ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BERBASIS MASJID (STUDI KASUS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAHBAITUL MAL TAMWIL AT-TAQWA-MASJID AT-TAQWA KEMANGGISAN JAKARTA)

  Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.1, No.2,Oktober 2016 :163 -170 ________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _________________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ ____ ____________ ____________ ____________ ___________ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ _

  ISSN 2527 - 7502

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH

BERBASIS MASJID ( STUDI KASUS KOPERASI JASA KEUANGAN

SYARIAHBAITUL MAL TAMWIL AT-TAQWA-MASJID AT-TAQWA

KEMANGGISAN JAKARTA) Hasmayati Fakultas Ekonomi Univer sitas Islam Att ahir iyah Jakar t a E-mail korespondensi :hasma.uniat@gmail.com

  • Infor masi Ar tikel ABSTRACT

  Dr aft awal: 6 Sept em ber 2016 The purpose of this study was to analyze the soundness and

  Revisi : 15 Okt ober 2016 analyzes the factors that affect the soundness of BMT Syariah

  Dit er ima : 21 Okt ober 2016 Cooperative Financial Services At-Taqwa and to find a formula the right strategy in the development of BMT Syariah Cooperative Financial Services At-Taqwa. This study

  Kata Kunci: uses a quantitative descriptive analysis of health assessment

  Kesehatan Koperasi , Jasa and qualitative description on service quality. The research

  Keuangan Syar iah proves that the level of health KJKS BMT At-Taqwa through computation eight aspects (six financial aspects and the two

  Tipe Ar ti kel : Case St udy aspects of the non-financial) shows KJKS BMT At-Taqwa at the level reasonably healthy and is influenced by factors of seven financial ratios are on the effects on health of the Cooperative. In addition there is a five-part strategy that can be developed by BMT KJKS At-Taqwa ie services and the addition of customers, financing, dissemination and promotion, health cooperatives, blue print and build a

  Diterbitkan oleh Fakultas cooperative networking. Ekonomi Univer sitas Isl am Attahir iyah

  Tujuan peneliti an i ni adalah untukmenganalisis t ingkat kesehatan ser ta menganali sis faktor -fakt or yang mempengar uhi tingkat kesehatan Koper asi Jasa Keuangan Syar iah BMT At -Taqwa dan untuk menemukan for mula str ategi yang tepat dalam pengembangan Koper asi Jasa Keuangan Syar iah BMT At-Taqw a.Peneliti an ini menggunakan deskr iptif kuanti tatif dengan anali sis peni laian kesehatan dan sur vey mengenai kualitas pelayanan. Hasil peneli tian membukti kan bahw atingkat kesehatan KJKS BMT At-Taqwa melalui per hi tungan delapan aspek (enam aspek keuangan dan dua aspek non-keuangan) menunjukkan KJKS BMT At -Taqw a ber ada pada l evel cukup sehat dan dengan dipengar uhi oleh faktor -faktor dar i tujuh r asio keuangan yang member ikan pengar uh ter hadap ti ngkat kesehat an Koper asi ter sebut. Selain itu t er dapat lima faktor yang dapat di kembangkan oleh KJKS BMT At-Taqw a yaitu pelayanan dan penambahan nasabah, pembiayaan, sosialisasi dan pr omosi , kesehatan koper asi, blue print dan membangun jar i ngan koper asi .

1. Pendahuluan

  Dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945 di tegaskan bahw a per ekonomi an disusun sebagai usaha ber sama ber dasar at as asas kekel uar gaan.Ketentuan t er sebut sesuai dengan pr insip koper asi yang begi tu kental atas asas kekeluar gaannya dengan slogan dar i kit a, ol eh ki ta dan unt uk kita.Oleh kar ena itu, koper asi mendapat mi si untuk beper an nyata dalam menyusun per ekonomian yang ber dasar at as asas kekel uar gaan dan demokr asi ekonomi yang mengutamakan kemakmur an masyar akat bukan kemakmur an or ang-seor ang.

  Dalam r angka mewujudkan misinya, koper asi tak hent i-hentinya ber usaha mengembangkan dan member dayakan dir i agar tumbuh menjadi kuat dan mandi r i sehi ngga mampu meningkat kan kesejahter aananggot a pada khususnya dan masyar akat pada umumnya.Di samping i tu, koper asi ber usaha ber per an nyat a mengembangkan dan member dayakan tat a ekonomi nasi onal yang ber dasar at as asas kekeluargaan dan demokr asi ekonomi dalam r angka mewujudkan masyar akat maju, adil dan makmur .Hal ter sebut sejalan dengan pandangan bahw a koper asi sebagai soko gur u per ekonomian I ndonesia.Atas dasar itu koper asi sebagai sebuah per usahaan yang per manen dan memungkinkan koper asi untuk dapat ber kembang secar a ekonomis. Dengan demi ki an akan mampu member ikan pel ayanan secar a ter us mener us dan meni ngkat kepada anggota dan masyar akat sekitar nya, juga dapat member i kan sumbangan yang mendasar kepada pembangunan dan per tumbuhan ekonomi Indonesia(Buchor i, 2012: 2).

  Koper asi yang ber l andaskan pr i nsi p syar iah saat ini makin ter us ber kembang.Koperasi Syar iah adalah usaha ekonomi yang ter or gani si r secar a mant ap, demokr ati s, otonom par ti sipat if, dan ber watak sosial yang oper asionalnya menggunakan pr insi p-pr insip yang mengusung eti ka mor al dengan memper hati kan halal atau har amnya sebuah usaha yang dijalankannya sebagaimana di ajar kan dalam agama Islam(Buchor i,2012: 4). Koperasi yang ber landaskan pr insip syar iah (koper asi syar i ah) di kenal dengan isti lah Koper asi Jasa Keuangan Syar i ah (KJKS).KJKS mer upakan koper asi yang ber ger ak dalam si mpan pinjam ( koper asi simpan pinjam) yang dalam oper asionalnya menggunakan pr i nsip syar iah.Hal ini mengandung penger tian bahwa pr insip yang di gunakan dalam KJKS adalah pr insi p bagi hasi l dan meniadakan (menghar amkam) pr akt ek r iba/ bunga.KJKS mulai di per bincangkan banyak or ang ket ika menyi kapi semar aknya per tumbuhan

  

Bait ul Maal Wat t amw il di Indonesi a.Bait ul Maal Watt amwil yang dikenal dengan sebutan BMT yang

  di motor i per tama kalinya oleh BMT Bina Insan Kamil tahun 1992 di Jakart a, ter nyat a mampu member i war na bagi per ekonomi an kalangan akar r umput yakni pengusaha mi kr o(Buchor i, 2012: 3).

  Diakui maupun tidak bahwa hi ngga saat ini masih banyak masyar akat yang belum ter layani ol eh fasil itas per bankan, bai k dalam bentuk menabung maupun meminjam.Kalangan pengusaha mikr o dan kecil menengah (UMKM), ter utama skala mikr o dan kecil masih kesul itan dal am mengakses per bankan, khususnya dal am mendapat kan bantuan modal.Kesuli tan yang dihadapi UMKM, khususnya dal am akses pendanaan/ per modal an tentunya per l u dil akukan ber bagai upaya untuk mengatasinya, diant ar anya mel alui per an aktif Lembaga Keuangan Mi kr o ( LKM).LKM memi liki per an dalam membant u peni ngkat an pember dayaan ekonomi dan pr odukti vi tas masyar akat, ser ta membantu peningkatan pendapat an dan kesejaht er aan masyar akat.Per an penting LKM i ni masi h belum dibar engi bent uk badan hukum dar i LKM ter sebut.Hal i ni mengandung penger tian bahw a LKM saat ini masi h ada yang bel um memil iki badan hukum at au masi h ber sifat informal .Padahal menur ut UU No. 1 Tahun 2013 tent ang Lembaga Keuangan Mi kr o bahw a LKM dihar uskan memiliki i badan hukum.

  Salah sat u bentuk badan hukum dar i LKM yaitu koper asi .Inil ah per an LKM yang ber badan hukum koper asi dihar apkan dapat mengkover kalangan yang tidak ter layani oleh per bankan (”wong cili k” dan UMKM) sehi ngga konsep financial incl usi on bisa ter eali sasi di semua l apisan masyar akat.Saat i ni banyak sekal i ber dir i KJKS, salah satu diant ar anya ber ada dal am l ingkungan masjid at au l ebih di kenal koper asi syar i ah ber basis masjid.Upaya yang per l u dil akukan koper asi syar i ah ber basi s masjid i ni unt uk dapat member i kan efek yang besar dal am meningkat kan kesejahter aan masyar akat diant ar anya yaitu mel al ui pengel olaan secar a pr ofesional dalam t at a kel ol a manajemennya, bai k aspek sumber daya manusi a, pemasar an, keuangan maupun aspek lainnya.Tata kelola manajemen koper asi yang baik akan dapat diket ahui pada level kesehat an suatu koper asi . Menur ut Keputusan Ment er i Koper asi dan UKM No. 35.3/ Per / M.KUKM/ X/ 2007 menyatakan kesehatan koper asi (KJKS) adal ah kondi si atau keadaan koper asi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kur ang sehat dan ti dak sehat.

  Penel itian ini ber tujuan untukmenganal isis tingkat kesehatan Koper asi Jasa Keuangan Syar iah BMT At-Taqw a, dan menganali sis fakt or -faktor yang mempengar uhi t ingkat kesehat an Koper asi Jasa Keuangan Syar i ah BMT At-Taqw a, ser ta menemukan for mula st r ategi yang tepat dalam pengembangan Koper asi Jasa Keuangan Syar iah BMT At-Taqwa.

2. Kajian Pustaka

  Menur ut UU No. 25 t ahun 1992 tent ang Per koper asian dijel askan dalam pasal 1 ayat 1 bahw a koper asi adalah badan usaha yang ber anggot akan or ang-seor ang at au badan hukum koper asi dengan melandaskan kegi atannya ber dasar kan pr insip koper asi sekaligus sebagai ger akan ekonomi r akyat yang ber dasar at as asas kekeluar gaan. Jenis koper asi dalam UU No. 25 tahun 1992 tent ang Per koper asian ter di r i atas l ima jenis koper asi yai tu Koper asi Konsumen, Koper asi Pr odusen, Koper asi Jasa, Koperasi Simpan Pinjam dan Koper asi Pemasar an.

  Konsep utama oper asional Koper asi Syar iah adalah menggunakan akad syir kah mufawadhoh yakni sebuah usaha yang didir ikan secar a ber sama-sama oleh dua or ang atau lebih, masi ng-masing member ikan kont r ibusi dana dalam por si yang sama besar dan ber par ti sipasi dal am ker ja dengan bobot yang sama pula. Menur ut Buchor i (2012:7), bahw a masing-masing par t ner saling menanggung satu sama lain dal am hak dan kew ajiban. Dan t idak di per kenankan sal ah seor ang memasukkan modal yang lebih besar dan memper oleh keuntungan yang lebih besar pula dibanding dengan par tner lainnya.Azas usaha Koper asi Syari ah ber dasar kan konsep got ong r oyong dan tidak di monopoli oleh salah sat u pemi lik modal. Begi tu pul a dalam hal keuntungan yang di per oleh maupun ker ugi an yang di der it a har us dibagi secar a sama dan pr opor si onal(Buchor i , 2012: 8).Landasan dasar dalam Al-Qur ’an di jelaskan dal am sur at Al-Mai dah ayat 2 yait u :”Dan t olong

  

menolongl ah kamu dalam (menger jakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan t olong menol ong dal am

ber buat dosa dan pel anggar an. Dan bert aqwal ah kamu kepada Allah.Sesungguhnya Allah amat ber at

siksaan-Nya.”

  Penger tian UMKM menur ut UU No. 20 Tahun 2008 tent ang UMKM, pada Pasal 1 yaitu Usaha Mikr o adalah usaha pr oduktif mi lik or ang per or angan dan atau badan usaha per or angan yang memenuhi kr i ter ia usaha mi kr o sebagai mana diatur dal am Undang-Undang ini . Usaha kecil adalah usaha ekonomi pr oduktif yang ber dir i sendi r i, yang di lakukan oleh or ang per or angan at au badan usaha yang bukan mer upakan anak per usahaan atau bukan cabang per usahaan yang dimil iki, di kuasai, atau menjadi bagi an bai k l angsung maupun ti dak langsung dar i Usaha Menengah at au Usaha Besar yang memenuhi kr iter ia Usaha Kecil sebagai mana di maksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi pr oduktif yang ber dir i sendir i, yang di lakukan oleh or ang per seor angan atau badan usaha yang bukan mer upakan anak per usahaan atau cabang per usahaan yang dimili ki, dikuasai, at au menjadi bagi an bai k l angsung maupun tidak langsung dengan Usaha Keci l atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan ber si h at au hasil penjual an t ahunan sebagai mana diatur dalam Undang-Undang ini. Menur ut UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 6, kr i ter i a usaha dibagi menjadi empat (4) skala usaha yaitu mikr o, kecil, menengah dan besar .

  Ber dasar kan UU No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikr o (LKM)/ Lembaga Keuangan Mikr o Syar iah (LKMS) pasal 1 bahwa LKM adalah l embaga keuangan yang khusus di di r ikan untuk member ikan jasa pengembangan usaha dan pember dayaan masyar akat, bai k melalui pi njaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikr o kepada anggot a dan masyar akat, pengel ol aan si mpanan, maupun pember i an j asa konsult asi pengembagnan usaha yang tidak semat a-mata mencar i keuntungan.Menur ut Wahyono (2012) ter dapat tiga el emen LKM yaitu per tama, menyediakan ber agam jenis pelayanan keuangan.Kedua, melayani r akyat miskin dan keti ga, menggunakan pr osedur dan mekani sme yang kontekst ual dan fl eksibel.Dalam UU No. 1 Tahun 2013, pasal 3 bahwa tujuan dar i LKM adalah untuk meningkat kan akses pendanaan skal a mikr o bagi masyar akat, membant u peni ngkat an pember dayaan ekonomi dan pr odukti vi tas masyar akat, dan membant u peningkat an pendapatan dan kesejahter aan masyar akat.

  Menur ut Wahyono (2012) bent uk LKM di bedakan menjadi dua, yaitu for mal dan infor mal .Per bedaan mendasar kedua LKM ter sebut kar ena LKM for mal memi liki badan hukum, sementar a LKM infor mal ber asal dar i pr i badi atau kelompok yang tidak ber badan hukum.LKMfor mal ter dir i dar i bank yai tu BPR dan bank-bank konvesi onal yang khusus menangani kr edit usaha seper ti Mandir i Uni t Mikr o, Danamon Si mpan Pi nj am, BRI unit , dan lain-l ai n, ser ta bukan bank seper t i koper asi.Sedangkan LKM infor mal diant ar anya adal ah LSM, r ent enir , dan ar isan.

  (BMT) atau Balai Usaha Mandir i Ter padu adalah lembaga keuangan

  Bait ul Maal wat Tamwil

  mikr o yang dioper asikan dengan pr insip bagi hasi l.Bait ul Maal wat Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandir i t er padu yang isinya ber intikan bayt al-mal wa al-t amwil dengan kegiat an mengembangkan usaha-usaha pr odukt if dan investasi dalam meningkat kan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antar a lai n mendor ong kegiat an menabung dan menunjang pembiayaan kegiat an ekonominya.Sel ai n itu, bait ul maal wat t amwil juga bisa mener ima tit ipan zakat, infak, dan sedekah ser t a menyalur kannya sesuai dengan per at ur an dan amanatnya. (Ri anto, 2011: 378).Bait ul Maal wat Tamwil mer upakan lembaga ekonomi atau lembaga keuangan syar i ah non-per bankan yang si fatnya i nfor mal.Disebut ber sifat infor mal kar ena lembaga keuangan ini didir ikan ol eh Kelompok Sw adaya Masyar akat (KSM) yang ber beda dengan lembaga keuangan per bankan dan lembaga keuangan for mal l ainnya.

  Penilaian kesehat an KJKS/ UJKS koper asi mengacu pada Per atur an Menter i Negar a Koper asi dan UKM RI Nomor : 35.3/ Per / M.KUKM/ X/ 2007 t entang Pedoman Penilai an Kesehat an Koper asi Jasa Keuangan Syar iah dan Uni t Jasa Keuangan Syar i ah Koper asi yang mel iputi del apan aspek yai tu aspek per modalan, kualit as aktiva pr oduktif, manajemen, efisiensi , li kuiditas, kemandir ian dan per tumbuhan, jat idi r i koper asi, dan pr insip syar iah. Peni laian ter hadap aspek-aspek ter sebut di ber ikan bobot penilaian sesuai dengan besar nya yang ber pengar uh ter hadap kesehatan KJKS/ UJKS koper asi ter sebut. Penilaian di lakukan dengan menggunakan sist em nilai kr edit atau r ewar d syst em yang dinyat akan dengan nil ai kr edi t 0 sampai dengan 100.

  Menur ut Rangkuti (2013:19) anali si s SWOT adalah ident ifikasi ber bagai faktor secar a sistematis unt uk mer umuskan str at egi per usahaan.Anali sis ini didasar kan pada logi ka yang dapat memaksimalkan kekuat an (st r engt h) dan peluang (oppor t unities), namun secar a ber samaan dapat memi ni mal kan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (t hr eat s).Analisis SWOT membandingkan antar a faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor inter nal kekuat an dan kelemahan. Al at yang dipakai untuk menyusun faktor -faktor st r ategis per usahaan adalah mat r iks SWOT. Mat r iks i ni dapat menggambar kan secar a jel as bagaimana peluang dan ancaman ekster nal yang dihadapi per usahaan dapat disesuaikan dengan kekuat an dan kelemahan yang di mili ki nya. Matr iks ini dapat menghasi lkan empat set kemungkinan alt er natif str at egi. Alter nati f str ategis ter sebut dit ampilkan dalam tabel ber ikut(Rangkuti, 2013: 83-84).

3. Metode Penelitian

  Peneliti an i ni menggunakan st udi kasus ter hadap KJKS BMT At-Taqwa sehingga t idak ada per hitungan t er hadap populasi maupun sampel yang di ambil dar i populasi ter sebut. Objek yang di teliti adalah aspek kesehatan dar i KJKS BMT At-Taqwa. Pengumpulan dat a yang di gunakan dengan car a member i kan kuesi oner dan teknik waw ancar a. Asumsi dal am menggunakan metode ini adal ah bahw a subyek peneli tian mer upakan or ang-or ang yang pal ing t ahu tent ang dir inya dan per nyat aan subyek yang di ber ikan adalah benar dan bisa di per caya.Tekni k penyebar an kuesioner kepada r esponden di dist r ibusikan secar a langsung oleh peneli ti. Penelit i mendapat kan dat a Lapor an Keuangan dar i KJKS BMT At-Taqw a yang sel anjutnya dilakukan pr oses anal isis r asio keuangan ter hadap lapor an ter sebut.

  Anal isis data dal am peneliti an i ni menggunakan deskr iptif kuantitati f dengan analisi s penilaian kesehatan dan deskr i pt if kuali tatif melalui sur vey kepuasan konsumen. Ber dasar kan pr oses analisisnya maka analisis dat a dilakukan dalam dua tahap anal isis yai tu anal isis r asio penilaian kesehatan (keuangan dan non-keuangan) dan anal isis data sur vey.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

  Hasil penilaian menunjukkan bahw a kesehatan KJKS BMT At-Taqwa dapat menggambar kan kondisi inter nal, bai k aspek kekuat an maupun kelemahan.Hasi l ter sebut diper kuat melalui data kuesi oner sert a anali sis kondisi makr o dan oper asi onal untuk dapat menggambar kan kondisi yang seutuhnya, bai k i nter nal maupun ekst er nal sehingga menghasilkan rumusan st r ategi yang t epat.Ber dasar kan hasil survey, maka beber apa aspek yang per lu mendapat kan per hatian untuk pengembangan KJKS BMT At-Taqw a pada w aktu yang akan dat ang dapat di kelompokkan dal am l ima bagian sebagai ber i kut :

  1. Pelayanan dan penambahan nasabah (mi tr a pembiayaan)

  a. Per t ahankan pel ayanan bai k, cepat, dan mudah dalam mengakses pr oduk KJKS BMT At- Taqwa guna meningkat kan keper cayaan dan menjaga loyalitas nasabah.

  b. Gencar kan ter us si st em jemput bola ter hadap calon nasabah, khususnya mitr a pembiayaan, bai k di pasar t r adisional maupun tempat lainnya.

  c. Optimalkan staf AO atau pember dayaan staf l ain yang ada atau menambah staf AO bar u gunamembidik pasar yang luas.

  2. Pembi ayaan

  a. Ber ikan pi nj aman lunak kepada masyar akat yang t er jebak ol eh r enteni r , tanpa mengabaikan SOP yang ber laku.

  b. Lakukan pembiayaan secar a t anggung r enteng (ber anggotaan lima or ang atau lebih) untuk menghi ndar i kr edit ber masal ah.

  3. Sosialisasi dan pr omosi

  a. Sosiali sai kan keber adaan KJKS BMT At-Taqwa dengan “menjual” atau mengikutser takan nama Masjid At-Taqwa sebagai induk keber adaan KJKS BMT At-Taqwa guna menambah keper cayaan masyar akat.

  b. Sosiali sasi kan keunggulan si stem syar i ah ter hadap si stem konvensional yang ber basi s r iba/ bunga.

  c. Lakukan pr omosi secar a lebih gencar , misalnya lewat r adio, dan lain-lai n.

  d. Alokasikan bi aya pr omosi untuk mencetak br osur , flyer , leaflet dan semacamnya untuk di bagi kan kepada masyar akat. Gunakan design yang menar ik ser t a bahan ker t as yang standar .

  4. Kesehatan koper asi Ti ngkat kan level kesehat an dar i “cukup sehat ” menjadi “sehat ” mel al ui per bai kan pada ber bagai aspek untuk meningkat kan keper cayaan masyar akat ser ta dapat menjadi contoh bagi KJKS BMT lain, khususnya yang ber basis masji d.

  5. Blue print dan membangun jar ingan koper asi

  a. Susun r encana str ategi (blue pi nt ) 3-5 tahun ke depan sebagai pedoman dalam ar ah ger ak KJKS BMT At-Taqw a dan sebagai acuan dalam penyusunan str at egi setiap tahunnya.

  b. Ber gabung dengan asosiasi seputar koper asi dan BMT, misalnya Inkopsyah, Absi ndo dan lain-lain sebagai konsultasi, t ukar i nfor masi, dan lain sebagai nya untuk pengembangan usaha yang l ebih baik.

  5. Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang

  Peneliti an i ni memi liki beber apa keter bat asan yaitu per t ama, objek peneli tian ini hanya pada sat u lembaga keuangan syar iah yang non-per bankan yai tu pada Koper asi Jasa Keuangan Syar iah BMT Masjid At-Taqw a. Dimana tidak ada unit BMT lainnya untuk dapat di tandingkan sehi ngga memper oleh hasil penel itian yang lebih akur at. Kedua, hanya ber fokus pada satu aspek saja pada Koper asi Jasa Keuangan Syar iah.

  Unt uk peneli tian sel anjutnya, per t ama disar ankan untuk menambah unit Lembaga Keuangan Syar iah lai nnya baik dar i sektor per bankan maupun sekt or non-per bankan yang memi liki cakupan di beber apa wi layah besar , dengan tidak hanya ber fokus pada satu jenis unit usaha syar i ah. Kedua, aspek-aspek pada unit koper asi l ai nnya juga har us dianal isis dengan menggunakan anali si s r asio keuangan yang ber basis syar iah. Ketiga, dalam menganalisi s objek penel itian i ni agar menggunakan beber apa alat ukur keuangan lainnya untuk dapat menilai selur uh aspek-aspek pada unit koper asi ter sebut. Agar dapat memper oleh hasi l analisis yang lebi h var iatif dan valid yang dapat ber manfaat untuk kiner ja dar i Unit Koper asi ter sebut.

  6. Kesimpulan

  Ber dasar kan hasil per hit ungan yang dilakukan melalui analisis dat a keuangan maupun non keuangan ser t a analisi s kondi si ekster nal dar i KJKS BMT At -Taqwa maka hasil penel itian ini dapat di simpulkan sebagai ber i kut , yaitu :

  Kondisi kesehatan KJKS BMT At-Taqw a melalui per hitungan del apan aspek yai tu terdir i dar i enam aspek keuangan ( per modalan, kualitas aktiva pr odukt if, efisiensi, likuiditas, kemandi ri an dan per tumbuhan, ser t a aspek jatidir i koper asi) dan dua aspek non-keuangan ( aspek manajemen dan aspek kepat uhan pr insi p syar iah) menunjukkan bahwa KJKS BMT At -Taqw a ber ada pada level cukup sehat.

  Hasi l per hitungan menunjukkan bahwa ter dapat r asio yang member i pengar uh t er besar ter hadap bobot dengan mencapai nilai maksi mal yait u sebanyak tujuh r asio ( rasio NPF, r asi o por tfoli o pembi ayaan ber esi ko, r asi o kelembagaan, r asi o aktiva tet ap t er hadap tot al asset, r asio ROE, r asio par ti sipasi br uto dan r asio par tisipasi anggota).Selain i tu, ter dapat t iga r asio yang member i pengar uh t er kecil (r asio modal sendi r i t er hadap total modal , r asi o efisiensi staf dan r asio ROA). Meskipun ketiga r asio ini nilainya r el at if paling r endah, tapi tetap member ikan kontr ibusi ni lai t er hadap total skor peni laian. Hal ini mengandung ar ti bahwa semua faktor r asio member i kan pengar uh ter hadap level kesehatan KJKS BMT At-Taqw a.

  Ber dasar kan hasi l per hit ungan penil ai an kesehatan ser t a analisis kondisi inter nal ( kekuat an dan kelemahan) dan kondisi ekster nal (peluang dan ancaman) maka ter dapat li ma bagian str at egi yang per lu di kembangkan oleh KJKS BMT At -Taqwa yaitu

  :

  Dar i si si pelayanan dan penambahan nasabah (mitr a pembiayaan) mel iputi : per t ama, per tahankan pelayanan bai k, cepat , dan mudah dal am mengakses pr oduk KJKS BMT At-Taqw a guna meningkat kan keper cayaan dan menjaga loyali tas nasabah.Kedua, gencar kan ter us sistem jemput bola ter hadap calon nasabah, khususnya mitr a pembiayaan, baik di pasar tr adisional maupun tempat lainnya. Ketiga, opti malkan st af AO at au pember dayaan staf lain yang ada atau menambah staf AO bar u guna membidi k pasar yang luas.

  Pada sisi pembi ayaan, di sar ankan untuk member ikan pinjaman lunak kepada masyar akat yang ter jebak oleh r entenir , tanpa mengabai kan SOP yang ber laku. Selanjutnya mellakukan pembiayaan secar a tanggung r ent eng (ber anggot aan lima or ang at au lebih) untuk menghindar i kr edit ber masalah.

  Pada sosiali sasi dan pr omosi, or ganisasi per lu melalukan sosialisaikan keber adaan KJKS BMT At-Taqwa dengan “ menjual” at au mengi kutser t akan nama Masji d At-Taqwa sebagai induk keber adaan KJKS BMT At-Taqw a guna menambah keper cayaan masyar akat.Sosialisasikan keunggulan sistem syar iah t er hadap sistem konvensi onal yang ber basis r i ba/ bunga.Lakukan

  pr omosi secar a l ebih gencar , mi sal nya lewat r adio, dan l ai n-l ai n.Al okasikan biaya pr omosi untuk mencetak br osur , flyer , leaflet dan semacamnya untuk dibagikan kepada masyar akat . Gunakan yang menar i k ser ta bahan ker tas yang standar .

  desi gn

  Pada kesehatan koper asi, sar an yang diajukan adalah or ganisasi per lu meni ngkat kan level kesehat an dar i “cukup sehat ” menj adi “sehat” melalui per bai kan di ber bagai aspek untu k meningkat kan keper cayaan masyar akat ser t a dapat menj adi contoh bagi BMT lain, khususnya yang ber basis masjid.

  Daftar Pustaka Al -Qur ’an dan Ter jemahannya, 2009.Syaamil Al-Qur ’an, Bandung: Depar temen Agama RI.

  Asli chan, (2008).Kajian Penilaian Kesehat an dalam Rangka Mengevaluasi Kiner ja Lembaga

  Keuangan Mikr o Syariah Bait ul Maal Wat Tamwil (St udi Kasus BMT Bina Umat Sejaht er a Lasem Rembang , Tesis, Sekolah Pascasar jana Insti tut Per t anian Bogor .

  Astuti, Rinda, (2011). “Peni laian Kesehatan Keuangan pada Kospin Jasa Syar i ah Pekal ongan sebagai Lembaga Keuangan Mi kr o Syar iah, Jur nal Penelitian Vol. 8, No. 1, Mei 2011, Hal 131-156. Bakr i, U.(2011). St r at egi Pember dayaan Koper asi Syar iah dal am Rangka Memakmur kan Umat di

  Li ngkungan Masji d (St udi Kasus di Masjid Dar ussalam Kot a Wisat a Cibubur ) .Tesis.Jakar t a: Pr ogr am Pascasar jana Uni ver sit as Islam Azzahr a.

  Buchor i, N.S, (2012). Koper asi Syariah Teor i dan Pr akt ek.Banten: Pustaka Aufa Media. Fatw a DSN No: 04/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Mur abahah.MUI. ____________. No: 05/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Jual Beli Sal am. MUI. ____________. No: 06/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Jual Beli Isti shna’. MUI. ____________.No: 07/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Pembiayaan Mudhar abah (Qir adh). MUI. ____________.No: 08/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Pembiayaan Musyar akah. MUI. ____________.No: 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Pembiayaan Ij ar oh. MUI. ____________.No: 10/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Wakalah.MUI. ____________.No: 11/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Kafalah.MUI. ____________.No: 12/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Hawalah.MUI. ____________.No: 19/ DSN-MUI/ IV/ 2001. Al-Qar dh.MUI. ____________.No: 25/ DSN-MUI/ III/ 2002. Rahn.MUI. ____________.No: 27/ DSN-MUI/ III/ 2002. IMBT.MUI. Hendar .(2010). Manajemen Per usahaan Koper asi.Jakar t a: Er langga. Munir , M dan Indar ti , I. (2012).“Analisis Tingkat Kesehat an Koper asi pada Koper asi Simpan Pi njam:

  Cendr awasih Kecamatan Gubug Tahun Buku 2011”, Jur nal STIE Wi dya Manggala Vol. 1, No.1, 2012. Per atur an Menter i Negar a Koper asi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor :

  14/ Per / M.KUKM/ XII/ 2009 tent ang Per ubahan at as Per atur an Menter i Negar a Koper asi dan Usaha Keci l dan Menengah Nomor 20/ PER/ M.KUKM/ XI/ 2008 tentang Pedoman Peni laian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Si mpan Pinjam Koper asi .

  _______. Nomor : 35.3/ Per / M.KUKM/ X/ 2007 tent ang Pedoman Penilaian Kesehatan Koper asi Jasa Keuangan Syar iah dan Uni t Jasa Keuangan Syar iah Koper asi. Rangkuti, F.(2013).Anali sis SWOT. Jakar ta: Gr amedia Pust aka Utama. Al -Ar if, M. N. R, (2011). Dasar-Dasar Ekonomi Isl am.Sol o: Er a Adicit r a Int er media. Antoni o, S.M.(2001) .Bank Syariah, dari Teor i ke Pr akt ek. Jakar ta: Gema Insani Set iani ngr um, A, (2011).Anal isis Fungsi Int ermediasi Per bankan Syar iah t er hadap Per t umbuhan

  .Tesis.Jakar ta: Pr ogr am Pascasar jana

  Sekt or Riil Usaha Mikr o, Kecil danMenengah di Indonesia Univer si tas Islam Azzahr a.

  Tanjung, H dan Devi, A, (2013).Met ode Penel itian Ekonomi I slam.Jakar t a: Gr amat a Publishing. UU No. 1 Tahun 2013 t entang Lembaga Keuangan Mi kr o. UU No. 17 Tahun 2012 tentang Per koper asian. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Per koper asian. UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mi kr o, Kecil, dan Menengah. Wijaya, T, (2013). Met ode Peneli tian Ekonomi dan Bisnis Teor i dan Pr akt ek.Yogyakar t a: Gr aha Ilmu. _______. (2013). Kiner j a Kement eri an Koper asi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2012.Jakar ta: Kementer ian Koper asi dan UKM.