41 4.
Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna a.
Gaya bahasa retoris eufimisme, litotes, pleonasme, hiperbol, paradoks, oksimoron
b. Gaya bahasa kiasan persamaan atau simile, metafora, alegori, personifikasi, sinekdoke, metonimia, antonomasia, ironi, satire
Dalam bahasa Jepang Momiyama 1997:141 dalam Dedi Sutedi menjelaskan jenis majas sebagai berikut.
1. Metafora inyu
Metafora inyu
adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu hal atau perkara, dengan cara mengumpamakannya
dengan perkara atau hal lain, berdsarkan pada sifat kemiripan kesamaannya. Metafora sebagai perbandingan langsung tidak mempergunakan kata:
seperti, bagaikan, dan lain-lain. Lakoff dan Johnson dalam Dedi sutedi 2003:179 menggambarkan bahwa metafora bisa dinyatakan dalam bentuk
“A…is…B…”,…B…de aru’, sedangkan dalam bahasa Indonesia bisa dipadankan dengan “…A…adalah…B…”. Tentunya hal ini bukan
merupakan suatu ungkapan, yang menyatakan pasti, bahwa “A adalah 100 B”, tetapi hanya perumpamaan saja.
Contoh: 1.
Toshokanwa hon no hoko desu Perpustakaan gudang ilmu
2. Kimi wa boku no taiyou da
Kau adalah matahariku
Universitas Sumatera Utara
42
2. Metonimi kanyu
Metonimi kanyu adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu hal atau perkara, dengan cara mengumpamaknnya
dengan perkara atau hal lain, berdasarkan pada sifat kedekatannya atau keterkaitan antara kedua hal tersebut.
Contoh: 1. Nabe ga nieru
Panci mendidi 1.
Kanojo wa hondana o seirishita Ia membereskan rak buku
3. Sinekdoke teiyu
Sinekdoke teiyu adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu hal atau perkara yang menyebutkan nama bagian sebagai
pangganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. Contoh:
1. Indonesia kokumin wa nannen kuchi ni okome o takusan tabete yaru
Setiap tahun semakin banyak mulut yang harus diberi makan di Indonesia
2. Mimi o yoku tsukete kudasai
Pasanglah telinga baik-baik
Universitas Sumatera Utara
43
Selain itu Nakamura dalam Dedi skripsi, 2005:35 mengatakan bahwa: 1. Hiperbola
Eigo no hiperbole ni ataru yuho de, kochouhou to mo iwareru you ni. Jijitsu o omoi kitte okiku matawa kyoukutan ni chisaku hyogen suru
kyochoho no isshuu de aru. ‘Dalam bahasa Inggris – Hiperbola disebut juga dengan kochouhou dan
merupakan suatu jenis penekanan untuk membesarkan atau mengecilkan dari fakta yang sebenarnya’.
Contoh: Ase ga taki no you ni nagareru.
Keringatnya mengalir seperti air hujan
2. Perumpamaan