Data dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

E. Data dan Sumber Data

Data atau informasi yang saling mendukung untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian menggunakan dua jenis data, yaitu: 1. Data kwalitatif, yang berkaitan dengan kualitas 2. Data kwantitatif, yang berkaitan dengan kuantitas, dan memiliki skala data ordinal. Informasi tersebut akan digali dari beragam sumber data, dan jenis sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi: 1. Sumber data primer: · Untuk data kwalitatif menggunakan informan yaitu; petani padi organik, yang terdiri dari petani pemilik penggarap, petani penyakap dan petani penyewa,baik yang sebagai petani inovator, petani pelopor maupun petani biasa bukan petani pelopor maupun inovator · Untuk data kwantitatif menggunakan responden, dengan unit analisis individu petani yang sudah mengembangkan usahatani padi organik Sumber data sekunder 1. Dokumen resmi tentang program pengembangan padi organik 2. Monografi lokasi penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis penelitian kwalitatif dan juga jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: · Wawancara mendalam indepth interviewing, wawancara jenis ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal, dan dapat dilakukan berulang pada informan yang sama Patton, dalam Sutopo, 2002 : 184. Pertanyaan yang diajukan dapat semakin terfokus sehingga informasi yang dapat dikumpulkan semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran dan kelenturan cara ini akan mampu mengorek kejujuran yang berkaitan dengan pemberdayaan petani oleh penyuluh, yang memunculkan sikap dan partisipasi petani dalam pengembangan usaha tani padi organik. · Questioner, untuk mengumpulkan data tentang Pemberdayaan Petani oleh Penyuluh, Pengetahuan Pengembangan Usaha Tani Padi Organik, Sikap Petani, Ketrampilan Pengembangan Usaha Tani Padi Organik, , Partisipasi Petani, Pengembangan Usaha Tani Organik. · Dokumen, pengumpulan fakta dilakukan secara deskriptif dengan menonjolkan sifat partikularnya. Kemudian dari kasus yang partikular itu, dapat diambil ciri yang menunjukkan keseragaman setelah dibandingkan dengan kasus-kasus empiris yang lain.

G. Validitas Data