PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh:
Maya Sari Harahap
NIM 4122131008
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Maya Sari Harahap dilahirkan di Bireun pada tanggal 10 Oktober 1993.
Terlahir dari Ibunda bernama Asmara Wati dan ayahanda bernama Alm. Zakaria
Harahap, dan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pada tahun 2000
penulis, penulis masuk SD Negeri 107825 Desa Pujimulyo dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sunggal dan
lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjujtkan sekolah di SMA
Negeri 1 Sunggal dan lulus pada tahun 2012. Setelah mencoba jalur undangan
yang dibuat dalam seleksi penyaringan mahasiswa baru pada tahun 2012, penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis juga pernah
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan-Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 5
Stabat.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI
KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN
Maya Sari Harahap (NIM 4122131008)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
dengan menggunakan media dan kemampuan berpikir kritis, antara siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah serta interaksinya.
Penelitan ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2.
Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu XI MIA 4 yang diberikan perlakuan
dengan model DI menggunakan media riil dan pada kelas XI MIA 3 yang
diberikan perlakuan dengan model PBL menggunakan media virtual pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan pada tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan uji
hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh bahwa Fhitung(A) dan (B)
sebesar 9,11 sedangkan harga Ftabel (0,05) (1,68) = 4 maka Fhitung > Ftabel Hal tersebut
menunjukkan ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan
media dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan model PBL dengan
media virtual pada siswa berkemampuan berpikir kritis tinggi memberikan rataan
tertinggi yakni (78,6 ± 51,6), dan rataan pada siswa berkemampuan berpikir kritis

tinggi yang diajarkan dengan model DI dengan media riil yakni (67,9 ± 59,5).
Selanjutnya diperoleh bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
model PBL dengan media virtual pada siswa berkemampuan berpikir kritis rendah
memberikan rataan yakni (59,8 ± 7,4), dan pada siswa berkemampuan berpikir
kritis rendah yang diajarkan dengan model DI dengan media riil memberikan
rataan yakni (61,8 ± 7,4). Pada uji pengaruh sederhana, siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis tinggi berbeda nyata hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran dengan menggunakan media dan untuk
kemampuan berpikir kritis rendah tidak berbeda nyata hasil belajar kimia siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran dengan menggunakan media.
Kata Kunci : Model Pembelajaran DI, Model Pembelajaran PBL, Media Riil ,
Media Virtual, Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil Belajar

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Dan

Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi
Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada : Bapak Rektor Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
beserta civitas akademik Universitas Negeri Medan. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Dra. Hj. Gulmah Sugiharti, M.Pd sebagai dosen
pembimbing skripsi, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran
kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat,
M.Sc sebagai dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, Bapak Freddy Tua Musa
Panggabean, S.Pd, M.Pd. Ibu Anna Juniar, M.Si sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sunggal dan Ibu Terkelin, S.Pd, selaku guru kimia
SMA Negeri 1 Sunggal serta khusus kepada siswa-siswi kelas XI MIA-3 dan XI
MIA-4 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Agus
Kembaren, S. Si., M.Si, sebagai Ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.
Si, sebagai Ketua Prodi Jusrusan Kimia dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah banyak
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Guru Pamong
penulis selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu di SMP

v

Negeri 5 Stabat yang telah memberikan pelajaran dan membantu penulis selama
mengikuti PPLT 2015.
Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ibunda Asmara
Wati yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis
hingga skripsi ini selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kakak dan
Adik penulis Siti Hansara Harahap, Nurmasyitah Harahap dan Faisal Harahap.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
buat sahabat terkasih Nita, Dwi, Irma, buat mahasiswa/i Pendidikan Kimia 2012
regular A, Ramazona, Ramadhansyah Putra, Lenora, Anggi, Eva, Tiara, Mariana
dan teman-teman PPLT 2015 SMP Negeri 5 Stabat serta buat sahabat terkasih
selama penulis SMA sampai sekarang yakni Eka Purnama Sari, Selly Zulpinar,

serta terima kasih kepada teman–teman satu bimbingan skripsi Fani, Irma, Lila,
Johanes beserta rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
telah memberi banyak pelajaran selama bertahun-tahun.
Penulis

telah

berupaya

dengan

semaksimal

mungkin

dalam

menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan
baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis

Maya Sari Harahap
NIM. 4122131008

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Halaman
i

Daftar Riwayat Hidup

ii


Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x


Daftar Lampiran

xi

BAB

I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah

4

1.3. Batasan masalah

4


1.4. Rumusan masalah

5

1.5. Tujuan Penelitian

5

1.6. Manfaat Penelitian

6

1.7. Defenisi Operasional

6

BAB

II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kerangka Teoritis

8

2.1.1. Hakikat Belajar Kimia

8

2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Kimia

9

2.2. Model Pembelajaran

11

2.2.1. Hakikat Model Pembelajaran

11

2.2.2. Model Pengajaran Langsung (Direct Intraction)

12

2.2.2.1. Sintaks Model Pengajaran Langsung

13

2.2.2.2. Kelebihan dan Kekurangan Model Pengajaran Langsung

14

2.2.3. Model Pembelajaran Problem Based Learning

14

2.2.3.1. Karakteristik Khusus Model Problem Based Learning

15

vii

2.2.3.2. Langkah-langkah Model Problem Based Learning

16

2.2.3.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning

17

2.3. Media Pembelajaran

18

2.3.1. Pengertian Media Pembelajaran

18

2.3.2. Macam-macam Media Pembelajaran

19

2.3.3. Fungsi Media Pembelajaran

19

2.3.4. Media Riil

20

2.3.5. Media Virtual

21

2.3.6. Kemampuan Berpikir Kritis

22

2.4. Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

24

2.4.1. Kelarutan (Solubility)

24

2.4.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan Zat

24

2.4.1.3. Tetapan Hasil Kali Kelarutan

25

2.4.1.4. Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

27

2.4.2. Pengaruh Ion Senama Dan pH Terhadap Kelarutan

28

2.4.2.1. Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan

28

2.4.2.2. Pengaruh pH Terhadap Kelarutan

29

2.4.3. Reaksi Pengendapan

30

2.5. Kerangka Konseptual dan Penyajian Hipotesis

32

2.5.1. Hipotesis Verbal

32

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian

34

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

34

3.2.1. Populasi Penelitian

34

3.2.2. Sampel Penelitian

34

3.3. Variabel Penelitian

34

3.3.1. Variabel Bebas

34

3.3.2. Variabel Terikat

34

3.3.2. Variabel Kontrol

35

3.4. Instrumen Penelitian

35

viii

3.4.1 Instrumen Tes

35

3.4.1.1. Validitas Isi (Content Validity)

35

3.4.1.2. Reliabilitas Tes

36

3.4.1.3. Indeks Kesukaran

37

3.4.1.4 Uji Daya Beda

38

3.4.2. Instrumen Non-Tes

38

3.5. Jenis Penelitian Dan Rancangan Penelitian

39

3.5.1. Jenis Penelitian

39

3.5.2. Rancangan Penelitian

40

3.5.3. Skema Rancangan Penelitian

41

3.6. Prosedur Penelitian

41

3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian

41

3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

42

3.6.3. Tahap akhir Penelitian

42

3.7. Teknik Analisis Data

42

3.7.1. Uji Normalitas

43

3.7.2. Uji Homogenitas Data

44

3.7.3. Uji Hipotesis

44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1. Hasil Penelitian

47

4.1.2. Analisis Data Instrumen Penelitian

47

4.1.2.1. Validitas Tes

47

4.1.2.2. Reliabilitas Tes

47

4.1.2.3. Tingkat Kaesukaran

48

4.1.2.4. Daya Beda Tes

48

4.1.2. Deskripsi data Hasil Penelitian

48

4.1.2.1. Data Kemampuan Berpikir Kritis

48

4.1.2.2. Data Hasil Belajar Siswa

50

4.1.3. Hasil Uji Persyaratan Analisis

50

4.1.3.1. Uji Normalitas Data

50

ix

4.1.3.2. Uji Homogenitas Data

53

4.1.4. Uji Hipotesis

55

4.1.5. Pembahasan

57

4.1.5.1. Hipotesis 1

57

4.1.5.1. Hipotesis 2

59

4.1.5.1. Hipotesis 3

61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

62

5.2. Saran

62

DAFTAR PUSTAKA

63

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian

46

Gambar 4.1. Bentuk Interaksi Faktor Model Pembelajaran

58

Menggunakan Media dan Kemampuan Berpikir Kritis
Terhadap Hasil Belajar Kimia

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Silabus

68

Lampiran 2

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

71

Lampiran 3

Kisi-kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi

108

Lampiran 4

Soal Instrumen Sebelum Validasi

115

Lampiran 5

Kunci Jawaban Sebelum Validasi

116

Lampiran 6

Kisi-kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi

122

Lampiran 7

Soal Instrumen Sesudah Validasi

125

Lampiran 8

Kunci Jawaban Sesudah Validasi

126

Lampiran 9

Pedoman Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis

127

Siswa
Lampiran 10 Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

129

Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa Media Riil

138

Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa Media Virtual

142

Lampiran 14 Tabel Validitas

145

Lampiran 15 Perhitungan Validitas Tes

146

Lampiran 16 Tabel Reliabilitas

148

Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Tes

149

Lampiran 18 Tabel Tingkat Kesukaran

151

Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran

152

Lampiran 20 Tabel Daya Pembeda

154

Lampiran 21 Perhitungan Daya Beda

155

Lampiran 22 Rekapitulasi Analisis Instrumen

156

Lampiran 23 Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

158

Lampiran 24 Tabulasi Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

160

Lampiran 25 Data Hasil Belajar Siswa

162

Lampiran 26 Uji Normalitas Data

166

Lampiran 27 Perhitungan Uji Homogenitas

174

Lampiran 28 Perhitungan Rata-Rata, Varians Data Dan Standar Deviasi

180

Lampiran 29 Uji Homogenitas

184

Lampiran 30 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment

193

xiii

Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)

194

Lampiran 32 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)

195

Lampiran 33 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F

196

Lampiran 34 Jadwal Kegiatan Penelitian

197

Lampiran 35 Dokumentasi Penelitian

199

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia

karena dengan pendidikan akan membentuk manusia yang berkualitas dan
berpotensi tinggi. Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan
mewujudkan cita-cita sebagai proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu membuat
peserta didik lebih kritis dalam berpikir (Prasetyaningrum, dkk, 2013: 122).
Menurut survai Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas
pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi
itu berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum
Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, hanya menduduki
urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvai di dunia. Kualitas pendidikan Indonesia
yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003), bahwa dari 146.052 SD
di Indonesia ternyata hanya 8 sekolah saja yang mendapatkan pengakuan dunia
dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia
ternyata juga hanya 8 sekolah yang mendapatkan pengakuan dunia dalam kategori
The Middle Years Program (MYP). Dan, dari 8.036 SMA ternyata hanya 7
sekolah saja yang mendapatkan pengakuan dunia dalam kategori The Diploma
Program (DP) (Ernawati, 2013: 3).
Kualitas pendidikan yang belum maksimal tersebut tercermin dari
rendahnya hasil belajar siswa di sekolah. Menurut Wasonowati, dkk (2014: 66-67)
dalam penelitiannya menemukan bahwa hasil belajar siswa SMA/sederajat masih
rendah dalam hal pencapaian nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM 75),
terutama untuk mata pelajaran MIPA. Kimia merupakan salah satu cabang
pelajaran MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Salah satu indikator dari
kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu

2

pembelajaran yang kurang mendorong kegiatan siswa dalam mengembangkan
pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan salah satu guru kimia
kelas XI SMA Negeri 1 Sunggal, diperoleh bahwa hasil belajar kimia siswa masih
rendah, pada tahun ajaran 2013/2014 di semester ganjil persentase siswa yang
hasil ujian kimianya dibawah KKM ada 60 %, mencapai KKM 25% dan diatas
KKM 15% dengan nilai KKM 75. Pada tahun ajaran 2014/2015 di semester genap
persentase siswa yang hasil ujian kimianya di bawah KKM ada 55%, mencapai
KKM 25 % dan di bawah KKM 20 % dengan nilai KKM 75. Pada tahun ajaran
2015/2016 di semester ganjil persentase siswa yang hasil ujian kimianya dibawah
KKM ada 60%, mencapai KKM 30% dan dibawah KKM 10% dengan nilai KKM
70. Rendahnya hasil belajar siswa di sekolah tersebut dikarenakan pembelajaran
masih berpusat pada guru, tanya jawab serta pemberian tugas berulang pada setiap
pertemuannya, sehingga membuat siswa menjadi pasif dan bosan. Selain itu,
media pembelajaran yang digunakan kurang maksimal.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai
permasalahan dalam pembelajaran kimia adalah dengan menerapkan model
pengajaran langsung (Direct Instruction). Model pengajaran langsung (Direct
Instruction) merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa
dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat
diajarkan selangkah demi selangkah (Wawan, dkk, 2010: 8). Dalam menerapkan
model pengajaran langsung (Direct Instruction) guru harus mendemonstrasikan
pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa (Sofiyah, 2010:
3). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Asiyah Nur Hidayati (2012 : 61)
terjadi peningkatkan nilai rata-rata siswa yang dihasilkan 77,774 sebagai
peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan dari model pembelajaran DI. Hal
yang sama juga dilakukan oleh Sofiyah (2010: 61) terdapat pengaruh yang
signifikan antara model pengajaran langsung (Direct Instruction/ DI) terhadap
hasil belajar Fisika siswa.
Selain menggunakan model pengajaran langsung (Direct Instruction),
dapat juga menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

3

Menurut Akinoglu dan Tandogan (2007: 71) model PBL merupakan salah satu
model pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. Dalam proses pembelajaran
aktif, pembelajaran tidak lagi menjadi proses standar tetapi berubah menjadi
proses personalisasi. Dalam model PBL keterampilan pemecahan masalah, dan
belajar yang dikembangkan. Model PBL memungkinkan siswa untuk menyadari
dan menentukan masalah kemampuan dan kebutuhan belajar, belajar untuk
memecahkan masalah, untuk perubahan pengetahuan dan melakukan karya
kelompok. Model PBL tepat digunakan untuk materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan (Ksp). Karakteristik materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
yang bersifat hitungan dan berisi konsep-konsep serta mempunyai keterkaitan
antar konsep, sehingga diperlukan kemampuan siswa untuk dapat memahami
materi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi, dkk (2013: 15)
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa pada materi sistem
koloid secara signifikan baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik setelah
siswa dibelajarkan melalui model pembelajaran Problem Based Learning.
Persentase prestasi belajar siswa hasil tes kognitif, afektif dan psikomotor pada
siklus I secara berturut-turut adalah 18,75%; 34,38% dan 50,00%, sedangkan hasil
yang diperoleh pada siklus II secara berturut-turut yaitu 90,63%; 53,13% dan
53,00%.
Penggunaan suatu model pembelajaran akan lebih baik jika disertai
dengan media. Adanya media yang digunakan dalam pembelajaran dapat
mempercepat dan meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar (Nuryanto, dkk,
2015: 89). Salah satu media yang digunakan untuk melengkapi model PBL adalah
laboratorium virtual (dry lab). Aplikasi laboratorium saling melengkapi dengan
kimia dan laboratorium adalah bagian utama dari pelajaran kimia. Laboratorium
sangat penting untuk membuat konsep kimia dan membuat siswa akan lebih
mudah untuk memahami (Altun, dkk, 2009: 1895). Pembelajaran pada
laboratorium virtual adalah pembelajaran melalui pengamatan tidak langsung.
Menurut Parno dan Dwitya dalam (Nurrokhmah 2013: 201) Virtual Lab adalah
laboratorium virtual yang berisi animasi praktikum menyerupai praktikum dalam

4

laboratorium. Menurut Tatli, dkk (2013: 160) bahwa beberapa peneliti
berpendapat bahwa melakukan eksperimen dengan lingkungan virtual lebih
efektif dari pada melakukan eksperimen dilaboratorium nyata.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Naba
Hamida, dkk (2012: 7), ada pengaruh metode pembelajaran STAD menggunakan
laboratorium virtual dan STAD menggunakan laboratorium riil terhadap prestasi
belajar siswa pada aspek kognitif siswa. Penelitian terkait juga dilakukan dalam
penelitian Rokhimulloh (2010: 11) menyimpulkan ada pengaruh penggunaan
laboratorium virtual dan laboratorium riil terhadap prestasi belajar pada materi
laju reaksi, penggunaan laboratorium virtual dengan nilai rata-rata 61,24 dan
laboratorium riil dengan nilai rata-rata 53,52.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu
penelitian untuk mengetahui pengaruh hasil belajar kimia dengan menggunakan
Pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media pada materi Kelarutan
Dan Hasil Kali Kelarutan. Adapun judul penelitian ini adalah Pengaruh Model
Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Dan Kemampuan Berpikir
Kritis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan.

1.2

Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi ruang

lingkup dalam penelitian ini adalah : (a) Rendahnya hasil belajar kimia di SMA;
(b) Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa pasif; (c) diperlukan
model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk lebih
meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia
khususnya pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan; (d) Penggunaan media
pembelajaran yang kurang maksimal.

1.3

Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan

masalah penelitian, dimana batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

5

1. Objek Penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1
Sunggal T.P 2015/2016.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah DI
(Direct Instruction) dan PBL (problem based learning)
3. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media riil
dan media virtual.
4. Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini merupakan ranah kognitif.
Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2
(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).
5. Kemampuan berpikir kritis siswa dibatasi pada kemampuan berpikir kritis
tinggi dan rendah yang diperoleh dengan pemberian test sebelum proses
belajar mengajar berlangsung.
6. Materi yang diberikan dibatasi pada sub materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan .

1.4

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan
media dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa
pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media
terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan ?
3. Apakah ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar
kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ?

6

1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran
dengan menggunakan media dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil
belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran dengan
menggunakan media terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan .
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan berpikir kritis
terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan.

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa tentang materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan yang disampaikan oleh guru bidang studi kimia.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para guru dalam memilih
model dan media pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses
belajar kimia.
3. Sebagai sumbangan ide dan pemikiran khususnya dalam bidang studi
kimia pada pelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk digunakan
sebagai pedoman untuk bahan pembelajaran bagi mahasiswa generasi
selanjutnya.

1.7

Definisi Operasional
Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka

dibuat suatu definisi operasional sebagai berikut:
1. Model pengajaran langsung (Direct Instruction) merupakan suatu
pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari

7

keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat

diajarkan

selangkah demi selangkah.
2. Model Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada sebuah permasalahan yang mengantarkan
mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang belum mereka ketahui
sebelumnya.
3. Media riil merupakan kegiatan praktikum yang dilaboratorium nyata
dengan alat dan bahan yang sesungguhnya sebagai media pembelajaran
sehingga siswa dapat melakukan kegiatan praktikum ddan pengamatan
secara langsung yang dilaksanakan sesuia prosedur.
4. Media virtual merupakan media pembelajaran melalui pengamatan tidak
langsung. Media virtual berisi serangkaian alat-alat laboratorium yang
berbentuk perangkat lunak komputer berbasis multimedia interaktif, yang
dioperasikan dengan komputer dan dapat menstimulasikan kegiatan
dilaboratorium

seakan-akan

pengguna

berada

pada

laboratorium

sebenarnya. Pada penelitian ini media yang digunakan untuk media virtual
adalah Macromedia Flash tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
5. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu faktor internal yang
dapat mempengaruhi proses dan pencapaian hasil belajar siswa. sebagai
pemikiran yang reflektif dan beralasan yang difokuskan pada keputusan
tentang apa yang diyakini dan dilakukan.
6. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang
meliputi bidang kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam penelitian ini
aspek hasil belajar kimia yang ingin diukur adalah hasil belajar dalam
bidang kognitif.
7. Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan materi kelas XI IPA
semester genap. Kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal
zat yang dapat larut dalam sejumlah larutan tertentu dan dinyatakan
dengan lambang Ksp.

62

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan
Dari keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1.

Ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan media dan
kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan.

2.

Ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media terhadap
hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

3.

Ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa
pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

5.2.

Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :
1.

Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan
model PBL dengan menggunakan media virtual untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada siswa yang berkemampuan berpikir kritis tinggi.

2.

Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan
model DI dengan menggunakan media riil untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada siswa yang berkemampuan berpikir kritis rendah.

3.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran kimia yang
berbeda sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan
mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.

63

DAFTAR PUSTAKA

Ajai, T, J., dkk, (2013), Comparison of the Learning Effectiveness of ProblemBaesd Learning (PBL) and Conventional Method of Teaching Algebra,
Journal of Education and Pratice, 4(1): 131-135
Altun, E., dkk, (2009), Develoving An Interactive Virtual Chemistry Laboratory
Enriched With Constructivist Learning Activities For Secondary Schools,
Procedia Social and Behavioral Sciences, 1 :1895- 1898.
Akinoglu, Orhan., dan Tandogan, O, R., (2007), The Effect of Problem Leaning in
Science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude and
Concept Learning, Eurasia Journal of Mathematics, Science &
Technology Education, 2007 3(1): 71-81
Anonim,

(2012), http://mazguru.wordpress.com/2012/04/19/ayo-manfaatkanlaboratorium-virtual/, diakses 05 Februari 2016.

Amri, Sofan., (2013), Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
Arifianingsih, I., Mulyani, S., dan Utomo, B. S., (2015), Pengaruh Pembelajaran
Problem Solving Berbantuan Tutor Sebaya Dan Team Assisted
individualization (TAI) Dengan Memperhatikan Kemampuan Terhadap
Prestasi Belajar Siswa (Pokok Bahasan Konsep Mol Kelas X Negeri
Colomadu Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015), Jurnal
Pendidikan Kimia 4(4):163-172, Universitas Sebelas Maret
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Assriyanto, E. K., Sukadjo, J.S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri
Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan
Penyangga Di Sma N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), 3(3): 89-97, Universitas Sebelas Maret
Aprilia, S., (2011), Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) Dengan Menggunakan Laboratorium Rill Dan Virtual
Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir kritis Dan Gaya Belajar Siswa,
Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.

64

Dewi, S. R., Haryono., dan Utomo, B. S., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi
Sosial Siswa Dengan Problem Based Learning Pda Pembelajaran Kimia
Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA Negeri 5 Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1): 15-20, Universitas
Sebelas Maret
Ernawati, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery (Penemuan
Terbimbing) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya
Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013,
Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Fmipa, Unimed, Medan.
Fitriawati, N., (2010), Penerapan model Pembelajran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Di MTsN Selorejo Blitar, UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Graff, E., and Kolmos, A., (2003), Characteristic of Problem-Based Learning, Int,
J, Engng Ed, 19(5): 657-662
Hamida, N., Bakti Mulyani, dan Budi Utami, (2012), Studi Komparasi
Penggunaan Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam
Pembelajaran Student Teams Achievement Division (Stad) Terhadap
Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok
Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap Sma Negeri 1 Banyudono
Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(2) : (715) ISSN 2337-9995
Hidayati, A.N. (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Direct Interaction
Terhadap Hasil Belajar Berpikir kritis, skripsi, FMIPA, IAIN
Walisongo, Semarang.
Huda , M., (2014), Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Cet ke-5,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Johari, J. M. C., dan Rachmawati, M., (2008), Kimia SMA Kelas XI, PT Gelora
Aksara Pratama.
Komalasari, K., (2010), Pembelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi, PT
Refika Aditama, Bandung.
Kusnadi., Masykuri, M., dan Mulyani, S., (2013), Pembeljaran Kimia Dengan
Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Rill Dan
Virtual Ditinjau Dari Kemampuann Berpikir kritis Dan Kemampuan
Berpikir Abstrak Siswa, Jurnal Inkuiri, 2(2):163-172, Universitas
Sebelas Maret

65

Kusnadi, (2012), Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Problem Based
Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Rill Dan Virtual Ditinjau
Dari Kemampuan Berpikir kritis dan Kemampuan Berpikir Abstrak
Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Magdalena, O., Mulyani, S., dan Elfi Susanti VH., (2014), Pengaruh
Pembelajaran Model Problem Based Learning Dan Inquiry Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreativitas Verbal Pada Materi
Hukum Dasar Kimia Kelas X Sman 1 Boyolali Tahun Pelajaran
2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(4): 162-169, Universitas Sebelas
Maret
Montu,

E., (2012), Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing
Menggunakan HYPERMEDIA Dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar
Dan Kemampuan Awal, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta

Nurrokmah, I.E., dan Sunarto, W., (2013), Pengaruh penerapan Virtual Labs
Berbasis Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia, Chemistry In Education
(CIE), 2(1) : (201-207), ISSN NO 2252-6609
Nuryanto., Utami, B., dan Nugroho, A., (2015), Penerapan model pembelajaran
problem based learning (pbl) dilengkapi macromedia flash untuk
meningkatkan kemampuan dan prestasi belajar siswa pada materi pokok
termokimia kelas xi siswa sma negeri 2 karanganyar tahun pelajaran
2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 4(4):87-94, Universitas Sebelas
Maret
Prasetyaningrum , D., Martini, S. K., dan Susilowati, E,. (2013), Studi Komparasi
Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Disertai Media
Kartu Soal Dan Roda Impian Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Hidrokarbon Kelas X Di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3):122-129, Universitas Sebelas
Maret
Purba, M., (2006), Kimia, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rohmawati, A., Masyukuri, M., dan Utomo, B. S., (2016), Implementasi
Pembelajaran Kimia Dengan Inkuiri Bebas Termodifikasi Bermedia
Laboratorium Rill Dan Virtual Kelas XI Pada pokok Bahasan Sistem
Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia, 5(1): 71-77, Universitas Sebelas Maret
Rokhimulloh, (2010), Pembelajaran Kimia Menggunakan Laboratorium Virtual
Dan Laboratorium Riil Melalui Metode Eksperimen Dengan
Memperhatikan Emotion Spiritual Quotient (ESQ) Dan Kemampuan
Awal Siswa, Tesis ,FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

66

Ronah,S.M.,(2013),http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakika
t-dan-pem belajaran-kimia.html,( diakses 18 Januari 2015)
Rusman., (2011), Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua, Raja
Grafindo,Jakarta.
Saifudin, Achmad., (2010), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL), Skripsi, Jurusan Pendidikan IPA/Kimia, Fakultas Ilmu Trbiyah
Dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Sanjaya, W.,H., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Santoso, H., (2009), Pengaruh Penggunan Laboratorium Rill Dan Laboratorium
Virtual Pada Pembelajaran Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Siswa,
Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Setyorini, U., S. E, Sukiswo., Subali, B., (2011), Penerapan Model Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Siswa SMP, Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, Universitas Negeri Semarang
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, ArRuzz Media, Yogyakarta.
Silitonga, P.Maulim., (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian,
FMIPA Unimed, Medan.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran
Kimia, UNIMED, Medan.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Asdi
Mahasatya, Jakarta.
Sofiyah., (2010), Pengaruh Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Skripsi, FITK, Uin Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiarti, G., (2013), Evaluasi dan penilaian hasil belajar, Unimed Press, Medan.
Sunardi., (2008), Kimia,Yrama widya, Bandung.

67

Sunarya, Y., (2012), Kimia Dasar 2, Yrama Widya, Bandung.
Susilawati, Muhaimin, A., (2014), Pengaruh Penngunaan Media Riil Terhadap
Keterampilan Proses Sains Dan Gaya Belajar Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 10 (2014) : (47-58)
Sutirman., (2013), Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sutresna, N., (2007), Kimia SMA Kelas XI, Penerbit Grafindo Media Pratama.
Tatli, Z., dan Ayas, A., (2013), Effect Virtual Chemistry Laboratory On Students
Achevement, Educational And Society,16(1) :159-170
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Prenada
Media Group, Jakarta.
Wasonowati, T. R. R., Redjeki, T., dan Ariani, D. R. S., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (Pbl) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum
Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
Ipa Sma Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia, 3(3):66-75, Universitas Sebelas Maret
Wawan, S., Fitrajaya, E., dan Mardiyanti, T., (2010), Penerapan Model
Pengajaran Langsung (Direct Intruction) Untuk Meningkatkan
Pemahaman Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (RPL), Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Komunikasi, 3(1):7-10,
UPI
Zahrani, (2014), Kontektualisasi Direct Instruction Dalam Pembelajaran Sains,
Lantanida Journal, 1(1) :101-105.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) SISWA SMAN 10 SEMARANG

1 45 211

PENGARUH METODE KONSEP BERTINGKAT BERBANTUAN QUESTION BOX TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 24 202

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI.

0 3 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION DENGAN TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 4 27

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

Pengaruh Pembelajaran Kolaborasi Model Problem Posing-Think Pair Share Berbantuan LKS terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Kelarutandan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Gubug.

0 0 1