44
4.4.2 Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan dengan pendekatan fungsional. Pendekatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi internal
perusahaan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada bidang-bidang fungsional yang meliputi manajemen, pemasaran, keuangan
akuntansi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan.
4.4.3 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan eksternal perusahaan, sehingga dapat diidentifikasi faktor kunci apa
saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Analisis lingkungan eksternal ini terdiri dari analisis lingkungan umum dan analisis lingkungan
industri. 1
Analisis Lingkungan Umum Analisis lingkungan umum digunakan untuk mengetahui kondisi politik,
ekonomi, sosial budaya dan teknologi yang ada di lingkungan perusahaan. Analisis ini akan menghasilkan sejumlah peluang dan ancaman yang dapat
mempengaruhi perusahaan dalam menjalankan usahanya. 2
Analisis Lingkungan Industri Analisis lingkungan industri dilakukan untuk mengetahui keadaan persaingan
dalam suatu industri atau untuk mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
industri dengan
mengidentifikasi kekuatan-kekuatan
yang mempengaruhi struktur dan persaingan di dalam industri tempat mereka
beroperasi. Kekuatan-kekuatan ini meliputi ancaman masuk pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan
tawar-menawar pemasok, tingkat persaingan di antara pesaing yang ada dalam industri.
4.4.4 Analisis Tiga Tahap Formulasi
Menurut David 2006 dalam merumuskan strategi yang lengkap terdapat tiga tahap formulasi strategi kerangka kerja, yaitu tahap masukan input, tahap
mencocokkan, dan tahap keputusan. Analisis tiga tahap formulasi strategi yang
45 digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis lingkungan eksternal EFE dan
lingkungan internal IFE, analisis matriks IE, analisis SWOT, dan analisis QSPM.
1. Tahap Masukan Input Stage
Hasil analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan menjadi input dasar yang akan diformulasikan ke dalam matriks External Factor Evaluation
EFE dan matriks Internal Factor Evaluation IFE. Matriks IFE dan EFE merupakan salah satu teknik perumusan strategi yang penting dan merupakan
langkah pertama dari perumusan formulasi strategi yang disebut dengan tahap input, yaitu tahap meringkas informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan
strategi. Menurut David 2006, tahap-tahap yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci dalam matriks IFE dan EFE adalah sebagai
berikut:
1 Identifikasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor internal, yaitu mendaftar semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan. Identifikasi faktor eksternal perusahaan dengan melakukan pendataan semua peluang dan ancaman perusahaan. Data internal
diperoleh melalui wawancara dengan pihak internal Mitra Alam sedangkan data eksternal didapat dari wawancara kuesioner dengan pihak
Mitra Alam yang dianggap ahli atau mendaftarkan peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan tersebut.
2 Penentuan Bobot Variabel
Pada analisis eksternal dan internal, penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada pihak manajemen dan ahli strategi
dengan menggunakan metode paired comparison Kinnear dan Taylor, 1991. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot
setiap faktor strategis. Bobot mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari setiap faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri
industry-based. Penentuan bobot setiap faktor menggunakan skala yang
digunakan untuk pengisian kolom pada matriks. Skala yang digunakan adalah 1, 2, dan 3.
46
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertical
Menurut Kinnear 1991, bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan
variabel dengan menggunakan rumus Dimana,
a i = Bobot variabel ke-i n = Jumlah data
Xi = Nilai variabel x ke-i i = 1, 2, 3, …, n
Bentuk penilaian bobot dapat dilihat pada Tabel 9 dan 10.
Tabel 9. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan
Faktor Strategis Internal A
B C
… Total
Bobot A
Xi a i
B C
… Total
Sumber : Kinnear dan Taylor 1991
Tabel 10. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan
Faktor Strategis Eksternal A
B C
… Total
Bobot A
Xi a i
B C
… Total
Sumber : Kinnear dan Taylor 1991
Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor terhadap total nilai keseluruhan faktor. Pemberian bobot setiap
i =
Xi
n
xi
47 faktor dengan skala mulai dari 0,00 tidak penting sampai 1,00 paling
penting. Pemberian bobot ini berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan dalam daerah tertentu.
Faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan diberikan bobot yang
tinggi. Penentuan ini tidak mempedulikan apakah faktor tersebut peluang atau ancaman serta kekuatan atau kelemahan. Jumlah bobot yang
diberikan harus sama dengan satu =1.
3 Penentuan Rating
Penentuan rating dilakukan oleh manajemen perusahaan atau pakar ahli strategi perusahaan terhadap variabel-variabel. Dalam mengukur
masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan digunakan skala 1, 2, 3, dan 4 terhadap masing-masing faktor strategis. Penilaian rating untuk
matriks IFE lingkungan internal diberikan dengan skala : 4 = Kekuatan utama
3 = Kekuatan minor 2 = Kelemahan minor
1 = Kelemahan utama Sedangkan untuk matriks EFE, skala nilai rating yang digunakan adalah ;
4 = Respon perusahaan sangat tinggi superiorsangat kuat pengaruhnya 3 = Respon perusahaan diatas rata-rata kuat pengaruhnya
2 = Respon perusahaan rata-rata kurang kuat pengaruhnya 1 = Respon perusahaan kurang jelek tidak berpengaruh
Peringkat atau rating didasari atas efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, peringkat didasarkan pada perusahaan company
based. Sedangkan bobot di tahap dua adalah berdasarkan industri industry based.
4 Perkalian Bobot dengan Peringkat
Tahap selanjutnya adalah perkalian antara bobot dengan rating
yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya. Hasil perkalian ini menjadi
nilai tertimbang setiap faktor. Nilai tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total nilai tertimbang bagi organisasi
David 2006. Total nilai tertimbang pada matriks IFE dan EFE akan
48 berada pada kisaran 1,0 terendah sampai 4,0 tertinggi dengan nilai rata-
rata 2,5. Arti dari nilai ini adalah bahwa semakin tinggi total nilai tertimbang perusahaan pada matriks IFE dan EFE mengindikasikan
perusahaan merespon peluang dan ancaman faktor eksternal atau kekuatan dan kelemahan faktor internal dengan sangat baik pula,
demikian sebaliknya. Bentuk matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada Tabel 11 dan 12.
Tabel 11. Matriks IFE
Faktor Strategis Internal Bobot
Rating Skor Bobot
Bobot x Rating Kekuatan:
1. ….
2. ….
Kelemahan: 1.
…. 2.
…. Total
Sumber : David 2006
Tabel 12. Matriks EFE
Faktor Strategis Eksternal Bobot
Rating Skor Bobot
Bobot x Rating Peluang:
1. ….
2. ….
Ancaman: 1.
…. 2.
…. Total
Sumber : David 2006
2 Tahap Pencocokan Matching Stage
Pada tahap ini dilakukan pencocokan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal berdasarkan informasi yang telah
didapat pada tahap input. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah matriks Internal-External IE dan matriks Strength-Weakness-Opportunity-
Threat SWOT. Seluruh alat ini tergantung pada informasi yang diperoleh dari
49 tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan
dan kelemahan internal.
a. Analisis Matriks Internal-Eksternal IE