KAJIAN TERHADAP KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS

Naskah Akademik Ranperda Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 18 dan Anak Korban Kekerasan. Asas tersebut adalah sebagai berikut: asas kemanusiaan, asas keadilan, dan asas kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan. Ketiga asas ini pada dasarnya merupakan hakekat dari hak asasi manusia, yakni asas yang utama dalam paham hak asasi manusia yaitu non diskriminasi. Sedangkan asas keterbukaan, selain menjadi landasan dalam pembentukan Perda adalah juga sebagai asas yang melandasi pokok pengaturan di dalam Peraturan daerah yang sedang dirancang ini.

C. KAJIAN TERHADAP

PRAKTIK PENYELENGGARAAN, KONDISI YANG ADA, SERTA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI MASYARAKAT Dalam pratik penyelengaraan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan di Kabupaten Tabanan, terdapat beberapa jenis tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan dan anak .Adapun data tindakan kekerasan tersebut terdapat dalam tabel berikut : Berdasarkan data dari BP3A KB Kabupaten Tabanan jumlah pelaku dan korban kekerasan terhadap perempuan, laki- laki dan anak tahun 2012,2013,2014 sebagaimana dalam table dibawah ini. Tabel 5 : Jumlah pelaku dan korban kekerasan terhadap perempuan, laki-laki dan anak No Pelaku dan Korban Kekerasan Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Naskah Akademik Ranperda Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 19 1 Jumlah Pelaku Kekerasan a. Perempuan b. Laki-laki c. Anak-anak 6 25 6 6 23 4 6 30 10 2 Jumlah Korban Kekerasan d. Perempuan e. Laki-laki f. Anak-anak 21 2 10 17 3 11 20 6 13 Sumber : BP3A KB dan data yang ada di P2TP2A Kabupaten Tabanan Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Tabanan menunjukkan perlunya perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan. Perlunya pengaturan ini diharapkan mampu menanggulangi dan menangani korban kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga, kewajiban pemerintah daerah dalam pemenuhan hak asasi manusia terpenuhi. D. KAJIAN TERHADAP IMPLIKASI PADA ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT DAN DAMPAKNYA PADA ASPEK BEBAN KEUANGAN DAERAH. Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan akan membawa implikasi pada aspek kehidupan masyarakat, yakni: 1. Adanya pembatasan terhadap perilaku masyarakat, terutama perlakuan kekerasan terhadap perempuan dan anak, berupa kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya. 2. Adanya tuntutan kesadaran hukum masyarakat, untuk memahami jalur hukum yang disediakan untuk menyelesaikan masalah hukum berkenaan perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Naskah Akademik Ranperda Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 20 3. Adanya tuntutan sikap profesional kepada pemerintah dan masyarakat yang mengemban tugas pengawasan bagi Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. 4. Adanya tuntutan bagi Pemerintah yang mengemban tugas dan ngawasan terhadap untuk mengadakan sosialisasi dan konsultasi publik untuk meningkatkan kesadaran hukum berkaitan dengan melakukan perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan akan membawa implikasi pada aspek keuangan daerah, sehingga sangat diperlukan adanya pengaturan sebagai dasar penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan di Kabupaten Tabanan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan.. Naskah Akademik Ranperda Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 21 BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENJADI DASAR HUKUM DAN YANG TERKAIT

A. KONDISI HUKUM DAN SATUS HUKUM YANG ADA