Uji Hipotesis Hasil Analisis Data Tes
60
diberikan perlakuan. Kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa hasil
rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 73,43; sedangkan rata-rata nilai posttest kelas kontrol sebesar 66,28. Terdapat selisih nilai rata-rata posttest antara
kedua kelas, hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi sebesar 7,15 dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t diperoleh t
hitung
t
tabel
, yaitu nilai t
hitung
sebesar 3,70. Sedangkan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 5 adalah 2,021. Berdasarkan hasil uji-t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model Search, Solve, Create and
Share SSCS terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran dengan model Search, Solve, Create and Share SSCS
merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, melatih siswa menyelesaikan suatu permasalahan dengan tahapan atau langkah penyelesaian secara mandiri,
guru tidak lagi menjadi pusat pada proses pembelajaran tetapi sebagai fasilitator yang membimbing proses pembelajaran di kelas. Sedangkan pada pembelajaran
konvensional guru merupakan sumber dari proses pembelajaran. Siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan guru sehingga kemampuan berpikirnya kurang.
Pembelajaran menggunakan model Search, Solve, Create and Share SSCS dapat meningkatkan hasil belajar lebih baik dari pembelajaran
konvensional, hal ini diperkuat dari hasil uji normal gain N-gain kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Sejalan dengan
hasil penelitian Henny Johan yang berjudul “Pengaruh Search, Solve, Create and Share SSCS Problem Solving untuk meningkatkan kemampuan Mahasiswa
dalam Merumuskan dan Memilih Kriteria Pemecahan Masalah pada Konsep Listrik Dinamis”, yang menyatakan bahwa rata-rata N-gain kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan rata-rata N-gain kelas kontrol.
1
Pada kelas eksperimen nilai N-gain sebesar 0,64 menunjukkan kategori sedang dan kelas kontrol sebesar
0,53 dengan kategori sedang. Walaupun kedua kelas berada pada kategori sedang, namun pada kelas eksperimen terdapat 4 orang siswa yang berada pada kategori
1
Henny Johan, “Pengaruh Search, Solve, Create and Share SSCS Problem Solving untuk meningkatkan kemampuan Mahasiswa dalam Merumuskan dan Memilih Kriteria Pemecahan
Masalah pada Konsep Listrik Dinamis”, Jurnal Exacta, Vol. X, 2012.
61
tinggi dan 17 orang siswa pada kategori sedang. Sedangkan pada kelas kontrol terdapat 2 orang siswa yang berada pada kategori tinggi dan 19 orang siswa pada
kategori sedang. Penerapan model Search, Solve, Create and Share SSCS juga
mendapatkan respon yang sangat baik dari siswa seperti ditunjukkan pada hasil analisis angket pada tabel 4.10 dengan rata-rata persentase sebesar 69. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran menjadikan siswa lebih terlibat aktif dan memiliki pemahaman yang baik terhadap materi yang diajarkan.
Pada persentase kemampuan kognitif posttest terlihat bahwa terdapat peningkatan pada setiap jenjang kognitif baik kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Untuk melihat peningkatan nilai hasil belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran dibuat persentase peningkatan kemampuan kognitif. Kelas
eksperimen mengalami peningkatan kemampuan kognitif lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Runtut Prih Utami yang berjudul
“Pengaruh Model Search, Solve, Create and Share SSCS dan Problem Based Instruction PBI Terhadap Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa”, yang
menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada ranah kognitif untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
2
Dengan tingkatan ranah kognitif C1 sebesar 26, C2 sebesar 61, C3 sebesar 60, dan C4 sebesar 36. Aspek
kognitif tertinggi adalah C2, karena pada model ini siswa diberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung pada proses pembelajaran, sehingga
kemampuan memahami C2 lebih tinggi dibandingkan aspek kognitif yang lainnya. Sedangkan aspek kognitif terendah adalah C1, hal ini dikarenakan siswa
lebih banyak bereksplorasi dalam percobaan yang dilaksanakan dikelas sehingga kemampuan mengingatnya masih rendah.
2
Runtut Prih Utami, “Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create and Share SSCS dan Problem Based Instruction PBI Terhadap Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa”,
2011.