Ketergantungan Nikotin: Aspek Molekuler dan Implikasi Terapi Berbasis Bukti

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Biomolekuler Universitas Negeri Manado/RSUD Dr. Sam Ratulangi, Tondano, Sulawesi Utara, Indonesia ABSTRAK Keter ant n an nikotin mer pakan masalah kesehatan mas arakat an perl ditan ani den an seri s karena tin in a an ka morbiditas dan

  CDK-239/ vol. 43 no. 4, th. 2016

  

Akreditasi PB IDI–2 SKP

Alamat Korespondensi email:

  PENDAHULUAN

  Seban ak 6 ta kematian premat r ter adi setiap tah n di d nia karena pen akit an berh b n an den an merokok berarti rata-rata tiap 6 detik sat oran menin al karena rokok. 1 Setelah m r 35 tah n sia harapan hid p akan terpoton rata-rata 3 b lan nt k setiap tah n merokok. 2 Nam n risiko kematian akan men r n se era setelah berhenti merokok. ila seseoran berhenti merokok sebel m sia 35 tah n harapan hid pn a akan sama den an mereka an tidak pernah merokok. 2 3 leh karena it pa a berhenti merokok mer pakan hal an pentin dan hendakn a di asilitasi oleh tena a kesehatan.

  Keban akan perokok adalah laki-laki dari olon an ekonomi dan pendidikan rendah biasan a bersamaan den an an an psikiatris lain seperti an an cemas dan kecand an alkohol. 4 erokok berasal dari olon an rendah lebih s lit berhenti merokok karena k ran n a motivasi tekanan hid p serta k ran n a akses ke tena a kesehatan. 5 Indonesia mend d ki r tan keti a ne ara di d nia den an pend d k perokok terban ak. 6 revalensi merokok pada pria di Indonesia adalah 6 dan pada wanita adalah 2- . Dokter la anan primer D diharapkan mamp memberi d k n an terhadap pa a berhenti merokok. 9 K ran n a pen etah an dan pelatihan terhadap D adalah pen ebab palin tama minimn a keterlibatan D dalam penan anan pa a berhenti merokok. Ses ai standar kompetensi dokter Indonesia D har s mamp mendia nosis dan memberikan terapi awal pada kas s keter ant n an standar kompetensi 3A lal melak kan r kan serta menindaklan ti

  

Ketergantungan Nikotin: Aspek Molekuler dan

Implikasi Terapi Berbasis Bukti

Alva S. A. Supit

  mortalitas. Di tin kat molek ler nikotin akan berikatan den an reseptor asetilkolin nikotinik di membran ne ron area te mental ventral memic seran kaian depolarisasi dan pelepasan dopamin ter tama di n kle s ak mbens dan korteks pre rontal an akan diinterpretasi seba ai kenikmatan oleh seoran individ . ada pemakaian nikotin kronis akan ter adi seran kaian desensitisasi reseptor di tin kat sirk it ata p n di tin kat transkripsi enetik pada ne ron an terlibat sehin a kadar dopamin an dilepaskan akan makin tin i dan makin e oria. Aspek enetik dan epi enetik a berpen ar h dalam pato enesis keter ant n an nikotin. enan anan armakolo ik an telah terb kti ber pa terapi pen antian nikotin b propion dan vareniklin sedan kan an masih dalam tahap riset ber pa vaksin nikotin dianiklin NC 00 41 4

  NC 01234142 dan rimonabant. Kata kunci:

  α4b2 dopamin keter ant n an nikotin

  

ABSTRACT

  Nicotine addiction is a worldwide p blic health problem that needs serio s intervention beca se o its associated hi h morbidit and mortalit rate. n molec lar level inhaled nicotine will bind to nicotinic acet lcholine receptor at the membrane o ventral te mental area ne rons. S bse entl depolari ation will occ r and dopamine will be released into the s naptic cle t mainl in n cle s acc mbens and pre rontal cortex. his dopamine s r e will be interpreted as a reward b the smoker. In chronic expos re some receptors will be desensiti ed in a circ it-speci ic manner as well as chan es in ene transcription process res ltin in elevated dopamine release and more e phoria. It has been established that enetics and epi enetics pla a role in nicotine addiction patho enesis. Available evidence-based pharmacolo ical interventions incl de nicotine replacement therap b propion and varenicline. Some novel pharmacolo ical a ents are still nder trial e. . dianicline NC 00 41 4 NC 01234142 and rimonabant. Alva SA Supit. Nicotine Addiction: Molecular Aspect and its Implication on Evidence-based Therapy Keywords: α

  4b2 addiction dopamine nicotine

  email: alva.supit@unima.ac.id

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

  an men nakan dopamin seba ai ne rotransmiter ait al r nigrostriatal men h b n kan s bstansia ni ra den an striat m/p tamen an berperan pada pato enesis pen akit arkinson al r mesokortikolimbik dari A ke korteks pre rontal dan sistem limbik termas k ami dala an berperan pada pato enesis ski o renia dan n si ko niti al r mpan balik prod ksi hormon prolaktin dan al r mesoakumbens dari A ke n kle s ak mbens an berperan dalam

  A A ber n si sebalikn a men hambat aktivitas ne ron A post-sinaptik. eristiwa keter ant n an nikotin dilandasi oleh

  men inervasi A an pada akhirn a akan memod lasi pelepasan dopamin. 16 l tamat mer pakan ne rotransmiter an men - eksitasi ne ron A post-sinaptik sedan kan

  Acid pada terminal presinaptik ne ron an

  Secara rin kas nikotin berikatan den an rAsN pada ne ron di A dan men akti kann a. Ne ron A akan melepaskan dopamin ter tama di n kle s ak mbens dan korteks pre rontal Gambar 3 serta di ami dala dan hipokamp s. elepasan dopamin di NAk akan memberikan rasa senan an akan diin at oleh perokok karena adan a pro eksi ke korteks pre rontal dan hipokamp s an ber n si dalam ko nisi dan memori. Selain mekanisme di atas nikotin a berperan secara tidak lan s n ait den an peran san an pelepasan l tamat dan A A Gamma-Aminobutyric

  Sirk it dopaminer ik mesokortikal men h b n kan A den an korteks pre rontal panah merah dan al r mesoak mbens men h b n kan A den an n kle s ak mbens NAk panah n . al r ni rostriatal dan mesolimbik A ke ami dala dan hipokamp s tidak ditampilkan karena perbedaan koordinat pada poton an sa ital.

  nikotin adalah kecender n ann a nt k menstim lasi al r mesokortikolimbik dan mesoak mbens secara selekti tanpa mempen ar hi al r lainn a. 14 Aktivasi ne ron dopaminer ik pada ked a al r ini oleh nikotin ata p n at adikti lainn a akan menimb lkan perasaan senan e oria . ada eksperimen den an tik s bila al r ini dihanc rkan keta ihan tidak akan ter adi. 15 Gambar 3.

  reward processing . Salah sat keistimewaan

  CDK-239/ vol. 43 no. 4, th. 2016

  10

  A nikotin akan berikatan den an reseptor asetilkolin nikotinik AsN an terdapat pada membran sel ne ron dopaminer ik pen hasil dopamin . AsN mer pakan reseptor ionik peran san an reseptor ini akan men akibatkan per bahan kon ormasi an mem n kinkan mas kn a ion Na dan Ca 2 lewat celah di ten ah reseptor. Ditin a dari se i str kt r molek ln a rAsN s b nit lihat gambar 2 . ada otak man sia telah diketah i ada 9 enis s b nit α dan 3 enis s b nit b α2 sampai den an α10 dan b2 sampai b4 . an palin berperan dalam proses keter ant n an nikotin adalah reseptor an men and n s b nit α4b2 disimbolkan den an α4b2 tanda bintan men n kkan bahwa s b nit lain bisa sa a ik t terdapat pada kompleks reseptor ini . ika nikotin berikatan den an AsN ion-ion Na + dan Ca 2 akan mas k ke dalam sel ne ron dan memic depolarisasi. Akibatn a akan ter adi pelepasan ne rotransmiter di n sinaps ne ron terseb t. Dopamin mer pakan salah sat ne rotransmiter an berperan pentin pada peristiwa keter ant n an at termas k keter ant n an nikotin.

  Nikotin an terkand n dalam partikel asap rokok akan diabsorpsi di alveoli par mas k ke dalam vena p lmonalis nt k kem dian diedarkan ke sel r h t b h termas k otak. Nikotin dapat menemb s sawar darah otak. Di otak kh s sn a di area te mental ventral

  Str kt r molek l nikotin

  tembaka kerin . Intake at nikotin ter tama lewat inhalasi setelah dibakar. 12 Gambar 1.

  pyridine) ditem kan sebesar 0 6-3 massa

  Nikotin Di dalam sebatan rokok terdapat rib an s bstansi kimia an dapat men ebabkan berba ai pen akit. at an memb at keter ant n an adalah nikotin. Dalam nikotin nama I AC: (S)-3-[1-Methylpyrrolidin-2-yl]

  it D Indonesia perl dilen kapi den an pen etah an lebih lan t tentan keter ant n an nikotin dan dian rkan nt k menan akan secara r tin apakah seoran pasien merokok serta menawarkan secara akti bant an nt k berhenti merokok. 11 an pen lisan artikel ini adalah nt k memberikan in ormasi terbar tentan mekanisme biomolek ler dan ne rolo is keter ant n an nikotin. nt k setiap mani estasi psikiatrik terdapat dasar ne rolo ik molek ler. ada akhirn a akan dibahas implikasin a pada terapi terbar an telah diak i ata p n sedan dalam tahap riset.

  

Gambar 2. Str kt r reseptor asetilkolin nikotinik

rAsN . A eseptor ini mer pakan seb ah pentamer

warna merah an menemb s membran sel lapis

anda warna hi a . ila diakti kan oleh asetilkolin

As reseptor ini akan memb ka sehin a ion Na

K dan Ca dari l ar sel dapat mas k ke dalam sel dan

memic depolarisasi. Str kt r pentamer dapat

ber pa homomer terdiri atas sat enis s b nit

misaln a α ata heteromer lebih dari sat

s b nit misaln a α4b2 .

13

Di dalam otak terdapat beberapa sirk it

  CDK-239/ vol. 43 no. 4, th. 2016 CONTINUING MEDICAL EDUCATION dan A A.

  1

  Terapi Penggantian Nikotin (TPN)/ Nicotine Replacement Therapy

  TERAPI

  pada en- en ini dapat menin katkan risiko ter adin a keter ant n an nikotin. erde 26 menem kan bahwa en an terlibat dalam metabolisme nikotin lebih berpen ar h dalam proses keta ihan dibandin kan den an en- en lain an diseb tkan di atas. enelitian- penelitian di atas keban akan dilak kan pada ras Ka kasoid di ropa arat penelitian ser pa di ropa im r tern ata menem kan hasil berbeda pada s b nit α3 -5 dan b3. 30 asil st di enom pada oran Amerika k lit p tih dan k lit hitam a berbeda dari hasil st di di ropa arat dan im r. elernter 2 menem kan bahwa str di Amerika tidak ada korelasi antara C NA5-C NA3-C N 4 dan perilak merokok. Di kalan an Asia di an ladesh str ditem kan SN pada en S C39A11. 2 adi hasil ini bel m dapat diterapkan pada kesel r han pop lasi d nia. enelitian ser pa di Indonesia bel m pernah dip blikasi dan dapat men adi area riset an menarik dan perl dilak kan.

  single nucleotide polymorphism

  NA mi NA . etilasi DNA men akibatkan tas DNA tertent s lit diakses oleh mesin transkripsi sehin a mence ah sintesis protein an dikode oleh DNA terseb t. Asetilasi sebalikn a akan menin katkan akses oleh mesin transkripsi. odi ikasi histon dapat men ebabkan aktivasi ata p n represi proses transkripsi sedan kan mi NA beker a men r nkan transkripsi DNA den an cara berikatan den an DNA an berses aian. Keempat mekanisme ini telah diketah i berperan dalam proses keter ant n an at. 1 Tabel 1 menampilkan beberapa en an men adi ob ek st di dewasa ini variasi ber pa polimor isme n kleotida t n al

  lewat mekanisme epi enetik. pi enetik ekspresi en an ter adi tanpa men bah kode enom ait lewat metilasi DNA asetilasi DNA modi ikasi histon dan mikro-

  29 Saat ini keter ant n an a di elaskan

  29 D

  29 DN Brain derived neurotrophin factor

  2 N2

  2 S C39A11 SLCO3A1 olipeptida pen an k t anion an menin katkan uptake ion natri m

  26 DISC1 Disrupted in schizophrenia

  26 CN 1 eseptor kanabinoid 1

  2A eseptor serotonin 2a 26 1 eseptor opioid

  KETERGANTUNGAN

  23

  25 C N 4 eseptor asetilkolin s b nit b4

  25 C NA6 eseptor asetilkolin s b nit α6

  25 C 2 6 n im nt k

memetabolisme

nikotin

  24 C p2a6 n im nt k

memetabolisme

nikotin

  24 A A4

  24 KCN 6

  C N 3 Asetilkolin

reseptor s b nit

b3

  C N 5 Asetilkolin

reseptor s b nit

b5 22 23

  Setelah pemberian nikotin dihentikan p t s obat/withdrawal kadar C m lai men r n. enarikn a withdrawal setelah pemaparan kronis tidak men r nkan kadar C . al ini men n kkan bahwa ter adi desensitisasi di tin kat molek l pada p sat kenikmatan di otak saat paparan kronis nikotin. 20 Aspek Genetik dan Epigenetik eritabilitas keter ant n an nikotin c k p tin i berkisar antara 50- 0 . Saat ini penelitian telah menem kan amat ban ak en an berh b n an den an keter ant n an nikotin Tabel 1 . 21 Tabel 1. eberapa en an berperan dalam proses keter ant n an nikotin.

  . C mer pakan aktor transkripsi an akan menin katkan sintesis berba ai nikotin ak t tidak bere ek terhadap kadar C .

  protein

  Keter ant n an mer pakan seb ah enomena kompleks melibatkan se mlah besar aktor m lai dari tin kat molek ler sampai ke tin kat interaksi sosial. Secara nal riah oran akan cender n melak kan tindakan-tindakan behaviour an dapat men lan i timb ln a perasaan senan e oria kecender n an ini an mendasari ter adin a keter ant n an. ran an men alami keter ant n an at akan melak kan hal-hal an dapat menin katkan pemas kan at terseb t ke dalam t b h. ada pemakaian awal nikotin meran san pelepasan l tamat an akan menin katkan pelepasan dopamin dan A A an akan men hambat pelepasan dopamin di NAk . ada pemaparan kronis dan ber lan terhadap nikotin ter adi desensitisasi pada seba ian rAsN. roses desensitisasi ini ter adi secara tidak sera am ter adi ter tama pada reseptor di ne ron A Aer ik b kan l tamater ik. 1 asiln a pelepasan A A men r n dan pelepasan dopamin menin kat sedan kan pada ne ron l tamater ik desensitisasi ini tidak ter adi. asiln a makin ban ak dopamin an dilepaskan dan makin tin i dera at e oria an ditimb lkan pada setiap episode kons msi nikotin. Di tin kat molek ler ne ron di NAk akan men alami berba ai per bahan. an palin elas adalah penin katan sintesis protein os s at protein hilir seba ai aktor transkripsi se era ses dah peran san an oleh dopamin an dipic nikotin. enarikn a pada peran san an kronis akan ter adi penin katan spesi ik sintesis protein D S di pop lasi ne ron kh s s ait SN D1. 1 D S berkorelasi den an keter ant n an berba ai at. emberian anta onis D S dapat memblok aktivitas obat-obat adikti . 19 Nam n D S tidak spesi ik nt k obat sa a tetapi a nt k aktivitas alamiah seperti makan seks dan aktivitas isik sehin a pemberian anta onis D S secara klinis tidak rasional. Selain it terdapat a berba ai molek l si nal intrasel pada ne ron NAk an menin kat selama peristiwa keta ihan seperti C Cyclic AMP-Responsive Element Binding

  N mer pakan re imen an pertama kali diak i nt k men atasi keter ant n an nikotin dan sampai saat ini tetap mer pakan terapi lini pertama. N dapat men atasi e ala p t s obat dan men ran i hasrat nt k merokok den an cara mem lihkan sat rasi nikotin di reseptor α4b2 dan den an demikian dapat men a a kadar dopamin di NAk tetap stabil. ioavailabilitas N lebih rendah dibandin kan den an nikotin dari

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

  1 13 0 94-1 35 ermen karet nikotin vs kontrol 1 43 1 33-1 53 Ko o nikotin (nicotine patch) vs kontrol

  A Rokok

  

Gambar 4. Kadar plasma nikotin pada perokok dan h b n ann a den an hasrat merokok. erokok akti akan men ons msi rokok secara terat r panah vertikal ke

bawah nt k mempertahankan kadar nikotin plasman a A . emakaian nicotine patch (NP) akan menin katkan kadar basal nikotin tetapi tidak men er pai pola

p lsatil pemakaian rokok. emberian N short acting seperti sediaan inhaler ata permen karet akan men hasilkan pola p lsatil ini dan memb at penderita lebih

n aman selama men alani terapi . Den an kombinasi ini pemberian N short acting dapat lebih aran rek ensin a dibandin kan den an tanpa N . aris p t s-

p t s menandakan batas konsentrasi nikotin an dapat memberikan kep asan ba i perokok. Daerah k nin mer pakan am tid r. 31 B Kombinasi TPN short acting dan long acting

  Sebenarn a b propion mer pakan obat antidepresan. Nam n penderita depresi an men ons msi obat ini men alami pen r nan hasrat nt k merokok. 34 Di sistem mesolimbik dan NAk b propion memblok pen ambilan kembali norepine rin dan dopamin an memberikan e ek stim lasi. elakan an diketah i bahwa b propion a mer pakan anta onis reseptor nikotin. 32 adi b propion men asosiasikan rasa men enan kan karena penin katan dopamin di NAk den an pen hambatan nikotin sehin a pasien tidak merasa tertarik la i kepada nikotin. Dosis an direkomendasikan adalah 2 x 150 m diberikan sat min sebel m berhenti merokok. ek sampin an dapat ter adi adalah insomnia n eri kepala m l t kerin m al dan kecemasan. Nam n masih dipertan akan apakah mer pakan e ek sampin lan s n b propion ata mer pakan e ala p t s merokok it sendiri. ek sampin ini biasan a rin an dan dapat hilan sendiri. ila e ek sampin berlan t dosis dapat dit r nkan men adi 1 kali sehari. Vareniklin areniklin mer pakan obat terbar an diset i oleh badan pen awasan obat Amerika Serikat DA nt k terapi keter ant n an nikotin. 35 areniklin

  sal ran napas pada pemakaian inhaler. 32 propion dalam terapi keter ant n an nikotin diberikan secara lepas lambat.

  Interval keperca aan 95 mer pakan s at

indikator statistik. ila interval keperca aan tidak

mencak p 1 0 dapat dian ap bahwa hasiln a

si ni ikan secara statistik.

  2 00 1 63-2 45 propion lepas lambat vs plasebo 1 69 1 53-1 5 Nortriptilin vs plasebo 2 03 1 4 -2 Klonidin vs plasebo 1 63 1 22-2 1 isiko relati mer pakan perhit n an besarn a

penin katan risiko antara kelompok kas s dan

kontrol. Secara sederhana makin tin i makin

tin i perbedaan antara ked a kelompok.

  1 66 1 53-1 1 Inhaler nikotin vs kontrol 1 90 1 36-2 6 Spray hid n nikotin vs kontrol 2 02 1 49-3 3 ablet/lo en es nikotin vs kontrol

  CDK-239/ vol. 43 no. 4, th. 2016

  diinhalasi lewat par . N di al bebas dalam bent k permen karet semprotan hid n

  . erbandin an monoterapi berba ai obat nt k men atasi keter ant n an nikotin. 32 areniklin 2 m /hari vs plasebo

  N beberapa hari sebel m berhenti merokok nam n hasiln a tidak konsisten. 32 enelitian Siahp s dkk. 2015 men n kkan bahwa bila seoran penderita berhasil menahan diri dan men ons msi obat baik N b propion ma p n vareniklin sampai 5 min an ka keberhasilan terapi menin kat sampai 4 kali lipat tidak ter ant n enis terapi. 33 ek sampin pemakaian N masih diperdebatkan. iasan a dapat ber pa dispepsia dan ce kan pada pen naan permen karet iritasi dan insomnia pada pemakaian ko o bat k pilek dan iritasi

  Kombinasi N dilaporkan lebih e ekti dibandin kan monoterapi. Strate i lain an dapat dilak kan adalah preloading mem lai

  libitum .

  long acting dan short acting secara ad

  patch

  Seseoran an men alami keter ant n an nikotin akan ber pa a menc k pi keb t han nikotin den an cara men isap rokok secara p lsatil lihat gambar 4 . e imen N an baik har s men ik ti pola p lsatil ini. an direkomendasikan adalah kombinasi nicotine

  inhaler tablet s blin al dan ko o nicotine patch . iasan a nicotine patch bersi at long acting 16-24 am sedan kan sediaan oral/ nasal lainn a bersi at short acting.

  2 2 2 02-2 55 areniklin 2 m /hari vs b propion 1 52 1 22-1 areniklin 2 m /hari vs N

  • 35 hari dan memilih tan al berhenti ses ai kein inann a. emberian dapat diter skan nt k sikl s ked a 12 min la i vareniklin dapat mempertahankan penderita nt k tidak kamb h dan merokok la i. ila penderita kamb h re-terapi vareniklin ked a masih dapat memberikan hasil dibandin kan plasebo 45 vs 12 .
  • 39 eta-analisis 40 menem kan bahwa pen naan vareniklin dosis standar dapat menin katkan keberhasilan 2-3 kali lipat dibandin kan tanpa terapi armakolo ik tetapi han a moderat ika dibandin kan den an terapi pen antian nikotin ata b propion Tabel 2 . areniklin lebih s perior dibandin kan den an monoterapi N permen karet nikotin plester inhaler ata

      CDK-239/ vol. 43 no. 4, th. 2016 CONTINUING MEDICAL EDUCATION α4b2. 36 3 A onis parsial artin a adalah dera at aktivasi an dihasilkan lebih rendah

      dibandin kan den an a onis m rni dalam hal ini nikotin. Den an demikian aktivitas vareniklin mer pakan kombinasi antara a onis mempertahankan kec k pan kadar dopamin nt k mence ah e ala p t s obat dan anta onis men ran i kep asan saat merokok . Selekti berarti vareniklin memiliki kecender n an nt k men akti kan reseptor α4b2 pada konsentrasi an lebih rendah dibandin kan den an an dib t hkan nt k menstim lasi reseptor lain. areniklin a mer pakan a onis m rni reseptor asetilkolin nikotinik α . 3 akt par h vareniklin adalah 24 am diekskresikan di rin tanpa biotrans ormasi an berarti di hepar. Dosis har s dises aikan pada pasien ins isiensi renal. 39 Dosis rekomendasi adalah 2 x 1 m per hari pemberiann a dapat dim lai dari 1 x 1 m per hari dan dinaikkan setelah 1 min . D rasi terapi biasan a selama 12 min setelah it dapat dinilai kembali. eberapa penelitian men n kkan bahwa dosis leksibel vareniklin (ad lib) sama e ekti n a den an dosis tetap. 3 Seb ah st di menem kan bahwa 44 penderita tidak in in merokok la i pada min ke-9 sampai 12 pemakaian vareniklin dibandin kan den an 1 pada pemberian plasebo. Setelah m lai memakai vareniklin penderita dapat ter s merokok

      spray

      tetapi tidak lebih s perior dibandin kan den an kombinasi beberapa N. 36 ek sampin an palin serin ditem i adalah m al. al dapat hilan sendiri seirin sampin lain ber pa insomnia mimpi b r k dan n eri kepala. eskip n sempat dit din menin katkan risiko depresi dan b n h diri penelitian lan tan menem kan tidak ada perbedaan e ek sampin ne ropsikiatris dan kardiovask ler antara vareniklin b propion N dan plasebo. 36 Terapi Baru erba ai sediaan N sedan dikemban kan salah sat n a adalah nikotin tetes an dapat dicamp r den an min man. el m ada penelitian lan tan tentan sediaan ini. erba ai a onis parsial AsN a sedan di i coba pada tahap I misaln a dianiklin

      NC 00 41 4 NC 01234142 . 41 Karena e ala p t s obat men er pai e ala depresi obat antidepresan did a mamp men atasin a. Nortriptilin olon an antidepresan trisiklik beker a men hambat pen ambilan kembali serotonin dan norepine rin di celah sinaps dan terb kti dapat men ran i e ala p t s obat

      Tabel 2 . bat olon an SS I lainn a tidak berhasil. 32 Klonidin a onis α2 adrener ik an biasa nt k terapi hipertensi a memiliki e ek men ran i e ala p t s obat lewat mekanisme an bel m elas. 36 Anta onisme reseptor kanabinoid C 1 lewat molek l rimonabant sedan di i coba ase III. 42 Anta onis C 1 lainn a ait s rinabant dan taranabant tidak men n kkan e ek bermakna pada i coba tahap II. 41 A -1001 seb ah anta onis selekti AsN α3b4 men ran i

      intake

      nikotin pada hewan coba dan akan di i coba lebih lan t. 43 Noribogaine seb ah molek l an beker a pada reseptor opioid AsN dan transporter serotonin dilaporkan dapat men ran i keter ant n an nikotin pada i in-vivo terhadap tik s. 44 Psilocybin a onis serotonin reseptor 2A a telah di i coba tahap I den an hasil mem askan. 45 Dalam keadaan bebas molek l nikotin terlal kecil sehin a tidak lolos dari sistem im n t b h man sia. aksinasi terhadap nikotin dilak kan den an cara men ikatkan nikotin ke seb ah molek l pembawa baik ber pa peptida ma p n nano-lipopleks sehin a nikotin dapat dikenali oleh sistem im n dan meran san pembent kan antibodi antinikotin. 46 4 Antibodi antinikotin ini diharapkan akan men ikat nikotin di plasma sebel m melintasi sawar darah otak dan berikatan den an reseptor α4b2. ercobaan si ni ikan. 4 enelitian enetik telah berhasil memperlihatkan en- en an berpen ar h dalam keter ant n an nikotin tetapi bel m ada cara an dapat men bah en- en ini secara lan s n nt k kepentin an klinis. eskip n tidak resmi diak i seba ai terapi pen naan rokok elektronik akhir-akhir ini pop ler di kalan an perokok an in in berhenti. okok elektronik vap berbent k seperti rokok men al rkan nikotin den an cara men apkan cairan nikotin den an ener i panas men hasilkan ap an dapat dilihat. DA bel m men ak i vap seba ai salah sat ba ian dari N. Seb ah penelitian an ka pendek menem kan bahwa vap dapat memb at pen na abstain merokok dibandin kan den an inhaler biasa 1 vs 10 . 49 aha an a vap ini malah dapat men ebabkan keta ihan tersendiri ter tama di kalan an rema a dan karena it tidak direkomendasikan secara klinis seba ai salah sat bent k N. 50 PENUTUP

      Artikel ini ok sn a terbatas pada dopamin reseptor α4b2 dan al r mesoak mbens/ mesokortikolimbik sedan kan keter ant n - an adalah seb ah proses b kan stat s an kompleks dan dinamis melibatkan ban ak ne rotransmiter dan modi ikasi aras an m ltipel. enelitian lain menem kan bahwa pada keter ant n an nikotin ter adi penin katan mlah AsN di talam s dan p tamen. St di pencitraan otak den an

      I menem kan bahwa nikotin menin katkan aktivitas di korteks pre rontal talam s dan sistem vis al sirk it kortiko-basal an lia- talamik an memperlihatkan bahwa tern ata ada ban ak sistem lain an dapat terlibat dalam keter ant n an nikotin an bel m diketah i den an baik. Keterlibatan

      AsN lain an b kan α4b2 a masih dalam tahap penelitian intensi . 51 Dalam artikel ini tidak dibahas men enai terapi non- armakolo ik seperti behavioural therapy an terb kti dapat menin katkan an ka berhenti merokok. Dib t hkan peran serta akti para dokter nt k menin katkan pen etah an secara mandiri dan berkelan tan. enem an bar akan ter s ter adi karena it dib t hkan pen e aran berkala ba i para pen edia la anan medis di Indonesia men enai mekanisme molek ler keter ant n an nikotin dan implikasi terapin a.

    CONTINUING MEDICAL EDUCATION

      1. orld ealth r ani ation. obacco act sheet No. 339 Internet . 2013 l. Available rom: http://who.int/mediacentre/ actsheets/ s339/en/ 2. Doll eto oreham S therland I. ortalit in relation to smokin : 50 ears observation on male ritish doctors. . 2004 32 :1519.

      3. Doll eto heatle K ra Sh terland I. ortalit in relation to smokin : 40 ears observation on male ritish doctors. . 1994 309:901 11.

    4. icco S bramaniam Abdin ain ankar A Chon SA. Smokin and nicotine dependence in Sin apore: indin s rom a cross-sectional epidemiolo ical

    st d . Ann Acad ed Sin ap. 2012 41 :325 34.

      5. iscock a ld Amos A idler A na . Socioeconomic stat s and smokin : A review. Ann N Acad Sci. 2012 124 1 :10 23. 6. orld ealth r ani ation. report on the lobal tobacco epidemic 200 . eneva: orld ealth r ani ation 200 .

      

    . ida at habran . Ci arette smokin in Indonesia: xamination o a m opic model o addictive behavio r. Int nviron es blic ealth 2010 6 :24 3 5.

    . acka itthiphakdee edd KS. obacco control in Asia. he ancet. 2013 3 1 9 :15 1 . 9. war NA endelsohn C ichmond . S pportin smokin cessation. . 2014 34 : 535.

      10. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar kompetensi dokter Indonesia. 2nd ed. akarta: Konsil Kedokteran Indonesia 2012.

      

    11. N N rabandari S admawati S kah addock CK Nichter et al. h sician assessment o patient smokin in Indonesia: A p blic health priorit . ob Control.

      200 16 3 :190 6.

      

    12. National Instit te o ealth. Smokin and tobacco control mono raph No. 9 Internet . 2012. Available rom: http://dccps.nci.nih. ov/tcrb/mono raphs/9/m9 3.

      D 13. Chan e x . Nicotine addiction and nicotinic receptors: essons rom eneticall modi ed mice. Nat ev Ne rosci. 2010 11 6 :3 9 401. 14. ere . re erential stim lation o ventral te mental area dopaminr ic ne rons b nicotine. r harmacol. 19 141:395 9.

    15. o is Clarke . ect o ventral te mental 6-h drox dopamin lesions on the locomotor stim lant action o nicotine in rats. Ne rops chopharmacolo .

      199 3 :1503 13. 16. ansvelder D c ehee DS. Cell lar and s naptic mechanism o nicotine addiction. Ne robiol. 2002 53. 1 . ansvelder D Keath c ehee DS. S naptic mechanisms nderlie nicotine-ind ced excitabilit o brain reward areas. Ne ron. 2002 33:905 19. 1 . obison A Nestler . ranscriptional and epi enetic mechanism o addiction. Nat ev Ne rosci. 2011 12:623 3 .

      19. Nestler . ranscriptional mechanisms o addiction: ole o Delta os . hil rans Soc ond . 200 363:3245 55.

    20. l arev ande SC. od lation o C expression and phosphor lation in the rat n cle s acc mbens d rin nicotine expos re and withdrawal. Ne rosci

    es. 2004 6 : 4 91.

      21. ier t . enetic v lnerabilit and s sceptibilit to s bstance dependence. Ne ron. 2011 69 4 :61 2 . 22. errettini Do le A. he C NA5-A3- 4 ene cl ster in nicotine addiction. ol s chiatr . 2012 1 9 : 56 66.

    23. c kowski K Sieminska A inkowska K C achowski S r b lski assem et al. Association between enetic variants on chromosome 15 25 loc s and several

    nicotine dependence traits in olish pop lation: A case-control st d . io ed es Int. 2015 2015.

      

    24. Saccone S inrichs A Saccone N Chase A Konvicka K adden A et al. Choliner ic nicotinic receptor enes implicated in a nicotine dependence association

    st d tar etin 34 candidate enes with 3 13 SN s. m ol enet. 200 16 1 :36 49.

    25. hor eirsson db artsson D S rakka I ink Amin N eller et al. Se ence variants at C N 3-C NA6 and C 2A6 a ect smokin behavior. Nat enet.

      2010 42 5 :44 53.

    26. erde Santia o C odri e on ale - oro de cas amos ope artin S andres et al. Smokin enes : A enetic association st d . loS ne.

      2011 6 10 .

    2 . elernter Kran ler Sherva Almas erman AI Koesterer et al. enome-wide association st d o nicotine dependence in American pop lations:

    Identi cation o novel risk loci in both A rican-Americans and ropean-Americans. iol s chiatr . 2015 5 .

      

    2 . Ar os on ierce akib - aman Ahmed A Islam et al. enome-wide association st d o smokin behavio rs amon an ladeshi ad lts. ed

    enet. 2014 51 5 :32 33.

      29. Consorti m and . enome-wide meta-anal ses identi m ltiple loci associated with smokin behavior. Nat enet. 2010 42 5 :441 .

    30. bacek A anska Adamkova . ack o an association between SN s within the choliner ic receptor enes and smokin behavior in a C ech post- NICA

    st d . enet ol iol. 2014 3 4 :625 30.

      31. o lds rke Steinber iedonis D illiams . Advances in pharmacotherap or tobacco dependence. xpert pin mer Dr s. 2004 9:39 53.

      

    32. A bin - iens A erlin I. harmacotherap or smokin cessation: harmacolo ical principles and clinical practice. r Clin harmacol. 2014 2 :324 36.

      

    33. Siahp sh Shaikh cCarth Kessler AS ibbits Sin h K. Association between d ration o se o pharmacotherap and smokin cessation: indin s rom

    a national s rve . pen. 2015 5:e006229. 34. ilkes S. he se o b propion S in ci arette smokin cessation. Int Chron bstr ct lmon Dis. 200 3:45 53. 35. ankin K ones D . reatment o nicotine dependence with Chantix varenicline . ex Dent . 2011 12 5 :45 61.

      

    36. Cahill K Stevens S erera ancaster . harmacolo ical interventions or smokin cessation: An overview and network meta-anal sis. Cochrane Database S st

    ev. 2013 5:CD009329.

    3 . Nia ra a s orenb D eone appas eeves K et al. he e cac and sa et o vareniclince or smokin cessation sin a exible dosin strate in

    ad lt smokers: A reandomi ed controlled trial. C rr ed es pin. 200 24 1931-41 .

    3 . ihalak K Carroll I et e C . arenicline is a partial a onist at α4b2 and a ll a onist at α ne ronal nicotinic receptors. ol harmacol. 2006 0 3 : 01 5.

    39. er Inc. ow Chantix works Internet . cited 2015 l 1 . Available rom: http://www.chantix.com/how-chantix-works

      40. Cahill K Stead ancaster . Nicotine receptor partial a onists or smokin cessation. Cochrane Database S st ev. 2012 41. A bin Karila e na d . harmacotherap or smokin cessation: resent and t re. C rr harm Des. 2011 1 :1343 50.

      CDK-239/ vol. 43 no. 4, th. 2016

    CONTINUING MEDICAL EDUCATION

      42. Cahill K ssher . Cannabinoid t pe 1 receptor anta onists or smokin cessation. Cochrane ibr. 2011

    43. Cippitelli A aiolini KA ercatelli D Schoch orman et al. A -1001: A hi h-a nit 3 4 nACh li and with novel nicotine-s ppressive pharmacolo .

    r harmacol. 2015 1 2 :1 34 45.

      

    44. Chan anania ash DC aillet . Noribo aine red ces nicotine sel -administration in rats. s chopharmacol x Internet . 2015 a 20. Available rom:

    http:// op.sa ep b.com/content/

    45. ohnson arcia- ome A Cosimano ri ths . ilot st d o the 5- 2A a onist psiloc bin in the treatment o tobacco addiction. s chopharmacol

    x Internet . 2014 Sep 11. Available rom: http:// op.sa ep b.com/content/earl /2014/09/06/0269 111454 296.abstract

    46. hen an han C. A novel and e cient nicotine vaccine sin nano-lipoplex as a deliver vehicle. m accines Imm nother. 2014 10 1 :64 2.

    4 . iller KD o e Cle C . Novel anti-nicotine vaccine sin a trimeric coiled-coil hapten carrier. loS ne. 2014 9 12 :e114366.

    4 . oo steder Kot D van Spie el I iechtba er van Scha ck C . cac o the nicotine vaccine 3 -AmNic-r A Nic AX co-administered with varenicline

    and co nsellin or smokin cessation: A randomi ed placebo-controlled trial. Addiction. 2014 109 :1252 9.

      

    49. Steinber immermann Delnevo C ewis Sh kla Co ps et al. -ci arette vers s nicotine inhaler: Comparin the perceptions and experiences o

    inhaled nicotine devices. en Intern ed. 2014 29 11 :1444 50. 50. ala olo D . lectronic ci arettes and vapin : A new challen e in clinical medicine and p blic health. A literat re review. ront blic ealth. 2013 1 56 . 51. osenthal D eit man enowit N . Nicotine addiction: echanisms and conse ences. Int ent ealth. 2011 40 1 :22 3 .

      CDK-239/ vol. 43 no. 4, th. 2016