memegang peranan dalam menurunkan kolesterol dalam darah. Penelitian Story dan Kristchevcky 1976 percobaan pada hewan dan manusia, menjelaskan bahwa
beberapa komponen serat makanan menurunkan kadar kolesterol. Penelitian Leveille 1977 yang paling banyak diterima bahwa serat mengikat asamgaram empedu
sehingga mencegah penyerapan kolesterol kembali ke usus dan meningkatkan eksresi kolesterol ke feses Muchtadi, 2000.
5.3. Konsumsi Energi Dan Lemak Dengan Tingkat Kolesterol Dalam Darah
pada PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2011
Berdasarkan hasil penelitian didapat tingkat konsumsi energi PNS, lebih banyak pada kategori baik 64,7 dan kategori kurang sebanyak 2,9. Untuk
konsumsi energi lemak paling banyak pada kategori baik 82,4 dan kategori kurang sebanyak 11,8. Diketahui bahwa konsumsi energi dari lemak tinggi.
Semua makanan yang dikonsumsi menghasilkan energi, tetapi makanan paling tinggi menghasilkan energi adalah yang bersumber dari lemak. Lemak menghasilkan energi
dua kali lebih banyak dibandingkan protein dan karbohidrat, yaitu 9 kkalgr. Konsumsi energi yang berlebih tidak hanya energi saja yang menyebabkan
PJK, namun harus diperhatikan proporsi energi yang berasal dari lemak dan kolesterol. Konsumsi yang berlebih terutama lemak tinggi akan mengakibatkan
peningkatan kolesterol dalam darah. Keadaan ini akan berbanding lurus dengan terjadinya PJK dan oleh sebab itu upaya yang paling efektif untuk mencegah
terjadinya penyakit jantung koroner yaitu melalui pengaturan pola makanintake makanan Soekidjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian asupan konsumsi lemak yang terdiri dari asam lemak jenuh ALJ dan asam lemak tidak jenuh ALTJ pada PNS didapat ALJ lebih
banyak pada konsumsi 10 dari total kalori sebanyak 97,1 . Sedangkan konsumsi lemak ALTJ lebih banyak pada konsumsi 7 dari total kalori sebanyak 55,9.
Tingginya asupan ALJ dan ALTJ pada penelitian ini berkaitan dengan asupan lemak yang tinggi. Ini disebabkan frekuensi dan jumlah asupan lemak melebihi dari jumlah
kebutuhan. Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu lemak hewan dan lemak
tumbuh-tumbuhan. Lemak yang terdapat di dalam lemak hewan merupakan asam lemak jenuh ALJ sedangkan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terdapat dalam
bentuk asam lemak jenuh ALJ maupun asam lemak tidak jenuh ALTJ tetapi lebih banyak asam lemak tidak jenuh. Dari bahan makanan sumber lemak ini, ALJ sangat
berpengaruh terhadap terjadinya kadar kolesterol dalam darah, tetapi tidak mengabaikan ALTJ.
Menurut Beynen dan Katan 1985 dalam buku pangan dan gizi menyatakan bahwa asam lemak tidak jenuh jamak akan menurunkan kadar kolesterol darah total
karena hati tidak akan mengkonversikannya menjadi trigliserida tetapi menjadi senyawa keton keton bodies. Hati akan mentransportasikan asam lemak tidak jenuh
jamak ke jaringan untuk di oksidasi tanpa meninggalkan remnant lipoprotein dalam bentuk LDL. Oleh karena itu, berdasarkan hasil-hasil penelitian seperti ini, untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi lemakminyak tidak jenuh jamak yang mengandung asam lemak tidak jenuh jamak,
Universitas Sumatera Utara
ALTJ atau PUFA dalam jumlah tinggi, sedangkan konsumsi lemak jenuh dari hewani termasuk minyak kelapa yang harus dikurangi atau dihindarkan.
Seperti yang terdapat pada minyak sawit yang menyebakan perobahan lemak dari cis menjadi trans. Lemak tras faktor cukup kuat dan dapat meningkatkan
penyakit jantung koroner sampai 50.
5.4. Tingkat Kolesterol Darah Total PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten