Pertunjukan Tardug

4.5 Pertunjukan Tardug

Bentuk pertunjukan kesenian tardug terdiri dari dua macam yaitu: pertunjukan di atas panggung dan pertunjukan helaran. Pertunjukan di atas panggung meliputi pertunjukan untuk hiburan pada hajat khitananan, hajat pernikahan, dan perayaan pada peringatan Hari Kemerdekaan. Sedangkan pertunjukan helaran meliputi pertunjukan arak-arakan dalam pawai hajat bumi, khitanan, dan helaran untuk penyambutan tamu kehormatan.

4.5.1 Pertunjukan Helaran

Pada pertunjukan helaran kesenian tardug biasanya ditampilkan bersama kesenian lain seperti kesenian sisingaan, genjring bonyok, kuda renggong, dan jenis kesenian helaran lainnya. Selain pada helaran untuk arak-arakan khitanan, Pada pertunjukan helaran kesenian tardug biasanya ditampilkan bersama kesenian lain seperti kesenian sisingaan, genjring bonyok, kuda renggong, dan jenis kesenian helaran lainnya. Selain pada helaran untuk arak-arakan khitanan,

Gambar 4.5 : Pertunjukan Kesenian Tardug

Di antara beberapa jenis helaran di atas, yang paling sering melibatkan kesenian tardug adalah acara arak-arakan untuk khitanan. Pada musim hajatan, yaitu bulan Rayagung dan Syawal, dalam satu bulan pernah mencapai lebih dari 20 kali panggilan pentas Dalam sehari kadang-kadang menerima tiga panggilan untuk pentas. Waktu pentasnya diatur berdasarkan kesepakatan dengan yang akan melaksanakan hajatan yaitu pagi pada pukul 9.00 - 11.00, siang pukul 13.00 -

15.00, dan sore mulai pukul 15.30 - 17.30. Dengan catatan lokasi dari ketiganya tidak terlalu berjauhan. Di daerah tertentu, seperti di Desa Ciruluk, Kecamatan Purwadadi, kesenian Tardug bersama kesenian Sisingaan, kerap kali dipentaskan pada arak-arakan khitanan di malam hari dengan penerangan lampu neon.

Waktu pementasan sore hari adalah waktu yang ideal buat pementasan kesenian helaran terutama arak-arakan di jalanan. Karena selain cuacanya tidak terlalu terik, juga pada waktu sore hari adalah saat di mana orang-orang sedang santai melepaskan lelah sepulang dari tempat bekerja atau petani pulang dari sawahnya.

Pada arakan khitanan di waktu sore hari, arak-arakan dimulai pukul 15.00 diawali oleh atraksi pembukaan oleh kesenian Sisingaan. Setelah selesai lalu dimulailah arak-arakan sambil berjalan beriringan mengikuti arah yang ditentukan oleh orang yang ditunjuk sebagai pimpinan arak-arakan. Adapun urutan iring- iringan tersebut yaitu: didahului oleh pembawa tiang yang di atasnya pengeras suara dan vandel yang bertuliskan nama rombongan Sisingaan yang sedang mentas. Diikuti berturut-turut oleh pangrawit sisingaan, penari pada Sisingaan yang terdiri dari anak-anak dan orang sua, usungan sisingaan, penar pada kesenian tardug yang terdiri dari pemuda dan emaja baik laki-laki atau perempuan yang merupakan anggota keluarga, sanak saudara, handai taulan, dan keluarga, serta yang terakhir dari iring-iringan tersebut dalah rombongan pemain kesenian tardug.

4.5.2 Pertunjukan panggung

Pada bentuk pertunjukan panggung, kesenian tardug dalam satu kali panggilan dipentaskan dalam dua kali (siang dan malam hari), tetapi ada pula yang dipentaskannya dalam satu kali pertunjukan (siang atau malam hari saja). Tergantung pada kesepakatan antara pimpinan rombongan kesenian dengan pihak yang melaksanakan. Hajatan pertunjukan siang hari biasanya dilaksanakan dari Pada bentuk pertunjukan panggung, kesenian tardug dalam satu kali panggilan dipentaskan dalam dua kali (siang dan malam hari), tetapi ada pula yang dipentaskannya dalam satu kali pertunjukan (siang atau malam hari saja). Tergantung pada kesepakatan antara pimpinan rombongan kesenian dengan pihak yang melaksanakan. Hajatan pertunjukan siang hari biasanya dilaksanakan dari

02.00 dini hari waktu setempat. Ukuran panggung untuk pementasan kesenian tardug berkisar antara 3 X 4 meter sampai 4X5 meter dengan tinggi antara 0,75 - 1 meter. Ukuran panggung ini lebih kecil apabila dibandingkan dengan ukuran panggung untuk pertunjukan kesenian

Sesuai dengan peraturan Seksi Kebudayaan Depdiknas Kabupaten Subang, bahwa ijin ngadakan keramaian (pementasan kesenian) pada siang hari tidak boleh melewati waktu sembahyang Ashar. Waktu akhir pertunjukan pada malam hari biasanya sangat tergantung kepada situasi penonton. “Kalau penonton dan pengibingnya rame dan situasinya aman (tidak terjadi keributan), sampai subuh pun akan saya layani, yang penting bagi saya uang jabannya saja. Tapi kalau tontonnya sepi atau teijadi perkelahian atau keributan, jam sebelas (malam) pun akan saya tutup" (wawancara dengan pihak keamanan Subang, 3 Oktober 2007).

Wayang atau kliningan yang mencapai ukuran rata-rata 6x8 meter dengan tinggi di atas 1 meter. Bentuknya adalah panggung terbuka yang terletak di buruan (halaman depan) atau di jalan umum di depan rumah orang yang melaksanakan hajatan Biasanya jalan ini ditutup untuk sementara dengan seijin aparat desa setempat Khusus untuk panggung di halaman rumah, letak panggung tidak boleh berposisi nenjrag bumi (posisi menendang ke arah rumah tinggal yang melaksanakan hajatan), di mana letak rumah berada tepat di sebelah kiri panggung.

Susunan acara pada pergelaran kesenian tardug, baik pertunjukan siang hari atau malam hari, pada dasarnya sama saja. Pada tahap persiapan pertunjukan baik siang maupun malam hari biasanya didahului oleh pengecekan alat-alat dan sarana Susunan acara pada pergelaran kesenian tardug, baik pertunjukan siang hari atau malam hari, pada dasarnya sama saja. Pada tahap persiapan pertunjukan baik siang maupun malam hari biasanya didahului oleh pengecekan alat-alat dan sarana

Pada pertunjukan malam hari, setelah tatalu acara dilanjutkan dengan sambutan penerimaan tamu dari pihak yang melaksanakan hajatan dan sambutan dari aparat setempat. Selesai sambutan-sambutan barulah dimulai acara hiburan kesenian. Pada awal pertumbuhannya kesenian tardug biasanya dibuka dengan lagu Kembang Gadung, sebagai lagu khusus untuk persembahan kepada Tuhan dan karuhun (leluhur) Kemudian setelah itu barulah dilantunkan lagu-lagu dangdutan. Pertunjukan kesenian Tardug sekarang tidak lagi terpaku kepada lagu Kembang Gadung saja sebagai lagu bubuka. Sebagaimana lazimnya pertunjukan kesenian dangdut, kesenian Tardug tidak memiliki lagu khusus sebagai lagu bubuka

P osisi alat mus ik dan pe main di panggu ng kesenian tardug tak ubahn ya s epe rti pe rtunjukan musik dangdu t. Semua pemain dalam keadaan berdiri kec uali pemain bedug duduk di se buah kursi di atas p anggung serta pe main kendang yang d uduk bersila. Namun apabila u kuran panggung kec il, kadang-kadang ada pemain yang bermain di luar area panggung, dibelakang atau dipin ggir panggung. Kecuali P osisi alat mus ik dan pe main di panggu ng kesenian tardug tak ubahn ya s epe rti pe rtunjukan musik dangdu t. Semua pemain dalam keadaan berdiri kec uali pemain bedug duduk di se buah kursi di atas p anggung serta pe main kendang yang d uduk bersila. Namun apabila u kuran panggung kec il, kadang-kadang ada pemain yang bermain di luar area panggung, dibelakang atau dipin ggir panggung. Kecuali

b edug di panggung harus s elalu menghadap ke arah de pan, yaitu mu ka bedug yang berkulit be rad a d i bibir dep an panggung. Bias anya

d iletakkan di sis i kiri bagian d epan panggun g, berseberangan dengan p emain kendang.

Gambar 4.6: Alat-alat Musik Tardug

Gambar 4.7: Penyanyi Wanita pada Seni Pertunjukan Tardug