakan tokooh h sentral dalam cerita Semarar Maneges ini. Semar adalah seorang ddewewaa yay ngng mmeenjejelmma amenjadi manunusia. Ia memiliki tugas unu tutuk k menjaga dan mengajajararkakan n mmanusia tentanang kebaikan. Ol

Oleh karena a tutugas ini, ia menjellmama menjadi ssalalahah seorangaabdi dari P

Panddaawa. Bersama dengan ketiga anaknknyaya, yaaititu u GaGareng, PPetruk d

dan Bagong, mereka terkenal dengan nama PunaPun kaawawan.n. KKesetiaiaan

Semar pada majikannya, yaitu Arjuna dan n keebeberaraniannyya menggugat para dewa menyiratkan nilai keberanianan rakkyayatt jejelataa melawan para penguasa dan pembesar negara yang seemenna--mmenaa. Inilah yang menjadikannya teladan bagi para penontoon pagelarrann wayang.

2. Arjuna

Arjuna yang memiililki namma lain Janaka maupun Permadi adalah anak ketiga dari lima abersrsaudara putra Prabu Pandudewanata, atau biasa dikenal dengan nnaama Pandawa. Arjuna merupakan kesatria

Gaambar 4.1.Semar


(9)

59 permaisuri Prabu Pandudewanata. Ia adalah satria yang gagah, perawakannya halus, sabar dan memiliki keahlian dalam memanah. Ia dikenal sebagai Pandawa yang memiliki istri terbanyak. Dalam kisah ini, Arjuna menjadi korban dari kelicikan Bathara Guru. Ia nyaris kehilangan pusaka yang seharusnya menjadi haknya. Oleh karena pertolongan Semar, akhirnya ia tidak jadi kehilangan pusaka

Aji Gineng Sukawedha.

3. Bathara Guru

Bathara Guru merupakan dewa yang merajai kayangan serta menguasai alam. Pada saat dilahirkan, Bathara Guru berwajah tampan serta tanpa cacat. Ia menjadi simbol kekuasaan dan kebesaran raja-raja di bumi. Karena kecongkakannya dan merasa bangga dengan ketampanan wajahnya, ia menerima hukuman dari

Hyang Tunggal. Bathara Guru sebenarnya adalah saudara dari Semar, namanya adalah Manikmaya. Dalam ceritera Semar

Maneges, Bathara Guru merupakan tokoh yang berlaku licik. Ia berusaha merebut pusaka Aji Gineng Sukawedha yang seharusnya diturunkan kepada Arjuna.

Gambar 4.2.Arjuna

Sumber : dunia-kayangan.blogspot.com, 2015

nyaris kehilangagann pusaka yanngg seharusnya menjadi haknya. Oleh karena ppeertolongan Semar, akhirnya ia titidak jadi kehilangan pusaka

Aj

Ajii Gineng Sukawawedha.

3. Bathara Guru

Bathara Guru merupakan dewa yang merajai kayayanangagan n seserta

me

mengnguauasas ii alalamam.. PaPadad ssaaaatt didilalahihirkankan,, BaBaththarara a GuGururu bbererwwajah ta

tampmpan sserta ttana pa ccacacat. IaIa mennjajadidi ssimimboboll kekekukuaasaaaan dan k

kebesaran raja-raja di bummii. Karena kecongkakakakannnnyaya dan merasa bangga dengan keetampananwwajahnya, ia menerima hukuman dari

Hyang Tunggal. BaB thara GGuru sebenarnya adalah saudara dari Semar, namanya aadalah Manikmaya. Dalam ceritera Semar

Maneges, Bathara Guuru merupakan tokoh yang berlaku licik. Ia berusaha merebut pusakaka Aji Gineng Sukawedha yang seharusnya

Gambar 4.2.Arjuna

Su


(10)

60 4. Bathari Durga

Bathari Durga sebenarnya adalah seorang putri yang cantik jelita berujud bidadari dengan nama Dewi Uma. Ia merupakan istri dari Bathara Guru. Karena suatu hal, Bathara Guru mengutuknya menjadi seorang raksasa perempuan yang buruk rupa. Ia diperintahkan untuk tinggal di hutan Setra Gandamayit. Di hutan Setra Gandamayit, Batari Durga memerintah para jim, iblis dan sejenisnya. Dalam cerita Semar Maneges, Bathari Durga merupakan tokoh yang menagih janji yang diberikan oleh Bathara Guru bahwa kelak ketika anak mereka besar dan bersedia menghadap ayahnya di kahyangan, Bathara Guru akan menganugerahkan pusaka Aji Gineng Sukawedha kepadanya.

Gambar 4.3.Batara Guru

Sumber : http://2.bp.blogspot.com,2015

Gambar 4.4.Batari Durga

Sumber : https://wayang.files.wordpress.com, 2015

4. BBathari Durga

Bathari Durga sebenarnya adalah seorang putri yayang ccananttik jeliitta berujud bidadari dengan nama Dewi Uma. Ia meruppakan n isisttri i darii Bathara Guru. Karena suatu hal, Bathara Guru mmengugututuknk yaya menjadi seorang raksasa perempuan yang burukk rupa. Iaa diperintahkan untuk tinggal di hutan Setra Gandamayiit. Di hhutann

Setra Gandamayit, Batari Durga memerintah para jimm, , ibiblis dadan n se

sejejeninisnsnyaya. DaDalalamm ceritata SemSemarar MMananegegeses, Bathari Duurggaa merupakan tokoh yangg mmenagih janji yang diberikan oleh BBatathaharra Guru bahwa kelak ketika anak mereka besar daann bebersrsededia

me

mengnghahadadap p ayayahahnynya a didi kkahahyayangganan,, BaBaththarara a GuGuruu aakan me

menngannugugerahkahkan npusaakaka Aji GiGinenggSSukukawwededhahakkepepadadananyaya.

Ga

Gambmbar 4.3.BaBatara GGuru


(11)

61 5. Dewasrani

Dewasrani adalah anak dari Bathara Guru dan Bathari Durga. Ia merupakan raja di Tunggulmalaya. Dewasrani berwajah tampan. Selain sakti, juga mempunyai Aji Kawrastawan, dapat beralih rupa menjadi apa saja sesuai kehendaknya. Dewasrani mempunyai sifat dan perwatakan yang buruk yaitu serakah, bengis, kejam, suka membuat usil dan egois. Ia merupakan tokoh yang hendak merebut Aji Gineng Sukawedha dari tangan Arjuna. Ini semua akibat keserakahannya yang ingin mendapatkan kesaktian yang tak tertandingi. Akhirnya semua tindakan yang ia lakukan berhasil digagalkan oleh Semar.

6. Duryudana

Duryudana adalah nama anak pertama dari Destarasta dan Gandari. Ia adalah yang tertua dari Kurawa. Ia merupakan raja dari Astinapura yang berhasil ia rebut dari tangan Pandawa melalui permainan dadu dengan segala kecurangannya. Dalam cerita Semar

Maneges, Duryudana berusaha mendapatkan Aji Gineng Sukawedha sebab ia merasa kesaktian Pandawa semakin hari semakin besar. Hanya dengan pusaka tersebut ia merasa mampu mengalahkan Pandawa.

Gambar 4.5.Dewasrani

Sumber : http://4.bp.blogspot.com, 2015

menjadi apa saajaja ssesuai kehehendndaka nya. Dewasrani mempunyai sifat dan peperwrwatakan yang buruk yaitu seerarakah, bengis, kejam, suka me

membuat usil danan egois. Ia merupakan tokohh yyang hendak merebut Aji Gineng Sukkawaweddhaa ddarari i tat ngngan Arjuna. IInini semua akibat keseraakakahhannn ya yang ingin memendndapapatatkkan kesaktiaan n yang tak te

tertr andingi. AAkhkhiirnya semua titindndaka an yangg iaia lakukann berhasil digaagagalkan oleh Semar.

6

6. DuDuryryududana a Du

Duryryududanana adaldalahah nammaa anak ppeertamamaddarii DeDeststararasastata ddanan GGandari. I

Ia adalah yang teertua dadari Kurawa. Ia memerurupapakakan raja dari Astinapura yang bberhasil ia a rebut dari tangan Pandawa melalui permainan dadu deengan segaalla kecurangannya. Dalam cerita Semar

Maneges, Duryuddana a bberusaha mendapatkan Aji Gineng Sukawedha sebab ia a memerasa kesaktian Pandawa semakin hari semakin besar. Hanya dengan pusaka tersebut ia merasa mampu

Ga

Gambm ar 4.5.Dewasrani


(12)

62 7. Patih Sengkuni

Patih Sengkuni adalah penasehat di Kerajaan Astinapura. Ia adalah kakak dari Gandari, permaisuri raja Destarasta. Karena rasa sayang yang ia miliki kepada adiknya, ia berjuang untuk selalu membuat adiknya bangga, bahkan dengan melakukan kecurangan asal para keponakannya memperoleh sukacita. Dalam cerita ini, ia menjadi orang yang membujuk Duryudana untuk tidak menyerah berdamai pada Pandawa melainkan mencari pusaka Aji Gineng Sukawedha

sehingga Duryudana dapat mengalahkan mereka semua. Gambar 4.6.Duryudana

Sumber : https://wayang.files.wordpress.com, 2015

Gambar 4.7.Patih Sengkuni

Sumber : https://wayang.files.wordpress.com, 2015

7.

7 PPatih h SSengkuni P

Patih Sengkuni adalah penasehat di Kerajaan AsA tinaapupurara.. IIa adaalah

kakak dari Gandari, permaisuri raja Destarasta. KaKarenarrasasaa sayangng yang ia miliki kepada adiknya, ia berjuang untuk selealu memembm uat t adiknya bangga, bahkan dengan melakukan kecuranggan aasaal l parara keponakannya memperoleh sukacita. Dalam cerita ini,, ia menjajaddi orang yang membujuk Duryudana untuk tidak menyeraah berdadamaai pada Pandawa melainkan mencari ppusaka Aji Ginengg SSukukaweddhaha se

sehihingnggagaDDururyuyudadanaa dapat mmenengagalalahkhkananmmererekeka asemua.

Ga

Gambmbarar44.66..DuDuryryudana

Sumbberer::hhttttpsps:/://w/wayayana g.files.worddprpresess.com,202 15


(13)

63 8. Pandhita Durna

Pandhita Durma adalah ayah dari Aswatama, sekutu Kurawa. Ia sebenarnya adalah guru berperang Kurawa dan Pandawa semasa mereka muda. Namun, karena rasa sayangnya yang begitu besar kepada Aswatama, akhirnya ia memilih untuk berkubu dengan Kurawa. Dalam cerita Semar Maneges ini, Pandhita Durma merupakan orang yang ikut membujuk Duryudana untuk tidak berdamai dengan Pandawa. Ia mendukung Duryudana mencari pusaka Aji Gineng Sukawedha untuk mengalahkan Pandawa.

4.2.2.Latar Belakang Cerita

Cerita Semar Maneges berpusat pada Semar, seorang tokoh pewayangan yang merupakan simbol dari rakyat jelata yang merupakan pembantu sekaligus pengasuh Pandawa. Semar yang merupakan tokoh tertua dari grup Punakawan ini terlibat konflik dengan beberapa tokoh yang berusaha merebut sebuah pusaka yang disebut pusaka Aji Gineng Sukawedha, yang seharusnya menjadi milik Arjuna. Cerita ini bermula ketika Duryudana, yang merupakan pemimpin Kurawa, menyadari bahwa kesaktian Pandawa tidak mungkin ditandingi oleh para Kurawa, iapun berniat untuk mengembalikan Negara Astinapura kepada Pandhawa. Namun, niat ini ditentang oleh Patih Sengkuni dan Pendhita Durna. Mereka menyarankan agar Prabu Duryudana berupaya meraih

Gambar 4.8.Pandhita Durna

Sumber : https://doyosukmo.files.wordpress.com, 2015

kepada Aswatamamaa, akhirnya a iaia memilih untuk berkubu dengan Kurawaa. Dalam cerita Semar Manenegeg s ini, Pandhita Durma me

merupakan oranng g yang ikut membujuk DDururyudana untuk tidak berdamai dengan n PaPandndawawaa. Ia a memendukung Duuryryudana mencari pusakaka AjAji GiGneng Sukawedhah untntukuk mmenengalahkan Panndad wa.

4

4.2.22.Latar Belakang Cerita Ce

Ceriritata SSemmararrr MMananegeges bbererpupusasatt papadada SSememar, ar, seseororanang g totokoh pe

pewawayayanngannyyang memerupakakann simbbolol dariirarakykyatat jjelelatata a yayangng mmererupakan pe

pembmbantu sekaligus penngag suh PPandawa. Semar yanngg memerurupakan tokoh tertua dari grup Punakkawan ini teerlibat konflik dengan beberapa tokoh yang berusaha merebuut t sebuah ppuusaka yang disebut pusaka Aji Gineng Sukawedha, yang seharuusnya mmenjadi milik Arjuna. Cerita ini bermula ketika Duryudana, yang meerupakan pemimpin Kurawa, menyadari bahwa kesaktian Pandawa titidak mungkin ditandingi oleh para Kurawa,

Ga

G mbar 4.8.8.PPandhitaDDururnan


(14)

64 turunnya wahyu Aji Gineng Sukawedha yang dalam waktu dekat akan diturunkan oleh Dewa di lereng gunung. Padahal pusaka ini seharusnya diturunkan untuk Arjuna. Di sisi lain, Bathara Guru yang merupakan pemimpin para dewa menerima kunjungan dari Bathari Durga yang menagih janji dari Bathara Guru yang akan memberikan Aji Gineng Sukawedha pada anak mereka, Dewasrani yang menjadi raja di Tunggulmalaya.

Aji Gineng Sukawedha sendiri adalah sebuah pusaka (ajian) sakti yang dimiliki oleh Pikulun Nagaraja, Guru Spritual Prabu Angling Darma. Ajian inilah yang pada akhirnya membuat Dewi Setyawati, sang permaisuri membakar diri. Ketika itu, Angling Darma mendapatkan pusaka Aji Gineng dari Nagaraja. Hasilnya, Angling Darma mampu mengetahui bahasa semua jenis binantang di dunia ini. Setyawati membakar diri karena Angling Darma tidak mau memberikan ajian sakti ini kepadanya. Yang kedua, Aji Gineng dimiliki oleh Prabu Newatakawaca dari Keraton Himahimantaka yang menjadikannya sakti luar biasa. Tak seorangpun mampu menandingi kesaktian Raja Raksasa ini. Berbekal Ajian ini, Newatakawaca berniat memperisteri Dewi Supraba, Primadona para bidadari di Kahyangan. Tetapi dengan memperalat Supraba juga akhirnya Begawan Ciptaning berhasil membunuh Newatakawaca dengan jalan memanah Aji Gineng yang berada di tenggorokan sang raksasa.

Aji Gineng adalah ajian sakti yang oleh Pikulun Nagaraja bisa digunakan untuk mengetahui bahasa semua makhluk di dunia ini. Sementara Prabu Newatakawaca menempatkan aji gineng di dalam tenggorokannya. Baik Nagaraja maupun Newatakawaca menjadikan Aji Gineng sebagai sarana artikulasi dan penyampaian pesan. Intinya, Aji Gineng akan menjadikan seorang prajurit mampu memahami kehendak bawahannya. Aji Gineng adalah sarana komunikasi atasan dengan bawahan. Arjuna lalu memberikan mandat kepada Semar untuk menyelesaikan masalah ini. Semar harus berhadapan dengan bermacam–macam tokoh sampai pada akhirnya ia berhasil menagih janji dari BBatathhara Guru u yayang akan memberikan Aji Gineng Sukawedha a pada anak mereka, Dewasrranani yang menjadi raja di Tungggugulmalaya.

Aji Ginengg Sukawawededhaha sens ndidirir aadadalah sebuah pususaka a (ajian) sakti yang dimmililikki i oloeh Pikulun Nagarajaja,a, GGururuu Spritual Praabub Angling Da

Darmrmaa. Ajian ininililahh yang pada akhkhirirnynya membbuauatt Dewi SSete yawati, saangng pperermmaisuri membakar diri. Ketikaka itu, AnAnglging DDarma mennddapatkan pusaka Aji Ginengg dari Nagaraja. Hassililnynya,a, Angliling Da

Darma mampu mengetahui bahasa semua jenis binanttana g dididdunu ia inini.

Setyawati membakar diri karena Angling Darmaa tiddakak mauu memberikan ajian sakti ini kepadanya. Yang kedua,Aji Giinen nggggddimimilikki oleh Prabu Newatakawaca dari Keraton Himahimanntaka yaangg menjadikannya sakti luar biasa. Tak seorangpun mampu mmenannddinggi kesaktian Raja Raksasa ini. Berbekal Ajijan ini, Newatakawawacaca berninatat mempmpererisisteteriri DDewewii Suprabba,, PPririmamadodonana ppara bidadari ddii Kahyangan. Tetapi dengan mmemperalat Supraba juga akhirnya Beegagawawan Ciptaning berhasil membunuh Newatakawaca dengan jalaann mememamannah Aj

AjiiGiGinenengng yyanang g beberaradada ddiitengnggogororokakann sas ngngrrakaksasasasa. Aj

Aji i GGinenenngg adadalalah ajjiaiann sakttii yangg oleho h PikuPikululun n NaNaggararajja bisa di

digugunakan untuk menggeteahui bbahasa semua makhkhlulukk ddi dunia ini. Sementara Prabu Newwatakawacaa menempatkan aji gineng di dalam tenggorokannya. BaikNNagaraja mmaupun Newatakawaca menjadikan Aji Ginengg sebagai sarana ara tikulaasi dan penyampaian pesan. Intinya, Aji Ginengg akan menjadikan sseorrang prajurit mampu memahami kehendak bawahannya. Aji Ginengg aadalah sarana komunikasi atasan dengan


(15)

65 menyelesaikan tugasnya dengan baik dan dapat membawakan pusaka

Aji Gineng Sukawedha kepada Arjuna. Kisah ini dinamakan dengan

lakon Semar Maneges atau dalam bahasa Indonesia disebut Semar Menggugat. Hal ini disebabkan oleh keberanian Semar yang hanya berperan sebagai abdi atau pengasuh Arjuna yang dengan berani menggugat dan melakukan protes keras kepada Bathara Guru, pemimpin para dewa dan terjadilah perdebatan yang tak terelakkan dan diakhiri dengan keberhasilan Semar membawa pulang Aji Gineng Sukawedha ke tangan Arjuna. Kisah ini menggambarkan kepribadian Semar sebagai teladan bagi masyarakat Jawa, bahwa suara lantang dari rakyat kecil tidak selamanya diabaikan. Keberanian rakyat kecil malah dapat memberikan dampak yang besar apabila dilandasi dengan kebenaran dan kebaikan.

4.2.3.Nilai-nilai yang Merepresentasikan Nilai Keutamaan

Nilai-nilai yang merepresentasikan nilai keutamaan dalam singgat lakon Semar Maneges ini bermacam-macam. Pada cerita ini, perhatian cerita wayang kulit purwa yang mengadaptasi cerita Mahabharata dan Ramayana ini berpusat pada tokoh seorang Semar. Padahal, Semar sendiri merupakan tokoh yang hanya muncul pada pewayangan di Indonesia. Semar dan para Punakawan yang terdiri dari Gareng, Petruk dan Bagong sendiri tidak pernah ditemukan dalam kisah Mahabharata maupun Ramayana.

Semar adalah simbolisasi dari orang jawa. Semar adalah tokoh yang digambarkan mampu mengalahkan Bathara Guru yang menjadi simbol kekuasaan yang besar. Semar sebenarnya adalah bukti bahwa orang jawa tidak kehilangan jati dirinya walaupun diterpa oleh agama Hindu yang disimbolkan dalam cerita Mahabharata dan Ramayana.

Semar merupakan tokoh yang sangat berbeda dengan Bathara Guru atau yang dikenal dengan nama Dewa Siwa bagi pemeluk agama Hindu. Jika Bathara Guru yang merupakan pemimpin para Dewa memiliki kesan arogan, sombong dan terkadang memutuskan sesuatu berperan sebagai aabdbdii atau penngagasuh Arjuna yang dengan berani menggugat ddan melakukan protes kerrasas kepada Bathara Guru, pemimpmpin para dewaa dan terjadilah perdebatan yyanang tak terelakkan dan di

diakhiri dengan kebeberhhassiilanan SSememaar membawa pululana g Aji Gineng

Sukawedhhaa kkee ttangan Arjuna. Kisahah inini mmeenggambarkann kepribadian Seemamar r sebagai tetelaladadan bagi masyarakakatt Jawa, bahwhwa asuara lantntang dari raakykyat kececiil tidak selamanya diabaikan. Kebeberaranian rrakakyayat kecil mam lah dapapatt memberikan dampak yang besar apabilala dillanandadasisi denngag n ke

kebenaran dan kebaikan.

4.2.2.3.Nilai-nilai yang MerepresentasikanNilai Keutamaan

Nilai-nilai yang merepresentasikan nilai keutamaan daalam singggagat lakon Semar Maneges ini bermacam-macam. Pada cerita inni, perhhaatiann

cerita wayang kulit purwa yang mengag daptasi cerita Mahaabhaharata ddanan Ramamayayanana iinini bbererpupusas tt pada ttokokohoh sseoeorarangng SSememara . Padahal, Sememarar sendiri merupakan tokoh h yayang hanya muncul pada pewayangnganan ddi Indonesia. Semar dan para Punakawan yang terdiri dari Gaarerengng,, PePetrtruk da

dann BaBagogongng senendidiriri ttididakak pperrnanah h diditetemumukakann dadalalamm kikisasah h MaMahahabhbhaarata ma

maupupununRRammaayana. S

Semar adalah simbbolisasi dari orang jawa. SeSemamarr adalah tokoh yang digambarkan maampu menggalahkan Bathara Guru yang menjadi simbol kekuasaan yanng g besar. SSemar sebenarnya adalah bukti bahwa orang jawa tidak kehilanangan jaatti dirinya walaupun diterpa oleh agama Hindu yang disimbolkan ddalaamm cerita Mahabharata dan Ramayana.


(16)

66 dengan terburu-buru tanpa pertimbangan yang matang, Semar berbeda. Semar memiliki sifat welas asih, ia sabar, ia tidak terburu-buru, ia sangat bijaksana dan tidak memegahkan diri. Ia bukanlah pemimpin, ia hanya seorang lurah sekaligus pengasuh para Pandawa yang rendah hati dan sangat menghormati majikannya. Ia selalu digambarkan tetap tenang bahkan selalu ceria walaupun dalam kondisi perang. Jika Bathara Guru digambarkan hidup dalam kekuasaan yang besar, Semar hidup dalam kesederhanaan. Ia hidup secukupnya, tidak berlebih, tidak mengharapkan sesuatu yang tinggi di luar kekuasaannya. Ia memperlihatkan bagaimana kekuasaan bukan menjadi hal yang utama. Kesederhanaan lebih menjadi jati diri masyarakat Jawa. Hal ini lah yang membuat Semar lebih diterima oleh masyarakat Jawa daripada Bathara Guru. Keberhasilan Semar mengalahkan Bathara Guru dalam perebutan pusaka Aji Gineng Sukawedha ini juga menunjukkan superioritas nilai-nilai Jawa atas Bathara Guru yang merupakan simbol kekuasaan.

Dari cerita singkat mengenai lakon Semar Maneges di atas, nilai-nilai yang diambil dari lakon pewayangan ini yang akan diwadahi dalam bentuk desain adalah sebagai berikut:

1. Tegas, tidak mau berkompromi dengan kejahatan. Nilai ini tercermin pada adegan ketika Semar harus berhadapan dengan para abdi Prabu Duryudana yaitu Patih Sengkuni dan Pandhita Durna, walaupun beliau dibujuk untuk menyerahkan pusaka Ajian Gineng Sukawedha kepada Prabu Duryudana, namun ia tetap tegas menolaknya, karena itu adalah hak Arjuna.

2. Tekun, terus berjuang untuk meraih tujuannya. Tidak peduli kepada bahaya yang merintangi, ia tetap mengerahkan semua kemampuannya untuk mencapai tujuannya tersebut.

3. Berani, berani yang dilandasi oleh kebenaran. Ia berani membantah dan menggugat para dewa, bahkan Bathara Guru yang merupakan pimpinan dari para Dewa, sebab ia menyadari apa yang ia perjuangkan merupakan suatu kebenaran.

dan sangat menghghorormmati majikikanannynya. Ia selalu digambarkan tetap tenang bahhkakan selalu ceria walaupun dadalal m kondisi perang. Jika Bathararaa Guru digammbab rkan hidup dalam kekuasaaana yang besar, Semar hi

hiddup dalam kesederhhannaaann. IIaa hihidudup p sesecukupnya, tidadak k berlebih, tidak mengharapkpkanan sesuatu yang tiingggigi ddi i luar kekuaasas annya. Ia me

mempmpeerlihatkann bbaagaimana kekuasaanan bbukan menenjajaddi hal yanng g utama. Ke

Keseederhhaanaan lebih menjadi jati diri masyyararakat JJawwaa. Hal iinin lah yangng membuat Semar lebih diterima oleh masyaararakat JaJawawa darippada a Ba

Bathara Guru. Keberhasilan Semar mengalahkan Batthah ra GGururu dalamm

perebutan pusaka Aji Gineng Sukawedha ini juga menununjnjukukkan n superioritas nilai-nilai Jawa atas Bathara Guru yang meruppakann ssimimbool kekuasaan.

Dari cerita singkat mengenai lakon Semar Maneges dii atas, nnilai i-nilai yang diambil dari lakon pewayay ngan ini yang akaan ddiiwadahahii

dalaam mbebentntukukddesesaiainn adadalalah sebbagagaiaibbererikikutut::

1. Tegas, tidak mau berkompmpromi dengan kejahatan. Nilai ini tercecermrmiin pada adegan ketika Semar harus berhadapan dengan parra a ababdidi PPrarabu Du

Duryryududanana yayaitituu PaPatitih h SeSengngkukunini ddan PPanandhdhititaa DuDurnrnaa, wwalalauaupun be

beliliauau dibbujujuk untk ntuku menenyyerahkkaan pussakaka AjAjiaiann GiGinenengng SSukukaawedha ke

kepada Prabu Duryudad na, naamun ia tetap tegas mmenenololaknya, karena k itu adalah hak Arjunna.

2. Tekun, terus berjuanng untuk mmeraih tujuannya. Tidak peduli kepada bahaya yang meerirntangigi, ia tetap mengerahkan semua kemampuannya untuk mmenncapai tujuannya tersebut.


(17)

67 4. Fokus dan konsisten pada tujuannya memperjuangkan Arjuna.

Walaupun dihalang-halangi oleh anak-anaknya yaitu Semar, Gareng, Petruk dan Bagong dan oleh para dewa-dewa yang lain sekalipun, Semar tetap konsisten dengan keinginannya untuk menuju kayangan dan menggugat keputusan Bathara Guru

5. Percaya diri. Ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi ketika akan menghadap para dewa dalam wujudnya yang hanya merupakan manusia biasa. Ketika ia menuntut suatu keadilan, ia tidak merasa rendah diri dengan jabatannya dan siapa yang ia hadapi. Ia tampil sebagai sosok yang berwibawa walaupun dalam wujud abdi manusia.

dan menggugat kekepputusan Baththarara aGuru

5. Percaya didiri. Ia memiliki rasa percaya ddiri i yang tinggi ketika akan meennghadap para dewa dalam wujudnya yanang g hanya merupakan manusia biasa. Ketetikka iia mmenenununtut t t sus atu keadilann, ia tidak merasa rendah ddirrii ded ngan jabatannya dad n n sisiapapaa yang ia hadaapip. Ia tampil se

sebabagai sosookk yang berwibawaa wwalaupun dadalam wuujujud abdi ma


(1)

62 7. Patih Sengkuni

Patih Sengkuni adalah penasehat di Kerajaan Astinapura. Ia adalah kakak dari Gandari, permaisuri raja Destarasta. Karena rasa sayang yang ia miliki kepada adiknya, ia berjuang untuk selalu membuat adiknya bangga, bahkan dengan melakukan kecurangan asal para keponakannya memperoleh sukacita. Dalam cerita ini, ia menjadi orang yang membujuk Duryudana untuk tidak menyerah berdamai pada Pandawa melainkan mencari pusaka Aji Gineng Sukawedha sehingga Duryudana dapat mengalahkan mereka semua.

Gambar 4.6.Duryudana

Sumber : https://wayang.files.wordpress.com, 2015

Gambar 4.7.Patih Sengkuni

Sumber : https://wayang.files.wordpress.com, 2015 7.

7 PPatih h SSengkuni P

Patih Sengkuni adalah penasehat di Kerajaan AsA tinaapupurara.. IIa adaalah kakak dari Gandari, permaisuri raja Destarasta. KaKarenarrasasaa sayangng yang ia miliki kepada adiknya, ia berjuang untuk selealu memembm uat t adiknya bangga, bahkan dengan melakukan kecuranggan aasaal l parara keponakannya memperoleh sukacita. Dalam cerita ini,, ia menjajaddi orang yang membujuk Duryudana untuk tidak menyeraah berdadamaai pada Pandawa melainkan mencari ppusaka Aji Ginengg SSukukaweddhaha se

sehihingnggagaDDururyuyudadanaa dapat mmenengagalalahkhkananmmererekeka asemua. Ga

Gambmbarar44.66..DuDuryryudana

Sumbberer::hhttttpsps:/://w/wayayana g.files.worddprpresess.com,202 15


(2)

63 8. Pandhita Durna

Pandhita Durma adalah ayah dari Aswatama, sekutu Kurawa. Ia sebenarnya adalah guru berperang Kurawa dan Pandawa semasa mereka muda. Namun, karena rasa sayangnya yang begitu besar kepada Aswatama, akhirnya ia memilih untuk berkubu dengan Kurawa. Dalam cerita Semar Maneges ini, Pandhita Durma merupakan orang yang ikut membujuk Duryudana untuk tidak berdamai dengan Pandawa. Ia mendukung Duryudana mencari pusaka Aji Gineng Sukawedha untuk mengalahkan Pandawa.

4.2.2.Latar Belakang Cerita

Cerita Semar Maneges berpusat pada Semar, seorang tokoh pewayangan yang merupakan simbol dari rakyat jelata yang merupakan pembantu sekaligus pengasuh Pandawa. Semar yang merupakan tokoh tertua dari grup Punakawan ini terlibat konflik dengan beberapa tokoh yang berusaha merebut sebuah pusaka yang disebut pusaka Aji Gineng Sukawedha, yang seharusnya menjadi milik Arjuna. Cerita ini bermula ketika Duryudana, yang merupakan pemimpin Kurawa, menyadari bahwa kesaktian Pandawa tidak mungkin ditandingi oleh para Kurawa, iapun berniat untuk mengembalikan Negara Astinapura kepada Pandhawa. Namun, niat ini ditentang oleh Patih Sengkuni dan Pendhita Durna. Mereka menyarankan agar Prabu Duryudana berupaya meraih

Gambar 4.8.Pandhita Durna

Sumber : https://doyosukmo.files.wordpress.com, 2015

kepada Aswatamamaa, akhirnya a iaia memilih untuk berkubu dengan Kurawaa. Dalam cerita Semar Manenegeg s ini, Pandhita Durma me

merupakan oranng g yang ikut membujuk DDururyudana untuk tidak berdamai dengan n PaPandndawawaa. Ia a memendukung Duuryryudana mencari pusakaka AjAji GiGneng Sukawedhah untntukuk mmenengalahkan Panndad wa.

4

4.2.22.Latar Belakang Cerita Ce

Ceriritata SSemmararrr ManManegeges bbererpupusasatt papadada SSememarar, , seseororanang g totokoh pe

pewawayayanngannyyang memerupakakann simbbolol dariirarakykyatat jjelelatata a yayangng mmererupakan pe

pembmbantu sekaligus penngag suh PPandawa. Semar yanngg memerurupakan tokoh tertua dari grup Punakkawan ini teerlibat konflik dengan beberapa tokoh yang berusaha merebuut t sebuah ppuusaka yang disebut pusaka Aji Gineng Sukawedha, yang seharuusnya mmenjadi milik Arjuna. Cerita ini bermula ketika Duryudana, yang meerupakan pemimpin Kurawa, menyadari bahwa kesaktian Pandawa titidak mungkin ditandingi oleh para Kurawa,

Ga

G mbar 4.8.8.PPandhitaDDururnan


(3)

64 turunnya wahyu Aji Gineng Sukawedha yang dalam waktu dekat akan diturunkan oleh Dewa di lereng gunung. Padahal pusaka ini seharusnya diturunkan untuk Arjuna. Di sisi lain, Bathara Guru yang merupakan pemimpin para dewa menerima kunjungan dari Bathari Durga yang menagih janji dari Bathara Guru yang akan memberikan Aji Gineng Sukawedha pada anak mereka, Dewasrani yang menjadi raja di Tunggulmalaya.

Aji Gineng Sukawedha sendiri adalah sebuah pusaka (ajian) sakti yang dimiliki oleh Pikulun Nagaraja, Guru Spritual Prabu Angling Darma. Ajian inilah yang pada akhirnya membuat Dewi Setyawati, sang permaisuri membakar diri. Ketika itu, Angling Darma mendapatkan pusaka Aji Gineng dari Nagaraja. Hasilnya, Angling Darma mampu mengetahui bahasa semua jenis binantang di dunia ini. Setyawati membakar diri karena Angling Darma tidak mau memberikan ajian sakti ini kepadanya. Yang kedua, Aji Gineng dimiliki oleh Prabu Newatakawaca dari Keraton Himahimantaka yang menjadikannya sakti luar biasa. Tak seorangpun mampu menandingi kesaktian Raja Raksasa ini. Berbekal Ajian ini, Newatakawaca berniat memperisteri Dewi Supraba, Primadona para bidadari di Kahyangan. Tetapi dengan memperalat Supraba juga akhirnya Begawan Ciptaning berhasil membunuh Newatakawaca dengan jalan memanah Aji Gineng yang berada di tenggorokan sang raksasa.

Aji Gineng adalah ajian sakti yang oleh Pikulun Nagaraja bisa digunakan untuk mengetahui bahasa semua makhluk di dunia ini. Sementara Prabu Newatakawaca menempatkan aji gineng di dalam tenggorokannya. Baik Nagaraja maupun Newatakawaca menjadikan Aji Gineng sebagai sarana artikulasi dan penyampaian pesan. Intinya, Aji Gineng akan menjadikan seorang prajurit mampu memahami kehendak bawahannya. Aji Gineng adalah sarana komunikasi atasan dengan bawahan. Arjuna lalu memberikan mandat kepada Semar untuk menyelesaikan masalah ini. Semar harus berhadapan dengan bermacam–macam tokoh sampai pada akhirnya ia berhasil menagih janji dari BBatathhara Guru u yayang akan memberikan Aji Gineng Sukawedha a pada anak mereka, Dewasrranani yang menjadi raja di Tungggugulmalaya.

Aji Ginengg Sukawawededhaha ssenndidirir aadadalah sebuah pususaka a (ajian) sakti yang dimmililikki i oloeh Pikulun Nagarajaja,a, GGururuu Spritual Praabub Angling Da

Darmrmaa. Ajian ininililah yang pada akhh khirirnynya membbuauatt Dewi SSete yawati, saangng pperermmaisuri membakar diri. Ketikaka itu, AnAnglging DDarma mennddapatkan pusaka Aji Gineng dari Nagaraja. Hasg sililnynya,a, Angliling Da

Darma mampu mengetahui bahasa semua jenis binanttana g dididdunu ia inini. Setyawati membakar diri karena Angling Darmaa tiddakak mauu memberikan ajian sakti ini kepadanya. Yang kedua,Aji Giinen nggggddimimilikki oleh Prabu Newatakawaca dari Keraton Himahimanntaka yaangg menjadikannya sakti luar biasa. Tak seorangpun mampu mmenannddinggi kesaktian Raja Raksasa ini. Berbekal Ajijan ini, Newatakawawacaca berninatat mempmpererisisteteriri DDewewii Suprabba,, PPririmamadodonana ppara bidadari ddii Kahyangan. Tetapi dengan mmemperalat Supraba juga akhirnya Beegagawawan Ciptaning berhasil membunuh Newatakawaca dengan jalaann mememamannah Aj

AjiiGiGinenengng yyanang g beberaradada ddiitengnggogororokakann sas ngngrrakaksasasasa. Aj

Aji i GGinenenng adag dalalah ajjiaiann sakttii yangg oolehh PikuPikululun n NaNaggararajja bisa di

digugunakan untuk menggeteahui bbahasa semua makhkhlulukk ddi dunia ini. Sementara Prabu Newwatakawacaa menempatkan aji gineng di dalam tenggorokannya. BaikNNagaraja mmaupun Newatakawaca menjadikan Aji Gineng sebagai sarana arg a tikulaasi dan penyampaian pesan. Intinya, Aji Gineng akan menjadikan sg seorrang prajurit mampu memahami kehendak bawahannya. Aji Ginengg aadalah sarana komunikasi atasan dengan


(4)

65 menyelesaikan tugasnya dengan baik dan dapat membawakan pusaka Aji Gineng Sukawedha kepada Arjuna. Kisah ini dinamakan dengan lakon Semar Maneges atau dalam bahasa Indonesia disebut Semar Menggugat. Hal ini disebabkan oleh keberanian Semar yang hanya berperan sebagai abdi atau pengasuh Arjuna yang dengan berani menggugat dan melakukan protes keras kepada Bathara Guru, pemimpin para dewa dan terjadilah perdebatan yang tak terelakkan dan diakhiri dengan keberhasilan Semar membawa pulang Aji Gineng Sukawedha ke tangan Arjuna. Kisah ini menggambarkan kepribadian Semar sebagai teladan bagi masyarakat Jawa, bahwa suara lantang dari rakyat kecil tidak selamanya diabaikan. Keberanian rakyat kecil malah dapat memberikan dampak yang besar apabila dilandasi dengan kebenaran dan kebaikan.

4.2.3.Nilai-nilai yang Merepresentasikan Nilai Keutamaan

Nilai-nilai yang merepresentasikan nilai keutamaan dalam singgat lakon Semar Maneges ini bermacam-macam. Pada cerita ini, perhatian cerita wayang kulit purwa yang mengadaptasi cerita Mahabharata dan Ramayana ini berpusat pada tokoh seorang Semar. Padahal, Semar sendiri merupakan tokoh yang hanya muncul pada pewayangan di Indonesia. Semar dan para Punakawan yang terdiri dari Gareng, Petruk dan Bagong sendiri tidak pernah ditemukan dalam kisah Mahabharata maupun Ramayana.

Semar adalah simbolisasi dari orang jawa. Semar adalah tokoh yang digambarkan mampu mengalahkan Bathara Guru yang menjadi simbol kekuasaan yang besar. Semar sebenarnya adalah bukti bahwa orang jawa tidak kehilangan jati dirinya walaupun diterpa oleh agama Hindu yang disimbolkan dalam cerita Mahabharata dan Ramayana.

Semar merupakan tokoh yang sangat berbeda dengan Bathara Guru atau yang dikenal dengan nama Dewa Siwa bagi pemeluk agama Hindu. Jika Bathara Guru yang merupakan pemimpin para Dewa memiliki kesan arogan, sombong dan terkadang memutuskan sesuatu berperan sebagai aabdbdii atau penngagasuh Arjuna yang dengan berani menggugat ddan melakukan protes kerrasas kepada Bathara Guru, pemimpmpin para dewaa dan terjadilah perdebatan yyanang tak terelakkan dan di

diakhiri dengan kebeberhhassiilanan SSememaar membawa pululana g Aji Gineng Sukawedhhaa kkee ttangan Arjuna. Kisahah inini mmeenggambarkann kepribadian Seemamar r sebagai tetelaladadan bagi masyarakakatt Jawa, bahwhwa asuara lantntang dari raakykyat kececiil tidak selamanya diabaikan. Kebeberaranian rrakakyayat kecil mam lah dapapatt memberikan dampak yang besar apabilala dillanandadasisi denngag n ke

kebenaran dan kebaikan.

4.2.2.3.Nilai-nilai yang MerepresentasikanNilai Keutamaan

Nilai-nilai yang merepresentasikan nilai keutamaan daalam singggagat lakon Semar Maneges ini bermacam-macam. Pada cerita inni, perhhaatiann cerita wayang kulit purwa yang mengag daptasi cerita Mahaabhaharata ddanan Ramamayayanana iinini bbererpupusas tt pada ttokokohoh sseoeorarangng SSememara . Padahal, Sememarar sendiri merupakan tokoh h yayang hanya muncul pada pewayangnganan ddi Indonesia. Semar dan para Punakawan yang terdiri dari Gaarerengng,, PePetrtruk da

dann BaBagogongng senendidiriri ttididakak pperrnanah h diditetemumukakann dadalalamm kikisasah h MaMahahabhbhaarata ma

maupupununRRammaayana. S

Semar adalah simbbolisasi dari orang jawa. SeSemamarr adalah tokoh yang digambarkan maampu menggalahkan Bathara Guru yang menjadi simbol kekuasaan yanng g besar. SSemar sebenarnya adalah bukti bahwa orang jawa tidak kehilanangan jaatti dirinya walaupun diterpa oleh agama Hindu yang disimbolkan ddalaamm cerita Mahabharata dan Ramayana.


(5)

66 dengan terburu-buru tanpa pertimbangan yang matang, Semar berbeda. Semar memiliki sifat welas asih, ia sabar, ia tidak terburu-buru, ia sangat bijaksana dan tidak memegahkan diri. Ia bukanlah pemimpin, ia hanya seorang lurah sekaligus pengasuh para Pandawa yang rendah hati dan sangat menghormati majikannya. Ia selalu digambarkan tetap tenang bahkan selalu ceria walaupun dalam kondisi perang. Jika Bathara Guru digambarkan hidup dalam kekuasaan yang besar, Semar hidup dalam kesederhanaan. Ia hidup secukupnya, tidak berlebih, tidak mengharapkan sesuatu yang tinggi di luar kekuasaannya. Ia memperlihatkan bagaimana kekuasaan bukan menjadi hal yang utama. Kesederhanaan lebih menjadi jati diri masyarakat Jawa. Hal ini lah yang membuat Semar lebih diterima oleh masyarakat Jawa daripada Bathara Guru. Keberhasilan Semar mengalahkan Bathara Guru dalam perebutan pusaka Aji Gineng Sukawedha ini juga menunjukkan superioritas nilai-nilai Jawa atas Bathara Guru yang merupakan simbol kekuasaan.

Dari cerita singkat mengenai lakon Semar Maneges di atas, nilai-nilai yang diambil dari lakon pewayangan ini yang akan diwadahi dalam bentuk desain adalah sebagai berikut:

1. Tegas, tidak mau berkompromi dengan kejahatan. Nilai ini tercermin pada adegan ketika Semar harus berhadapan dengan para abdi Prabu Duryudana yaitu Patih Sengkuni dan Pandhita Durna, walaupun beliau dibujuk untuk menyerahkan pusaka Ajian Gineng Sukawedha kepada Prabu Duryudana, namun ia tetap tegas menolaknya, karena itu adalah hak Arjuna.

2. Tekun, terus berjuang untuk meraih tujuannya. Tidak peduli kepada bahaya yang merintangi, ia tetap mengerahkan semua kemampuannya untuk mencapai tujuannya tersebut.

3. Berani, berani yang dilandasi oleh kebenaran. Ia berani membantah dan menggugat para dewa, bahkan Bathara Guru yang merupakan pimpinan dari para Dewa, sebab ia menyadari apa yang ia perjuangkan merupakan suatu kebenaran.

dan sangat menghghorormmati majikikanannynya. Ia selalu digambarkan tetap tenang bahhkakan selalu ceria walaupun dadalal m kondisi perang. Jika Bathararaa Guru digammbab rkan hidup dalam kekuasaaana yang besar, Semar hi

hiddup dalam kesederhhannaaann. IIaa hihidudup p sesecukupnya, tidadak k berlebih, tidak mengharapkpkanan sesuatu yang tiingggigi ddi i luar kekuaasas annya. Ia me

mempmpeerlihatkann bbaagaimana kekuasaanan bbukan menenjajaddi hal yanng g utama. Ke

Keseederhhaanaan lebih menjadi jati diri masyyararakat JJawwaa. Hal iinin lah yangng membuat Semar lebih diterima oleh masyaararakat JaJawawa darippada a Ba

Bathara Guru. Keberhasilan Semar mengalahkan Batthah ra GGururu dalamm perebutan pusaka Aji Gineng Sukawedha ini juga menununjnjukukkan n superioritas nilai-nilai Jawa atas Bathara Guru yang meruppakann ssimimbool kekuasaan.

Dari cerita singkat mengenai lakon Semar Maneges dii atas, nnilai i-nilai yang diambil dari lakon pewayay ngan ini yang akaan ddiiwadahahii dalaam mbebentntukukddesesaiainn adadalalah sebbagagaiaibbererikikutut::

1. Tegas, tidak mau berkompmpromi dengan kejahatan. Nilai ini tercecermrmiin pada adegan ketika Semar harus berhadapan dengan parra a ababdidi PPrarabu Du

Duryryududanana yayaitituu PaPatitih h SeSengngkukunini ddan PPanandhdhititaa DuDurnrnaa, wwalalauaupun be

beliliauau dibbujujuk untk ntuku menenyyerahkkaan pussakaka AjAjiaiann GiGinenengng SSukukaawedha ke

kepada Prabu Duryudad na, naamun ia tetap tegas mmenenololaknya, karena k itu adalah hak Arjunna.

2. Tekun, terus berjuanng untuk mmeraih tujuannya. Tidak peduli kepada bahaya yang meerirntangigi, ia tetap mengerahkan semua kemampuannya untuk mmenncapai tujuannya tersebut.


(6)

67 4. Fokus dan konsisten pada tujuannya memperjuangkan Arjuna.

Walaupun dihalang-halangi oleh anak-anaknya yaitu Semar, Gareng, Petruk dan Bagong dan oleh para dewa-dewa yang lain sekalipun, Semar tetap konsisten dengan keinginannya untuk menuju kayangan dan menggugat keputusan Bathara Guru

5. Percaya diri. Ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi ketika akan menghadap para dewa dalam wujudnya yang hanya merupakan manusia biasa. Ketika ia menuntut suatu keadilan, ia tidak merasa rendah diri dengan jabatannya dan siapa yang ia hadapi. Ia tampil sebagai sosok yang berwibawa walaupun dalam wujud abdi manusia.

dan menggugat kekepputusan Baththarara aGuru

5. Percaya didiri. Ia memiliki rasa percaya ddiri i yang tinggi ketika akan meennghadap para dewa dalam wujudnya yanang g hanya merupakan manusia biasa. Ketetikka iia mmenenununtut t t sus atu keadilann, ia tidak merasa rendah ddirrii ded ngan jabatannya dad n n sisiapapaa yang ia hadaapip. Ia tampil se

sebabagai sosookk yang berwibawaa wwalaupun dadalam wuujujud abdi ma