Pengaruh Portofolio Kredit Terhadap Laba Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk

i

PENGARUH PORTOFOLIO KREDIT TERHADAP LABA
PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN
BANTEN, Tbk

NISSYA MAULIDINA SARI PUTRIANDE

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

ii

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA


Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Portofolio
Kredit Terhadap Laba Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya yang
berjudul Pengaruh Portofolio Kredit Terhadap Laba pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2016

Nissya Maulidina Sari P.
NIM H24114022

iv

v


ABSTRAK
NISSYA MAULIDINA SARI PUTRIANDE. H24114022. Pengaruh Portofolio Kredit
terhadap Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Dibimbing oleh FARIDA RATNA DEWI.

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB)
memiliki salah satu misi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah,
yakni dengan cara menyalurkan dana kepada masyarakat. Berdasarkan laporan
keuangan tahunan Bank BJB, penyaluran kredit tahun 2014 mengalami peningkatan
10,46% dari tahun 2013 namun pertumbuhan ini merupakan paling rendah selama 5
tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi, pertumbuhan dan
pengaruh portofolio kredit terhadap laba Bank BJB. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder dari studi pustaka dan laporan keuangan
perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dan deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kredit di Bank BJB didominasi oleh kredit
konsumtif daripada kredit produktif. Pertumbuhan portofolio kredit Bank BJB pada
tahun 2010-2014 cenderung mengalami perubahan komposisi. Sedangkan laba Bank
BJB pada tahun 2010-2013 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2014 laba
menurun dikarenakan pendapatan bunga dari total penyaluran kredit mengalami

peningkatan terendah. Berdasarkan hasil uji F menyimpulkan bahwa secara
keseluruhan perubahan portofolio kredit berpengaruh secara signifikan terhadap laba.
Sedangkan hasil uji t menyimpulkan bahwa secara parsial pendapatan bunga dari
setiap jenis kredit berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap laba.
Kata kunci : Bank BJB, portofolio kredit, laba.

ABSTRACT
NISSYA MAULIDINA SARI PUTRIANDE. H24114022. The Impact of Loan Portfolio to
Earnings PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Supervised by
FARIDA RATNA DEWI.

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB) has
one mission as the driving of regional development rate, namely by channeling funds
to people. Based on the annual financial statements of Bank BJB, loan portfolio in
2014 increased 10.46% from 2013 but this growth was the lowest over the last 5
years. This study aims to determine the condition, growth and the impact of the loan
portfolio of the Bank BJB's profit. The data used is secondary data from literature
and the company's financial statements. The analytical tool used is multiple
regression and descriptive. Results of this study show that loans in the Bank BJB
dominated by consumer loan than productive loan. Bank BJB loan growth in 20102014 are likely to change the compotition. While the bank's profit in 2010-2013

increased, but in 2014 earnings due to declining interest income of the total loan
portfolio experienced the lowest increase. Based on the results of the F test concluded
that the overall loan portfolio changes significantly affect earnings. While the t test
results concluded that the partial interest income of each type of loans and significant
positive effect on profits.
Keywords : Bank BJB, loan portfolio, profit.

vi

vii

PENGARUH PORTOFOLIO KREDIT TERHADAP LABA
PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT
DAN BANTEN, Tbk

NISSYA MAULIDINA SARI PUTRIANDE

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi

pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

viii

x

xi

PRAKATA

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul
penelitian yang diselesaikan sejak bulan Februari – Mei 2015 ini adalah Pengaruh
Portofolio Kredit Terhadap Laba Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE., MM.
selaku dosen pembimbing. Terima kasih penulis juga disampaikan kepada seluruh
karyawan dan pimpinan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
Cabang Cibinong, atas kesempatan dan dukungan yang telah diberikan. Ungkapan
terima kasih yang sangat tidak terhingga kepada kedua orang tua dan keluarga
penulis serta Afied Ardy Akbar dan keluarga atas doa, dukungan dan kasih sayang
yang senantiasa menyertai penulis. Terakhir ucapan terima kasih diberikan untuk
teman satu bimbingan, teman-teman PSAJM IPB, serta sahabat-sahabat yang
selalu menularkan semangat positif. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Bogor, Januari 2016
Nissya Maulidina Sari P.

xii


xiii

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup
TINJAUAN PUSTAKA
Bank
Kredit
Jenis Kredit
Portofolio Kredit
Laba
Penelitian Terdahulu

METODE
Kerangka Pemikiran
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis Regresi Berganda
Analisis Deskriptif
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Produk dan Jasa
Portofolio Kredit Bank BJB
Pertumbuhan Portofolio Kredit Bank BJB
Laba Bank BJB
Pengaruh Portofolio Terhadap Laba
Analisis Komponen Utama
Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


xiv
xiv
xiv
1
1
2
2
2
3
3
3
3
3
4
5
5
5
5
6
6

6
7
7
7
7
8
8
9
10
11
13
17
17
18
19

xiv

DAFTAR TABEL
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pertumbuhan kredit yang disalurkan, laba bersih, dan ROA bank BJB
Penyaluran kredit berdasarkan tujuan penggunaan
Pertumbuhan portofolio kredit konsumtif tahun 2010 – 2014
Pertumbuhan portofolio kredit produktif tahun 2010 – 2014
Hasil uji analisis regresi berganda persamaan 1
Hasil uji analisis regresi berganda persamaan 2
Hasil analisis komponen utama persamaan 1
Uji parsial komponen utama persamaan 1
Hasil analisis komponen utama persamaan 2
Uji parsial komponen utama persamaan 2

2
8
9
10
12
13
13
14
15
16

DAFTAR GAMBAR
1 Diagram portofolio kredit bank BJB tahun 2014
2 Kerangka pemikiran penelitian
3 Grafik laba pajak periode 2010 - 2014
4 Pertumbuhan pendapatan dan beban periode 2010 - 2014

1
6
10
11

DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil analisis trend portofolio kredit
2 Hasil uji analisis regresi berganda (persamaan 1)
3 Hasil uji analisis komponen utama (persamaan 1)
4 Hasil uji analisis regresi berganda (persamaan 2)
5 Hasil uji analisis komponen utama (persamaan 2)

20
21
23
26
28

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan tolak ukur pembangunan nasional yang
tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Perbankan memiliki peranan
penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi. Sektor perbankan berfungsi
sebagai lembaga intermediasi, yang berperan penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Perbankan sebagai lembaga perantara
keuangan bertugas untuk menyalurkan dana yang berhasil dihimpunnya kepada
pihak yang membutuhkan atau kekurangan dana dalam bentuk kredit. Kredit yang
disalurkan berdasarkan tujuan penggunaannya ada yang bersifat konsumtif dan
ada pula yang produktif. Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan bank
guna keperluan konsumsi bagi peminjam, sedangkan kredit produktif merupakan
kredit yang diberikan bank guna keperluan modal kerja atau investasi usaha yang
dijalankan oleh peminjam. Penyaluran kredit dilakukan bank dengan prinsip
kehati-hatian serta memerlukan pengelolaan yang baik agar kualitas kredit-kredit
yang disalurkan dalam kondisi sehat.
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB)
sebagai bank dimana sahamnya mayoritas dimiliki oleh pemerintah Jawa Barat
dan Banten dengan salah satu misinya adalah menjadi penggerak dan pendorong
laju pembangunan daerah turut berperan dalam menunjang pembangunan negara,
salah satunya dengan menyalurkan dana kepada masyarakat. Dalam upaya
pencapaian labanya, Bank BJB terus berusaha menghimpun dana pihak ketiga
untuk mendanai kegiatan penyaluran kredit dan selalu berusaha untuk menjaga
kualitas dari kredit yang disalurkannya. Masing-masing jenis kredit yang
disalurkan oleh Bank BJB memiliki tingkat risiko yang berbeda, oleh karena itu
Bank BJB menempatkan kredit-kreditnya dalam suatu portofolio agar hasil yang
dicapai optimal. Portofolio kredit bank BJB berdasarkan laporan keungan tahunan
bank BJB tahun 2014 didominasi oleh kredit konsumtif dibandingkan kredit
produktif (Gambar 1).

Produktif
29%

Konsumtif
71%

Gambar 1 Diagram portofolio kredit bank BJB tahun 2014
Sumber : Laporan Keuangan bank BJB

2

Total kredit yang disalurkan oleh Bank BJB cenderung mengalami
peningkatan setiap tahunnya, namun peningkatan jumlah kredit yang disalurkan
periode tahun 2010 – 2014 tidak berbanding lurus terhadap perolehan laba
perusahaan, dimana tingkat Return On Assets (ROA) berfluktuatif pada periode
tersebut. Kondisi demikian tentu bukanlah kondisi yang ideal, karena seharusnya
peningkatan jumlah kredit yang disalurkan oleh suatu bank dapat pula
mempengaruhi peningkatan laba yang diperolehnya.
Tabel 1 Pertumbuhan kredit yang disalurkan, laba bersih, dan ROA bank BJB
Uraian
Kredit yang
Disalurkan
Laba Bersih
ROA

2010
23.669.719

2011
28.764.701

Tahun
2012
38.332.712

890.225
3,15%

962.695
2,65%

1.193.204
2,46%

Sumber: Annual Report Bank BJB 2010 – 2014

2013
48.902.340

2014
54.017.114

1.376.387
2,61%

1.120.035
1,94%

Berdasarkan hasil Tabel 1 dapat diinformasikan bahwa penyaluran kredit
tahun 2014 mengalami peningkatan 10,46% dari tahun 2013, namun pertumbuhan
ini merupakan paling rendah selama 5 tahun terakhir. ROA dari tahun 2010
sampai dengan 2014 cenderung menurun. Laba bersih cenderung meningkat
setiap tahunnya, namun pada tahun 2014 kondisi laba tersebut mengalami
penurunan dari tahun 2013. Peristiwa kontradiksi antara posisi kredit dengan laba
dalam 5 periode tersebut menunjukan bahwa peran kredit tersebut tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perolehan laba perusahaan. Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu penelitian mengenai analisis pengaruh portofolio
kredit terhadap laba pada Bank BJB sebagai objek penelitian ini.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah yang
diteliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi portofolio kredit di Bank BJB?
2. Bagaimana pertumbuhan portofolio kredit di Bank BJB?
3. Apakah terdapat pengaruh dari portofolio kredit terhadap laba Bank BJB?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui kondisi portofolio kredit di Bank BJB.
2. Menganalisis pertumbuhan portofolio kredit di Bank BJB.
3. Menganalisis pengaruh portofolio kredit terhadap laba Bank BJB.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa
pihak, diantaranya :

3

1. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
serta saran-saran yang bermanfaat untuk pencapaian laba.
2. Bagi Pembaca, sebagai salah satu bahan acuan dan referensi untuk melakukan
penelitian lanjutan.
Ruang Lingkup
Penelitian ini hanya membahas tentang portofolio kredit (berdasarkan tujuan
penggunaannya, konsumtif dan produktif) yang berpengaruh terhadap laba Bank
BJB dari sisi pendapatan bunga kreditnya. Data yang diambil dalam penelitian ini
adalah laporan keuangan tahun 2010 sampai dengan 2014.

TINJAUAN PUSTAKA
Bank
Bank menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat.
Kredit
Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Jenis Kredit
Menurut Kasmir (2014), beragam jenis kegiatan usaha mengakibatkan
beragam pula kebutuhan akan jenis kredit. Secara umum jenis-jenis kredit yang
disalurkan oleh bank dilihat dari berbagai segi diantaranya:
1. Segi Kegunaan
a. Kredit Investasi adalah kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan
usaha atau membangun proyek atau pabrik baru dimana pemakaiannya
untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan kegunaan kredit ini adalah
untuk kegiatan utama suatu perusahaan.
b. Kredit Modal Kerja adalah kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
2. Segi Tujuan Kredit
a. Kredit Produktif adalah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha
atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan
barang dan jasa.
b. Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk konsumsi atau dipakai
secara pribadi. Tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan.

4

c. Kredit Perdagangan adalah kredit yang digunakan unuk kegiatan
perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
3. Segi Jangka Waktu
a. Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang memiliki jangka waktu kurang
dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk
keperluan modal kerja.
b. Kredit Jangka Menengah adalah kredit yang memiliki jangka waktu berkisar
antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.
c. Kredit Jangka Panjang adalah kredit yang memiliki jangka waktu diatas tiga
tahun atau lima tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk investasi
jangka panjang.
4. Segi Jaminan
a. Kredit dengan jaminan adalah kredit yang diberikan dengan jaminan
tertentu. Jaminan dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud.
b. Kredit Tanpa Jaminan adalah kredit yang diberikan dengan melihat prospek
usaha, karakter, serta loyalitas calon debitur selama berhubungan dengan
kreditur (bank) bersangkutan.
5. Segi Sektor Usaha
a. Kredit pertanian adalah kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau
pertanian rakyat. Kredit ini bisa berupa jangka pendek atau jangka panjang.
b. Kredit Peternakan adalah kredit ini diberikan untuk sektor peternakan,
biasanya untuk waktu yang relatif pendek.
c. Kredit Industri adalah kredit yang digunakan untuk membiayai industri
pengolahan baik untuk industri kecil, menengah, atau besar.
d. Kredit Pertambangan adalah kredit yang digunakan untuk usaha tambang,
biasanya dalam jangka panjang.
e. Kredit Pendidikan adalah kredit yang digunakan untuk membangun sarana
dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para
mahasiswa yang sedang belajar.
f. Kredit Profesi adalah kredit yang diberikan kepada kalangan para
professional seperti dosen, dokter dan pengacara.
g. Kredit perumahan adalah kredit yang digunakan untuk membiayai
pembangunan atau pembelian perumahan dan sektor-sektor usaha lainnya.
Portofolio Kredit
Teori portofolio muncul setelah Markowitz menerbitkan artikel yang
menunjukkan bahwa ketika seseorang menambahkan suatu aset ke dalam
portofolio investasinya maka total risiko dari portofolio tersebut akan berkurang
namun pengembalian yang diharapkan tetap sebesar rata-rata tertimbang dari
pengembalian yang diharapkan masing-masing aset yang ada di portofolio,
sehingga portofolio berarti penempatan aset pada berbagai kombinasi optimal dari
suatu investasi untuk mengurangi risiko (Royani 2008). Jadi portofolio kredit
merupakan penempatan kredit-kredit ke dalam suatu portofolio agar hasil yang
dicapai optimal.

5

Laba
Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara, yang pertama
laba dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan
seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya
yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di
dalamnya, biaya kesempatan). Yang kedua, laba dalam akuntansi didefinisikan
sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2007) yang menganalisis pengaruh
perubahan portofolio kredit sektor ekonomi terhadap pendapatan bunga kredit PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Hasil penelitian Susanti menunjukkan
bahwa perolehan pendapatan bunga kredit dipengaruhi oleh perubahan yang
terjadi secara keseluruhan pada alokasi kredit untuk sektor-sektor pertanian,
pertambangan, perindustrian, jasa-jasa, dan lain-lain. Secara keseluruhan sektorsektor tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan bunga bank.
Penelitian yang dilakukan oleh Gumayantika (2008) melakukan penelitian
tentang pengaruh risiko kredit terhadap laba pada Bank Jabar Cabang Ciamis.
Hasil penelitian ini dengan menggunakan korelasi pearson product moment
membuktikan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara risiko kredit dan laba.
Penelitian yang dilakukan oleh Rismayanti (2009) yang menganalisis portofolio
kredit (konsumtif dan produktif) dan pengaruhnya terhadap laba (studi kasus PT
bank X, tbk). Berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji F, disimpulkan
bahwa secara keseluruhan perubahan portofolio kredit, pendapatan lain-lain dan
total biaya berpengaruh secara signifikan terhadap laba.

METODE
Kerangka Pemikiran
Bank sebagai lembaga intermediasi memiliki tugas untuk menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang
memerlukan dana. Bank memperoleh pendapatan bunga dari penyaluran kredit.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh portofolio kredit terhadap
laba bank.
Analisis regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh portofolio
kredit terhadap laba. Selain itu analisis deskriptif digunakan untuk melihat
pertumbuhan kredit. Hasil dari analisis ini diharapkan akan membantu perusahaan
untuk menentukan alokasi kredit di masa yang akan datang, dalam rangka untuk
mendapatkan laba yang optimal. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada
Gambar 2.

6

Bank BJB

Penghimpun Dana

Penyalur Dana

Laba

Kredit berdasarkan
tujuan :
- Konsumtif
- Produktif

Pengaruh Portofolio Kredit :
- Analisis Regresi Berganda
- Analisis Deskriptif

Hasil
Rekomendasi
Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Bank BJB. Pemilihan tempat penelitian ini
purposive karena Bank BJB merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah
terbesar. Waktu penelitian dilaksanakan dari Maret 2015 - Mei 2015.
Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan klasifikasi data, penelitian ini menggunakan data kuantitatif
yaitu biasanya disimpulkan dengan angka-angka, data seperti ini biasanya hasil
transformasi dari data kualitatif yang memliki perbedaan berjenjang (Bungin
2013).
Sumber data penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah
sumber data kedua sesudah data primer (Bungin 2013). Data sekunder diperoleh
dari studi kepustakaan dan laporan keuangan tahunan Bank BJB.
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda dan analisis deskriptif.

7

Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi adalah satu alat yang sangat tepat untuk membolehkan
peneliti membuat prediksi atau ramalan tentang nilai-nilai dari variabel dependen
(y) dari pengetahuan nilai-nilai dari variabel independen (x). Jika menggunakan
lebih dari satu variabel prediktor atau peramal maka disebut analisis regresi linear
berganda (Silalahi 2012). Perumusan untuk regresi berganda adalah sebagai
berikut :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
Dimana :
Y = laba
β0 = konstanta tanpa kredit
β1 = konstanta kredit produktif
β2 = konstanta kredit konsumtif
X1 = kredit produktif
X2 = kredit konsumtif
e = tingkatkesalahan
Hipotesis :
Ho : β = 0 ; artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara kredit dengan laba
Ha : β ≠ 0 ; artinya ada pengaruh yang signifikan antara kredit dengan laba
Analisis Deskriptif
Pengolahan hasil penelitian dengan statistik deskriptif digunakan pada
penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan hanya menggambarkan keadaan
gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan-hubungan yang ada (Bungin
2013).
Statistik deskriptif adalah prosedur-prosedur yang hanya mengikhtisarkan
sekelompok angka untuk memberikan gambaran karakteristik kelompok angka
tersebut (Zulganef 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Umum
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang
penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Sebagai
tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut Pemerintah Propinsi Jawa Barat
mendirikan PD Bank Karya Pembangunan sebagai perusahaan daerah yang
berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya tahun 1978 diubah menjadi Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat. Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa. Dalam rangka
mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka bentuk hukum
Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas

8

(PT). Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat, jasa layanan perbankan
yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia sejak tahun
2000 Bank Jabar menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan
perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah. Berdasarkan
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tahun 2007,
Perubahan Izin Usaha menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten dengan sebutan Bank Jabar Banten. Berdasarkan Hasil RUPS - LB tahun
2010, maka sebutan perseroan telah resmi berubah menjadi Bank BJB.
Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk memliki
sebuah visi yaitu “Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia”.
Untuk mencapai visi tersebut Bank BJB memiliki misi-misi yang mendukung,
antara lain sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah,
melaksanakan penyimpanan uang daerah, dan salah satu sumber pendapatan asli
daerah
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Bank BJB telah
melakukan beberapa perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan.
Budaya perusahaan mencerminkan semangat Bank BJB dalam menghadapi
persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis. Nilai-nilai budaya
perusahaan yang telah dirumuskan yaitu SPIRIT yang merupakan perwujudan
dari Service Excellence, Professionalism, Integrity, Respect, Intelligence, dan
Trust.
Produk dan Jasa
Layanan jasa perbankan yang diberikan oleh Bank BJB meliputi
penghimpunan dana, penyaluran dana serta produk jasa lainnya. Peghimpunan
dana berupa tabungan, giro, deposito, dan lainnya. Penyaluran dana berupa kredit
produktif dan kredit konsumtif. Produk jasa lainnya berupa internet banking,
ATM, dan lainnya.
Portofolio Kredit Bank BJB
Keseluruhan kredit yang disalurkan oleh Bank BJB berdasarkan annual
report tahun 2014 sejumlah Rp 54.017.114 (dalam jutaan). Jenis kredit yang
disalurkan Bank BJB berdasarkan tujuan penggunaan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Penyaluran kredit berdasarkan tujuan penggunaan
No.
1.

Keterangan

Kredit Konsumtif
- Kredit Karyawan
- Kredit Konsumsi
2. Kredit Produktif
- Kredit Modal Kerja
- Kredit Investasi
- Kredit Sindikasi
- Kredit Program Pemerintah
Total Penyaluran Kredit

Jumlah
(dalam juta Rupiah)
38.489.533,507.532,37.982.001,15.527.581,9.553.608,2.749.065,1.267.294,1.957.614,54.017.114,-

Sumber :Annual Report Bank BJB Tahun 2014

% Penyaluran
Kredit
71,25%

28,75%

100,00%

9

Kredit yang disalurkan oleh Bank BJB berdasarkan tujuan penggunaanya
didominasi oleh kredit konsumtif yatitu sebesar 71,25% dari total kredit yang
disalurkan, sedangkan kredit produktif hanya sebesar 28,75% dari total kredit
yang disalurkan. Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk
meningkatkan ekonomi kerakyatan dan sesuai dengan salah satu misi Bank BJB
sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, maka penyaluran
dana lebih diarahkan kepada peningkatan kredit dan pembiayaan ritel yang
memberikan multiplier effect kepada seluruh sector usaha kecil dan penyaluran
kredit program kepada debitur yang prospektif dengan tetap mengatur kesesuaian
penyaluran kredit konsumtif dan produktif secara bertahap. Dari komposisi kredit
konsumtif terdiri dari 98,68% kredit konsumsi dan 1,32% kredit karyawan,
sedang kredit produktif terdiri dari 61,53% kredit modal kerja, 17,70% kredit
investasi, 8,16% kredit sindikasi, dan 12,61% kredit program pemerintah.
Komposisi kredit kredit terbesar adalah kredit konsumtif dikarenakan
produk kredit konsumsi Bank BJB memiliki peranan yang sangat penting dan
berkaitan langsung dengan core bisnis Bank BJB.
Pertumbuhan Portofolio Kredit Bank BJB
Pertumbuhan portofolio kredit Bank BJB dari tahun 2010 hingga 2014
cenderung mengalami peningkatan secara keseluruhan. Total kredit mengalami
pertumbuhan sebesar 10,46% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 48.902.340
juta, menjadi sebesar Rp 54.017.114 juta di tahun 2014. Kredit yang disalurkan
oleh Bank BJB berdasarkan tujuan penggunaannya masih didominasi oleh kredit
konsumtif.
Pada Tabel 3 terlihat pertumbuhan portofolio kredit konsumtif Bank BJB
cenderung mengalami peningkatan setiap tahun, namun tahun 2014 kenaikannya
tidak terlalu signifikan hanya meningkat sebesar 13,72% dari tahun 2013. Meski
peningkatannya tidak terlalu signifikan, kredit konsumtif merupakan salah satu
produk yang menopang pertumbuhan Bank BJB terutama kredit konsumsi.
Tabel 3 Pertumbuhan portofolio kredit konsumtif tahun 2010 – 2014
Tahun

Kredit
Konsumsi

2010
2011
2012
2013
2014

17,013,150
20,292,284
25,579,717
33,421,457
37,982,001

Jenis Kredit yang Disalurkan
Kredit
%
%
Karyawan
99.28%
98.80%
98.51%
98.75%
98.68%

123,575
246,549
387,012
423,284
507,532

0.72%
1.20%
1.49%
1.25%
1.32%

Total Kredit
Konsumtif
17,136,725
20,538,833
25,966,729
33,844,741
38,489,533

Pertumbuhan
Kredit

19.85%
26.43%
30.34%
13.72%

Sumber : Annual Report Bank BJB Tahun 2010 - 2014
Komposisi kredit konsumtif setiap tahun mendominasi penyaluran kredit
Bank BJB, secara rata-rata komposisi penyaluran kredit adalah 71,25% kredit
konsumtif dan 28,75% kredit produktif. Pertumbuhan portofolio kredit produktif
dapat dilihat pada Tabel 4, dimana pada tahun 2014 pertumbuhan kredit produktif
mengalami peningkatan yang paling kecil selama 5 tahun terakhir. Kondisi ini
disebabkan oleh ketidakstabilan perekonomian yang ditandai dengan inflasi,

10

tingkat suku bunga acuan yang terus meningkat (BI rate yang naik 25 basis poin,
dari 7,50% menjadi 7,75%), serta kondisi politik tahun 2014 dengan adanya
pemilihan umum nasional.
Tabel 4 Pertumbuhan portofolio kredit produktif tahun 2010 – 2014
Keterangan
Kredit Modal Kerja
% KMK
Kredit Investasi
% KI
Kredit Sindikasi
% KS
Kredit Program
Pemerintah
% KPP
Total Kredit
Pertumbuhan Kredit

Jumlah Kredit yang Disalurkan
2010
4.879.257,74,69%
1.081.809,16,56%
506.487,7,75%

2011
6.224.475,75,67%
1.109.613,13,49%
813.039,9,88%

2012
8.948.232,72,36%
2.042.386,16,52%
935.986,7,57%

2013
10.750.492,71,40%
2.381.747,15,82%
1.114.950,7,40%

2014
9.553.608,61,53%
2.749.065,17,70%
1.267.294,8,16%

65.441,-

78.741,-

439.379,-

810.410,-

1.957.614,-

1,00%
6.532.994,-

0,96%
8.225.868,25,91%

3,55%
12.365.983,50,33%

5,38%
14.247.189,21,77%

12,61%
15.527.581,3,12%

Sumber : Annual Report Bank BJB Tahun 2010 - 2014
Hasil analisis trend menunjukkan bahwa kredit yang disalurkan Bank BJB
meningkat setiap tahunnya (Lampiran 1). Dari lima tahun yang dianalisis dengan
tahun pertama 2010 sebagai tahun dasar diperoleh kenaikan setiap tahunnya
sebesar 21,53% pada tahun 2011, 61,95% pada tahun 2012, 106,60% pada tahun
2013, dan 128,21% pada tahun 2014.
Laba Bank BJB
Laba Bank BJB pada Gambar 3 dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013
cenderung mengalami peningkatan, namun pada tahun 2014 laba Bank BJB
menurun 18,62% dari laba tahun 2013. Jika dillihat dari kredit yang disalurkan
Bank BJB, penyaluran kredit tahun 2014 merupakan pertumbuhan paling rendah
selama 5 tahun terakhir sehingga dampak terhadap pendapatan bunga pun tidak
meningkat secara signifikan..

Gambar 3 Grafik laba pajak periode 2010 - 2014
Jika dilihat dari segi pendapatan bunga cenderung mengalami peningkatan
dari tahun 2010 sampai tahun 2014, tetapi pada tahun 2014 peningkatannya tidak

11

Pertumbuhan
(dalam jutaan Rupiah)

terlalu signifikan karena pertumbuhan kredit yang disalurkan Bank BJB tidak
maksimal sehingga pendapatan bunga kredit hanya meningkat 8,10% dari tahun
2013. Selain itu, beban bunga cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya
sehingga laba yang dihasilkan Bank BJB pun mengalami penurunan karena
peningkatan pendapatan bunga tidak sebanding dengan peningkatan beban bunga
(Gambar 4).
10,000,000
9,000,000
8,000,000
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
-

Pendapatan
Bunga

Beban
Bunga

2010

2011

2012

2013

2014

Tahun

Gambar 4 Pertumbuhan pendapatan dan beban periode 2010 - 2014
Pengaruh Portofolio Terhadap Laba
Uji regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh perubahan
portofolio kredit berdasarkan jenis penggunaan terhadap laba. Uji regresi
berganda pada penelitian ini dilakukan dalam dua persamaan, yakni :
Persamaan 1
Y1 = β0 + β1X1+ β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + . . . . . . . . . . . . . .(2)
Keterangan :
Y1 = Laba
β0 = Konstanta
β1 = Koefisien regresi variabel X1
β2 = Koefisien regresi variabel X2
β3 = Koefisien regresi variabel X3
β4 = Koefisien regresi variabel X4
β5 = Koefisien regresi variabel X5
β6 = Koefisien regresi variabel X6

X1 = Pendapatan bunga kredit
karyawan
X2 = Pendapatan bunga kredit
konsumsi
X3 = Pendapatan bunga kredit modal
kerja
X4 = Pendapatan bunga kredit investasi
X5 = Pendapatan bunga kredit sindikasi
X6 = Pendapatan bunga kredit program
pemerintah
ε = error

12

Tabel 5 Hasil uji analisis regresi berganda persamaan 1
Uji
Intepretasi
Uji
Variabel yang digunakan adalah variabel X1, X2, X3, X4, X5,
Multikolinearitas
dan X6. Variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 memiliki nilai
VIF ≥ 5, maka menunjukkan terjadi multikolinearitas.
Uji Normalitas
Nilai Asymp. Sig 0,583 > α, dimana nilai α adalah 5%.
Residual persamaan regresi linear terdistribusi normal.
Uji
Nilai p-value dari X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 terhadap residual
Heteroskedastisitas > 0,05. Tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Nilai p-value 0,818 > α. Tidak terjadi autokorelasi pada
persamaan regresi.
R-Square
Nilai R-square sebesar 97,4%
Uji F
Nilai p-value sebesar 0,000 < α, maka tolak H0. Terdapat
pengaruh yang signifikan dari X1, X2, X3, X4, X5, dan X6
secara simultan terhadap Y1.
Uji T
Nilai p-value X1 adalah 0,809 maka terima H0. Secara
parsial tidak terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Y1
pada taraf α = 5%.
Nilai p-value X2 adalah 0,830 maka terima H0. Secara
parsial tidak terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y1
pada taraf α = 5%.
Nilai p-value X3 adalah 0,006 maka tolak H0. Secara parsial
terdapat pengaruh signifikan X3 terhadap Y1 pada taraf α =
5%.
Nilai p-value X4 adalah 0,699 maka terima H0. Secara
parsial tidak terdapat pengaruh signifikan X4 terhadap Y1
pada taraf α = 5%.
Nilai p-value X5 adalah 0,132 maka terima H0. Secara
parsial tidak terdapat pengaruh signifikan X5 terhadap Y1
pada taraf α = 5%.
Nilai p-value X6 adalah 0,631 maka terima H0. Secara
parsial tidak terdapat pengaruh signifikan X6 terhadap Y1
pada taraf α = 5%.
Persamaan 2
Y2 = β0 + β1X1+ β2X2 + . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
Keterangan :
Y2 = Laba
β0 = Konstanta
β1 = Koefisien regresi variabel X1
β2 = Koefisien regresi variabel X2

X1 = Pendapatan bunga kredit
produktif
X2 = Pendapatan bunga kredit
konsumtif
ε = error

13

Tabel 6 Hasil uji analisis regresi berganda persamaan 2
Uji
Interpretasi
Uji Multikolinearitas Variabel yang digunakan adalah variabel X1 dan X2
memiliki nilai VIF masing-masing 24,235 dan 24,235.
Nilai ini menunjukkan terjadi multikolinearitas, karena
nilai VIF ≥ 5.
Uji Normalitas
Nilai Asymp. Sig 0,739 > α, dimana nilai α adalah 5%.
Residual persamaan regresi linear terdistribusi normal.
Uji
Nilai p-value dari X1 dan X2 terhadap residual > 0,05,
Heteroskedastisitas
maka semuanya > α. Tidak terjadi heteroskedastisitas.
Lanjutan Tabel 6
Uji Autokorelasi
Nilai p-value 0,491 > α. Tidak terjadi autokorelasi pada
persamaan regresi.
R-Square
Nilai R-square sebesar 91,4%
Uji F
Nilai p-value sebesar 0,000 < α, maka tolak H0. Terdapat
pengaruh yang signifikan dari X1 dan X2 secara simultan
terhadap Y2.
Uji T
Nilai p-value X1 adalah 0,057 maka terima H0. Secara
parsial tidak terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Y2
pada taraf α = 5%.
Nilai p-value X2 adalah 0,000 maka tolak H0. Secara
parsial terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y2 pada
taraf α = 5%.
Analisis Komponen Utama
Analisis komponen utama digunakan untuk mengatasi kendala
multikolinearitas. Dengan analisis komponen utama persamaan yang terbentuk
bebas dari masalah multikolinearitas tanpa menghilangkan peubah bebas yang
mengalami korelasi.
Persamaan 1
Tabel 7 Hasil analisis komponen utama persamaan 1
Uji
Interpretasi
Variabel yang digunakan adalah variabel W1. Variabel W1
Uji
memiliki nilai VIF sebesar 1,000. Nilai ini menunjukkan
Multikolinearitas
tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF < 5.
Nilai Asymp. Sig 0,146 > α, dimana nilai α adalah 5%.
Uji Normalitas
Residual persamaan regresi linear terdistribusi normal.
Uji
Nilai p-value dari W1 terhadap residual sebesar 0,755 > 0,05,
Heteroskedastisitas maka W1 > α. Tidak terjadi heteroskedastisitas.
Nilai p-value 0,818 > α. Tidak terjadi autokorelasi pada
Uji Autokorelasi
persamaan regresi.
R-Square
Nilai R-square sebesar 81,7%
Nilai p-value sebesar 0,000 < α, maka tolak H0. Terdapat
Uji F
pengaruh yang signifikan dari W1 secara simultan terhadap
Y1.

14

Lanjutan Tabel 7
Uji
Uji T

Interpretasi
Nilai t-hitung Z1, Z2, Z3, Z4, Z5, Z6 > nilai t-tabel maka tolak
H0 . Secara parsial terdapat pengaruh signifikan Z1, Z2, Z3, Z4,
Z5, Z6 terhadap Y1 pada taraf α = 5%.

Tabel 8 Uji parsial komponen utama persamaan 1
Variabel
Koefisien
SD
t-hit
z1
59367,50
0,02
3069185,0
z2
55000,23
0,06
936037,2
z3
58412,16
0,07
793212,0
z4
58275,68
0,13
452643,0
z5
54181,37
0,31
176367,2
z6
48449,34
0,40
119758,1

Keterangan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan

Y1 = 712056 + 59367,50 Z1 + 55000,23 Z2 + 58412,16 Z3 + 58275,68 Z4 +
54181,37 Z5 + 48449,34 Z6 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
Dilakukan transformasi balik dari Z ke X maka persamaan regresi menjadi :
Y1 = 201906,1 + 0,038 Z1 + 2,322 Z2 + 0,124 Z3 + 0,491 Z4 + 0,929 Z5 +
0,648 Z6 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(4)
Persamaan yang terbentuk berdasarkan hasil analisis regresi komponen
utama adalah Y1 = 201906,1 + 0,038 Z1 + 2,322 Z2 + 0,124 Z3 + 0,491 Z4 +
0,929Z5 + 0,648 Z6 dengan nilai R-Square sebesar 68,2%. Hasil uji analisis regresi
komponen utama menunjukkan bahwa persamaan regresi telah memenuhi semua
asumsi bahwa persamaan tidak terdapat masalah multikolinearitas, terdistribusi
normal, tidak terdapat masalah heteroskedastisitas, dan tidak terdapat masalah
autokorelasi.
Persamaan tersebut menunjukkan pengaruh portofolio kredit berdasarkan
tujuan penggunaannya terhadap laba sebelum pajak. Koefisien determinasi atau
R-square dari persamaan ini adalah 81,7% yang menunjukkan bahwa 81,7%
keragaman dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh keragaman dari variabel
independen. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang
tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Konstanta 201906,1 menunjukkan bahwa ketika tidak ada penyaluran kredit
baik kredit produktif dan konsumtif, maka laba perusahaan sebesar Rp 201.906,-.
Hal ini disebabkan apabila tidak ada penyaluran kredit pada kredit produktif dan
kredit konsumtif, maka Bank BJB tetap dapat menghasilkan pendapatan bunga.
Selain itu, terdapat pendapatan lain dari berbagai sumber yang dapat membentuk
laba.
Pada X1, koefisien regresi 0,038 menunjukkan pengaruh positif dari
penyaluran kredit karyawan terhadap laba, sehingga laba akan meningkat
sebanyak Rp 38.000,- satuan kredit karyawan ketika komposisi penyaluran kredit
karyawan meningkat sebanyak Rp 1.000.000,- (ceterisparibus). Pada X2,
koefisien regresi 2,322 menunjukkan pengaruh positif dari penyaluran kredit

15

konsumsi terhadap laba, sehingga laba akan meningkat sebanyak Rp 2.322.000,ketika komposisi kredit konsumsi meningkat sebanyak Rp 1.000.000,- (ceteris
paribus). Kondisi ini dapat dijelaskan bahwa pada periode 2010-2014, komposisi
penyaluran kredit konsumsi terus meningkat.
Pada X3, koefisien regresi 0,124 menunjukkan pengaruh positif dari
penyaluran modal kerja terhadap laba, sehingga laba akan meningkat sebanyak Rp
124.000,- ketika komposisi modal kerja meningkat sebanyak Rp 1.000.000,(ceteris paribus). Kondisi ini dapat dijelaskan bahwa pada periode 2010-2014,
komposisi penyaluran modal kerja terus meningkat. Pada X4, koefisien regresi
0,491 menunjukkan pengaruh positif dari penyaluran investasi terhadap laba,
sehingga laba akan meningkat sebanyak Rp 491.000,- ketika komposisi investasi
meningkat sebanyak Rp 1.000.000,- (ceteris paribus). Kondisi ini dapat dijelaskan
bahwa pada periode 2010-2014, komposisi penyaluran investasi terus meningkat.
Pada X5, koefisien regresi 0,929 menunjukkan pengaruh positif dari
penyaluran sindikasi terhadap laba, sehingga laba akan meningkat sebanyak Rp
929.000,- ketika komposisi sindikasi meningkat sebanyak Rp 1.000.000,- (ceteris
paribus). Kondisi ini dapat dijelaskan bahwa pada periode 2010-2014, komposisi
penyaluran sindikasi terus meningkat. Pada X6, koefisien regresi 0,648
menunjukkan pengaruh positif dari penyaluran program pemerintah terhadap laba,
sehingga laba akan meningkat sebanyak Rp 648.000,- ketika komposisi program
pemerintah meningkat sebanyak Rp 1.000.000,- (ceteris paribus). Kondisi ini
dapat dijelaskan bahwa pada periode 2010-2014, komposisi penyaluran program
pemerintah terus meningkat.
Berdasarkan hasil regresi pada persamaan 1 (satu) pengaruh yang signifikan
dari komposisi kredit adalah kredit konsumsi terhadap laba terjadi karena kredit
konsumsi memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit lainnya.
Resiko lebih rendah dari kredit konsumsi ini salah satunya dengan sudah adanya
kerjasama dengan beberapa dinas atau instansi untuk penggajian karyawannya
sehingga proses pembayaran angsuran kredit setiap bulannya langsung dikurangi
dari gaji karyawan tersebut serta beban akibat adanya kredit macet dapat
diminimalkan.
Persamaan 2
Tabel 9 Hasil analisis komponen utama persamaan 2
Uji
Interpretasi
Uji
Variabel yang digunakan adalah variabel W2 memiliki nilai
Multikolinearitas
VIF sebesar 1,000. Nilai ini menunjukkan tidak terjadi
multikolinearitas karena nilai VIF < 5.
Uji Normalitas
Nilai Asymp. Sig 0,614 > α, dimana nilai α adalah 5%.
Residual persamaan regresi linear terdistribusi normal.
Uji
Nilai p-value dari X1 dan X2 terhadap residual > 0,05, maka
Heteroskedastisitas semuanya > α. Tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Nilai p-value 0,614 > α. Tidak terjadi autokorelasi pada
persamaan regresi.
R-Square
Nilai R-square sebesar 85,6%
Uji F
Nilai p-value sebesar 0,000 < α, maka tolak H0. Terdapat
pengaruh yang signifikan dari W2 secara simultan terhadap
Y2.

16

Lanjutan Tabel 9
Uji
Uji T

Interpretasi
Nilai p-value Z1 adalah 0,007 maka tolak H0. Secara parsial
terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Y2 pada taraf α =
5%.
Nilai p-value Z2 adalah 0,001 maka terima H0. Secara
parsial tidak terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y2
pada taraf α = 5%.

Tabel 10 Uji parsial komponen utama persamaan 2
Variabel
Koefisien
SD
t-hit
Z1
157870,27
0,04
3512213
Z2
157870,27
0,44
360054

Keterangan
Signifikan
Signifikan

Persamaan awal :
Y2 = 712056 + 157870,27 Z1 + 157870,27 Z2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(5)
Dilakukan transformasi balik dari Z ke X maka persamaan regresi menjadi :
Y2 = 130632,7 + 0,0996 X1 + 0,2310 X2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
Persamaan yang terbentuk berdasarkan hasil analisis regresi komponen
utama adalah Y2 = 130632,7 + 0,0996 X1 + 0,2310 X2 dengan nilai R-square
0,614. Hasil uji analisis regresi berganda pada menunjukkan bahwa persamaan
regresi telah memenuhi semua asumsi bahwa persamaan tidak terdapat masalah
multikolinearitas, terdistribusi normal, tidak terdapat masalah heteroskedastisitas,
dan tidak terdapat masalah autokorelasi.
Persamaan tersebut menunjukkan pengaruh portofolio kredit berdasarkan
tujuan penggunaannya (produktif dan konsumtif) terhadap laba. Koefisien
determinasi atau R-square dari persamaan ini adalah 85,6% yang menunjukkan
bahwa 85,6% keragaman dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh keragaman
dari variabel independen. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar
model yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Konstanta 130632,7 menunjukkan bahwa ketika tidak ada penyaluran kredit
pada kredit produktif dan konsumtif, maka laba perusahaan sebesar Rp130.632,7.
Hal ini disebabkan apabila tidak ada penyaluran kredit pada kredit produktif dan
kredit konsumtif, maka tetap dapat menghasilkan pendapatan bunga. Selain itu,
terdapat pendapatan lain dari berbagai sumber yang dapat membentuk laba.
Pada X1, koefisien regresi 0,0996 menunjukkan pengaruh positif dari
penyaluran kredit produktif terhadap laba, sehingga laba akan meningkat
sebanyak Rp 99.600,- ketika komposisi kredit produktif meningkat sebanyak Rp
1.000.000,- (ceteris paribus). Kondisi ini dapat dijelaskan bahwa pada periode
2010-2014, komposisi penyaluran kredit produktif terus meningkat. Pada X2,
koefisien regresi 0,2310 menunjukkan pengaruh positif daripenyaluran kredit
konsumtif terhadap laba, sehingga laba akan meningkat sebanyak Rp 231.000,ketika komposisi penyaluran kredit konsumtif meningkat sebanyak Rp
1.000.000,- (ceterisparibus). Kondisi ini dapat dijelaskan bahwa pada periode
2010-2014, komposisi penyaluran kredit konsumtif terus meningkat.

17

Berdasarkan hasil regresi pada persamaan 2 (dua) pengaruh yang signifikan
dari komposisi kredit adalah kredit konsumtif terhadap laba terjadi karena kredit
konsumtif memiliki risiko lebih rendah dibandingkan kredit produktif. Kredit
konsumtif ini merupakan core bisnis Bank BJB.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial yang dapat mempengaruhi peningkatan laba Bank BJB
dapat dilakukan dengan langkah-langkah :
1. Perusahaan tetap meningkatkan proporsi portofolio kredit konsumtif karena
peningkatan pendapatan bunga dari kredit konsumtif cukup signifikan dan
sumber dana yang diandalkan berasal dari dana pihak ketiga yang
menimbulkan beban bunga bagi perusahaan, namun perlu diperhatikan risiko
kredit dengan cara pengendalian intern kredit, analisis permohonan kredit, dan
penerapan prinsip kehati-hatian.
2. Peningkatan pemasaran kredit perusahaan dengan menjangkau lebih banyak
instansi pemerintah maupun swasta lainnya untuk dapat meningkatkan
pertumbuhan kredit konsumtif.
3. Peningkatan sumber daya manusia untuk menangani manajemen risiko kredit
yang akan muncul dari optimalisasi portofolio karena peningkatan komposisi
produktif dan konsumtif akan melibatkan lebih banyak debitur. Sehingga
diperlukan kemampuan sumber daya yang baik dalam menjaga kualitas kredit
yang disalurkan.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
a.

b.

c.

Portofolio kredit Bank BJB berdasarkan tujuan penggunaannya terdiri dari
kredit konsumtif dan produktif. Penyaluran kredit konsumtif tahun 2014
adalah 71,25% dari total kredit yang disalurkan, sedangkan kredit produktif
hanya sebesar 28,75% dari total kredit yang disalurkan. Komposisi kredit
kredit terbesar adalah kredit konsumtif dikarenakan produk kredit konsumsi
Bank BJB memiliki peranan yang sangat penting dan berkaitan langsung
dengan core bisnis Bank BJB.
Pertumbuhan kredit Bank BJB pada periode 2010 – 2014 mengalami keadaan
yang berfluktuasi dan pertumbuhan yang paling tinggi setiap tahunnya adalah
kredit konsumtif.
Secara keseluruhan pendapatan bunga dari kredit yang disalurkan oleh Bank
BJB berpengaruh secara signifikan terhadap laba dan secara parsial
pendapatan bunga kredit konsumtif berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap laba Bank BJB.
Saran

a.

Bank BJB tetap meningkatkan penyaluran kreditnya pada kredit konsumtif
karena merupakan core bisnis bank BJB. Selain itu kredit konsumtif memiliki
risiko dan NPL yang terendah, karena dijamin dengan agunan yang cukup
aman dan permintaan kredit yang tinggi.

18

b.

Bank BJB diharapkan secara berkesinambungan memperkuat dan
menyempurnakan sistem manajemen risiko yang telah diimplementasikan
untuk mengendalikan realisasi dari portofolio kredit yang telah dirumuskan.

DAFTAR PUSTAKA
[BI] Bank Indonesia. 1998. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan. Jakarta (ID): BI.
[BJB] PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Laporan
Keuangan Tahun 2014. Bandung (ID): Bank BJB.
[BJB] PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Laporan
Keuangan Tahun 2013. Bandung (ID): Bank BJB.
[BJB] PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Laporan
Keuangan Tahun 2012. Bandung (ID): Bank BJB.
[BJB] PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Laporan
Keuangan Tahun 2011. Bandung (ID): Bank BJB.
[BJB] PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Laporan
Keuangan Tahun 2010. Bandung (ID): Bank BJB.
Burhan B. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta (ID):
Prenada Media Group.
Gumayantika. 2008. Pengaruh Risiko Kredit terhadap Laba Bank Jabar Cabang
Ciamis [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta (ID): PT Raja
Grafindo Persada.
Rismayanti D. 2009. Analisis Portofolio Kredit (Konsumtif dan Produktif) dan
Pengaruhnya terhadap Laba (Studi Kasus PT Bank X, Tbk) [skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Royani A. 2008. Pengaruh Portofolio Kredit terhadap Pendapatan Bunga Kredit
dan Kredit Bermasalah (Studi Kasus: PT Bank X) [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Silalahi U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Jakarta (ID): PT. Refika Aditama
Susanti LR. 2007. Pengaruh Perubahan Portofolio Kredit Sektor Ekonomi
terhadap Pendapatan Bunga Kredit PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Zulganef. 2013. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta (ID): Graha
Ilmu.

19

LAMPIRAN

20

Lampiran 1 Hasil analisis trend portofolio kredit
Tahun Konsumsi Karyawan

Modal
Kerja

2010
2011
2012
2013
2014

100.00
27.57
83.39
120.33
95.80

100.00
19.27
50.35
96.44
123.25

100.00
99.51
213.18
242.53
310.71

Program
Investasi Sindikasi
Pemerintah
100.00
2.57
88.79
120.16
154.12

100.00
60.53
84.80
120.13
150.21

100.00
20.32
571.41
1,138.38
2,891.42

Total
Penyaluran
Kredit
100.00
21.53
61.95
106.60
128.21

21

Lampiran 2 Hasil uji analisis regresi berganda (persamaan 1)
b

Model Summary
Model
1

R

R Square

.987

a

Adjusted R Square

.974

Std. Error of the Estimate

.962

Durbin-Watson

66390.50198

1.487

Runs Test
Unstandardized Residual
a

Test Value

-18949.73567

Cases < Test Value

10

Cases >= Test Value

10

Total Cases

20

Number of Runs

10

Z

-.230

Asymp. Sig. (2-tailed)

Model
1

.818

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

2.132E12

6

3.554E11

Residual

5.730E10

13

4.408E9

Total

2.190E12

19

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parameters

20
a

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences Absolute

.0000000
5.49162443E4
.174

Positive

.174

Negative

-.085

Kolmogorov-Smirnov Z

.776

Asymp. Sig. (2-tailed)

.583

F
80.626

Sig.
.000

a

22

Lanjutan Lampiran 2

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

Model

B

Std. Error

Beta

Collinearity Statistics
t

Sig. Tolerance
UJI
–t

1 (Constant) 105343.331 39970.620

VIF
Multicolinearitas

2.636 .021

x1

-.019

.077

-.087

-.247 .809

.016

62.475

x2

-.576

2.637

-.040

-.218 .830

.059

16.808

x3

.913

.281

1.263 3.252 .006

.013

74.917

x4

.277

.700

.396 .699

.034

29.711

x5

-1.517

.943

-.260 -1.609 .132

.077

13.019

x6

-.284

.578

-.063

.124

8.043

Model

.097

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B

Std. Error

Beta

-.492 .631

T

Sig.
Uji Homogenitas (p-val >
0,05)

x1

-.042

.041

-2.075

-1.020

.326

x2

-1.473

1.398

-1.112

-1.054

.311

x3

.066

.149

.993

.446

.663

x4

.379

.371

1.434

1.022

.325

x5

.244

.500

.453

.488

.633

x6

.067

.306

.160

.219

.830

23

Lampiran 3 Hasil uji analisis komponen utama (persamaan 1)
Regression A