PENATAAN DESAIN HALTE YANG BENAR
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam mendukung proses transportasi terlebih di angkutan umum
di Indonesia perlu memperhatikan daya dukung dari semua
komponen baik yang subjek maupun objek sebagai penyokong
angkutan umum agar terselenggara moda angkutan yang efektif
dan efisien. Penelitian ini sangat penting dilaksanakan untuk mengupgrade data serta informasi mengenai sistim transportasi darat di
suatu daerah. Karena seiring dengan pertambahan waktu dan
perkembangan kota dan aktivitas manusia terjadi suatu perubahan
ditandai
dengan
fluktuasi
pertumbuhan
jumlah
penduduk,
pemilikan kendaraan, pendapatan, tenaga kerja, dan pola perilaku
serta trend masyarakat dalam bertansportasi.
Sejalan dengan hal
tersebut, maka akan terjadi perubahan permintaan akan kebutuhan
transportasi,
prasarana
sehingga
serta
mewujudkan
perlu
perbaikan
sistem
upaya
peningkatan
manajemen
transportasi
yang
sarana
transportasi
lebih
baik
di
dan
untuk
masa
mendatang.
Dalam upaya mencapai perkembangan, suatu daerah harus diikuti
oleh perkembangan sistem transportasinya. Kota Tegal merupakan
salah satu kota yang perkembangannya cukup pesat di Jawa
Tengah. Selain karena adanya peningkatan jumlah penduduk, hal ini
juga dikarenakan kota tersebut dilalui oleh jalur antara Jakarta,
Semarang, dan Surabaya. Jalur ini merupakan jalur utama ekonomi
dari
Jakarta
menuju
Surabaya.
Selain
itu,
Kota
Tegal
juga
merupakan kota industri, perdagangan, jasa dan maritim. Dengan
kondisi
tersebut,
mengakibatkan
terjadinya
peningkatan
arus
pergerakan orang dan barang yang cukup signifikan. Oleh karena
2
itu, dibutuhkan sistem transportasi yang efektif dan efisien guna
memenuhi kebutuhan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini, meliputi :
1. Bagaimana kinerja angkutan umum dilihat dari aspek utama
dalam angkutan umum di kota Tegal?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penulisan dan penyusunan makalah ini adalah
mendeskripsikan secara baik dan benar sesuai pedoman teknis
berkaitan dengan lokasi dan desain tempat perhentian angkutan
umum
Sedangkan tujuannya adalah :
1. Mendeskripsikan
kinerja
angkutan
umum
yang
sesuai
dengan pedoman teknis mengenai angkutan umum;
2. Mendeskripsikan kriteria pedoman teknis mengenai lokasi
perhentian angkutan umum;
D. RUANG LINGKUP
Dalam pembahasan makalah ini membatasi ruang lingkup agar
tidak adanya pelebaran pembahasan yang terlalu lebih atau
meluas.
Diantaranya ialah :
1. Membahas kriteria dan syarat tentang penentuan letak
dan desain tempat perhentian angkutan umum
2. Hanya mencuplik dari data Laporan umum Praktek
Kerja Lapangan di Kota Tegal tahun 2013
3
BAB II
PEMBAHASAN
Jumlah
Armada
Jumlah
Perusahaa
n
Tingkat
Kemerata
an
Penumpan
g
Profil
Angkutan
Umum
Kehandala
n
KUANTITA
S
Kinerja
Angkuta
n Umum
Kota
Tegal
Keselamat
an
KUALITAS
Kemudaha
n
Pendapata
n
penumpa
ng / Km
BIAYA
Gambar : Indikator Analisis Angkutan Umum
A. KARAKTERISTIK
KINERJA
ANGKUTAN
UMUM
SECARA
KUANTITAS DI KOTA TEGAL
1. Jumlah Armada dan Daftar Perusahaan
Selain
dilayani
oleh
angkutan
dalam
kota,
untuk
kebutuhan pergerakan keluar kota, Kota Tegal juga dilayani
4
oleh bis AKAP, AKDP dan angkutan perbatas. Angkutan umum
dengan bus besar terdiri dari 263 armada. Untuk bus sedang
terdapat 31 armada dan mikro bus atau bus kecil terdapat 94
armada. Dan 194 armada dengan 8 trayek yang beroperasi
yang melayani angkutan kota dan angkutan perbatasan.
No
1
2
3
4
Nama Angkutan
AKAP
AKDP
Angkutan
Jumlah Armada
586
211
Perbatasan
Angkutan Perkotaan
147
47
a. AKAP dan AKDP (Angkutan Dalam Trayek Tetap dan
Teratur)
Angkutan umum dengan skala nasional yang melewati
Kota Tegal, yang menggunakan moda bus yang melewati
jalur PANTURA sebagai lintasan trayek. Angkutan Antar
Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kota tegal ini melayani
seluruh kota di Pulau Jawa dan kota besar di Pulau
Sumatera dan Bali. Jumlah AKAP dan AKDP yang ada pada
saat ini keseluruhannya berjumlah 797 armada, yaitu 586
armada untuk angkutan AKAP dan 211 armada untuk
AKDP.
Tabel Nama Perusahaan AKAP
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Po
Dewi Sri
Dedy jaya
Kurnia
Jaya
Menara
Jaya
Putri Jaya
Asli
Sinar Jaya
Mitra Sarie
Jumlah
Armada
400
18
Trayek
9
27
6
2
10
2
Tegal – Jakarta
5
9
10
11
12
13
14
15
16
Sangkuria
ng
Mios
Sami Jaya
Good Will
Baik
Sahabat
Adi Mulya
Citra Adi
Lancar
Total
10
14
14
4
10
20
33
7
Tegal Bandung
Tegal Yogyakarta
586
Sumber :Hasil Inventarisasi Angkutan Umum Kota Tegal 2012
Daftar Jumlah Perusahaan AKDP di Kota Tegal
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama Po
Coyo
Adi mulia
Bonanza
Sono
Maju
Makmur
Patmo
Langsung
Sabar Subur
Nusantara
Kurnia
Sami Jaya
Tresno Putra
Sinar Mas
Teguh
Jaya Sentosa
Kartika Sari
Sentosa
Teddy Putra
Sahabat
Putra
Putra
Mandiri
Total
Jumlah
Armada
45
8
4
4
Trayek
Tegal - Semarang
2
6
6
6
6
56
4
4
6
6
4
6
30
4
- Magelang
Tegal Purwokerto Purbalingga
Tegal - Pemalang
2
- Moga
2
211
Sumber : Hasil Inventarisasi Angkutan Umum Kota Tegal 2012
b. Angkutan Perbatasan
6
Kepemilikan kendaraan dikelola oleh perkumpulan
berupa koperasi pada tiap trayek angkutan perbatasan,
tarif berdasarkan jarak yang ditempuh. Untuk angkutan
perbatasan yang melayani di Kota Tegal adalah sebagai
berikut :
Daftar Jumlah Angkutan Perbatasan (mini bus )
N
o
1
2
3
4
5
6
Kap/sea
Trayek
Tegal
Tegal
Tegal
Tegal
-
t
12
12
12
Slawi
Banjaran
Kemantran
Pasar
Bawang
Tegal - Dukuhturi
Tegal - Jatibarang
JUMLAH
Jarak (Km)
23
13
17
12
12
12
Jumlah
Kend
26
77
15
15
17
21
9
13
7
147
Sumber : Dishubkominfo Kota Tegal Tahun 2012
c. Angkutan perkotaan
Angkutan pedesaan di Kota Tegal dilayani sebanyak
2
trayek
angkutan
umum,
jenis
kendaraan
yang
digunakan adalah jenis kendaraan mini bus (Carry)
berkapasitas
12
penumpang.Tarif
yang
digunakan
menggunakan tarif jarak yang ditempuh, kepemilikan
masih kepemilikan pribadi dan untuk pengelolaan operasi
pada masing-masing trayek sebagian besar dikelola oleh
perkumpulan atau koperasi.
Angkutan kota yang ada di Kota Tegal tidak
sepenuhnya melayani wilayah pelayanan Kota Tegal saja,
akan tetapi terdapat 6 trayek yang melayani wilyah
Kabupaten
Tegal
yaitu
Slawi,
Banjaran,
Dukuhturi,
Kemantran, Jatibarang, Pasar Bawang. Hanya ada 2
trayek yang di dalam Kota Tegal, yaitu trayek A1 dan AII.
Perijinan untuk trayek perbatasan dibagi dua antara
7
Pemerintah Kota Tegal dengan Pemerintah Kabupaten
Tegal. Perijinan masing – masing trayek diberikan oleh
pemerintah setempat sesuai dengan domisili perusahaan
atau
pemilik
kendaraan,
namun
untuk
perijinan
jumlahnya harus sama antara kedua wilayah yang
dilintasi oleh trayek tersebut.
Daftar Jumlah Angkutan Perbatasan
No
1
2
Kode Trayek
A1
A2
JUMLAH
Kap/seat
12
12
Jarak (Km)
17
16
Jumlah Kend
22
25
47
Sumber : Dishubkominfo Kota Tegal Tahun 2012
2. Tingkat Kemerataan Penumpang
Sumber : Hasil Analisis TIM PKL Kota Tegal 2012
3. Profil Angkutan Umum
a. Frekuensi
Frekuensi
diperoleh
dari
menghitung
banyaknya
kendaraan yang masuk atau keluar terminal pada satuan
waktu tertentu, dalam hal ini frekuensi dihitung untuk
setiap jamnya.
Frekuensi Rata-rata Statis
TRAYEK ANGKOT
Frekuensi Rata-rata
Frekuensi
8
A1
A2
TEGAL-SLAWI
TEGAL-BANJARAN
TEGAL-KEMANTRAN
TEGAL-DUKUHTURI
TEGAL-JATIBARANG
TEGAL-PS. BAWANG
TEGAL-LOSARI
TEGALKETANGGUNGAN
3
4
5
8
5
2
2
2
4
3
4
5
8
5
2
2
2
4
5
8
5
2
2
2
4
3
4
5
8
5
2
2
2
4
4
4
4
4
Sumber : Hasil AnalisisTim PKL Kota Tegal 2012
b. Load Factor
Faktor
muat
merupakan
perbandingan
antara
jumlah
penumpang yang berada didalam kendaraan berbanding
dengan kapasitas kendaraan dalam bentuk prosentase.
Dimana
faktor
muat
ini
diperoleh
dari
pencatatan
terhadapjumlah penumpang saat kendaraan melewati titik
survai.
Load Factor Rata-rata Statis
Load Factor Rata-rata
TRAYEK ANGKOT
Berangka
A1
A2
TEGAL-SLAWI
TEGALBANJARAN
TEGAL-
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
Load
Titik
Titik
Titik
Factor
Awal
Tengah
Akhir
Rata-rata
25%
27%
17%
17%
20%
22%
18%
13%
34%
24%
15%
11%
34%
14%
36%
43%
31%
20%
25%
48%
29%
36%
24%
26%
17%
21%
16%
24%
20%
37%
35%
26%
9
KEMANTRAN
TEGALDUKUHTURI
TEGALJATIBARANG
TEGAL-PS.
BAWANG
TEGAL-LOSARI
TEGALKETANGGUNGA
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
N
23%
36%
21%
18%
32%
14%
25%
29%
12%
28%
28%
23%
17%
33%
26%
27%
22%
8%
15%
32%
9%
15%
23%
10%
14%
26%
20%
45%
45%
41%
47%
49%
42%
27%
21%
22%
26%
25%
19%
19%
16%
20%
44%
46%
Sumber : Hasil AnalisisTim PKL Kota Tegal 2012
c. Tingkat Operasi
Tingkat
operasi
kendaraan
merupakan
perbandingan
antara jumlah kendaraan yang beroperasi pada saat
survai dengan jumlah kendaraan menurut ijin dalam
bentuk persentase.
NO
TRAYEK
JUMLAH ANGKUTAN KOTA
YANG
TINGKAT
OPERASI
MENURUT IZIN
BEROPERASI
(%)
(Y)
19
23
Y/X
86%
2
A1
A2
(X)
22
25
3
TEGAL-SLAWI
26
33
127%
4
TEGAL-BANJARAN
77
81
105%
5
TEGAL-KEMANTRAN
15
35
233%
6
13
7
17
8
131%
7
TEGAL-DUKUHTURI
TEGAL-JATIBARANG
8
TEGAL-PS. BAWANG
9
8
89%
9
TEGAL-LOSARI
37
35
95%
TEGAL-KETANGGUNGAN
37
35
95%
1
10
Sumber : Hasil AnalisisTim PKL Kota Tegal 2012
92%
114%
10
B. KARAKTERISTIK
KINERJA
ANGKUTAN
UMUM
SECARA
KUALITAS DI KOTA TEGAL
1. Kehandalan
Waktu headway (jarak antar kendaraan) yang semakin lama
akan menyebabkan wanktu menunggu angkutan umum yang
semakin lama juga. Jarak antar kendaraan di Kota Tegal
didapat dari rata-rata headway kendaraan pada titik awal dan
tengah.
Tabel : Headway Rata-rata Statis
TRAYEK ANGKOT
Tenga
Titik
y Rata-
Waktu
Awal
0:16:1
h
0:17:2
Akhir
rata
Tunggu
3
0:15:2
8
0:16:5
0:16:50
0:08:25
4
0:11:3
4
0:11:3
0:16:09
0:08:04
1
0:11:3
1
0:11:3
0:11:31
0:05:46
5
0:13:2
2
0:13:1
0:11:34
0:05:47
0:13:2
2
0:13:2
1
0:13:1
1
0:13:2
0:13:18
0:06:39
6
0:02:2
1
0:02:2
1
0:02:2
0:13:19
0:06:40
4
0:02:2
4
0:02:2
4
0:02:2
0:02:24
0:01:12
2
0:10:5
4
0:10:4
4
0:11:0
0:02:23
0:01:12
2
0:10:4
5
0:10:4
6
0:10:5
0:10:54
0:05:27
5
0:21:2
3
0:21:2
0:10:47
0:05:23
Berangka
2
0:21:5
t
Kembali
6
0:21:0
9
0:21:5
9
0:21:5
0:21:38
0:21:35
0:10:49
0:10:47
t
Kembali
Berangka
A2
t
Kembali
Berangka
TEGAL-SLAWI
t
Kembali
Berangka
TEGALBANJARAN
t
Kembali
Berangka
TEGALKEMANTRAN
TEGALDUKUHTURI
Headwa
Titik
Berangka
A1
Headway Rata-rata
Titik
t
Kembali
11
Headway Rata-rata
Titik
TRAYEK ANGKOT
Berangka
TEGALJATIBARANG
t
Kembali
Berangka
TEGAL-PS.
BAWANG
t
Kembali
Berangka
TEGAL-LOSARI
t
Kembali
TEGALKETANGGUNGA
Berangka
t
Kembali
N
Headwa
Titik
Tenga
Titik
y Rata-
Waktu
Awal
2
0:22:4
h
1
0:20:2
Akhir
1
0:21:5
rata
Tunggu
9
0:22:4
9
0:20:2
8
0:22:1
0:21:45
0:10:53
7
0:20:1
9
0:19:4
3
0:19:4
0:21:50
0:10:55
3
0:18:4
7
0:20:0
7
0:20:1
0:19:56
0:09:58
2
0:14:3
8
0:14:3
8
0:14:3
0:19:43
0:09:51
6
0:14:2
8
0:14:3
5
0:14:3
0:14:36
0:07:18
5
0:14:3
8
0:14:3
5
0:14:3
0:14:33
0:07:16
6
0:14:2
8
0:14:3
5
0:14:3
0:14:36
0:07:18
5
8
5
0:14:33
0:07:16
Sumber : Hasil Analisis Tim PKL Kota Tegal 2012
2. Keselamatan
Tindak Pidana di AU
Sering
Jarang
Tidak
Pernah
16
14
12
10
8
6
4
2
0
12
Grafik Tindak Pidana di Angkutan Kota
Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa untuk angkutan kota,
dimana masing-masing disurvey 20 penumpang. Dari tindak
pidana
di
angkutan
umum,
menurut
hasil
wawancara
penumpang angkutan kota bahwa tindak pidana di angkutan
umum rata-rata lebih banyak berpendapat tidak pernah terjadi
tindak pidana di angkutan umum.
3. Kenyamanan
Kualitas Pelayanan AU
A2
AL
-S
TE
LA
G
AL
W
I
-B
TE
AN
G
JA
AL
RA
-K
N
EM
TE
AN
G
TR
AL
AN
-D
U
TE
KU
G
H
AL
TU
-P
RI
S.
BA
TE
W
G
AN
AL
-JA
G
TI
BA
RA
N
G
TE
G
A1
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
baik
sedang
buruk
Grafik Kualitas Pelayanan Angkutan Kota
Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa untuk angkutan kota,
dimana masing-masing disurvey 20 penumpang. Dari kualitas
pelayanan angkutan umum, angkutan kota tersebut rata-rata
sudah memenuhi standar SPM yaitu keduanya memiliki kualitas
pelayanan AU yang baik.
13
C. KARAKTERISTIK KINERJA ANGKUTAN UMUM SECARA BIAYA
DI KOTA TEGAL
1. Pendapatan Rata-rata Pnp-Km Angkutan Kota
Dari
hasil
survai
diperoleh
data
mengenai
pendapatan
penumpang per kilometer dari masing-masing trayek angkutan
kota di Kota Tegal. Pendapatan penumpang per kilometer
tertinggi
adalah
trayek
tegal
–
slawi
yaitu
sebesar
Rp.
790.583,27pnp/km dan pendapatan penumpang per kilometer
terendah adalah trayek tegal - kemantran yaitu sebesar Rp.
8.625,89 pnp/km.
14
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari beberapa penjabaran diatas mengenai kinerja Angkutan Umum di
Kota Tegal dapat disimpulkan yakni :
B. SARAN
Dari kesimpulan tersebut kita dapat mencermati secara garis besar
bahwa dengan keterandalan fasilitas pendukung operasional jasa
angkutan umum menjadi vital sebagai penyangga sistem angkutan
umum tersebut. Kondisi yang layak sangat dibutuhkan dan harus
diutamakan agar mendukung secara penuh kinerja angkutan umum
tersebut. Halte / tempat perhentian harus dikondisikan sedemikian
rupa sesuai standar pelayanan minimum oleh pihak terkait. Perlu
disadari
peran Pemerintah
pengawasan
dan
stakeholders
harus
melakukan fungsi terhadap kualitas halte dan nilai efektifitas dan
efisiensi tercapai antara pengguna jasa dengan penyedia jasa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam mendukung proses transportasi terlebih di angkutan umum
di Indonesia perlu memperhatikan daya dukung dari semua
komponen baik yang subjek maupun objek sebagai penyokong
angkutan umum agar terselenggara moda angkutan yang efektif
dan efisien. Penelitian ini sangat penting dilaksanakan untuk mengupgrade data serta informasi mengenai sistim transportasi darat di
suatu daerah. Karena seiring dengan pertambahan waktu dan
perkembangan kota dan aktivitas manusia terjadi suatu perubahan
ditandai
dengan
fluktuasi
pertumbuhan
jumlah
penduduk,
pemilikan kendaraan, pendapatan, tenaga kerja, dan pola perilaku
serta trend masyarakat dalam bertansportasi.
Sejalan dengan hal
tersebut, maka akan terjadi perubahan permintaan akan kebutuhan
transportasi,
prasarana
sehingga
serta
mewujudkan
perlu
perbaikan
sistem
upaya
peningkatan
manajemen
transportasi
yang
sarana
transportasi
lebih
baik
di
dan
untuk
masa
mendatang.
Dalam upaya mencapai perkembangan, suatu daerah harus diikuti
oleh perkembangan sistem transportasinya. Kota Tegal merupakan
salah satu kota yang perkembangannya cukup pesat di Jawa
Tengah. Selain karena adanya peningkatan jumlah penduduk, hal ini
juga dikarenakan kota tersebut dilalui oleh jalur antara Jakarta,
Semarang, dan Surabaya. Jalur ini merupakan jalur utama ekonomi
dari
Jakarta
menuju
Surabaya.
Selain
itu,
Kota
Tegal
juga
merupakan kota industri, perdagangan, jasa dan maritim. Dengan
kondisi
tersebut,
mengakibatkan
terjadinya
peningkatan
arus
pergerakan orang dan barang yang cukup signifikan. Oleh karena
2
itu, dibutuhkan sistem transportasi yang efektif dan efisien guna
memenuhi kebutuhan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini, meliputi :
1. Bagaimana kinerja angkutan umum dilihat dari aspek utama
dalam angkutan umum di kota Tegal?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penulisan dan penyusunan makalah ini adalah
mendeskripsikan secara baik dan benar sesuai pedoman teknis
berkaitan dengan lokasi dan desain tempat perhentian angkutan
umum
Sedangkan tujuannya adalah :
1. Mendeskripsikan
kinerja
angkutan
umum
yang
sesuai
dengan pedoman teknis mengenai angkutan umum;
2. Mendeskripsikan kriteria pedoman teknis mengenai lokasi
perhentian angkutan umum;
D. RUANG LINGKUP
Dalam pembahasan makalah ini membatasi ruang lingkup agar
tidak adanya pelebaran pembahasan yang terlalu lebih atau
meluas.
Diantaranya ialah :
1. Membahas kriteria dan syarat tentang penentuan letak
dan desain tempat perhentian angkutan umum
2. Hanya mencuplik dari data Laporan umum Praktek
Kerja Lapangan di Kota Tegal tahun 2013
3
BAB II
PEMBAHASAN
Jumlah
Armada
Jumlah
Perusahaa
n
Tingkat
Kemerata
an
Penumpan
g
Profil
Angkutan
Umum
Kehandala
n
KUANTITA
S
Kinerja
Angkuta
n Umum
Kota
Tegal
Keselamat
an
KUALITAS
Kemudaha
n
Pendapata
n
penumpa
ng / Km
BIAYA
Gambar : Indikator Analisis Angkutan Umum
A. KARAKTERISTIK
KINERJA
ANGKUTAN
UMUM
SECARA
KUANTITAS DI KOTA TEGAL
1. Jumlah Armada dan Daftar Perusahaan
Selain
dilayani
oleh
angkutan
dalam
kota,
untuk
kebutuhan pergerakan keluar kota, Kota Tegal juga dilayani
4
oleh bis AKAP, AKDP dan angkutan perbatas. Angkutan umum
dengan bus besar terdiri dari 263 armada. Untuk bus sedang
terdapat 31 armada dan mikro bus atau bus kecil terdapat 94
armada. Dan 194 armada dengan 8 trayek yang beroperasi
yang melayani angkutan kota dan angkutan perbatasan.
No
1
2
3
4
Nama Angkutan
AKAP
AKDP
Angkutan
Jumlah Armada
586
211
Perbatasan
Angkutan Perkotaan
147
47
a. AKAP dan AKDP (Angkutan Dalam Trayek Tetap dan
Teratur)
Angkutan umum dengan skala nasional yang melewati
Kota Tegal, yang menggunakan moda bus yang melewati
jalur PANTURA sebagai lintasan trayek. Angkutan Antar
Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kota tegal ini melayani
seluruh kota di Pulau Jawa dan kota besar di Pulau
Sumatera dan Bali. Jumlah AKAP dan AKDP yang ada pada
saat ini keseluruhannya berjumlah 797 armada, yaitu 586
armada untuk angkutan AKAP dan 211 armada untuk
AKDP.
Tabel Nama Perusahaan AKAP
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Po
Dewi Sri
Dedy jaya
Kurnia
Jaya
Menara
Jaya
Putri Jaya
Asli
Sinar Jaya
Mitra Sarie
Jumlah
Armada
400
18
Trayek
9
27
6
2
10
2
Tegal – Jakarta
5
9
10
11
12
13
14
15
16
Sangkuria
ng
Mios
Sami Jaya
Good Will
Baik
Sahabat
Adi Mulya
Citra Adi
Lancar
Total
10
14
14
4
10
20
33
7
Tegal Bandung
Tegal Yogyakarta
586
Sumber :Hasil Inventarisasi Angkutan Umum Kota Tegal 2012
Daftar Jumlah Perusahaan AKDP di Kota Tegal
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama Po
Coyo
Adi mulia
Bonanza
Sono
Maju
Makmur
Patmo
Langsung
Sabar Subur
Nusantara
Kurnia
Sami Jaya
Tresno Putra
Sinar Mas
Teguh
Jaya Sentosa
Kartika Sari
Sentosa
Teddy Putra
Sahabat
Putra
Putra
Mandiri
Total
Jumlah
Armada
45
8
4
4
Trayek
Tegal - Semarang
2
6
6
6
6
56
4
4
6
6
4
6
30
4
- Magelang
Tegal Purwokerto Purbalingga
Tegal - Pemalang
2
- Moga
2
211
Sumber : Hasil Inventarisasi Angkutan Umum Kota Tegal 2012
b. Angkutan Perbatasan
6
Kepemilikan kendaraan dikelola oleh perkumpulan
berupa koperasi pada tiap trayek angkutan perbatasan,
tarif berdasarkan jarak yang ditempuh. Untuk angkutan
perbatasan yang melayani di Kota Tegal adalah sebagai
berikut :
Daftar Jumlah Angkutan Perbatasan (mini bus )
N
o
1
2
3
4
5
6
Kap/sea
Trayek
Tegal
Tegal
Tegal
Tegal
-
t
12
12
12
Slawi
Banjaran
Kemantran
Pasar
Bawang
Tegal - Dukuhturi
Tegal - Jatibarang
JUMLAH
Jarak (Km)
23
13
17
12
12
12
Jumlah
Kend
26
77
15
15
17
21
9
13
7
147
Sumber : Dishubkominfo Kota Tegal Tahun 2012
c. Angkutan perkotaan
Angkutan pedesaan di Kota Tegal dilayani sebanyak
2
trayek
angkutan
umum,
jenis
kendaraan
yang
digunakan adalah jenis kendaraan mini bus (Carry)
berkapasitas
12
penumpang.Tarif
yang
digunakan
menggunakan tarif jarak yang ditempuh, kepemilikan
masih kepemilikan pribadi dan untuk pengelolaan operasi
pada masing-masing trayek sebagian besar dikelola oleh
perkumpulan atau koperasi.
Angkutan kota yang ada di Kota Tegal tidak
sepenuhnya melayani wilayah pelayanan Kota Tegal saja,
akan tetapi terdapat 6 trayek yang melayani wilyah
Kabupaten
Tegal
yaitu
Slawi,
Banjaran,
Dukuhturi,
Kemantran, Jatibarang, Pasar Bawang. Hanya ada 2
trayek yang di dalam Kota Tegal, yaitu trayek A1 dan AII.
Perijinan untuk trayek perbatasan dibagi dua antara
7
Pemerintah Kota Tegal dengan Pemerintah Kabupaten
Tegal. Perijinan masing – masing trayek diberikan oleh
pemerintah setempat sesuai dengan domisili perusahaan
atau
pemilik
kendaraan,
namun
untuk
perijinan
jumlahnya harus sama antara kedua wilayah yang
dilintasi oleh trayek tersebut.
Daftar Jumlah Angkutan Perbatasan
No
1
2
Kode Trayek
A1
A2
JUMLAH
Kap/seat
12
12
Jarak (Km)
17
16
Jumlah Kend
22
25
47
Sumber : Dishubkominfo Kota Tegal Tahun 2012
2. Tingkat Kemerataan Penumpang
Sumber : Hasil Analisis TIM PKL Kota Tegal 2012
3. Profil Angkutan Umum
a. Frekuensi
Frekuensi
diperoleh
dari
menghitung
banyaknya
kendaraan yang masuk atau keluar terminal pada satuan
waktu tertentu, dalam hal ini frekuensi dihitung untuk
setiap jamnya.
Frekuensi Rata-rata Statis
TRAYEK ANGKOT
Frekuensi Rata-rata
Frekuensi
8
A1
A2
TEGAL-SLAWI
TEGAL-BANJARAN
TEGAL-KEMANTRAN
TEGAL-DUKUHTURI
TEGAL-JATIBARANG
TEGAL-PS. BAWANG
TEGAL-LOSARI
TEGALKETANGGUNGAN
3
4
5
8
5
2
2
2
4
3
4
5
8
5
2
2
2
4
5
8
5
2
2
2
4
3
4
5
8
5
2
2
2
4
4
4
4
4
Sumber : Hasil AnalisisTim PKL Kota Tegal 2012
b. Load Factor
Faktor
muat
merupakan
perbandingan
antara
jumlah
penumpang yang berada didalam kendaraan berbanding
dengan kapasitas kendaraan dalam bentuk prosentase.
Dimana
faktor
muat
ini
diperoleh
dari
pencatatan
terhadapjumlah penumpang saat kendaraan melewati titik
survai.
Load Factor Rata-rata Statis
Load Factor Rata-rata
TRAYEK ANGKOT
Berangka
A1
A2
TEGAL-SLAWI
TEGALBANJARAN
TEGAL-
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
Load
Titik
Titik
Titik
Factor
Awal
Tengah
Akhir
Rata-rata
25%
27%
17%
17%
20%
22%
18%
13%
34%
24%
15%
11%
34%
14%
36%
43%
31%
20%
25%
48%
29%
36%
24%
26%
17%
21%
16%
24%
20%
37%
35%
26%
9
KEMANTRAN
TEGALDUKUHTURI
TEGALJATIBARANG
TEGAL-PS.
BAWANG
TEGAL-LOSARI
TEGALKETANGGUNGA
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
Berangka
t
Kembali
N
23%
36%
21%
18%
32%
14%
25%
29%
12%
28%
28%
23%
17%
33%
26%
27%
22%
8%
15%
32%
9%
15%
23%
10%
14%
26%
20%
45%
45%
41%
47%
49%
42%
27%
21%
22%
26%
25%
19%
19%
16%
20%
44%
46%
Sumber : Hasil AnalisisTim PKL Kota Tegal 2012
c. Tingkat Operasi
Tingkat
operasi
kendaraan
merupakan
perbandingan
antara jumlah kendaraan yang beroperasi pada saat
survai dengan jumlah kendaraan menurut ijin dalam
bentuk persentase.
NO
TRAYEK
JUMLAH ANGKUTAN KOTA
YANG
TINGKAT
OPERASI
MENURUT IZIN
BEROPERASI
(%)
(Y)
19
23
Y/X
86%
2
A1
A2
(X)
22
25
3
TEGAL-SLAWI
26
33
127%
4
TEGAL-BANJARAN
77
81
105%
5
TEGAL-KEMANTRAN
15
35
233%
6
13
7
17
8
131%
7
TEGAL-DUKUHTURI
TEGAL-JATIBARANG
8
TEGAL-PS. BAWANG
9
8
89%
9
TEGAL-LOSARI
37
35
95%
TEGAL-KETANGGUNGAN
37
35
95%
1
10
Sumber : Hasil AnalisisTim PKL Kota Tegal 2012
92%
114%
10
B. KARAKTERISTIK
KINERJA
ANGKUTAN
UMUM
SECARA
KUALITAS DI KOTA TEGAL
1. Kehandalan
Waktu headway (jarak antar kendaraan) yang semakin lama
akan menyebabkan wanktu menunggu angkutan umum yang
semakin lama juga. Jarak antar kendaraan di Kota Tegal
didapat dari rata-rata headway kendaraan pada titik awal dan
tengah.
Tabel : Headway Rata-rata Statis
TRAYEK ANGKOT
Tenga
Titik
y Rata-
Waktu
Awal
0:16:1
h
0:17:2
Akhir
rata
Tunggu
3
0:15:2
8
0:16:5
0:16:50
0:08:25
4
0:11:3
4
0:11:3
0:16:09
0:08:04
1
0:11:3
1
0:11:3
0:11:31
0:05:46
5
0:13:2
2
0:13:1
0:11:34
0:05:47
0:13:2
2
0:13:2
1
0:13:1
1
0:13:2
0:13:18
0:06:39
6
0:02:2
1
0:02:2
1
0:02:2
0:13:19
0:06:40
4
0:02:2
4
0:02:2
4
0:02:2
0:02:24
0:01:12
2
0:10:5
4
0:10:4
4
0:11:0
0:02:23
0:01:12
2
0:10:4
5
0:10:4
6
0:10:5
0:10:54
0:05:27
5
0:21:2
3
0:21:2
0:10:47
0:05:23
Berangka
2
0:21:5
t
Kembali
6
0:21:0
9
0:21:5
9
0:21:5
0:21:38
0:21:35
0:10:49
0:10:47
t
Kembali
Berangka
A2
t
Kembali
Berangka
TEGAL-SLAWI
t
Kembali
Berangka
TEGALBANJARAN
t
Kembali
Berangka
TEGALKEMANTRAN
TEGALDUKUHTURI
Headwa
Titik
Berangka
A1
Headway Rata-rata
Titik
t
Kembali
11
Headway Rata-rata
Titik
TRAYEK ANGKOT
Berangka
TEGALJATIBARANG
t
Kembali
Berangka
TEGAL-PS.
BAWANG
t
Kembali
Berangka
TEGAL-LOSARI
t
Kembali
TEGALKETANGGUNGA
Berangka
t
Kembali
N
Headwa
Titik
Tenga
Titik
y Rata-
Waktu
Awal
2
0:22:4
h
1
0:20:2
Akhir
1
0:21:5
rata
Tunggu
9
0:22:4
9
0:20:2
8
0:22:1
0:21:45
0:10:53
7
0:20:1
9
0:19:4
3
0:19:4
0:21:50
0:10:55
3
0:18:4
7
0:20:0
7
0:20:1
0:19:56
0:09:58
2
0:14:3
8
0:14:3
8
0:14:3
0:19:43
0:09:51
6
0:14:2
8
0:14:3
5
0:14:3
0:14:36
0:07:18
5
0:14:3
8
0:14:3
5
0:14:3
0:14:33
0:07:16
6
0:14:2
8
0:14:3
5
0:14:3
0:14:36
0:07:18
5
8
5
0:14:33
0:07:16
Sumber : Hasil Analisis Tim PKL Kota Tegal 2012
2. Keselamatan
Tindak Pidana di AU
Sering
Jarang
Tidak
Pernah
16
14
12
10
8
6
4
2
0
12
Grafik Tindak Pidana di Angkutan Kota
Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa untuk angkutan kota,
dimana masing-masing disurvey 20 penumpang. Dari tindak
pidana
di
angkutan
umum,
menurut
hasil
wawancara
penumpang angkutan kota bahwa tindak pidana di angkutan
umum rata-rata lebih banyak berpendapat tidak pernah terjadi
tindak pidana di angkutan umum.
3. Kenyamanan
Kualitas Pelayanan AU
A2
AL
-S
TE
LA
G
AL
W
I
-B
TE
AN
G
JA
AL
RA
-K
N
EM
TE
AN
G
TR
AL
AN
-D
U
TE
KU
G
H
AL
TU
-P
RI
S.
BA
TE
W
G
AN
AL
-JA
G
TI
BA
RA
N
G
TE
G
A1
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
baik
sedang
buruk
Grafik Kualitas Pelayanan Angkutan Kota
Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa untuk angkutan kota,
dimana masing-masing disurvey 20 penumpang. Dari kualitas
pelayanan angkutan umum, angkutan kota tersebut rata-rata
sudah memenuhi standar SPM yaitu keduanya memiliki kualitas
pelayanan AU yang baik.
13
C. KARAKTERISTIK KINERJA ANGKUTAN UMUM SECARA BIAYA
DI KOTA TEGAL
1. Pendapatan Rata-rata Pnp-Km Angkutan Kota
Dari
hasil
survai
diperoleh
data
mengenai
pendapatan
penumpang per kilometer dari masing-masing trayek angkutan
kota di Kota Tegal. Pendapatan penumpang per kilometer
tertinggi
adalah
trayek
tegal
–
slawi
yaitu
sebesar
Rp.
790.583,27pnp/km dan pendapatan penumpang per kilometer
terendah adalah trayek tegal - kemantran yaitu sebesar Rp.
8.625,89 pnp/km.
14
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari beberapa penjabaran diatas mengenai kinerja Angkutan Umum di
Kota Tegal dapat disimpulkan yakni :
B. SARAN
Dari kesimpulan tersebut kita dapat mencermati secara garis besar
bahwa dengan keterandalan fasilitas pendukung operasional jasa
angkutan umum menjadi vital sebagai penyangga sistem angkutan
umum tersebut. Kondisi yang layak sangat dibutuhkan dan harus
diutamakan agar mendukung secara penuh kinerja angkutan umum
tersebut. Halte / tempat perhentian harus dikondisikan sedemikian
rupa sesuai standar pelayanan minimum oleh pihak terkait. Perlu
disadari
peran Pemerintah
pengawasan
dan
stakeholders
harus
melakukan fungsi terhadap kualitas halte dan nilai efektifitas dan
efisiensi tercapai antara pengguna jasa dengan penyedia jasa.