Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah

Sebagaimana survei yang dilakukan oleh Abidin 2007 terhadap sejumlah remaja perempuan juga membuktikan bahwa seks di antara mereka dilakukan tanpa paksaan, dan didasari atas suka sama suka. Mereka tidak sadar akan konsekuensi seks di usia muda. Saat usia belasan tahun, rahim masih amat rentan dengan berbagai virus dan kuman. Sehingga human papilloma virus HPV yang merupakan cikal bakal kanker serviks bisa masuk dan menyerang mereka. Franky 2007 menyatakan bahwa dampak psikologis seks pra-nikah pelaku akan merasa diri kotor dan kehamilan akan berdampak pada hal lain dosa memperanakkan dosa, seperti berbohong, menjauh dari pergaulan positif. Dampaknya seperti lingkaran setan yang tidak ada ujungnya. Bart 1994 menyatakan bahwa pengetahuan sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat mengetahui mengapa mereka harus melakukan suatu tindakan sehingga perilaku masyarakat dapat lebih mudah untuk diubah ke arah yang lebih baik.

5.2 Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah

Sikap berfungsi menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, mengatur tingkah laku seseorang, mengatur perlakuan dan pernyataan kepribadian seseorang. Sikap berasal dari pengalaman atau dari orang terdekat dengan remaja itu sendiri. Sikap terbentuk karena adanya peran penting dari pengetahuan, berfikir, keyakinan dan emosional. Bila dilihat dari jawaban remaja atas beberapa pernyataan sikap ditemukan masih ada remaja yang memberikan respon negatif terhadap situasi pernyataan tersebut. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.17.diatas diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kategori tingkatan sikap sedang yaitu sebanyak 60 orang 90,9, kategori tingkatan kurang yaitu sebanyak 5 orang 7,6 dan kategori tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 1 orang 1,5 Berdasarkan perbandingan data-data tersebut, peneliti mengasumsikan dengan yang dikemukakan oleh Sunaryo 2004 bahwa sikap mengandung faktor perasaan dan motivasi sehingga membedakan dengan pengetahuan. Notoatmodjo 2007 menyatakan faktor pengalaman juga dapat mempengaruhi sikap seseorang. Remaja yang pernah mendengar atau memiliki teman yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah akan menyikapi secara tegas bahwa tindakan tersebut tidak memiliki keuntungan atau manfaat apa-apa bagi remaja. Begitupun yang diungkapkan oleh Paat 2007 bahwa pengalaman yang banyak mengenai informasi pendidikan seks akan mendorong seseorang untuk dapat lebih mudah merubah sikap dan berperilaku yang lebih baik. Sunaryo 2004 menyatakan bahwa faktor penentu sikap seseorang salah satunya adalah faktor komunikasi sosial. Informasi yang diterima individu tersebut akan dapat menyebabkan perubahan sikap pada diri individu tersebut. Positif atau negatifnya informasi dari proses komunikasi tersebut tergantung seberapa besar lingkungan sosial disekitarnya mampu mengarahkan individu tersebut bersikap dan bertindak sesuai dengan informasi yang diterimanya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.16 diatas bahwa sebagian besar responden yang menjawab pernyataan tentang Berhubungan seksual dengan lawan jenis tanpa ikatan perkawinan adalah wajar dilakukan remaja yang paling tinggi adalah sangat tidak setuju sebanyak 35 orang 53,0 dan tidak ada menjawab sangat setuju.Sedangkan sebagian besar responden yang menjawab pernyataan tentang Kebanyakn remaja yang menghadapi masalah seksual pra-nikah disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi adalah setuju sebanyak 41 orang 62,1 dan sebagian kecil menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 orang 4,5.sedangkan sebagian besar responden yang menjawab pernyataan tentang Remaja dipandang sebagai orang yang masih belum pantas untuk mendapatkan penegetahuan tentang seksual walaupun hanya sekali adalah Tidak Setuju sebanyak 41 orang 62,1 dan sebagian kecil menjawab Setuju sebanyak 4 orang 6,1 Sebagian besar responden yang menjawab pernyataan tentang Aborsi merupakan solusi yang tepat bagi remaja sekolah yang mengalami kehamilan yang tidak di inginkan akibat dari melakukan seksual pra-nikah adalah Tidak Setuju sebanyak 37 orang 56,1 dan sebagian kecil responden menjawab Sangat Setuju sebanyak Sangat Setuju 2 orang 3,0.Sedangkan sebagian besar responden yang menjawab pernyataan tentang Keluarga dan guru BP bukanlah tempat yang cocok untuk mencari tahu tentang hal-hal yang bersifat seksual dan pengetahuan akan kesehatan reproduksi menjawab Tidak Setuju sebanyak 32 Orang 48,5 dan sebagian kecil menjawab Sangat Setuju sebanyak 3 orang 4,5 Universitas Sumatera Utara Sebagian besar Responden yang menjawab pernyataan tentang Banyaknya uang saku dapat memicu perilaku remaja sekolah untuk melakukan seksual pra-nikah menjawab Setuju sebanyak 32 orang 48,5 dan sebagian kecil menjawab Sangat Setuju sebanyak 3 orang 4,5. Sedangkan sebagian besar responden yang menjawab pernyataan tentang Menurut anda, media massa seperti televisi, radio, majalah, buku, internet, dan lain-lain dapat mempengaruhimemicu remaja untuk melakukan seksual pra-nikah yang paling banyak menjawab Setuju sebanyak 38 orang 57,6 dan sebagian kecil responden menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 5 orang 7,6. Sebagian besar responden yang menjawab pernyataan tentang pernyataan tentang Bagaimana sikap anda terhadap kasus aborsi oleh remaja yang terjadi di sekolah atau di sekitar sekolah anda menjawab Tidak Setuju sebanyak 38 0rang 57,6 dan sebagian kecil responden menjawab Sangat Setuju sebanyak 1 orang 1,5.

5.3 Tindakan Remaja tentang seks pra-mikah