25
dan lebih khas pada diabetes melitus tipe 1. Gejala-gejala dari diabetes melitus tipe 1 antara lain yaitu poliuri, polidipsi,
polifagia, penurunan berat badan, lelah, kram, konstipasi, penglihatan buram, dan kandidiasis.
15
Pasien yang terkena DM tipe 1 dalam jangka waktu lama rentan mengalami komplikasi
mikrovaskular dan makrovaskular seperti arteri koronari, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah perifer.
15
Gejala pada DM tipe 2 tidak berbeda dengan tipe lainnya. Onset munculnya yang dapat membedakan dengan DM tipe
lainnya. Pada kebanyakan kasus dapat terdiagnosis DM tipe 2 biasanya setelah muncul komplikasi. Resiko dari DM tipe 2
adalah aterosklerosis yang secara umum berhubungan dengan hipertensi, hiperlipidimia, dan obesitas.
15
Banyak pasien dengan DM tipe 2 meninggal akibat komplikasi kardiovaskular dan gagal
ginjal.
15
Menurut PERKENI tahun 2011, seseorang yang mengalami DM memiliki keluhan klasik seperti: polifagia, poliuria,
polidipsia, berat badan yang turun tanpa sebab. Selain keluhan klasik, terdapat juga keluhan lainnya dapat berupa: mata kabur,
gatal, pruritus vulva pada wanita, disfungsi ereksi pada pria, badan lemah, dan kesemutan.
6
2.1.6 Fluor albus
2.1.6.1 Pengertian
Fluor albus merupakan keadaan yang paling sering terjadi dan merupakan keluhanan umum yang sering terjadi pada kalangan
perempuan di Asia.
22
Fluor albus atau istilah medisnya dari keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina dapat terjadi pada
semua perempuan baik perempuan hamil atau perempuan tidak hamil. Keputihan pada banyak wanita menyebabkan berbagai
macam masalah yaitu ketidaknyamanan, kecemasan sehingga dapat mempengaruhi kualitas kehidupannya.
9
26
Beberapa keputihan ada yang termasuk normal atau fisiologis tergantung pada usia, pengguna kontrasepsi, siklus
menstruasi, dan level estrogen.
9
Sebagian perempuan terganggu dengan keputihan yang tidak terlalu banyak sementara perempuan
lainnya mengatakan bahwa keputihan yang banyak masih merupakan gejala normal.
22
2.1.6.2 Epidemiologi
Fluor albus adalah salah satu dari berbagai macam gejala yang menandakan telah terjadinya infeksi pada organ reproduksi
melalui vagina disebut sebagai fluor albus patologis. Data epidemiologi dari penelitian sebelumnya dikatakan bahwa
prevalensi keputihan karena infeksi pada wanita hamil didapatkan sebanyak 50 kandidiasis, 23 trikomoniasis, 9 bakterial
vaginosis, 7 gonorrhea, 9 klamidia, 7 sifilis.
23
Umumnya fluor albus paling sering terjadi pada usia reproduktif. Pada wanita hamil fluor albus lebih sering terjadi
daripada wanita tidak hamil. Penyebabnya karena terjadi peningkatan
dari hormon
kehamilan sehingga
memicu kelembaban vagina. Selain itu terjadi perubahan ekosistem vagina
yang disebabkan karena bertambahnya pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob menggantikan laktobasilus yang mempunyai
konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina.
24
2.1.6.3 Etiologi
Fluor albus fisiologis
Penyebab Fluor albus fisiologis sering terjadi karena pengaruh perubahan hormonal terutama saat siklus menstruasi,
stress emosional, status nutrisi, kehamilan, pengguna obat- obatan seperti pil kontrasepsi, dan rangsangan seksual.
25
Fluor albus patologis