metaloid yang berdasarkan pada penyerapan absorbsi radiasi oleh atom bebas. AAS merupakan teknik analisis kuantitafif dari unsur-unsur yang
pemakainnya sangat luas di berbagai bidang karena prosedurnya selektif, spesifik, biaya analisisnya relatif murah, sensitivitasnya tinggi, dapat
dengan mudah membuat matriks yang sesuai dengan standar, waktu analisis sangat cepat dan mudah dilakukan.
Gambar 2.4. Alat Atomic Absorption Spectrophotometer
2.9.2.1. Prinsip Kerja AAS
Metode AAS merupakan metode analisis yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat
energi dasar ground state. Dengan mengukur intensitas radiasi yang diteruskan transmitasi atau mengukur intensitas radiasi yang diserap
absorbansi, maka konsentrasi unsur dalam sampel dapat ditentukan. Metode analisis ini sangat selektif karena frekuensi radiasi yang diserap
adalah karakteristik untuk setiap unsur. Umumnya lampu yang digunakan adalah lampu katoda cekung yang mana penggunaanya hanya untuk
analisis satu unsur saja.
Sumber cahaya pada AAS adalah sumber cahaya dari lampu katoda yang berasal dari elemen yang sedang diukur kemudian dilewatkan ke
dalam nyala api yang berisi sampel yang telah teratomisasi, kemudian radiasi tersebut diteruskan ke detektor melalui monokromator. Detektor
akan menolak arah searah arus DC dari emisi nyala dan hanya mengukur arus bolak-balik dari sumber radiasi atau sampel.
Atom dari suatu unsur pada keadaan dasar akan dikenai radiasi maka atom tersebut akan menyerap energi dan mengakibatkan elektron pada
kulit terluar naik ke tingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi. Jika suatu atom diberi energi, maka energi tersebut akan mempercepat gerakan
elektron sehingga elektron tersebut akan tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan dapat kembali ke keadaan semula. Atom-atom dari sampel
akan menyerap sebagian sinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Penyerapan energi oleh atom terjadi pada panjang gelombang tertentu
sesuai dengan energi yang dibutuhkan oleh atom tersebut.
2.9.2.2. Komponen-Komponen AAS
Bagian-bagian yang terdapat pada alat AAS adalah sebagai berikut: a. Sumber Cahaya
Sumber cahaya untuk AAS adalah hollow cathode lamp lampu katoda rongga. Lampu ini terdiri dari sebuah tabung gelaskwarsa dengan
dua buah elektroda; satu elektroda terbuat dari unsur tertentu dan elektroda yang lain merupakan suatu anoda.
Gas-gas pengisi tabung yang biasa digunakan adalah Ne neon, Ar argon dan He helium. Lampu-lampu lain yang biasa digunakan adalah
Cu tembaga, Mg magnesium dan lain-lain. Jenis lampu logam dengan panjang gelombang tertentu dibedakan berdasarkan logam yang dipasang
pada lubang katoda. Di depan lampu katoda rongga terdapat komponen yang disebut chopper atau pemenggal putar yang berfungsi sebagai
pengatur frekuensiradiasi yang dipancarkan dari lampu. b. Monokromator
Monokromator adalah
alat yang
berfungsi mengubah
cahaya polikromatik menjadi cahaya monokromatik atau dengan istilah lain melakukan pemilihan radiasi yang ditemukan. Monokromator AAS
terdiri dari cermin dan grating Czerney-Turner yang kerjanya berdasarkan interferensi cahaya.
c. Detektor Detektor berfungsi untuk mengukur intensitas radiasi yang
diteruskan dan telah dubah menjadi energi listrik oleh photomultiplier.
Hasil pengukuran detektor dilakukan penguatan dan dicatat oleh alat pencatat yang berupa printer dan pengamat angka.
Gambar 2.5. Komponen-Komponen AAS
2.9.2.3. Kelebihan dan Kelemahan Metode AAS