Teknik Uji Persyaratan Analisis

43 . 1 . . 2 2 1 2 1 2 1 2 1 11 r r r ? ? dimana : r 12.12 = koefisien korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r 11 = koefisien relibilitas yang sudah disesuaikan Adapun mengenai interpretasi besarnya koefisien korelasi digunakan ketentuan- ketentuan sebagai maka telah ditemukan Arikunto 2001:75, yaitu: - Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi - Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi - Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup - Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah - Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

E. Teknik Uji Persyaratan Analisis

Penelitian ini digunakan uji persyaratan analisis, yaitu meliput i uji normalitas, uji independen dan uji linieritas sebagai mana uraian berikut ini:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data skor pemahaman Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-12PB2007 tentang prosedur dan tata cara permintaan serta pembayaran uang makan bagi Pegawai Negeri Sipil dan motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil maupun skor kinerja 44 Pegawai Negeri Sipil itu mengikuti distribusi normal. Uji normalitas ini menggunakan uji Liliefors, sebagaimana dikemukakan oleh Suryono 2005:79-80, dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Hitung S X Xi zi ? ? ? Dimana : zi = angka baku X = rata-rata ? ? N X ? ? 1 S = simpangan baku ? ? ? ? 1 2 1 2 1 ? ? ? ? ? N N X X N b. Untuk setiap angka baku zi dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang : F zi = P z ? z i c. Hitung Szi banyaknya Zi, Z2 ………. Z n yang = Z i N d. Hitung selisih Fzi – S zi dan tentukan harga mutlaknya e. Cari nilai terbesar dari selisih Fzi – Szi, jadikan L hitung f. Tarik kesimpulan: = 45 1 Jika L hit = L kritis atau L hit = L kritis maka tolak hipotesis statistik, berarti distribusi sebarannya tidak normal. 2 Jika L hit L kritis maka terima hipotesis statistik, berarti distribusi sebarannya normal. 2. Uji Independen Uji independen ini dimaksudkan untuk memberikan informasi apabila kriterium benar-benar tergantung pada prediktor atau tidak. Adapun langkah-langkah untuk menghitung uji independen ini, sebagamana telah dikemukakan Suryono 2005:83- 84 adalah sebagai berikut: a. Menghitung 1 ? ? 2 1 Y JK T 2 Jk rega N Y ? ? 2 1 3 Jk regba ? ?? ? ?? ? ? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ? N Y X Y X b 2 1 1 1 1 4 Jk res = T JK – Jk rega – Jk regba b. Menghitung 1 dF reg a = banyaknya prediktor = 1 2 dF reg ba = banyaknya prediktor = 1 3 dF res = N – dF rega + dF regba c. Menghitung 46 1 RJK rega rega rega dF JK ? 2 RJK regba regba regba dF JK ? 3 RJK reg reg a reg dF JK ? 4 RJK reg reg regba RJK RJK ? d. Ftabel 1- a 1.N-2 1 Jika F hit = f tab maka Ho ditolak berarti Y tidak independen pada X, jadi X dapat memprediksi Y. 2 Jika F hit f tab , maka Ho diterima berarti Y independen pada X, jadi X tidak dapat memprediksi Y. 3. Uji Linieritas Uji linieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan linier yang diperoleh cocok atau tidak. Adapun langkah-langkahnya oleh Suryono 2005:86 telah dirumuskan sebagai berikut : a. Nilai X 1 yang sama harus disusun beserta pasangannya b. Menghitung 1 ? ? N Y Y JK E ? ? ? 2 1 2 1 2 JK TC = JK res - JK E 47 3 JK C = JK res – JK TC c. Menghitung 1 dF E = N – K atau dF res – dF T C 2 dF T C = K-2 K= banyaknya kelompok X d. Menghitung 1 RJK = E E dF JK 2 RJK TC = TC TC dF JK e. F hitung = E TC RJK RJK f. F tabel = 1 - a K – 2, N – K 1 Jika F hitung = F tabel , maka hipotesis nol ditolak berarti persamaannya tidak linier 2 Jika F hitung F tabel , maka hipotesis nol diterima berarti persamaannya linier.

F. Teknik Analisis Data