Struktur Komunitas Makrozoobenthos sebagai Indikator Kualitas Lingkungan di Hulu Sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat.

RINGKASAN
Ledyana Suwarno. C02495040. Struktur Kornunitas Makrozoobenthos sebagai
Ir~dikatorKualitas Lingkungan di Hulu Sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat.
Di bawah bimbingan Ir. Sugiarti Sulvignyo dan Dr. Ir. Djadja S. Sjafei.
Sungai Cimanuk oleh penduduk setempat dimanfaatkan untuk berbagai
kegiatan seperti irigasi, perikanan, media pembuangan limbah rumah tangga dan
MCK.

Dampak dari kegiatan tersebut dapat menurunkan kualitas perairan.

Makrozoobenthos merupakan salah satu organisma yang dapat merasakan langsung
perubahan tersebut, sehingga cocok dijadikan sebagai indikator kualitas perairan.
Perubahan kualitas air dapat merubah komposisi dan besarnya populasi
makrozoobenthos. Oleh karena itu, penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk
mengevaluasi lingkungan perairan Sungai Cimanuk dengan mempelajari struktur
komunitas makrozoobenthos yang meliputi komposisi dan kepadatan jenis,
keanekaragaman, keseragaman, dominansi dan preferensi makrozoobenthos terhadap
habitatnya.
Parameter fisika dan kimia yang diukur adalah suhu, kecepatan ants, kekeruhan,
lebar dan kedalaman sungai, substrat dasar, wama perairan, pH, oksigen terlarut
(DO), Biological Oxygen Demand (BOD) dan ammonia (NK3).

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 1999 - Januari 2000.
Penentuan stasiun ditetapkan 4 stasiun pengambilan contoh berdasarkan perubahan
faktor lingkungan dan kondisi tata guna lahan.
Organisma yang ditemukan selama tiga kali pengambilan contoh ada 14 spesies,
dan dapat digolongkan dalam 4 kelas dan 8 ordo. Komposisi makrozoobenthos
terbesar pada bulan Agustus dari ordo Trichoptera, Diptera dan Ephemeroptera. Pada
bulan Oktober dan Januari terjadi penurunan komposisi di tiap-tiap stasiun. Hal ini
disebabkan peningkatan beberapa parameter fisika dan kimia perairan seperti
kedalaman, kekeruhan dan ammonia. Kepadatan makrozoobenthos menunjukkan
adanya penumnan dari hulu ke hilir baik secara spasial maupun temporal. Hal ini
erat kaitannya dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap daya dukung hidup

makrozoobenthos seperti variasi fisika dan kimia perairan serta substrat dasar
perairan. Pada bulan Agustus kepadatan makrozoobenthos 102 - 336 ind/m2 dimana
kelompok organisma intoleran masih dominan.
makrozoobenthos 1 1

-

Pada bulan Oktober kepadatan


107 ind/m2 dan terjadi penurunan jumlah spesies serta mulai

ditemukan kelompok organisma fakultatif dan toleran. Kepadatan makrozoobenthos
semakin menurun pada bulan Januari antara 13 - 64 ind/m2 dan didominasi organisma
dari kelompok fakultatif dan toleran.

Indeks keanekaragaman tergolong rendah

berkisar antara 0,50 - 2,40; indeks keseragaman berkisar antara 0,50 - 0,96; dan
indeks dominansi berkisar antara

0,26 - 1,OO.

Seiring terjadinya perubahan nilai parameter fisika dan kimia perairan dengan
bergantinya musim, pengelompokan stasiun mengalami perubahan. Bulan Agustus
terdiri dari 3 kelompok stasiun. Kelompok I terdiri dari Stasiun I1 dan 111; kelompok
I1 terdiri dari Stasiun IV; kelompok I11 terdiri dari Stasiun I. Bulan Oktober terdiri
dari 3 kelompok stasiun. Kelompok I terdiri dari Stasiun I1 dan IV; kelompok I1
terdiri dari Stasiun 111; kelompok 111terdiri dari Stasiun I. Bulan Januari terdiri dari 2

kelompok stasiun. Kelompok I terdiri dari Stasiun I dan 11; kelompok II terdiri dari
Stasiun I11 dan IV.
Pengelompokan jenis berdasarkan indeks Sorensen mengalami perubahan
selama tiga kali pengamatan.

Pada bulan Agustus diperoleh 5 kelompok jenis.

Kelompok 1 terdiri dari Helobdella stagnalis dan Alboglossiphonia heteroclita.
Kelmpok 2 terdiri dari larva Chironomus spl, Baetis sp, Hydropsyche sp dan pupa

Chirono~nussp2. Kelompok 3 terdiri dari Simulium sp. Kelompok 4 terdiri dari
Lunzbrinrllus inconstans. Kelompok 5 terdiri dari Amphizoa sp. Bulan Oktober
didapatkan 4 kelompok jenis.

Kelompok 1 terdiri dari Melanoides tuberculaia,

Corbicula javaitica dan Melanoides torulosa. Kelompok 2 terdiri dari Lumbricullus
inconstans dan Melanoides granifer;. Kelompok 3 terdiri dari Baetis sp, sedangkan
kelompok 4 terdiri dari HydropHhe sp dan Amphizoa sp. Bulan Januari didapatkan 6
kelompok jenis.


Kelompok 1 terdiri dari larva Simulium sp dan Tabaizus sp.

Kelompok 2 terdiri dari larva Chironomus spl.

Kelompok 3 terdiri dari

Hydropsyche sp dan pupa Chironomus sp2, sedangkan kelompok 4 terdiri dari

Melanoides tuberculata, Corbici~la
javanica dan Melanoides granifera. Kelompok 5
terdiri dari Limlbricrrllus inco~7stans.Kelompok 6 terdiri dari Antphizoa sp.
Kesukaan jenis makrozoobenthos tertentu terhadap kelompok stasiun tertentu
bervariasi pada bdan Agustus, Oktober dan januari. Hal ini diperlihatkan oleh hasil
analisis Nodul dengan indeks konstansi antara 0 - 1 dan indeks fidelitas antara 0 - 4.
Berdasarkan hasil pengukuran parameter fisika dan kimia perairan pada bulan
Agustus, Oktober dan Januari diperoleh nilai suhu berkisar antara 20 - 2 5 ' ~ . Arus
tergolong cepat berkisar antara 59 - 143 cm/detik2, lebar sungai antara 6 - 60 m dan
kedalaman berkisar antara 45 - 100 cm. Kekeruhan berkisar antara 8


-

dimana kekeruhan meningkat pada bulan Oktober kecuali di Stasiun I.

75 NTU,
Wama

perairan mengalami perubahan dari hulu ke hilir dari jernih sampai coklat. Substrat
dasar terdiri dari pasir, kerikil, batu, cadas, lumpur, lumpur berpasir. Nilai pH
umumnya 6, dimana nilai ini masih normal bagi kehidupan organisma akuatik.
Kandungan BODs berkisar antara 1,62 - 6,86, dimana nilai tersebut menunjukkan
kondisi yang tidak tercemar sampai tercemar sedang. Hasil pengukuran ammonia
berkisar antara 0,0009 - 0,1037, dimana kandungan ammonia tertinggi di Stasiun 111
pada bulan Oktober. Nilai tersebut sudah melewati angka standar yang ditetapkan
oleh Menteri KLH (1991) untuk kegiatan perikanan.

SKRIPSI
Judul Skripsi

: Struktur Komunitas Makrozoobenthos sebagai Indikato~


Kualitas Lingkungan di Hulu Sungai Cimanuk, Garut,
Jawa Barat
Nama Mahasiswa

: Ledyana Suwarno

Nomor Pokok

: C02495040

Program Studi

: Manajemen Sumberdaya Perairan

Disetujui :

I. Komisi Pembimbiug

\-jy""'?"e

Ir. Sugiarti Suwignvo
Icetua

Dr. Ir. Djadia S. SjZE
Anggota

II. Fakultas Perikanan dau Ilmu Kelautan,LF'B

Dr. Ir. Indra Java, MSc.
Pembantu Dekan I

Tanggal lulus : 19 Agustus 2000

-.-.---

IOiTA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahn~atdan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul "Struktur
Komunitas Makrozoobenthos sebagai Indikator Kualitas Lingkungan di Hulu Sungai
Cimanuk, Garut, Jawa Barat".


Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tuaku, Bapak Suwamo dan Ibu Mintarsih atas segala perhatian,
kasih sayang dan dorongan semangatnya kepada penulis.
2. Ibu Ir. Sugiarli Suwignyo selaku dosen pembimbing yang telah banyak

menlberilcan pengarahan dan bimbingan.
3. Bapak Dr. Ir. Djadja S. Sjafei selaku dosen pembimbing yang telah banyak
illemberikan bimbingan, bantuan dan kesempatan sehingga penulis dapat menjadi
bagian dari tiill "Pengelolaan Berkelanjutan dan Konservasi Berdasarkan
Keanekaragainan Hayati Ikan di Daerah Aliran Sungai Cimanuk", yang
bekerjasanla dengan BIOTROP.

4. Bapak Ir. Isdradjad Setyobudiandi, MSc. selaku dosen penguji tamu dan Ibu
Dr. Ir. Yunizar Emawati selaku dosen penguji wakil dari program studi.


5. Bapak Dr. Ir. M.F Rahardjo dan Bapak Ir. Setyo Budi Susilo yang telah banyak
memberikan saran, bantuan dan dukungan kepada penulis.

6. Kakak dan adikku : tell Yatna, Indah, Dona dan Sigit.

7. Temen-temen "Cimanuk" seperjuangan : Siti, Yuyu, Dede dan Mumuy
8. Dwi, Inung, Riama,Henny, Pasca, Indhie dan semua temen-temen MSP-32.
9. Tiur, Agi, F h i , Vice atas bantuan dan spiritnya, kak Heri "ex-lorenzo" atas
bantuannya di Lab, serta semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan
penyusunan skripsi.
Bogor, Juli 2000

DAFTAR IS1
Halaman
DAPTAR TABEL

v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................


vi

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

VIII

I.

PENDAHULUAN ..........................................................................

1

1.1. Latar Belakang .......................................................................

1

1.2. Tujuan ......................................................................................

2


TINJAUAN PUSTAKA .................................................................

3

I1.

2.1. Struktur Komunitas ...................................
2.2. Makrozoobenthos Sebagai Indikator Pencemaran .............
2.3. Faktor Lingkungan ..................... .........................................
2.3.1. Faktor Fisi
2.3.1.2. Kekeruha
2.3.1.3. Kecepatan Arus
2.3.1.4. Substrat Dasar ..................................................

. .
2.3.2. Sifat Kimla ...................................................................
2.3.2.1. pH .....................
.
............................................
2.3.2.2. Kandungan Oksigen Terlarut (DO) ...................
2.3.2.3. Biochemical Oxygen Demand (BOD) ..............
.
......................
2.3.2.4. Ammonia (NH3).................... .
3.1. Lokasi dan Waktu .............................................................
3.2. Bahan dan Alat ...................................................................
3.3. Metode Pengukuran................................................................
3.3.1. Suhu ............................................................................
3.3.2. Kekeruha
3.3.3. Kedalaman...................................................................
3.3.4. Kecepatan Arus .............................................................
3.3.5. Oksigen Terlarut (DO).................................................
3.3.6. Biochemical Oxygen Demand .......................................

...

Halaman
3.3.7. Ammonia ( N H 3 ) ......................

.............................

3.4. Penentuan Stasiun Penelitian ....................................................
3.5. Metode Pengambilan Contoh Makrozoobenthos ......................

3.6. Pengambilan Contoh dan Pengukuran Kualitas Air ...................

..

3.7. Anal~s~s
Data ...........................................................................
3.7.1. Komposisi dan Kepadatan Makrozoobenthos.................
3.7.2. Indeks Keanekaragaman dan Keseragaman ....................
3.7.3. Dominansi
........
3.7.4. Analisis N
........
3.7.4.1. Pengelompokan Stasiun Berdasarkan Indeks
Similaritas Canberra .........................................
3.7.4.2. Pengelompokan Jenis Makrozoobenthos ..........
3.7.4.3. Indeks Konstansi ..............................................
3.7.4.4. Indeks Fidelitas

IV .

EIASLL DAN PEMBAHASAN.........
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian .....................................................
4.2. Struktur Komunitas Makrozoobenthos ...................................
4.3.1. Komposisi dan Kepadatan Jenis Makrozoobenthos ........
4.3.2. Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi ...........
4.3. Analisis Nodul .........................................................................
4.4.1. Pengelompokan Stasiun Pengamatan Berdasarkan Parameter
Fisika-kimia Perairan .....................................................
4.4.2. Pengelompokan Jenis Makrozoobenthos ........................
4.4.3. Preferensi Makrozoobenthos terhadap Lingkungan Tempat
Hidupnya .......................................................................
4.4. Karakteristik Fisika-Kimia Perairan ...............................

.

V

KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................
5.1. Kesimpulan ..................................................................
5.2. Saran .......................................................................................

17